18
D. Portofolio 1. Pengertian portofolio
Portofolio adalah kumpulan saham aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan atau lembaga.
Menurut Ardiyos dalam skripsi Aminah, 2004: 23
tujuan portofolio adalah mengurangi risiko dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah memiliki
sekumpulan surat –surat. Teori ini disebut teori portofolio karena
mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam bentuk surat-surat berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilk modal akan
menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan mengurangi risiko yang harus ditanggung dan kemudian ingin
mendapatkan santunan penghasilan yang lebih tinggi. Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih investor dari
sejumlah pilihan portofolio efisien sesuai dengan preferensi terhadap return dan resiko. Dengan asumsi bahwa investor bersifat risk averse yaitu
meminta tambahan tingkat keuntungan yang semakin besar untuk tambahan satu unit resiko yang sama. Portofolio efisien adalah kombinasi investasi
yang memberikan nilai return yang sama dengan tingkat risiko yang minimal atau dengan tingkat risiko yang sama akan memberikan return
yang maksimal. Pembentukan portofolio optimal dilakukan dengan memilih saham-saham berdasarkan return dan risiko yang sesuai dengan
profil investor Brigham and Daves, 2004.
19 Dalam teori ini risiko investasi dalam saham didefinisikan sebagai
investasi standar dan tingkat keuntungan. Menurut
Gitosudarmo1999:266
teori portofolio memiliki 2 asumsi penting yaitu: a. Keuntungan surat berharga adalah berpola distribusi normal
b. Para investor terkadang bersikap kurang atau tidak menyukai risiko Risk averse
Risiko dari portofolio yang didiversifikasikan secara baik tergantung pada risiko pasar dari masing-masing saham yang di
masukkan dalam portofolio tersebut, dengan kata lain jika ingin membentuk portofolio yang memiliki risiko rendah, maka saham
–saham yang dipilih bukanlah sahamsaham yang memiliki covariance dengan
portofolio yang rendah, Kalau portofolio tersebut mewakili kesempatan investasi yang ada, dengan proporsi sesuai dengan bobot investasi
tersebut, maka portofolio tersebut disebut sebagai portofolio pasar Husnan, 2001:104.
Manajer uang yang ingin mengubah risiko pasar yang dihadapinya dapat melakukan hal tersebut dengan jalan merevisi beta dari portofolio.
Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyeimbangkan kembali portofolio saham yang akan menghasilkan beta yang diinginkan dalam proses
minimisasi risiko portofolio, varian standar deviasi pengembalian merupakan alat ukur risiko portofolio, sebagai tambahan kemungkinan
tidak tercapainya pengembalian diharapkan dapat dihitung. Jenis analisis ini disebut analisis risiko kerugian. Portofolio normal merupakan tolak ukur
20 yang disesuaikan terdiri dari sekumpulan sekuritas yang umumnya dipilih
dan ditimbang manajer yang umumnya dilakukan.pembentukan portofolio normal bukanlah merupakan hal yang mudah dilakukan F
abozzi, 2000: 794
. Prinsipnya adalah membentuk suatu portofolio yang merefleksikan
gaya manajer uang membutuhkan penentuan saham yang akan dimasukkan kedalam potofolio normal dan penentuan cara penimbangan saham-saham
tersebut penimbangan setara atau penimbangan kapitalisasiFabozzi, 2000: 795.
Maka kesimpulan yang didapat portofolio adalah serangkaian kombinasi dari beberapa aktiva yang diinvestasi dan dipegang oleh
pemodal, baik perorangan maupun lembaga.
2. Karakteristik Portofolio
Tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu portofolio tidak lain merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang
diharapkan masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut dinyatakan dalam rumus:
E Rp = Dalam hal ini E Rp adalah tingkat keuntungan yang diharapkan
dari portofolio, Xi adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i i =1, N dan E Ri adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari
saham i.
1
Ri E
Xi
n i
21 Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi Jogiyanto,
1998:85. Kalau kita mengatakan suatu investasi mempunyai risiko, berarti bahwa investasi tersebut tidak akan memberikan keuntungan yang
pasti. Dengan kata lain, tingkat keuntungan yang akan diperoleh bersifat tidak pasti. Dalam keadaan seperti itu para pemodal hanya akan
mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu. Misalkan suatu investasi digambarkan sebagai berikut Husnan, 2001:50
Tabel 2.1 Tingkat Keuntungan di Berbagai kondisi
Kondisi Perekonomian Probabilitas
Tingkat Keuntungan
Makmur 0,20
0,30 Normal
0,60 0,20
Resesi 0,20
0,10 Penjelasan diatas menunjukkan bahwa situasi yang berisiko berarti
pemodal dihadapkan pada ketidakpastian memperoleh tingkat keuntungan. Dengan kata lain, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan tingkat
keuntungan yang diperoleh menyimpang dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Tetapi dalam portofolio, risiko dinyatakan sebagai kemungkinan
keuntungan menyimpang dari yang diharapkan Investor seringkali dihadapkan pada pilihan antara aktiva berisiko pengembalian aktiva dari suatu portofolio
aktiva sepanjang waktu tertentu secara langsung dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Rp = ω
1
R
1
+ ω
2
R
2
+ ... + ω
G
R
G