BAB III
GAMBARAN UMUM BMT AL-FATH
A. Latar Belakang Berdiri
Melihat kondisi riil masyarakat kita yang dari sisi ekonomi belum dapat hidup secara layak dan mapan, masih sering terjerat rentenir, tidak adanya
lembaga yang dapat membantu untuk meningkatkan pendapat mereka, tidak punya posisi tawar dengan pihak lain dan kondisi-kondisi lainnya yang serba tidak
menguntungkan bagi masyarakat kecil, padahal dari potensi yang dimiliki oleh mereka yang apabila dikelola oleh sistem kebersamaan, maka akan dapat
meningkatkan ekonomi mereka. Dengan memperhatikan permasalahan inilah, maka dirintislah BMT Baitul Maal wat Tamwiil Al-Fath.
BMT Al-Fath mulai beroperasi pada tanggal 11 Oktober 1996 dan mulai diresmikan pada tanggal 13 November 1996 oleh pendiri yang berjumlah 25
orang dengan modal awal Rp 400.000,- per sendiri dan kini jumlah pendirinya menjadi 37 orang. Ide pendirian BMT Al-Fath IKMI bermula dari para pengurus
IKMI Ikatan Masjid Indonesia yang tergabung dalam kegiatan ta’lim. Gagasan untuk mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro syariah didasari oleh
idealisme yang kuat untuk turut andil dalam membantu saudara-saudara kita yang bergerak dibidang usaha, tetapi sulit untuk berkembang, banyaknya praktek
rentenir, sistem ekonomi liberal yang melahirkan kaum kapitalis sehingga distribusi
pendapatan tidak
merata. Disamping
itu keinginan
untuk
40
mengembangkan pola dakwah yang selama ini lebih banyak dibidang dakwah bil lisan, dicoba dibarengi dengan dakwah bilhal sehingga harapan besar dimasa
mendatang sistem ekonomi Islam dapat diterapkan di bumu Indonesia. Nama “Al-
Fath”, diambil dari sebuah nama Taman Pendidikan Al-Quran TPA yang berada di daerah Kedaung. Keterkaitan antara TPA Al-Fath dan BMT Al-Fath hanya
sekedar hubungan secara emosional, akan tetapi secara struktural tidak ada hubungan sama sekali.
BMT Al-Fath merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang notabenenya adalah lembaga keuangan aset umat dengan prinsip operasionalnya
mengacu pada prinsip-prinsip syariat Islam. BMT Al-Fath dibentuk dalam upaya memberdayakan umat secara kebersamaan melalui kegiatan simpanan dan
pembiayaan serta kegiatan-kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan ke arah yang lebih baik, lebih aman, serta lebih
adil.
Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, maka dibentuklah divisi Baitul Maal yang dikelola secara terpisah agar dapat berjalan secara optimal
melayani umat, dan sebagai lembaga bisnis maka dibentuklah Baitut Tamwil dengan dikelola oleh tenaga muslim yang profesional dibidang keuangan, Insya
Allah akan menampilkan lembaga keuangan syariat yang sehat, berkualitas, dan memenuhi harapan umat.
1
1
www.bmtalfath.com , Jakarta, 21 April 2011
Pada tahun 1998, BMT resmi mendaftarkan diri pada departemen koperasi untuk mendapatkan badan hukum. Maka BMT mendapatkan legal hokum dengan
Nomor : 650BHKWK.10VI1998 dengan nama “koperasi simpan pinjam Pamulang”.
Pada tahun 2005, berdasarkan hasil kesepakatan RAT tahun 2004, BMT mengajukan perubahan badan hukum, maka lahirlah akte perubahan Nomor :
518BHPADkoperasi2005 dengan nama “Koperasi BMT Al-Fath IKMI”.
B. Landasan Hukum