42 dikumpulkan langsung oleh peneliti Indriantoro dan Supomo, 2002:
154.
D. Metode Analisis 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam
penelitian ini Ghozali, 2005: 45. Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut
mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis H
: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif
dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H dan Ha,
kemudian uji dengan membandingkan r
hitung
tabel corrected item-total correlation
dengan r
tabel
tabel Product Moment dengan signifikan 0.05 untuk degree of freedom df = n-k. Suatu kuesioner dinyatakan valid
apabila r
hitung
r
tabel
Ghozali, 2005: 45.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban responden. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
43 1
Repeated Measure atau pengukuran ulang. 2
One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian
Cronbach Alpha α. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan
nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2005: 41-42.
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji
normalitas. a.
Uji Multikolonieritas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion
Factor VIF Ghozali, 2005: 91. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikoliniearitas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF
serta besaran korelasi antar variabel independen Ghozali, 2005: 91. Suatu model regresi dapat dikatakan
bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat
44 dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model
regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah dibawah 0.05. Jika korelasinya
kuat, maka terjadi problem multiko Santoso, 2004: 203-206. b.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat
dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot
menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah
terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:
105. c.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model
regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability
Plot P-P Plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi
dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan
45 penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal Santoso,
2004: 212.
4. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi
besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya Santoso, 2004: 163. Variabel independen
terdiri dari grup referensi dan keluarga. Sedangkan variabel dependennya adalah keputusan pembelian.
Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan: Y
: Keputusan Pembelian a
: Konstanta harga Y, bila X=0 b
Д-2 : Koefisien regresi menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen
X Д
: Grup Referensi X
Е : Keluarga
e : Error
Pengujian hipotesis dilakukan melalui: a.
Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Y = a + b ДXД+ bЕXЕ + e
46 Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R²
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen Ghozali, 2005: 83. b.
Uji t Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0.05
Ghozali, 2005: 84. Menurut Santoso 2004: 168 dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
47 c.
Uji F Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk
mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen
yang diuji pada tingkat signifikan 0.05 Ghozali, 2005:84. Menurut Santoso 2004:120 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasionalisasi Variabel