Farhad Noorbakhsh 1999 Gustav Ranis Frances Stewart 2002

22 pengeluaran untuk belanja makanan yang merupakan barang normal akan semakin berkurang. Menurut Engel, pangsa pengeluaran makanan rumah tangga miskin lebih besar dari rumah tangga kaya, sehingga pangsa pengeluaran makanan terhadap pengeluaran total dapat dijadikan indikator tidak langsung terhadap kesejahteraan.

2.4. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

2.4.1. Farhad Noorbakhsh 1999

Penelitian Noorbakhsh ditujukan untuk menganalisis pengaruh restrukturisasi hutang yang diselenggarakan Bank Dunia Word Bank terhadap indeks pembangunan manusia human development index = HDI negara-negara sedang berkembang. Penelitian dilakukan terhadap 86 negara sedang berkembang pada tahun 1992. Noorbakhsh menyusun model menurut klasifikasi negara-negara yang dikeluarkan World Bank, yakni: a restrukturisasi intensif early-intensive adjustment lending = EAL, b restrukturisasi other adjustment lending = OAL dan c non restrukturisasi non-adjustment lending = NAL. Model yang dibangun adalah sebagai berikut: HDI = α + α 1 d 1 + α 2 d 2 + α 3 d LI + β 1 GDP + β 2 d 1 GDP + β 3 d 2 GDP + β 4 d LI GDP + u Di mana: d 1 adalah dummy untuk negara-negara EAL =1 untuk EAL dan =0 untuk lainnya; d 2 untuk negara-negara OAL =1 untuk OAL dan =0 untuk lainnya; d LI dummy untuk negara-negara berpendapatan rendahlow income =1 untuk low income 23 dan =0 untuk lainnya. GDP untuk negara-negara EAL dikalikan dummy d 1, OAL dikalikan d 2 dan GDP low income dikalikan d LI , sedangkan GDP untuk NAL tetap. Hasil estimasi model pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Estimasi Penelitian Farhad Noorbakhsh 1999 Koefisien t -tes GDP 0,00003222 5,56 d 1 GDP 0,00000512 0,67 d 2 GDP 0,00002394 2,62 d LI GDP 0,00008241 3,68 d 1 -0,010 -0,27 d 2 -0,078 -2,23 d LI -0,293 -6,90 Konstanta 0,550 17,15 R 2 N Variabel Independen Variabel Dependen: HDI 86 0,86 Koefisien signifikan pada tingkat 5 Koefisien signifikan pada tingkat 1 Hasil regresi Tabel 7 memberikan kesimpulan bahwa negara-negara yang termasuk kategori EAL tidak signifikan mempengaruhi HDI. Ini menjadi pukulan bagi World Bank, di mana semestinya negara-negara EAL menerima pengaruh lebih besar terhadap pembangunan manusianya. Dalam penelitian ini, Indonesia termasuk dalam kategori negara OAL – middle income. 24

2.4.2. Gustav Ranis Frances Stewart 2002

Ranis dan Stewart melaksanakan penelitian tentang pengaruh timbal-balik antara pertumbuhan ekonomi economic growth dan pembangunan manusia human development di negara-negara Amerika Latin. Mereka menggunakan model persamaan simultan, masing-masing untuk persamaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia. Pembangunan manusia dengan proksi tingkat kematian bayi HD dipengaruhi oleh variabel-variabel tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita GDP growth rate = GDP, persentase belanja pemerintah untuk pendidikan terhadap PDB public expenditure on education as a percentage of GDP = PEE dan tingkat partisipasi kasar sekolah tingkat dasar perempuan gross female primary school enrollment rate = FPS. Hasil regresi ditampilkan pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Estimasi Penelitian Gustav Ranis Frances Stewart 2002 Koefisien t -rasio GDP 1,23 0,15 PEE 0,25 0,22 FPS 1,74 1,74 d 1970 9,80 2,54 d 1980 12,07 2,63 d 1990 9,32 2,34 Konstanta 5,75 0,63 R 2 N Variabel Independen Variabel Dependen: HD 0,22 76 Koefisien signifikan pada tingkat 5 Koefisien signifikan pada tingkat 1 25 Pada model di atas, pembangunan manusia tidak signifikan dipengaruhi pertumbuhan ekonomi, sehingga penelitian ini memiliki kelemahan dalam menjelaskan pengaruh imbal-balik antara pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Hanya variabel FPS di luar dummy yang signifikan menjelaskan pembangunan manusia di negara-negara Amerika Latin. Penggunaan tingkat kematian bayi sebagai proksi pembangunan manusia diperkirakan sebagai penyebab tidak baiknya hasil estimasi. Terutama dikaitkan dengan PEE yang relatif tidak berhubungan dengan tingkat kematian bayi. Akan lebih baik jika menggunakan variabel pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan.

2.4.3. Aloysius Gunadi Brata 2004