Pengertian Good Governance Prinsip-Prinsip Good Governance Asas-Asas Umum Penyelengaraan Pemerintahan

12

3. Jenis-Jenis Izin

Kebijakan perizinan sebagai instrumen pemerintah banyak digunakan untuk mengendalikan kepentingan masyarakat. Jenis-jenis perizinan yang diterapkan oleh pemerintah antara lain: Izin dalam arti sempit vergunning, Pelepasan dan pembebasan dispensasi, dan Konsesi.

4. Izin Mendirikan Bagunan IMB

Dalam Pasal 1 huruf i Perda Kota Medan No. 9 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, memuat pengertian apa yang dimaksud dengan IMB: “Izin Mendirikan Bangunan adalah izin untuk mendirikan bangunan yang meliputi kegiatan penelitian tata letak dan disain bangunan, pengawasan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku dan rencana teknis bangunan dengan tetap memperhatikan Koefisien Dasar Bangunan KDB, Koefisien Luas Bangunan KLB, Koefisien Ketinggian Bangunan KKB meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat-syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut”.

C. Good Governance Tata Pemerintahan Yang Baik

1. Pengertian Good Governance

Kata sifat dari govern adalah governance yang diartikan sebagai the action of manner of governing atau tindakan melaksanakan tata cara pengendalian. Oleh para teoritisi dan praktisi administrasi negara Indonesia, istilah “good governance” telah diterjemahkan dalam berbagai istilah, misalnya, penyelenggaraan pemerintahan yang amanah Bintoro Tjokroamidjojo, tata-pemerintahan yang baik UNDP, pengelolaan 3 N.M. Spelt dan J.B.M. Ten Berge, Op.Cit., h.3 HJ. ZURAIDAH : PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MENGENAI PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BAGUNAN IMB DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE STUDI DI KOTA MEDAN, 2008 13 pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab LAN, dan ada juga yang mengartikan secara sempit sebagai pemerintahan yang bersih clean government. 4

2. Prinsip-Prinsip Good Governance

Good governance dimaknai sebagai tata pemerintahan yang baik, yakni cara mengelola urusan-urusan publik menurut prinsip-prinsip administrasi yang akuntabel dan demokratis. Bappenas mengidentifikasikan 14 karakter yang menjadi ciri tata pemerintahan yang baik yaitu: visioner , transparan, cepat tanggap, akuntabel, professional dan kompeten, efisiensi dan efektif, desentralistis, demokratis, mendorong partisipasi masyarakat, mendorong kemitraan, menjunjung supremasi hokum, ditujukan mengurangi kesenjangan, tanggap terhadap tuntutan dasar dan memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup. 5 Menurut UNDP United Nation Development Program, good governance memiliki delapan prinsip: Partisipasi, Transparansi, Akuntabel, Efektif dan efisien, Kepastian hukum, Responsif, Konsensus, Setara dan inklusif. 6

3. Asas-Asas Umum Penyelengaraan Pemerintahan

Di Indonesia asas-asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, termuat pada satu norma hukum yang bersifat mengikat bagi setiap warga negara Indonesia, dimulai pada saat diberlakukannya Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 4 Sofian Effendi, Membangun Good Governance: Tugas Kita Bersama, http:icmimudabanten.org?p=82 , diakses 29 Juni 2007 5 Nikolaus Loy, Peran Jaringan Kebijakan Dalam Mendorong Tata Pemerintahan Yang Baik: Belajar Dari Uni Eropa dalam Warta Gubernur; Jurnal Otonomi dan Pembangunan Daerah Jakarta: APPSI, Vo.2, Tahun 1, Februari 2007, h. 38 6 Samodra Wibawa, Look.Cit.. HJ. ZURAIDAH : PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MENGENAI PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BAGUNAN IMB DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE STUDI DI KOTA MEDAN, 2008 14 Asas umum penyelenggaraan negara dalam UU No. 28 Tahun 1999, dimuat dalam Pasal 3, Asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi: Asas Kepastian Hukum, Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, Asas Kepentingan Umum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas. Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, asas penyelenggaraan pemerintahan diatur dalam Pasal 20, asas-asasnya sama dengan ketentuan UU No. 28 Tahun 1999, hanya ditambah dua asas: asas efektif dan efisiensi. HJ. ZURAIDAH : PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MENGENAI PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BAGUNAN IMB DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE STUDI DI KOTA MEDAN, 2008 15

BAB III PELAYANAN PUBLIK IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN IMB

DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

A. Gambaran Umum Kota Medan 1. Geografis

Secara geografis Kota Medan terletak pada 3 30 ’ – 3 43 ’ LU dan 98 35 ’ – 98 44 ’ BT. Permukaan tanahnya cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan memiliki batas-batas sebagai berikut: 7 Utara : dengan Selat MalakaSelat Sumatera Selatan : dengan Kecamatan Deli Tua dan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Barat : dengan Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang Timur : dengan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

2. Demografi

Populasi Medan didominasi beberapa suku: Melayu, Jawa, Batak dan Tionghoa. Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Kota Medan berjumlah 2.036.018 jiwa. Pada siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa dengan dihitungnya jumlah penglaju komuter. 7 Medan Dalam Angka Tahun 2006, Badan Pusat Statistik Kota Medan 2006 15 HJ. ZURAIDAH : PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MENGENAI PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BAGUNAN IMB DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE STUDI DI KOTA MEDAN, 2008