22
pengeluaran untuk belanja makanan yang merupakan barang normal akan semakin berkurang.
Menurut Engel, pangsa pengeluaran makanan rumah tangga miskin lebih besar dari rumah tangga kaya, sehingga pangsa pengeluaran makanan terhadap
pengeluaran total dapat dijadikan indikator tidak langsung terhadap kesejahteraan.
2.4. Penelitian-Penelitian Sebelumnya
2.4.1. Farhad Noorbakhsh 1999
Penelitian Noorbakhsh ditujukan untuk menganalisis pengaruh restrukturisasi hutang yang diselenggarakan Bank Dunia Word Bank terhadap indeks
pembangunan manusia human development index = HDI negara-negara sedang berkembang. Penelitian dilakukan terhadap 86 negara sedang berkembang pada tahun
1992. Noorbakhsh menyusun model menurut klasifikasi negara-negara yang dikeluarkan World Bank, yakni: a restrukturisasi intensif early-intensive
adjustment lending = EAL, b restrukturisasi other adjustment lending = OAL dan
c non restrukturisasi non-adjustment lending = NAL. Model yang dibangun adalah sebagai berikut:
HDI =
α +
α
1
d
1
+ α
2
d
2
+ α
3
d
LI
+ β
1
GDP +
β
2
d
1
GDP +
β
3
d
2
GDP +
β
4
d
LI
GDP +
u Di mana: d
1
adalah dummy untuk negara-negara EAL =1 untuk EAL dan =0 untuk lainnya; d
2
untuk negara-negara OAL =1 untuk OAL dan =0 untuk lainnya; d
LI
dummy untuk negara-negara berpendapatan rendahlow income =1 untuk low income
23
dan =0 untuk lainnya. GDP untuk negara-negara EAL dikalikan dummy d
1,
OAL dikalikan d
2
dan GDP low income dikalikan d
LI
, sedangkan GDP untuk NAL tetap. Hasil estimasi model pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Estimasi Penelitian Farhad Noorbakhsh 1999 Koefisien
t -tes
GDP 0,00003222
5,56 d
1
GDP 0,00000512
0,67 d
2
GDP 0,00002394
2,62 d
LI
GDP 0,00008241
3,68 d
1
-0,010 -0,27
d
2
-0,078 -2,23
d
LI
-0,293 -6,90
Konstanta 0,550
17,15 R
2
N Variabel
Independen Variabel Dependen: HDI
86 0,86
Koefisien signifikan pada tingkat 5 Koefisien signifikan pada tingkat 1
Hasil regresi Tabel 7 memberikan kesimpulan bahwa negara-negara yang termasuk kategori EAL tidak signifikan mempengaruhi HDI. Ini menjadi pukulan
bagi World Bank, di mana semestinya negara-negara EAL menerima pengaruh lebih besar terhadap pembangunan manusianya. Dalam penelitian ini, Indonesia termasuk
dalam kategori negara OAL – middle income.
24
2.4.2. Gustav Ranis Frances Stewart 2002
Ranis dan Stewart melaksanakan penelitian tentang pengaruh timbal-balik antara pertumbuhan ekonomi economic growth dan pembangunan manusia human
development di negara-negara Amerika Latin. Mereka menggunakan model
persamaan simultan, masing-masing untuk persamaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia. Pembangunan manusia dengan proksi tingkat kematian bayi
HD dipengaruhi oleh variabel-variabel tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita GDP growth rate = GDP, persentase belanja pemerintah untuk pendidikan terhadap
PDB public expenditure on education as a percentage of GDP = PEE dan tingkat partisipasi kasar sekolah tingkat dasar perempuan gross female primary school
enrollment rate = FPS. Hasil regresi ditampilkan pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Estimasi Penelitian Gustav Ranis Frances Stewart 2002
Koefisien t
-rasio GDP
1,23 0,15
PEE 0,25
0,22 FPS
1,74 1,74
d 1970
9,80 2,54
d 1980
12,07 2,63
d 1990
9,32 2,34
Konstanta 5,75
0,63 R
2
N Variabel
Independen Variabel Dependen: HD
0,22 76
Koefisien signifikan pada tingkat 5 Koefisien signifikan pada tingkat 1
25
Pada model di atas, pembangunan manusia tidak signifikan dipengaruhi pertumbuhan ekonomi, sehingga penelitian ini memiliki kelemahan dalam
menjelaskan pengaruh imbal-balik antara pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Hanya variabel FPS di luar dummy yang signifikan menjelaskan
pembangunan manusia di negara-negara Amerika Latin. Penggunaan tingkat kematian bayi sebagai proksi pembangunan manusia diperkirakan sebagai penyebab
tidak baiknya hasil estimasi. Terutama dikaitkan dengan PEE yang relatif tidak berhubungan dengan tingkat kematian bayi. Akan lebih baik jika menggunakan
variabel pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan.
2.4.3. Aloysius Gunadi Brata 2004