Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangakan Konsumen Dalam Memilih Ponsel : Studi Kasus Terhadap Pengguna Ponsel Di Lingkungan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PONSEL

(Studi Kasus Terhadap Pengguna Ponsel di Lingkungan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah)

Skripsi

Oleh: Hadi Purnomo NIM : 105081002426

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430H/2009M


(2)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Hadi Purnomo Nim : 105081002426

TTL : Ponorogo, 21 Juni 1985 Nama ayah : Kadenun

Nama ibu : Misti

Alamat : RT 02/02 Dukuh pondok Desa Sendang Kec. Jambon Kab. Ponorogo Jawa Timur

Pendidikan Formal :

1. TK Dharmawanita Ds. Sendang Jambon Ponorogo Lulus 1992 2. SDN Sendang 01 Ds. Sendang Jambon Ponorogo Lulus 1998

3. SMPN 01 Kauman Ponorogo Lulus 2001

4. Ponpes Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo Lulus 2005

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005-Sekarang

Pengalaman Organisasi

1. Dewan Ambalan Koordinator Ponpes Al-Islam Periode 2003/2004 2. Ketua Osis Ponpes Al-Islam periode 2004/2005


(3)

Abstract

This study aims to find out what factors are considered in select consumer phones. The object of this research is the mobile phone users in the environment of the student UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The primary data obtained with a spread of 100 questionnaire respondents who are students UIN Syarif Hidayatullah Jakarta who use a mobile phone.

Data analyzed using factor analysis using SPSS 16:00 assistance for windows. From the results of the research note that of 39 sub variables reduced into 34 sub-variables that are in the 8 factors. The remaining excluded from the model because it does not meet the criteria of MSA 0.5. factor analysis of test results obtained from the 34 sub-variables that hold in the model are grouped into 8 factors which are the factors that consumers consider in choosing a mobile phone. These factors are: (1) The Place / distribution channel with the eigen value of 3.847, (2) The advertising with the eigen value 3.503, (3) The product with the eigen value of 3.423, (4) The price of the eigen value 2.974, ( 5) The individual consumer with the eigen value of 2.839, (6) The sales personal with eigen value 2.280, (7) Environmental Factors with eigen value of 2.141, (8) The sales campaign with the eigen value of 1.585

Varians cumulative percentage of the extracted factors was 64.779%, which means that the results of research that is able to explain the factors that consumers consider in selecting the phone as much as 64.779% and the rest influenced by other factors.


(4)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel.

Objek penelitian ini adalah para pengguna ponsel di lingkungan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengambilan data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner terhadap 100 responden yang merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan ponsel.

Data dianalisis menggunakan analisis faktor dengan menggunakan bantuan SPSS 16.00 for windows. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 39 sub variabel direduksi menjadi 34 sub variabel yang tersebar dalam 8 faktor. Sisanya dikeluarkan dari model karena tidak memenuhi kriteria MSA 0,5. dari uji analisis faktor diperoleh hasil bahwa dari 34 sub variabel yang ditahan dalam model dikelompokkan ke dalam 8 faktor yang merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel. Faktor-faktor tersebut adalah: (1) Faktor Tempat/saluran distribusi dengan eigen value 3,847, (2) Faktor periklanan dengan eigen value 3,503, (3) Faktor produk dengan eigen value 3,423, (4) Faktor harga dengan eigen value 2,974, (5) Faktor konsumen individu dengan eigen value 2,839, (6) Faktor penjualan personal dengan eigen value 2,280, (7) Faktor Lingkungan dengan eigen value sebesar 2,141, (8) Faktor promosi penjualan dengan eigen value sebesar 1,585

Persentase kumulatif varians dari faktor yang diekstrak sebesar 64,779% yang berarti bahwa hasil dari penelitian yang terbentuk mampu menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel sebesar 64,779% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.


(5)

Kata Pengantar

Segala puja-puji dan syukur hanya untuk Allah swt. Hanya kepada-Nya kita memohon limpahan hidayah, taufik dan pertolongan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada nabi Muhammad SAW., semua keluarga, para sahabat dan seluruh pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Sejujurnya diakui, bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin bisa selesai tanpa bantuan dan keterlibatan banyak pihak, baik secara individu maupun kelembagaan. Oleh karena itu, di sinilah kiranya penghargaan yang tinggi dan ungkapan terima kasih yang mendalam layak disampaikan, yakni;

1. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan suport yang luar biasa baik secara moril maupun secara materiil, dan juga doanya yang selalu dipanjatkan agar anak-anaknya selalu sukses dalam belajar maupun berkarya. Selanjutnya kepada kakak-kakakku Srini, Parwoto dan adikku Adi, dan Kurnia yang selalu memberikan keceriaan bagi penulis. Semoga Allah memberikan rahmat dan panjang umur untuk mereka.

2. Kepada Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid. MS selaku dekan fakultas ekonomi dan ilmu sosial dan kepada Bpk Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku pudek bagian akademik yang telah memfasilitasi penulis dan mahasiswa lainnya dalam menuntut ilmu. Beribu-ribu terimakasih penulis haturkan 3. Kepada kedua pembimbing penulis, Dr. Yahya Hamja, MM, dan Ibu Cut

Erika Ananda Fatimah, SE., MBA. ungkapan terima kasih nan tulus rasanya masih belum cukup untuk membalas kebaikan beliau. Tak diragukan bahwa ketulusan hati, kelapangan jiwa dan kepiawaian mereka dalam memberikan motivasi dan bimbingan, sungguh, telah merobohkan dinding kesulitan yang penulis rasakan. Kepada Allah swt. Jua doa nan khidmat dipanjatkan, semoga beliau berdua berada dalam damai, senantiasa dikaruniai berkah umur panjang serta dilimpahi kekuatan lahir dan batin dalam mengemban tugas-tugas keseharian


(6)

4. Kepada Ketua Jurusan Manajemen, Bpk Indoyama Nasarudin SE, MAB. Beribu-ribu terimakasih penulis haturkan atas ketulusan beliau dalam membantu dan memberikan suport kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tepat pada waktunya..

5. Kepada Bpk Dr. Ahmad Mujib, M.Ag dan dr. Siti Nur Aisyah yang telah mau menjadi orang tua angkat penulis dan juga memberikan fasilitas dalam menuntut ilmu dan selalu memberikan motivasi untuk belajar. 6. Kepada saudara-saudara penulis yang ada dijakarta: Atik, Bidin, Dani,

mbak Gita, mas Heri, Indah, dan Muna yang selalu menjadi teman dan juga teman bercanda sehingga dunia ini terasa ga’ sempit lagi.

7. Kepada teman-teman seperjuangan: Fahrul, Mashari, Bramantio, Imam yang telah menjadi motivator penulis dan telah berjuang bersusah payah bersama dalam menyelasaikan penulisan skripsi ini. Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebut satu persatu yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis sadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, sehingga masukan dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna untuk perbaikan kedepannya. Selaku manusia yang tak sempurna tentunya masih banyak kesalahan-kesalahan, baik selama proses maupun hasil dari penelitian ini, sehingga penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Akhirnya, Semoga penelitian ini dapat membawa manfaat baik bagi penulis pribadi khususnya maupun bagi pembaca pada umumnya.

Ciputat, Juni 2009 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Daftar riwayat hidup………i

Abstract………...…ii

Abstrak………...iii

Kata pengantar………...iv

Daftar isi………....vi

Daftar tabel………...viii

Daftar gambar………x

Bab. I. PENDAHULUAN……….1

A. Latar belakang penelitian………..1

B. Perumusan masalah………..6

C. Tujuan dan manfaat………..7

Bab. II. TINJAUAN PUSTAKA……….10

Bab. III. METODOLOGI PENELITIAN………41

A. Ruang lingkup penelitian……….41

B. Metode penentuan sampel………...…41

C. Metode pengumpulan data………..42

D. Metode analisis……….…...43

E. Operasional variabel penelitian……….…..…54

Bab. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……….56

A. Sekilas gambaran umum objek penelitian………56

1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta………...56

2. Sejarah dan perkembangan ponsel……….64

B. Karakteristik responden………..…….73

C. Uji validitas dan reliabilitas……….74

D. Hasil dan pembahasan………...…..78

E. Aplikasi Analisis Faktor……….105

1. Menentukan Variabel………...106

2. Pembentukan Faktor………...….110

3. Estimasi Communality……….……111

4. Penentuan Jumlah Faktor……….115


(8)

6. Interpretasi dengan penelitian terdahulu………..124

Bab. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI………..………127

A. Kesimpulan………..127

B. Implikasi………..128

Daftar Pustaka………..……..132


(9)

Daftar Tabel Nomor Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30 Tabel 4.31 Tabel 4.32 Tabel 4.33 Tabel 4.34 Tabel 4.35 Tabel 4.36 Tabel 4.37 Tabel 4.38 Tabel 4.39 Tabel 4.40 Keterangan Skala likert

Operasional variabel penelitian Jenis kelamin

Pendapatan

Tingkat pendapatan sendiri Tingkat pendapatan keluarga Jenis ponsel

Uji validitas Uji MSA

Kualitas produk yang handal dan tahan lama Model yang bervariasi dan berinovasi setiap tahun Berbagai ukuran yang beragam

Mudah diperbaiki bila terjadi kerusakan

Suku cadang cukup banyak dan mudah diperoleh Daya tahan baterai yang tahan lama

Memori yang besar Warna yang jernih Suara yang jernih Fitur yang lengkap Harga yang terjangkau

Harga jual kembali yang stabil

Harga suku cadang yang murah dan terjangkau Kesesuaian harga dengan produk yang ditawarkan Counter ponsel yang banyak dan mudah dijangkau Sevis center yang mudah dijangkau

Pengiriman produk tepat waktu Produk mudah didapatkan

Iklan melalui media televisi dan radio yang menarik Iklan melalui majalah, tabloid yang menarik Iklan melalui out door yang menarik

Iklan melalui media internet yang menarik Jaminan garansi yang diberikan

Peragaan dan demonstrasi

Pemberian paket pulsa dan harga promo Menggelar event pameran produk-produk baru Pemberian hadiah-hadiah tertentu

Sales pria/wanita yang berpenampilan menarik Kejelasan informasi yang diberikan oleh SPG Penjualan door to door

Penjualan ke kampus-kampus Kebutuhan konsumen Gaya hidup Halaman 44 54 73 73 73 74 74 75 76 78 79 79 80 81 81 82 83 83 84 85 86 86 87 88 89 89 90 90 91 92 92 93 94 95 95 96 97 97 98 98 99 100


(10)

Tabel 4.41 Tabel 4.42 Tabel 4.43 Tabel 4.44 Tabel 4.45 Tabel 4.46 Tabel 4.47 Tabel 4.48 Tabel 4.49 Tabel 4.50 Tabel 4.51 Tabel 4.52 Tabel 4.53

Tingkat pendapatan pribadi Prestise

Peran rekomendasi dari keluarga Peran rekomendasi dari teman Pengalaman pemakaian terdahulu Tingkat pendapatan keluarga KMO dan Bartlett’s Test MSA pada anti-image matrics KMO dan Bartlet’t Test

Angka MSA pada anti image matrics Communalities

Total Variance Explained Rotated Component matrix

101 101 102 103 104 105 106 107 108 109 111 115 117


(11)

Daftar Gambar Nomor

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 3.1

Keterangam

Penentu-penentu nilai yang diberikan ke pelanggan Model perilaku konsumen

Faktor-faktor yang memepengaruhi perilaku konsumen Proses pembelian konsumen model lima tahap

Kerangka pemikiran

Langkah-langkah dalam analisis faktor

Halaman 17 23 23 31 33 48


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Dunia semakin cepat berubah, dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan teknologi sudah demikian pesatnya memberikan dampaknya yang menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu hal yang berkembang sangat pesat dan menjadi pemicu dari perkembangan yang ada adalah komunikasi.(Hendra dalam situs www.siutao.com)

Dalam perkembangan terakhir dimana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan, maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia.

Pada dasarnya teknologi diciptakan adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia selalu berfikir dan terus berinovasi untuk menciptakan teknologi agar dapat meringankan pekerjaannya. Dengan teknologi, dunia yang dahulunya sangat luas bisa menjadi sempit, dengan adanya teknologi manusia dapat berkomunikasi dan berhubungan antar daratan di dunia ini dalam waktu yang bersamaan.

Metode, fasilitas dan perangkatnya pun sudah berkembang maju sedemikian modernnya sehingga sekarang dunia seakan tidak ada batas lagi, manusia dapat berhubungan satu-sama lain dengan begitu mudah dan cepatnya.


(13)

Salah satu dampak dari perkembangan teknologi adalah dengan adanya perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi salah satunya adalah telepon seluler. Telpon seluler berkembang dengan pesat dari masa ke masa

Telepon seluler atau yang sering disebut dengan telepon genggam kini bukan menjadi kebutuhan mewah lagi, namun sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Dari masa ke masa bukan hanya fasilitas yang ditawarkan semakin lengkap, namun dari segi harga juga tidak semahal dahulu, banyak pilihan untuk memiliki sebuah handphone yang sesuai dengan keinginan. Mulai dari yang hanya berfungsi untuk sms dan telepon saja, hingga ber internetan lewat HP sekarang pun bisa dilakukan. Berbagai fasilitas yang ditawarkan dalam telepon genggam sekarang hampir mirip dengan komputer berjalan ( mini komputer ) atau bahkan mungkin bisa dikatakan memang sama persis fungsinya dengan komputer hanya bentuk dan dari segi harga yang berbeda, bisa jadi harga sebuah handphone yang memiliki fasilitas terlengkap sekarang harganya justru lebih mahal daripada sebuah komputer. Perkembangan teknologi seluler itu sendiri sekarang berkembang dengan sangat cepat, khususnya dalam bidang inovasi handset ( pesawat handphone ). Setiap saat muncul teknologi baru yang hadir guna menyempurnakan teknologi yang ada sekarang. Tidak mengherankan jika masing-masing vendor berlomba menciptakan handset yang kaya akan fitur-fitur yang canggih. Sejalan dengan itu, teknologi multimedia imaging dan konektivitas ikut memarakkan suasana perang fitur guna memenangkan persaingan diantara


(14)

vendor, tujuannya tak lain memikat dan memanjakan penggunanya melalui fitur-fiturnya yang membuat para penikmat teknologi tergiur untuk menggunakan produknya.

Jika ponsel jaman dahulu hanya bisa digunakan untuk mendengarkan MP3, merekam suara, mengatur jadwal, kalkulator, game ( masih sederhana ), alarm, dan fasilitas-fasilitas kecil lainnya, kini semuanya mengalami kemajuan. Pertamakali hadirnya handphone yang dilengkapi dengan kamera, semua orang sepertinya berlomba-lomba untuk dapat memiliki handphone tersebut. Alasannya sederhana, dapat mengabadikan setiap moment hanya dengan sebuah handphone selain berfungsi untuk SMS dan telephone saja. Memang semakin lengkapnya dan canggihnya teknologi komunikasi sekarang membawa dampak yang positif, namun tak sedikit pula dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari kecanggihan teknologi komunikasi tersebut. Hadirnya fasilitas 3G, teknologi seluler generasi ketiga, melalui konsep videocall yang berfungsi untuk berkomunikasi dan saling bertatap muka Push ToTalk (PTT) yang merupakan fungsi ekonomis voice call mirip walkie talkie yang menggunakan data transfer, game online multiplayer yang sangat mementingkan akan keperluan kestabilan dan kecepatan data transfer dan lain sebagainya, sangat memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dengan langsung bertatap muka bagi penggunanya. Namun perlu diingat kembali bahwa tidak semua kecanggihan teknologi selalu membawa dampak yang positif bagi kehidupan, banyak pula dampak negativnya. Sebagai contoh dengan hadirnya layanan 3G dalam ponsel, dampak yang ditimbulkan adalah


(15)

bermacam-macam, baik positif dan negatifnya, (dwi kurnia dalam www.wordpress.com )

Pertarungan para produsen telepon seluler besar sangat terasa, terutama dalam merealisasikan konsep-konsep handset mereka. Bukan sekadar menanamkan citra positif, tetapi juga bisa diterima secara luas di pasaran dan tentu juga bisa menjadi tren di masyarakat pengguna ponsel. Tren ponsel musik misalnya tampaknya akan menjadi tonggak sejarah kembalinya kejayaan walkman atau musik berjalan dengan paradigma baru. Tentu sangat berbeda dengan definisi walkman, yang pernah sangat terkenal itu, yang sangat mengandalkan pita kaset sebagai media rekam. Kecenderungan baru ini sebenarnya memang sudah melewati batas fungsi dari ponsel sebagai alat komunikasi bicara. Bahkan, dengan bentuknya yang dirancang sangat mudah untuk digenggam dan dibawa ke mana-mana ini juga membawa ponsel menjadi alat serbaguna, termasuk alat memotret maupun perekam video.

Saat Sony Ericsson ingin mengembalikan citra Sony dengan walkman-nya, paling tidak ada dua perusahaan raksasa lain yang sudah mengantisipasinya, yaitu Motorola yang mempersiapkan dengan bekerja sama dengan Apple, perusahaan komputer yang sukses dengan iPod. Dan, tidak ketinggalan Nokia yang pernah mengawali dengan membenamkan fungsi radio di dalam ponsel dengan ponsel musiknya. Memang bukan ide yang baru, tetapi dengan diperkenalkannya ponsel walkman Sony Ericsson W800 mengingatkan kembali cara memainkan rekaman musik saat ini. Sebelumnya memang sudah ada pemain ulang file musik MP3, seperti termasuk produk


(16)

iPod, namun mereka terkesan sangat eksklusif hanya bagi lingkungan penggemar komputer PC. Sementara Motorola, yang sudah menjalin hubungan dengan Apple, belum berani secara terang-terangan mengumumkan bentuk ponsel yang akan diandalkan untuk musik. Sekalipun dalam produk terakhir mereka konsep musik sudah menyatu dan bahkan yang unik juga mempersiapkan earphone atau headphone dengan Bluetooth yang stereo. Dan, yang tidak mau kalah dalam perlombaan ini adalah Nokia dengan seri N-nya dengan kemampuan mengelola musik yang cukup mengejutkan. Produk prototipenya Nokia N91 sudah secara terbuka diperkenalkan dan dalam waktu singkat, yaitu kuartal kedua ini ponsel musik sudah beredar di pasaran. Yang menonjol dari semua ponsel baru yang membawakan tema musik itu rupanya sekaligus menyertakan kamera digital dengan kemampuan sampai 2 mega pixel (MP). Sampai sejauh ini kamera ponsel di pasaran maksimal baru dilengkapi dengan kamera beresolusi 1,3 MP, sekalipun secara prototipe sudah ada yang mengeluarkan sampai 5 MP. Sepertinya si serbabisa ini semakin menjawab tuntutan para pengguna ponsel yang tidak ingin ketinggalan perlengkapan mereka.

Di Indonesia, kehadiran ponsel multifungsi tidak kalah gencar dengan negara lain. Nokia, Sony Ericson, Siemens, Samsung, Panasonic, Motorola, berlomba-lomba merebut hati pasar dengan ponsel dengan berbagai fasilitas dan fitur yang saling berkompetitif, begitu juga dengan ponsel-ponsel merek lokal, seperti Hitech, K-touch, dan juga Star Tech, mereka tidak kalah bersaing. Meskipun termasuk dalam pemain baru namun ponsel-ponsel merek


(17)

lokal tersebut mampu merebut 20% market sahare di Indonesia (suarasurabaya.net). Berbagai vendor ponsel saling berlomba-lomba dan saling memasang strategi untuk merebut hati konsumen. Dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan ponsel, untuk itu penulis mencoba menggali informasi dari konsumen faktor-faktor apa sajakah yang menjadi dasar pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel. Penelitian ini akan menggunakan alat analisis yaitu analisis faktor, karena penulis mencoba menggali faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel. Dengan menggali variabel-variabel dari konsumen, penulis ingin memunculkan faktor-faktor yang dipetimbangkan konsumen dalam memilih ponsel.

Menarik kesimpulan dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel dengan judul

Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam

Memilih Ponsel (Studi Kasus Terhadap Pengguna Ponsel di Lingkungan

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta B. Perumusan Masalah

Dari masalah yang ada, maka penulis akan merumuskan suatu masalah

1. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel?


(18)

2. Faktor apa yang paling dominan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel?

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel di lingkungan mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan penulis yaitu tentang ilmu pemasaran. Serta dapat manambah wawasan penulis tentang faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel

b. Bagi Perusahaan

Manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah memberikan sumbangsih kepada perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel

c. Bagi Akademisi

Manfaat penelitian ini bagi kalangan akademisi adalah untuk menambah referensi bagi universitas dan mahasiswa sehingga penelitian ini dapat dijadikan study literature untuk penelitian lebih lanjut. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para akademisi


(19)

serta dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman yang berhubungan dengan ilmu manajemen pemasaran.


(20)

Teori yang mendukung penelitian ini adalah teori tentang perilaku konsumen dan bauran pemasaran dari Philip Kotler (1997). Kotler menyatakan bahwa keputusan membeli konsumen secara amat rinci menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. Kotler juga menyatakan bahwa untuk mempengaruhi perilaku konsumen perlu diberikan rangsangan pemasaran yang terdiri dari 4P:

product, price, place, promotion (produk, harga, distribusi, dan promosi) rangsangan lain yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sesuatu mencakup dari kekuatan-kekuatan dari peristiwa besar dalam lingkungan pembeli: ekonomi (pendapatan), teknologi, politik, dan budaya (Kotler, 1997: 143). Dari teori tersebut penulis menjabarkan guna untuk menggali faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memlih ponsel ( dalam kasus ini; faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel)guna untuk mempermudah memperoleh informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang diperttimbangkan konsumen dalam memilih ponsel penulis mengkelompokkan menjadi 8 kelompok, kedelapan kelompok itu didasarkan pada penjabaran dari 4 P dan juga ditambah konsumen individu dan lingkungan. : produk, harga, tempat (distribusi), periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, konsumen individu dan lingkungan.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka

1. Landasan Teori

a. Defenisi Pemasaran

Pemasaran menurut Philip Kotler (2007: 6 ) di definisikan sebagai proses sosial dan manajerial yang mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaraan produk dan nilai dengan pihak lain.”.

Menurut Basu Swasta (2005: 124) Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan, dan mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa, ide-ide yang dapat memuaskan keinginan pasar sasaran dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pemasaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. 2) merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang

dapat memenuhi dan memuaskan keinginan tersebut.

3) memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa tersebut


(22)

Sehingga dari kegiatan-kegiatan tersebut akan terjadi pertukaran barang dan jasa yang bertujuan untuk memenuhi dan memuaskan konsumen.

b. Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (2002: 34) manjemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang bertujuan memuaskan individu dan organisasi.

Menurut Buchari Alma (2005 : 130) manajemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau perusahaan..

Dari definisi ini dapat terlihat bahwa manajemen pemasaran sebagai suatu proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian mencakup gagasan, barang dan jasa. Manajemen pemasaran dilandasi oleh gagasan pertukaran dan tujuannnya adalah menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.

Pemasaran berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Karena banyak produk yang dapat memenuhi suatu kebutuhan, pemilihan produk ditentukan oleh konsep nilai, biaya dan kepuasan.

c. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar


(23)

sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan pesaing. (Kotler, 2001: 23)

Sedangkan menurut Theodore levitt sebagaimana di kutip oleh Mowen&Minor (2002 : 6) memberikan penjelasan tentang konsep pemasaran sebagai pandangan bahwa industri merupakan sebuah proes yang memuaskan konsumen, bukan proses memproduksi barang. Sebuah industri dimulai dari konsumen dan kebutuhannya, bukan hak paten, bahan baku, atau menjual ketrampilan.

d. Konsep Penjualan

Konsep penjualan Merupakan gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjulan dan promosi dalam skala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang tidak di cari-barang yang biasanya oleh pembeli biasanya tidak terpikir untuk dibeli.(Kotler, 2001: 22)

e. Konsep produk

Konsep produk merupakan gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk yang mutu terbaik, kinerja terbaik, dan sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus-menerus melakukan perbaikan produk. (Kotler, 2002: 16)

Konsumen akan berusaha mencari produk yang mempunyai nilai lebih dan memberikan kepuasan dari suatu produk tersebut.


(24)

f. Konsep Produksi

Pelanggan akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau. Oleh karena itu, manajemen harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efesiensi.

g. Bauran Pemasaran (marketing mix)

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah variabel-variabel yang dipakai perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan. Variabel-variabel yang terdapat didalamnya adalah : produk, harga, tempat(distribusi), promosi.

Sedangkan menurut kotler dan keller (2007: 23) bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaranya.

Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4P yaitu: 1) Produk (product)

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan yang termasuk dalam produk. Selain produk fisik, termasuk juga jasa yang mencakup keragaman produk, kualitas, desain, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan.


(25)

2) Harga (price)

Harga merupakan sejumlah nilai yang dikeluarkan oleh konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk satu harga yang sama untuk semua pembeli. Yang termasuk unsur harga adalah daftar harga, rabat, potongan harga penjualan, syarat kredit, lamanya jangka waktu pembayaran. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, pratek saingan, dan perubahan keinginan pasar

3) Promosi (promotion)

Promosi merupakan aktivitas yang mengkombinasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Yang termasuk dalam kegiatan promosi adalah : periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas. a) Iklan. Menurut Tom Brannan (2004: 51) iklan didefinisikan

sebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan.

b) Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan, seperti penjualan produk yang langsung ditawarkan ke konsumen.


(26)

c) Promosi penjualan. Tom Brannan (2004: 103) mengatakan promosi penjualan berkaitan dengan bidang pemasaran namun demikian penggunaan promosi penjualan bisa menimbulkan efek besar pada persepsi tentang merek. Promosi penjualan adalah sebuah teknik yang memiliki potensi sangat signifikan untuk memperbaiki penjualan jangka pendek dan efektifitasnyapun dapat diukur. Promosi penjualan dapat membantu mencapai sejumlah sasaran antara lain:

1) Dapat mendorong percobaan produk baru 2) Dapat meningkatkan pembelian susulan

3) Dapat membantu membangun loyalitas pelanggan 4) Dapat memotivasi distributor dan tanaga penjualan

d) Publisitas atau sebagian orang mengatakannya humas adalah kegiatan-kegiatan komunikasi yang bertujuan menciptakan pemahaman melalui pengetahuan. Definisi humas memberikan penekanan pada aspek humas:

1) Petugas humas harus melaksanakan riset guna memahami situasi sebelum merumuskan suatu program khusus.

2) Petugas harus memberikan masukan atau pertimbangan kepada pimpinan organisasi

3) Humas harus senantiasa memperhatikan kepentingan-kepentingan umum disamping kepentingan-kepentingannya sendiri.


(27)

4) Tempat (place)

Tempat atau sebagian orang menyebutnya distribusi merupakan aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Yang termasuk dalam keputusan tempat atau disribusi adalah penentuan tempat yang strategis, sistem transportasi perusahaan, sistem penyimpanan, dan pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor pemilihan lokasi menurut Fandy Tjiptono (2005 : 147) pemilihan lokasi harus dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

a) Akses lokasi mudah dijangkau sarana transportasi umum b) Visibelitas lokasi dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang

normal

c) Tempat parkir yang nyaman dan aman, baik untuk kendaraan roda dua mupun roda empat

d) Ekspansi, tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari

e) Lalu lintas kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat menjadi hambatan.

Tempat disini mengacu pada saluran distribusi antara lain: lokasi, pengankutan, dan saluran distribusi.

h. Pembelian


(28)

Nilai pelanggan adalah selisih nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total. Nilai pelanggan total merupakan sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya total yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa.

Gambar 2.1

Penentu-Penentu Nilai yang Diberikan ke Pelanggan

Sumber: kotler,(2007: 173)

Nilai yang diberikan kepada pelanggan

Nilai pelanggan

total

Biaya pelanggan

total

Nilai produk Biaya

moneter

Nilai pelayanan

Biaya waktu

Nilai karyawan

Biaya energi

Nilai citra

Biaya mental


(29)

Gambar tersebut menjelaskan bahwa pelanggan mengira-ngira, penawaran mana yang akan memberikan nilai tertinggi. Pelanggan ingin selalu mendapatkan nilai tertinggi, dibatasi oleh biaya pencarian, pengetahuan yang terbatas, mobilitas dan penghasilan mereka. Mereka membentuk suatu harapan nilai dan bertindak atas dasar nilai itu. Sesudahnya mereka akan tahu apakah suatu penawaran benar-benar memenuhi harapan nilainya., yang berpengaruh pada kepuasan mereka dan memungkinkan mereka membeli lagi.

2) PersepsiPembeli

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara. Dengan adanya hal tersebut maka akan timbul persepsi. 3) Peranan Pembeli

Peranan pembeli terdiri dari:

a) Pemberi pengaruh (influencers) anggota keluarga berusaha untuk mempengaruhi dalam pemilihan produk dengan memberikan informasi dan nasehat.

b) Penjaga pintu (gate keepers) anggota keluarga yang mempunyai kemampuan untuk mengontrol informasi yang


(30)

tersedia untuk dijadikan pembuat keputusan. Biasanya orang tua berperan pada tipe ini dalam memilih tontonan televisi untuk anaknya.

c) Pembuat keputusan (deciders) anggota keluarga yang mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan kapan dan apa yang harus dibeli.

d) Pembeli (buyers) anggota keluarga yang biasanya sering membuat pembelian.

e) Penyiap kebutuhan (preparers) anggota keluarga ini menyesuaikan produk agar bisa digunakan oleh anggota keluarga yang lain.

f) Pengguna (users) adalah orang-oarang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk dan membelinya sebagai persiapan untuk keluarga.

g) Pemelihara (maintainers) orang yang menyediakan perlengkapan rumah.

4) Jenis Perilaku Pembelian

Menurut Kotler (2001; 219) membagi perilaku pembelian berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan bebagai merek sebagai berikut:

a) Perilaku Pembelian Kompleks; Para konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat


(31)

dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek.

b) Perilaku Pembelian yang Mengurangi Ketidaksesuaian; Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merek. c) Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan; Banyak produk yang

dibeli dengan keterlibatan rendah dan tidak ada perbedaan merek yang signifikan.

d) Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi; Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan merek bersifat nyata.

5) Pembentukan Harapan Pelanggan (CustomerExpectation) Harapan mengenai performance produk atau kualitas produk dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain:

a) Karakteristik Produk

Karakteristik produk yang berpengaruh terhadap harapan konsumen adalah harga atau atribut atau karakteristik fisik yang dimiliki oleh produk tersebut. Misalnya, jika produk tersebut memiliki harga yang tinggi maka konsumen akan memiliki harapan untuk mendapatkan standar performance yang tinggi pula.


(32)

Harapan pelanggan mengenai performance suatu produk dipengaruhi oleh bagaimana perushaan mempromosikan produk baik melalui klan atau komunikasi sales personal.

Selain itu, komunikasi dari mulut ke mulut memainkan peran penting dalam membentuk harapan pelangan. Jenis komunikasi ini terjadi apabila konsumen kurang mempercayai pesan dari iklan atau personal selling yang diterimanya, sehingga mereka cenderung mencari informasi tambahan untuk memperkecil resiko pembelian produk.

c) Pengalaman Sebelumnya

Pengalaman sebelumnya dengan produk atau produk lain yang setara, harapan pelanggan juga dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya karena pelanggan cenderung untuk mengevaluasi pengalamannya dengan produk yang sama, produk yang lain dari industri yang berbeda pula. Pengalaman ini bisa membentuk normal atau standar mengenai tingkat performance yang harus ditampilkan oleh suatu produk atau merek tertentu.

d) Karakteristik Konsumen

Karakterstik konsumen juga mempengaruhi harapan mengenai performance produk. Sebagian konsumen memiliki aura toleransi yang lebih besar dibandingkan dengan sebagian


(33)

konsumen yang lain. (Mowen&Minor, 1998; 424) persepsi pelanggan mengenai performance atau kualitas suatu produk ditentukan oleh mutu produk tersebut.

i. Perilaku Konsumen

1) Definisi Perilaku Konsumen

Loudan dan Bitta sebagaimana dikutip dalam Mangkunegara (2005; 3). Mengemukakan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.

Menurut Basu Swasta dan T. Hani D. (2000) dalam jurnalnya Retno Sri Haryanti, dkk. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2005; 4) perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau orang yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

Dari ketiga definisi tersebut dapat diambil benang merah bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang


(34)

dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi dalam mendapatkan dan menggunakan produk barang atau jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan kepustusan tersebut.

Gambar 2.2

Model perilaku konsumen menurut kotler Marketing

Stimul Other Stimul

Buyer

Charateristic Buyer Decision Process Buyer Decision

- Product - Price - Place - Promotion

- Economic - Technology - Political - Cultural

- Cultural - Social - Personal - Psycologi

- Problem Recod Nition - information Search - Evaluacion - Decision

- Post Purchase Behavior

- Product Chice - Brand Chice - Dealer Choicxe - Purchase Timing - Purchase Amount

Sumber: PhilipKotler, 2000: 61

2) Karakteristikyang Memepengaruhi Tingkah Laku Konsumen Proses pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa karakteristik diantaranya adalah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

Gambar 2.3

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Sumber: Philip Kotler (2001) Sumber kotler (2001)

Budaya Budaya Sub budaya Kelas sosial Sosial Kelompok acuan Keluarga

Peran dan status

Pribadi Umur dan tahap daur hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup Kepribadian dan konsep diri Psikologis Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan sikap Pembeli


(35)

Kotler dan Keller (2007; 214) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

a) Faktor budaya

Setiap masyarakat mempunyai budaya yang berbeda-beda yang mana budaya tersebut dapat digunakan sebagai aturan, kebiasaan bahkan sebagai ciri khas sebuah kelompok masyarakat. Pada faktor budaya dibedakan menjadi budaya itu sendiri dan sub budaya dan kelas sosial.

1) Budaya

Budaya merupakan merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar, anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi dan preferensi dari keluarga dan lembaga-lembaga lain. (Kotler&Keller, 2007: 214)

2) Sub Budaya

Sub budaya didefinisikan sebagai sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.yang termasuk ke dalam sub budaya diantaranya adalah nasionalitas atau kewarganegaraan, kelompok ras, dan wilayah geografi.


(36)

3) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.

b) Faktor sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial diantaranya:

1) Kelompok Referensi

Kelompok referensi juga memepengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, dan biasanya sering dijadikan acuan oleh konsumen dalam bertingkah laku. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Sehingga perusahaan harus tahu siapa saja yang terlibat dan menjadi referensi seseorang dalam melakukan pembelian.

2) Keluarga

Keluarga merupakan organisasi kecil dalam pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga saling mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Keluarga terdiri dari keluarga orientasi dan keluarga prokreasi. Keluarga orientasi meliputi orang tua, dan saudara kandung. Dari


(37)

orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi,harga diri dan cinta. Sedangkan keluarga prokreasi meliputi pasangan dan anak seseorang. Keluarga ini mempunyai pengaruh terhadap pembelian sehari-hari.

3) Peran dan Status

Peran merupakan aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada di sekitarnya. Sedangkan status adalah penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Setiap peran akan menghasilkan sebuah status.

c) Faktor pribadi

Dalam melakukan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi diantaranya:

1) Usia dan Tahap Siklus Hidup

Usia dan siklus hidup seseorang akan mempengaruhi pola konsumsi dan gaya hidup sesorang. Seorang anak kecil tentunya akan kebutuhan dan konsumsi yang lebih kecil dari pada orang dewasa.

2) Situasi Ekonomi

Situasi atau keadaan ekonomi seseorang yang berbeda-beda juga berpengaruh terhadap pola pembelian seseorang. Seseorang yang berpenghasilan tinggi tentunya


(38)

akan mempunyai pola konsumsi yang berbeda bila dibandingkan seseorang yang berpendapatan rendah. 3) Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup akan mempengaruhi pola pembelian seseorang yang mana antara individu yang satu dengan individu yang lain akan mempunyai gaya hidup yang berbeda-beda.

4) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Seorang pekerja kasar akan cenderung membeli barang-barang yang tidak sama dengan barang-barang yang dibeli oleh pekerja kantoran.

5) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang khas yang nmenghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya (Kotler 2007: 223)

d) Faktor Psikologis

Individu dalam melakukan pembelian terhadap barang dan jasa juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis antara lain:


(39)

1) Motivasi

Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang untuk bertindak (Kotler dan Keller 2007: 226) motivasi akan dapat mempengaruhi individu untuk melakukan atau tidak melakukan pembelian karena sifat dari motif itu sendiri adalah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

2) Pengetahuan

Seseorang dalam melakukan suatu tindakan akan melalui proses belajar terlebih dahulu. Individu juga mengalami proses pembelajaran sebelum melakukan suatu pembelian. Proses belajar ini terjadi apabila pembeli ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan, atau sebaliknya.

3) Keyakinan dan Sikap

Kepercayaan dan sikap merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian. Melalui tindakan dan pembelajaran, individu mendapatkan keyakinan dan sikap.

4) Persepsi

Persepsi merupakan proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran berarti mengenai


(40)

dunia. Tidak jarang individu dihadapkan pada beberapa pilihan dalam melakukan pembelian suatu barang. Dengan adanya persepsi maka seseorang akan dapat memilih sesuai persepsi yang tertanam dalam dirinya.

3) Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap (Basu, S.D. dan T. Hani. H, 1997) yang dikutip oleh Retno Sri Haryanti, dkk. Dalam jurnalnya yaitu:

a) Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan

Dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang diinginkan.

b) Pencarian Informasi

Yaitu apabila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkuan konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. Konsumen dapat memeperoleh informasi dari beberapa sumber, yaitu: (Kotler; 1997:163) yang terdiri dari


(41)

sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber pengalaman.

c) Penilaian dan Seleksi Terhadap Alternatif Pembelian

Calon pembeli akan memberikan penilaian terhadap suatu barang atau jasa dan juga akan menyeleksi barang-barang yang nantinya akan dibelinya

d) Keputusan untuk Membeli

Pada akhirnya pelanggan akan memberi suatu keputusan terhadap penilaian dan penyeleksian yang telah dilakukannya, apakah ia akan cenderung tertarik untuk membeli atau malah sebaliknya.

e) Perilaku Pasca Pembelian

Pelanggan tidak akan berhenti begitu saja setelah ia membeli suatu barang atau jasa, tetapi ia akan memberikan kesimpulan pasca pembelian, apakah barang yang telah dibelinya sesuai dengan yang diharapkannya.


(42)

Gambar 2.4

Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap

Sumber : Kotler (2007: 235)

Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen. Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pasca pembelian


(43)

informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalaman konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi. Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

j. KerangkaPemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sebuah sinetesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran secara sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan (Abdul Hamid, 2007: 27)


(44)

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran

Landansan Hasil Penelitian Sebelumnya

Analisis faktor Faktor ke-1 Faktor ke-2 Faktor ke-3 Faktor ke-n 1. Produk

X1 : Kualitas produk yang handal X2 : Model yang beragam X3 : Ukuran yang beragam X4 : Mudah diperbaiki

X5 : Suku cadang mudah diperoleh X6 : Daya tahan baterai

X7 : Memori yang besar X8 : Warna yang jernih X9 : Suara yang jernih X10 :Fitur yang lengkap 2. Harga

X11 : Harga yang terjangkau X12 : Harga jual kembali yang stabil X13 : Harga suku cadang yang terjangkau X14 : Kesesuaian harga dengan produk 3. Tempat

X15 : Counter ponsel yang mudah dijangkau X16 : Servis center yang mudah dijangkau X17 : Pengiriman produk yang tepat waktu X18 : Produk mudah didapat

4. Periklanan

X19 : iklan melalui media televisi dan radio yang menarik

X20 : iklan melalui media cetak yang menarik X21 : iklan melalui media outdoor (papan reklame

dan baliho) yang menarik

X22 : iklan melalui media internet yang menarik 5. Promosi Penjualan

X23 : Jaminan garansi yang diberikan X24 : Peragaan dan demonstrasi

X25 : Pemberian paket pulsa dan harga promo X26 : Menggelar event pameran produk-produk

baru

X27 : Pemberian hadiah-hadiah tertentu 6. Penjualan Personal

X28 : Sales pria/wanita yang berpenampilan menarik

X29 : kejelasan informasi yang diberikan oleh SPG X30 : penjualan door to door

X31 : penjualan ke kampus-kampus 7. Konsumen Individu

X32 : Kebutuhan Konsumen X33 : Gaya hidup

X34 : Prestise

X35 : Tingkat pendapatan sendiri 8. Lingkungan

X36 : Rekomendasi dari keluarga X37 : Rekomendasi dari teman X38 : Pengalaman pemakaian terdahulu X39 : Tingkat pendapatan keluarga


(45)

Keterangan:

Dari kerangka pemikiran tersebut peneliti ingin menggali informasi dari konsumen mengenai faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih ponsel, untuk itu penulis menduga ada 39 indikator yang yang bisa menjadi faktor pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel. Ke-39 indikator tersebut mewakili kelompok produk, harga, tempat, periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, konsumen individu, dan lingkungan. Dengan penjelasan sebagai berikut

X1: kualitas produk yang handal X2 : Model yang beragam X3 : Ukuran yang beragam X4 : Mudah diperbaiki

X5 : Suku cadang mudah diperoleh X6 : Daya tahan baterai

X7 : Memori yang besar X8 : Warna yang jernih X9 : Suara yang jernih X10 :Fitur yang lengkap

Kesepuluh indikator di atas mewakili kelompok produk X11 : Harga yang terjangkau

X12 : Harga jual kembali yang stabil X13 : Harga suku cadang yang terjangkau


(46)

X14 : Kesesuaian harga dengan produk

Keempat indikator diatas mewakili kelompok harga X15 : Counter ponsel yang mudah dijangkau X16 : Servis center yang mudah dijangkau X17 : Pengiriman produk yang tepat waktu X18 : Produk mudah didapat

keempat indikator di atas mewakili kelompok tempat X19 : iklan melalui media televisi dan radio yang menarik X20 : iklan melalui media cetak yang menarik

X21 : iklan melalui media outdoor (papan reklame dan baliho) yang menarik

X22 : iklan melalui media internet yang menarik

Keempat indikator di atas mewakili kelompok periklanan X23 : Jaminan garansi yang diberikan

X24 : Peragaan dan demonstrasi

X25 : Pemberian paket pulsa dan harga promo X26 : Menggelar event pameran produk-produk baru X27 : Pemberian hadiah-hadiah tertentu

Kelima indikator di atas mewakili kelompok promosi penjulan X28 : Sales pria/wanita yang berpenampilan menarik

X29 : kejelasan informasi yang diberikan oleh SPG X30 : penjualan door to door


(47)

Keempat indikator di atas mewakili kelompok penjulan personal X32 : Kebutuhan Konsumen

X33 : Gaya hidup X34 : Prestise

X35 : Tingkat pendapatan sendiri

Keempat indikator di atas mewakili kelompok konsumen individu X36 : Rekomendasi dari keluarga

X37 : Rekomendasi dari teman

X38 : Pengalaman pemakaian terdahulu X39 : Tingkat pendapatan keluarga

Dan keempat indikator di atas mewakili kelompok lingkungan. Dari 39 indikator tersebut selanjutnya akan di analisis langsung dengan menggunakan analisis faktor yang akan menghasilkan sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel.

Sebagai landasan dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti,

a. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Wijayanti, Bambang Agus Pramuka dan Dwiwiyati Astogini (2004) sebagai acuan perbandingannya.

Penelitian nyang dilakukan oleh Tri Wijayanti, Bambang Agus Pramuka, dan Dwiwiyati Astogini tersebut dengan judul “Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Masyarakat Terhadap Pemilihan Sistem Perbankan Syariah” studi kasus pada konsumen BMT di Purwokerto. Alat analisis yang dgunakan adalah analisis faktor. Tujuan penelitin ini


(48)

adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi petimbangan masyarakat dalam memilih sistem perbankan syariah.

Hasil dari penelitian tersebut dapat diketahui ada dua faktor motivasi yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih sistem perbankan syariah yaitu faktor motivasi internal dan faktor motivasi eksternal.

Faktor motivasi internal tersebut terbagi atas lima faktor, yaitu: faktor 1 “Menjalankan Syariat Islam”, faktor 2 “Hasil bagi yang halal”, faktor 3 “Rela memberi bantuan”, faktor 4 “Bagi hasil yang jujur”, serta faktor 5 “Kemauan diri sendiri”. Dari kelima faktor internal tersebut faktor menjalankan syari’at islam merupakan faktor yang paling yang dipertimbangkan konsumen dalam menabung pada BMT yang ada di Purwokerto.

Faktor motivasi eksternal terbagi atas enam faktor yaitu: faktor 1 “Promosi”, faktor 2 “Orang lain”, faktor 3 “Anggota keluarga”, faktor 4 “Pelayanan”, faktor 5 “Informasi keuangan yang transparan”, dan faktor 6 “Kecepatan transaksi”. Berdasarkan penelitian tersebut Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor yang menjadi pertimbangkan konsumen dalam memilih sistem perbankan syariah. Dari faktor-faktor eksternal di atas faktor promosi merupakan faktor yang paling dominan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam menabung pada BMT yang ada di Purwokerto.


(49)

b. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Gusti Agung Ayu Ariastuti dan Made Antara dengan judul “Faktor-Faktor Yang Menentukan Loyalitas Pelanggan Terhadap Merek Teh Botol Sosro di Kota Denpasar” (2005)

Dari penelitian tersebut terdapat tujuh faktor yang nenentukan loyalitas pelanggan terhadap merek teh botol sosro yaitu: faktor kinerja, faktor ciri-ciri/keistimewaan tambahan, faktor kesesuaian dengan spesifikasi, faktor keandalan/daya tahan, faktor pelayanan, faktor kualitas yang dipersepsikan dan faktor keindahan.

Variabel-variabel yang mewakili setiap faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol Sosro ada 15 variabel dari 18 variabel yang diidentifikasi. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel kebersihan produk, variabel kesesuaian dengan makanan, dan variabel manfaat produk yang mewakili faktor kinerja; variabel merek perusahaan, variabel rasa produk, dan variabel ukuran produk yang mewakili ciri-ciri/keistimewaan tambahan; variabel keamanan konsumsi, dan variabel mutu pengemasan yang mewakili faktor kesesuaian dengan spesifikasi; variabel keutuhan produk sampai kekonsumen dan variabel ketahanan produk terhadap segala macam cuaca yang mewakili faktor keandalan; variabel kemudahan memperoleh produk yang mewakili faktor pelayanan; variabel harga produk dan variabel promosi perusahaan yang mewakili faktor kualitas


(50)

yang dipersepsikan; variabel aroma produk dan warna produk yang mewakili faktor keindahan.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Retno Sriharyanti, dkk. Dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian ponsel” studi pada konsumen ponsel merek Nokia di Jawa Timur.(2008)

Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa faktor model, faktor kebutuhan, faktor tempat belanja, faktor potongan harga, faktor keluarga, faktor prestise, dan faktor personal selling merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian pnsel merek Nokia di Jawa Timur. Faktor model merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pembelian ponsel merek Nokia. d. Penelitian yang dilakukan oleh Okto Suharto, dkk.dengan judul “

analisis faktor-faktor sosiokultur dan psikologis yang mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian mobil niaga merek Isuzu Panther di kota Malang”.

Penelitian dilakukan dengan analisis faktor yang dilanjutkan dengan analisis regresi menunjukkan hasil bahwa:

1) Terdapat 10 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu kegiatan ritual (F1), jenis pekerjaan (F2), rekan kerja/atasan (F3), lebih disukai (F4), mengangkut barang (F5), memilih iklan (F6), kunjungan sales (F7), harga jual (F8), kebanggaan dan kepuasan (F9), dan menghadiri undangan (F10).


(51)

2) Secara simultan kesepuluh faktor tersebut mempunyai pengaruh yang signifkan terhadap keputusan pembelian mobil Isuzu Panther dan secara parsial kesepuluh faktor tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan pula terhadap pembelian mobil Isuzu Panther. 3) Faktor yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan

dominan terhadap keputusan pembelian adalah faktor harga jual yang merupakan bagian dari variabel motivasi.


(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian.

Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di seluruh wilayah kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.pemilihan lokasi penelitian ini (sampling). Dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu dilakukan dengan cara dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Responden yang diambil sebagai sampel didasarkan pertimbangan bahwa responden tersebut adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan merupakan pengguna ponsel. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi mengenai faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilh ponsel. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi oleh pada faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel.

B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi

Populasi, adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadikannya objek penelitian (Kuncoro, 2001: 103) Populasi pada penelitian ini adalah konsumen pengguna ponsel di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(53)

Sampel adalah bagian dari jumlah data dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut berupa anggapan atau persepsi dari pelanggan yang diperoleh melalui kuesioner dengan bentuk pertanyaan yang bersifat tertutup.( Sugiyono, 2008: 116)

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Accidental sampling yaitu dilakukan dengan cara mengambil sampel berdasarkan kebetulan, dengan demikian siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan memenuhi syarat yang ditentukan dapat digunakan sebagai respondsen (dalam jurnal Eka Sulistyawati. Dkk, ) dalam penelitian ini sampel adalah pengguna ponsel yang yang merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditemui secara kebetulan dilokasi penelitian (lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

C. Metode Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan yaitu dengan cara: 1. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, baik

individu atau perseorangan. Dalam penelitian ini, berbentuk hasil pengisian kuesioner oleh responden. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh data yang diinginkan. Teknik pengumpulan data kuesioner dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai masukan atau input variabel yang menjadi


(54)

pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel. Kuesioner terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan kepada responden atau para pengguna ponsel di wilayah kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena alternative jawabannya sudah disediakan oleh peneliti.

2. Data sekunder, adalah data yang diambil dengan melakukan studi kepustakaan yaitu yang diperoleh dengan membaca buku teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian unttuk memperoleh landasan teoristis yang berguna didalam mempertanggungjawabkan penelitian ini, literature, tabloid, surat kabar, majalah jurnal, dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

Peneliti juga menggunakan media internet untuk memperoleh informasi serta data-data yang diperlukan.

D. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah eksploratory research yaitu penelitian yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggali informasi dari objek yang akan diteliti dalam hal ini peneliti ingin menggali informasi dari konsumen pengguna ponsel mengenai faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel.

Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam pengukuran, sehingga bila alat ukur itu digunakan dalam pengukuran


(55)

maka akan bisa menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka sehingga akan lebih akurat, efisien, dan komunikatif. Cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dngan menggunakan skala likert. Cara pengukurannya adalah dengan memberikan jawaban, misalnya: amat sangat peduli, sangat peduli, lumayan peduli (sedang), agak peduli, tidak peduli dan jawaban ini diberi skor 1 sampai dengan 5, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, danm persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian ini menggunakan lima tingkat (likert), dengan bobot nilainya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert Sangat

tidakpenting

Tidak Penting

Ragu-ragu Penting Sangat Penting (STP)

(1)

(TP) (2)

(R) (3)

(P) (4)

(SP) (5)

Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu validitas dan reliabilitas..

1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak


(56)

diungkapkan. Dengan kata lain, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2008:172)

Kuat atau lemahnya dari validitas suatu pernyataan bila korelasi positif lebih besar dari 0.3 maka variabel tersebut merupakan konstruk yang kuat.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali-untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Djamaludin Ancok dalam Singarimbun, 1995; 140)

Reliabilitas menunjukkan stabilitas dan konsistensi instrumen pengukuran dan mengukur konsep studi. Uji ini digunakan untuk menguji seberapa konsisten satu atau seperangkat pengukuran mengukur secara konsisiten suatu konsep yang diukur. Untuk melihat reliabilitas instrumen akan dihitung cronbach apha masing-masing instrumen. Instrumen dikatakan reliabel bila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Simamora, 2004 dalam jurnalnya Ni Agung ayu. A&Made Antara)


(57)

3. Analisis faktor

Dalam penelitian ini alat analisis data yang akan digunakan adalah dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor adalah jenis analisis yang digunakan untuk mengenali dimensi-dimensi pokok atau keteraturan dari sebuah fenomena. ( Kuncoro, 2003: 241) Analisis faktor dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel ataupun antar responden, mencari dimensidimensi laten yang mewakili variabel-variabel, mencari korelasi antarresponden. Selain itu analisis faktor juga dapat digunakan untuk mengurangi data (data reduction). (Bilson Simamora, 2005; 106)

Tujuan utama dari analisis faktor adalah untuk meringkas kandungan informasi variabel dalam jumlah yang besar menjadi sejumlah faktor yang lebih kecil.analisis faktor dimulai dari menyusun suatu kelompok variabel baru berdasarkan sebagaimana ditunjukkan matriks korelasi (Kuncoro, 2003: 241)

Rumus dari analisis faktor adalah : Xi= Ai1F1+Ai2F2+Ai3F3+…..+AimFm+ViU1 Keterangan :


(58)

Ai1 = koefisien regresi dari variabel ke-1 pada common faktor i F = common faktor

Vi = koefisien regresi berstandar dari variabel 1 pada faktor unik ke i

Ui = variabel unik untuk variabek ke-i M = jumlah common faktor

Secara jelas common faktor dapat diformulasikan sebagai berikut : Fi = WiX1 + Wi2X2 + Wi3X3 + …+ WikXk

Keterangan :

Fi = Estimasi faktor ke-i

Wi = Bobot atau koefisien nilai faktor k = Jumlah variabel


(59)

Menurut J.Supranto (2004: 121) langkah-langkah yang diperlukan dalam analisis faktor sebagai berikut

Gambar 3.1

Sumber: J.Supranto (2004: 121)

Menurut Wibisono (2006: 153) fungsi dari analisis faktor adalah sebagai berikut :

a. Menentukan himpunan dimensi dari yang tidak mudah diamati dalam himpunan variabel (R factor analysis)

b. Mengelompokkan orang-orang (misalnya, responden kuis) ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda dalam populasi (Q factor analysis)

c. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis lanjutan regresi, korelasi atau diskriminan)

Merumuskan Masalah

Bentuk Matriks Korelasi

Tentukan Metode Analisis faktor

Lakukan Rotasi

Interpretasikan Faktor

Pilih Variabel Surrogate Hitung Skor


(60)

d. Membentuk hinpunan dari variabel (dengan jumlah yang lebih sedikit) untuk menggantikan (sebagian/seluruh ) himpunan variabel awal

e. Menganalisis suatu fenomena dengan data yang sangat besar f. Menjabarkan/menguraikan suatu kaitan yang kompleks diantara

fenomena ke dalam fungsi kesatuan-kesatuan atau ke dalam bagian-bagiannya dan dapat mengidentifikasikan pengaruh dari luar (independen).

Menurut Singgih Santoso (2003; 95), untuk menganalisis faktor ada beberapa proses dasar, yaitu :

a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis

b. Menguji variabel-variabel yang akan telah ditentukan dengan menggunakan MSA ( Measure of sampling Adequacy)

c. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni foctoring, atau menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya.

d. Melakukan proses factoring rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Beberapa metode rotasi yaitu :

1) ORTHOGONAL ROTATION, yakni memutar sumbu 90°. Orthogonal rotation digunakan bila analisis bertujuan untuk mereduksi jumlah variabel tanpa mempertimbangkan seberapa


(61)

berarti faktor yang dieksraksi. Menurut Wibisono (2006; 160), proses rotasi dengan metode orthogonal masih bisa dibedakan menjadi :

a) QUARTMAX, metode ini bertjuan untuk merotasi faktor awal hasil ekstraksi, sehinga pada akhirnyadipeoleh hasil rotasi, dimana setiap variabel memberi bobot yang tinggi disatu faktor dan sekecil mungkin faktor lain.

b) VARIMAX, bertujuan untuk merotasi faktor awal hasil ekstraksi, sehinga pada akhirnya diperoleh hasil rotasi, dimana dalam satu kolom, nilai yang ada sebanyak mungkin mendekati nol hal ini berarti di dalam setiap faktor tercakup sedikit mungkin variabel.

c) EQUIMAX, bertujuan untuk mengkombinasikan mtode quartimax dan varimax.

2) OBLIQUE ROTATION, yakni memutar sumbu kanan, namun tidak harus 90o. dengan rotasi ini, korelasi antar faktor masih diperhitungkan, karena sumbu faktor tidak saling tegak lurus satu dengan yang lain. Oblique rotation digunakan untuk memperoleh sejumlah faktor yang secara teoritis cukup berarti. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut, yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.


(62)

Analisis faktor dalam penelitian ini menggunakan metode Kaiser Meyer Olkin (KMO) yang nilainya harus lebih beasr dari 0,5. Juga digunakan metode pengukuran Measure of Sampling Adequacy

atau MSA.proses seleksi variabel dalam penelitian ini berdasarkan : a. Uji kaiser Mayer Olkin (KMO) dan Barlette’s Test

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut valid atau tidak. Jika nilainya > = 0,5 maka proses analisis dapat dilanjutkan. KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Jika nilai kuadrat koefisien korelasi, maka harga KMO akan mendekati satu, yang menunjukkan kesesuaian penggunaan analisis faktor . (Kaiser dalam Wibisono, 2006;153)

Harga KMO sebesar 0,9 adalah sangat memuaskan Harga KMO sebesar 0,8 adalah memuaskan

Harga KMO sebesar 0,7 adalah harga menengah Harga KMO sebesar 0,6 adalah cukup

Harga KMO sebesar 0,5 adalah kurang memuaskan Harga KMO sebesar 0,4 adalah tidak dapat diterima

Angka KMO dan Barlett’s Test harus diatas 0,5. ketentuan tersebut didasarkan pada kriteria sebagi berikut :

Jika probabilitas (sig)<0,05 maka variabel penelitian dapat dianalisis lebih lanjut.


(63)

Jika probalitas (sig) >0,05 maka variabel penelitian tidak dapat dianalisis lebih lanjut.

b. Anti Image Matrices

Besarnya angka Measure of Sampling Adequacy (MSA) berkisar antara 0-1, dengan kriteria sebagai berikut :

1) jika MSA =1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain.

2) jika MSA > 0,05, maka, variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisa lebih lanjut.

3) jika MSA < 0,05, maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisa lebih lanjut, sehingga variabel harus dikeluarkan dan dibuang.

c. Eigen Value

Eigen value digunakan untuk mengkaji serta melihat layak suatu faktor baru. Syarat layak menjadi faktor baru adalah nilai Eigen value 1. Sedangkan apabila terdapat faktor yang memiliki eigen value <1 maka faktor tersebut akan dikeuarkan atau tidak digunakan.

d. Kumulatif varians

Nilai kuimulatif varians menunjukkan besarnya tingkat keterwakilan faktor baru yang terbentuk terhadap faktor awal atau semula. Syarat apabila faktor baru yang terbentuk mampu mewakili faktor awal.


(64)

e. Nilai Loading

Nilai loading, bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu varians masuk dalam faktor baru.nilai loading ini dapat dilihat dari: jika eigen value 1 maka suatu varians layak masuk dalam faktor baru.


(65)

E. Operasional Variabel Penelitian Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Sub variabel Indikator Ukuran

Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih ponsel

1. Produk 1.1 Kualitas produk yang handal

1.2 Model yang beragam 1.3 Ukuran yang

beragam

1.4 Mudah diperbaiki 1.5 Suku cadang mudah

diperoleh

1.6 Daya tahan baterai 1.7 Memori yang besar 1.8 Warna yang jernih 1.9 Suara yang jernih 1.10 Fitur yang lengkap

Ordinal

2. Harga 2.1 Harga produk yang terjangkau

2.2 Harga jual kembali yang stabil

2.3 Harga suku cadang yang terjangkau 2.4 Kesesuaian harga

dengan produk

Ordinal

3. Tempat 3.1 Counter ponsel yang mudah dijangkau 3.2 Servis center yang

mudah dijangkau 3.3 Pengiriman produk

yang tepat waktu 3.4 Produk mudah

didapat

Ordinal

4. Periklanan 4.1 Iklan melalui media televisi dan radio yang menarik 4.2 Iklan melalui media

cetak yang menarik 4.3 Iklan melalui outdoor

(papan reklame dan baliho) yang menarik 4.4 Iklan melalui media

internet yang menarik


(66)

5. Promosi penjualan

5.1 Jaminan garansi yang diberikan

5.2 Peragaan dan demonstrasi 5.3 Pemberian paket pulsa

5.4 Menggelar event pameran produk-produk baru 5.5 Pemberian

hadiah-hadiah tertentu

Ordinal

6 Penjualan personal

6.1 Sales pria/wanita yang berpenampilan menarik

6.2 kejelasan informasi yang diberikan oleh SPG

6.2 Penjualan door to door

6.3 Penjualan kekampus-kampus

Ordinal

7. Konsumen individu

7.1 Kebutuhan konsumen 7.2 Gaya hidup

7.3 Tingkat pendapatan 7.4 Prestise

Ordinal

8. Lingkungan 8.1 Rekomendasi dari keluarga

8.2 Rekomendasi dari teman

8.3 pengalaman

pemakaian terdahulu 8.3 Tingkat pendapatan

keluarga

Ordinal


(67)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Objek penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan Telepon Seluler atau ponsel. Karena itulah peneliti akan memaparkan gambaran umum mengenai Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai lembaga yang menaungi para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sejarah Singkat Universitas

Selama setengah abad lebih, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan sosial. Selama itu pula, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia. Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengalami tiga kali perubahan nama dari ADIA (1957-1960), IAIN (1960-2002), kemudian UIN (2002-Sekarang) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 tahun


(1)

harga, faktor konsumen individu, faktor penjualan personal, faktor Lingkungan, faktor promosi penjualan. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih posel.

Dari semua faktor yang ada dapat diketahui bahwa faktor yang paling dominan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel adalah faktor tempat/saluran distribusi yang terdiri dari suku cadang mudah diperoleh, harga suku cadang, kesesuaian harga dengan produk, counter penjualan ponsel mudah dijangkau, servis center mudah dijangkau. Dengan ketersediaan produk dipasaran dan juga kesesuaian harga dengan produk, harga suku cadang dan suku cadang mudah diperoleh akan dapat menerik konsumen untuk melakukan pembelian. Banyak orang yang berpendapat bahwa ketersediaan suku cadang, dan juga kesesuaian harga dengan produk merupakan faktor yang penting dalam pembelian ponsel. Tetapi hal ini juga tidak akan berpengaruh secara signifikan jika tidak diiringi dengan kualitas produk, kelengkapan fitur dan faktor-faktor yang lainnya.

Faktor periklanan dimana faktor ini terdiri dari iklan melalui radio damn televisi, iklan melalui majalah, tabloid dan surat kabar, iklan melalui out door, iklan melalui internet, menggelar event pameran. Konsumen atau masyarakat tidak akan dapat mengenal suatu produk tanpa adanya pengenalan terutama melalui periklanan. Banyak orang yang akhirnya membeli suatu produk karena tergiur karena menariknya ilkan yang dilakukan oleh produsen.

Faktor produk. Dimana faktor ini terdiri dari : memori yang besar, suara., kelengkapan fitur, jaminan garansi. Faktor produk dirasa sangat


(2)

penting oleh konsumen karena dengan semakin lengkapnya fitur-fitur yang ditawarkan, konsumen akan dapat menikmati dari fitur-fitur tersebut.

Faktor harga. Dimana faktor ini terdiri dari kualitas produk, mudah diperbaiki, daya tahan baterai, harga, harga jual kembali. Dengan adanya kualitas produk dan juga harga yang terjangkau oleh konsumen akan dapat menarik konsumen untukmembeli ponsel tertentu. Dengan kualitas produk yang handal akan dapat menjadikan konsumen menjadi loyal.

Faktor konsumen individu. Dimana faktor ini terdiri dari: kebutuhan konsumen, tingkat pendapatan individu, pengalaman pemakaian terdahulu, tingkat pendapatan keluarga. Faktor individu dan pendapatan merupakan salah satu faktor yang dianggap sebagai bahan pertimbangan dalam memilih ponsel. Pembelian ponsel oleh konsumen seringkali dipengaruhi oleh tingkat pendapatan konsumen yang mana konsumen akan menyesuaikan pembeliannya dengan pendapatan yang ada. Selain itu juga dipengaruhi oleh pengalaman pemakian terdahulu, apakah jika pembelian terdahulu dapat memberikan kepuasan, maka biasanya konsumen akan melakukan pembelian lagi pada merek yang sama. Begitu juga sebaliknya.

Faktor penjualan personal Dimana faktor ini terdiri dari: peragaan serta demonsrtasi produk, penampilan sales, kejelasan informasi yang diberikan oleh SPG promosi penjualan dan juga penjualan personal merupakan salah satu faktor penarik terhadap pembelian ponsel. Dengan adanya peragaan dan demonstrasi, konsumen akan dapat mengetahui lebih jauh tentang produk tersebut.


(3)

Faktor Lingkungan Dimana faktor ini terdiri dari prestise, rekomendasi keluarga, rekomendasi teman. Lingkungan seringkali memberikan kontribusi dalam pembelian suatu produk. Orang atau teman terdekat dan juga keluarga seringkali memberikan masukan atau informasi terhadap pembelian yang dilakukan.

Faktor promosi penjualan Dimana faktor ini terdiri dari: model, pemberian hadiah-hadiah tertentu . faktor promosi penjualan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel. Dengan adanya pemberian hadiah-hadiah tertentu dan juga berbagai strategi untuk menarik konsumen maka akan dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu merek tertentu.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Syamsul. A.H “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih motor matik”, Skripsi jurusan manajemen, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007

Azwar, Saifudin,”Metode Penelitian”, Cetakan kedua, Pustaka Pelajar,Yogyakarta, 1999

Buchari, Alma “Jasa Manajemen Pemasaran dan Pemasaran” Edisi revisi, Penerbi Alfa Beta, Bandung, 2000

Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”, FEIS, 2007.

Iryani, Nani, “ Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan rumah di perumahan di daerah Yogyakarta”, Skripsi jurusan statistik, UII, Yogyakarta, 2005

Keegan, Warren.J “Manajemen Pemasaran Global”, Edisi 5 Jilid 2 , Prenhallindo, Jakarta, 1997.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran”, Edisi 12 , Indeks, Jakarta, 2007.

______,“Manjemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Pengendalian”, Salemba Empat, Jakarta, 2000

______, dan G. Armstrong, “Dasar-dasar Pemasaran”, Prenhallindo, Jakarta, 1997.

______, “Prinsip-prinsip Pemasaran”, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 2001. Kuncoro, Mudrajad, “Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi”, Erlangga,

Jakarta,2003

Mangkunegara, Anwar Prabu. “Perilaku Konsumen”, Edisi Refisi Cetakan Ketiga, Rafika Aditama, Bandung , 2005.

Mowen. J.C dan Michael Minor, “Perilaku Konsumen”, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta, 2002.

Ni Gusti Agung Ayu Ariastuti dan Antara, Made. “Faktor-faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap teh botol sosro di kota denpasar”


(5)

Santoso, Singgih, “SPSS Statistik multivariat”, Elek Media Komputindo kelompok Gramedia, Jakarta, 2003.

Simamora, Bilson. “Analisis Multivariat Pemasaran”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan, “Metodologi Penelitian Survei”, Cetakan Kedua, PT. Pustaka LP3ES , Jakarta, 1995

Sri Haryanti, Retno, dkk, “ analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian ponsel” , 2008

Sugiono,”Metode Penelitian Bisnis( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)”, Cetakan kedua belas, Alfabeta, Jakarta, 2008.

_______,.”Statistika Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Jakarta, 2004

Suharto, Okto, dkk, “Analisis Faktor-faktor Sosiokultur dan Psikologis yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Niaga Merek Isuzu Panther di Kota Malang” Jurnal fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang, 2004

Supranto, J ”Analisis Multuvariat Arti dan Interpretasi”, Cetakan Pertama Rineka Cipta, Jakarta, 2004

Swasta, Basu dan Irawan. “ Manajemen Pemasaran Modern” Leberty, Yoyakarta, 2005.

Tabloid Buyer’s Guide Edisi 10 22 Oktober-4 November 2008

Tjipto, Fandy, “Pemasaran Jasa” Edisi Pertama, Bayu Madia Publihsing, Malang, 2005

Wibisono,Dermawan, “Manajemen Kinerja- Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan” Erlangga 2006

Wijayanti, Tri, DKK. “Faktor-Faktor Motivasi yang Dipertimbangkan Masyarakat Terhadap Pemilihan Sistem Perbankan Syariah”, Jurnal Smart; Vol. 1 No.1 Januari, 2004.

www.dwikurniakj05wordpress.com

http://www.forum.lareosing.org/archive/index.php/t-2987.html


(6)

http://www.indroo.net/index.php/2005/05/kesuraman-siemens-dan-lakunya-ponsel-murah/

www.mail-archive.com

http://rajapresentasi.com/2008/09/empat-pilar-manajemen-pemasaran/ http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/promarketing/2003/0304/prom2.html


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek NokiabStudi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 109

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Analisis pengaruh grup referensi dan keluarga terhadap keputusan pembelian ponsel qwerty (studi kasus mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pengguna ponsel Qwerty)

0 5 113

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Popularitas tafsir Indonesia di UIN syarif hidayatullah Jakarta

3 16 112

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 11 193