Hubungan Antara Unit Pekerjaan dengan Kecelakaan Kerja Pada Hubungan Antara Lama Jam Kerja dengan Kecelakaan Kerja Pada

mengalami kecelakaan kerja. Dari hasil uji statistic, didapatkan P value sebesar 0,007. Artinya adalah pada α 5 ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kecelakaan kerja.

5.3.3 Hubungan Antara Unit Pekerjaan dengan Kecelakaan Kerja Pada

Buruh Konstruksi di PT. PP Persero Proyek Tiffani Apartemen Kemang Jakarta Selatan Tahun 2010. Distribusi buruh konstruksi di PT. PP Persero Proyek Tiffani Apartemen Kemang Jakarta Selatan berdasarkan hubungan antara unit pekerjaan dengan kecelakaan kerja dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut: Tabel 5.8 Tabulasi Silang Antara Unit Pekerjaan dengan Kecelakaan Kerja Pada Buruh Konstruksi di PT. PP Persero Proyek Tiffani Apartemen Kemang Jakarta Selatan Tahun 2010. Unit Pekerjaan Kecelakaan Total Pvalue Ya Tidak N N N Struktur 10 43,5 13 56,5 23 100 0,483 Arsitektur 7 33,3 14 66,7 21 100 MekanikalElektrikal 4 25 12 75 16 100 Total 21 35 39 65 60 100 Data diatas menunjukkan bahwa dari 23 buruh konstruksi yang bekerja di unit struktur sebanyak 10 orang 43,5 yang mengalami kecelakaan kerja. Dari 21 buruh konstruksi yang bekerja di unit arsitektur sebanyak 7 orang 33,3 yang mengalami kecelakaan kerja. Sedangkan 16 buruh konstruksi yang bekerja di unit mekanikanelektrikal sebanyak 4 orang 25 yang mengalami kecelakaan kerja. Dari hasil uji statistik, didapatkan P value sebesar 0,483, artinya pada α = 5 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara unit pekerjaan dengan kecelakaan kerja.

5.3.4 Hubungan Antara Lama Jam Kerja dengan Kecelakaan Kerja Pada

Buruh Konstruksi di PT. PP Persero Proyek Tiffani Apartemen Kemang Jakarta Selatan Tahun 2010. Distribusi buruh konstruksi di PT. PP Persero Proyek Tiffani Apartemen Kemang Jakarta Selatan berdasarkan hubungan antara lama jam kerja dengan kecelakaan kerja dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut: Tabel 5.9 Tabulasi Silang Antara Lama Jam Kerja dengan Kecelakaan Kerja Pada Buruh Konstruksi di PT. PP Persero Proyek Tiffani Apartemen Kemang Jakarta Selatan Tahun 2010. Lama Jam Kerja Kecelakaan Total Pvalue OR Ya Tidak N N N Tidak Normal ; 8 jamhari 19 59,4 13 40,6 32 100 0,000 19 Normal ; 8 jamhari 2 7,1 26 92,9 28 100 Total 21 35 39 65 60 100 Data diatas menunjukkan bahwa dari 32 buruh konstruksi yang bekerja 8 jamhari sebanyak 19 orang 59,4 yang mengalami kecelakaan kerja. Sedangkan 28 buruh konstruksi yang bekerja 8 jamhari sebanyak 2 orang 7,1 yang mengalami kecelakaan kerja. Dari hasil uji statistik, didapatkan P value sebesar 0,000. Artinya adalah pada α 5 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara lama jam kerja dengan kecelakaan kerja dan dengan nilai OR sebesar 19 yang artinya adalah buruh konstruksi yang bekerja 8 jamhari memiliki resiko kecelakaan 19 kali lebih besar dibandingkan buruh konstruksi yang bekerja 8 jamhari. 71

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional terkadang ditemukan bias berupa tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat. 2. Kerangka konsep pada penelitian ini hanya menghubungkan faktor-faktor yang diperkirakan mempunyai hubungan dengan variabel dependen, sehingga masih ada kemungkinan variabel lain yang belum masuk dalam kerangka konsep karena tidak sesuai dengan kriteria penelitian. 3. Kesibukan responden pada saat bekerja menyebabkan responden agak lambat dalam pengisian kuesioner. 4. Penelitian ini tidak melihat seberapa kuat hubungan antara variabel yang diteliti. 5. Hasil dari pengukuran variable unit pekerjaan hanya terkumpul di unit struktur.

6.2 Gambaran Kecelakaan Kerja, Umur, Masa Kerja, Unit Pekerjaan dan Lama

Jam Kerja Pada Buruh Konstruksi. Kecelakaan kerja menurut Suma’mur 1996 adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dimana dalam peristiwa tersebut tidak terdapat unsur kesengajaan,