Keadaan Tertahan menyembunyikan MEKANISME PERTAHANAN KONFLIK

inginkan. Saat-saat ini Wis berharap betul mereka menemaninya. Datanglah Tolong datang Namun hingga cahaya muncul dari celah angin dan akhirnya hilang lagi, tak ada suara menemaninya. Hanya orang yang menyodorkan makanan, dan ia kepingin sekali mengajaknya bercakap- cakap S, 2013:111.

4.2.9 Keadaan Tertahan menyembunyikan

Keadaan tertahan merupakan proses mengatasi kecemasan seseorang dengan cara menyembunyikan sesuatu rahasia dari permasalahan yang melimpahnya, yang dapat membuatnya nyaman dan tidak menyakiti orang lain serta tanpa menyinggung perasaannya. Sebab, kondisi tertahan itu merupakan upaya superego untuk mempertahankan atau melindungi ego dari bahaya dari luar. Dalam novel Saman dapat ditemukan beberapa sistem pertahanan dengan cara keadaan tertahan untuk mengatasi konflik batin yang dialami Saman sebagai tokoh utama. Saman sangat terkejut ketika berada dirumah yang pernah dulu ia tempati. Saman takut kejadian itu menimpa Asti yang sekarang telah mengandung. Namun, Saman tetap merahasiakan rasa khawatirnya kepada Asti. Saman tidak berani mengambil langkah untuk membicarakan kejadian masa lalunya itu. Kondisi tertahan itu merupakan upaya superego untuk mempertahankan dan melindungi ego dari bahaya dari luar karena mengingat Asti adalah orang yang baru dikenalnya. Pertahanan diri dilakukan Saman agar Asti tahu kalau niat Saman hanyalah datang untuk silaturahmi, padahal ada hal yang lebih ingin diungkapkan seperti kejadian masa lalunya. Universitas Sumatera Utara “Waktu ia akhirnya pergi ke sana dengan agak ragu, seorang perempuan muda yang tengah mengandung muncul membukakan pintu. Wis terkejut, tak siap menghadapi orang lain di rumah masa kecilnya, tak siap menjadi asing di bekas tempat tinggalnya. Dan wanita itu hamil tua, seperti ibu ketika hidup di situ. Untuk beberapa detik, Wis tak bisa berkata-kata S, 2013:60. Perasaan resah terus menghinggapi Saman. Namun, Saman tidak berani mengungkapkan bagaimana rasanya menghadapi wanita hamil di rumah tersebut. Oleh karena, Saman membiarkan Asti dan hanya memerhatikan sesaat jika mereka berpapasan ketika Saman hanya berani datang ke rumah jika suami Asti yaitu Ichsan ada di rumah. Sistem pertahanan menahan diri merupakan cara yang dilakukan Saman. Sebab superego bekerja melindungi ego untuk tidak membahayakan diri Saman dari bahaya di luar. Sehingga ego harus menahan kemauan id. Hal itu dilakukan agar Asti tidak tahu kalau sebenarnya kedatangan Saman adalah karena ke khawatirannya pada Asti. “Ketika berpamitan, ia meminta izin untuk kembali, jika suami perempuan itu sedang di rumah. Asti, atau Astuti namanya, ia tak terlalu memperhatikan. Sebab kehamilan perempuan itu meresahkan dia, meski ia tak berani bertanya S, 2013:61. Saman tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika dilihat rumah kincir yang dibangunnya dengan susah payah itu hancur, ia merasa bahwa dirinya telah mengecewakan banyak orang yang tinggal di Lubukrabtau. Artinya, mereka pasti kembali menjadi orang yang kesusahan. Akan tetapi, untuk menutupi dan mempertahankan diri, Saman lantas tidak menyerang orang yang telah menghancurkan kincir itu, atau marah-marah kepada mereka yang telah berbuat Universitas Sumatera Utara jahat, melainkan Saman tidak meminta pertolongan kepada warga untuk mendirikannya kembali. Sebab superego menahan dan melindungi ego agar tidak berbuat sesuatu yang membahayakan Saman. Oleh karena, ego melakukan dengan cara lain, yaitu membiarkan air matanya mengalir dan menahan tangisan dan amarahnya ketika Saman mencoba menahan rasa sakit itu di tenggorokan agar tidak ada orang yang tahu jika Saman memang benar-benar sakit. “Saat lelaki itu telah menghilang, ia masuk ke rumah kincir itu, yang dulu ia bangun dengan bersemangat. Turbin telah dihancurkan orang, sepertinya menggunakan kapak. Untuk memperbaikinya, ia mesti membeli generator baru. Ia menghela nafas, menyandarkan dahinya pada tembok yang lembab. Sesuatu seperti tertahan di pangkal tenggoroknya. Ia membiarkan airmatanya menitik, lalu mengalir tanpa suara S, 2013:91. Pertahanan diri Saman dengan merendahkan diri dan mencoba mengasingkan diri adalah bentuk pertahanan diri agar orang tidak ada yang tahu bahwa dia sedang mengalami nyali yang lemah. Saman merasa begitu galau bingung, sebab pilihan itu adalah pilihan yang sangat sulit. Superego takut jika nantinya ego melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya dari dunia luar, maka, dibiarkannya Anson berbuat semaunya, sebab itu adalah haknya. Saman juga bersikap hanya diam ketika Saman menyadari bahwa ajaran agamanya belum tentu sama dengan ajaran agama Anson. Sehingga, Saman membiarkan Anson menyerang balik orang-orang yang telah menyakiti dan memerkosa istrinya. Hal itu dilakukan Saman agar orang tidak ada yang tahu bahwa Saman juga tak rela jika melakukan perlawanan dengan membunuh pemuda yang telah melakukan perbuatan yang sangat berdosa, sebab membunuh adalah perbuatan dosa. Universitas Sumatera Utara “Wis merasa begitu galau. Ia ingin mencegah Anson, tetapi tiba-tiba ia tak punya nyali itu. Ia kehilangan keyakinan dirinya. Sebab ia bukan mereka. Salib mereka bukan salibku. Ia bukan perempuan sehingga tidak tahu bagaimana terhinanya diperkosa, dan ia tak punya istri sehingga tak yakin bisa sungguh mengerti kemarahan lelaki itu. Tiba-tiba ia merasa bukan siapa-siapa. Tiba-tiba ia merasa tak punya suara S, 2013:102.

4.2.10 Agresi dan Apatis