49
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam penelitian ini, objek yang digunakan adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karena itulah penulis mencoba memaparkan
gambaran umum UIN Jakarta sebagai institusi yang menaungi para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan terbitnya keputusan Presiden RI Nomor 31 tahun
2002 Tanggal 20 Mei 2002. Peresmian ini dilakukan oleh wakil presiden H. Hamzah Haz pada tanggal 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies
Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Meski nama dan pembangunan berubah total, namun visi UIN tidaklah berubah, yakni menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai lembaga
pendidikan tinggi terkemuka dalam mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman dan keindonesiaan. Begitu pula misinya pun tidak berubah. Pada
prinsipnya, misi UIN Jakarta sejalan dengan tugas Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian. Dan
pengabdian masyarakat dalam rangka ikut seta membentuk masyarakat Indonesia yang bermoral Islami dan berkepribadian Indonesia serta mampu
50 menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan bangsa
Indonesia khususnya dan kemaslahatan umat manusia umumnya. Berdasarkan pada prinsip tersebut, maka misi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta adalah sebagai berikut: 1.
Melakukan reintegrasi epistimologi keilmuan, sehingga tidak ada lagi dikotomi antara ilmu umum dan ilmu
agama. 2.
Memberikan landasan moral terhadap pengembangan IPTEK dan melakukan pencerahan dalam
pembinaan IMTAQ, sehingga IPTEK dan IMTAQ data sejalan. 3.
Mengartikulasikan ajaran Islam secara professional ke dalam konteks kehidupan masyarakat, sehingga
tidak ada lagi jarak antara norma agama dan sofistifikasi masyarakat. 4.
Mempertahankan nilai-nilai lama yang positif dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih positif.
5. Mengembangkan riset dan
penelitian, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, sehingga tidak ada lagi kesan deduktifikasi ilmu-ilmu keislaman.
6. Memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pola pengabdian masyarakat yang lebih profesional.
51 7.
Memberikan landasan moral dan spiritual terhadap pembangunan nasional, sehingga konsep pembangunan
manusia seutuhnya dapat tercapai. 8.
Memberikan kontribusi dalam mewujudkan perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia.
B. Karakteristik Responden