BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Strategi BMT Al-Fath dalam Menghimpun Dana Pihak Ketiga
BMT mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai lembaga ekonomi Islam berbasis syariah di tengah proses pembangunan nasional. BMT merupakan
salah satu potensi umat untuk kembali membangun perekonomian yang sesuai dengan tat aturan nilai keIslaman. BMT sebagai lembaga ekonomi mengambil peran
di tengah gejolak ekonomi yang sedang tidak menentu.
1
Banyaknya persaingan dalam dunia perbankan, menuntut BMT Al-Fath untuk lebih inovatif lagi menciptakan produk-produk yang dapat membantu masyarakat.
Oleh karena itu, sebagai lembaga perekonomian umat yang prinsip-prinsip operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip syariah Islam, BMT Al-Fath harus
mempunyai strategi yang dapat menarik minat nasabah untuk menabung. Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai
perfektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan dan strategi sebagai “penipuan” ploy yaitu muslihat rahasia. Sebagai
persfektif, dimana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktifitas. Sebagai posisi, dimana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai
perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performasi perusahaan. Sebagai
1
Zainal Arifin, Memahami Bank Syariah; Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, Bandung: Alfabeta, 1992 h. 172
51
pola kegiatan, dimana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.
Mengutip dari Sukristono, secara umum strategi dapat didefinisikan sebagai suatu seni. Walaupun diadakan suatu analisis peralatan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi strategi, tetapi proses perumusan strategi tetap lebih banyak didominasi oleh pemikiran institusi, perasaan, persepsi dan pendapat individu.
2
Pada lembaga keuangan mikro seperti BMT Al-Fath, disadari perlunya bersaing pada pemasaran produk-produk serta jasa lainnya. Sehingga diperlukan
strategi pemasaran pada produk dan jasa BMT. Adapun langkah yang dilakukan BMT Al-Fath dalam memasarkan produk-
produk simpanannya adalah sebagai berikut : 1.
Strategi Promosi Suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi tidak akan dikenal oleh
konsumen, maka produk tersebut tidak di ketahui manfaatnya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi
para konsumen, untuk menciptakan permintaan atas produk itu, kemudian di pelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dilakukan melalui kegiatan promosi.
3
Setiap perusahaan berusaha untuk dapat mencapai tingkat penjualan yang optimal sesuai yang diharapkan setelah melakukan kegiatan-kegiatan berbagai jenis
2
Sukristono, Perencanaan Strategi Bank, Jakarta: PT Dhasa Warna, 1992, h. 335
3
Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar ,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 264
promosi. Pada kenyataannya media promosi yang berbeda dapat mempengaruhi kesuksesannya penjualan suatu produk, perusahaan mengharapkan kegiatan promosi
yang dilakukan adalah untuk meningkatkan tujuan perusahaan dan secara umum tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi para produsen maupun konsumen. Keuntungan bagi konsumen ialah konsumen dapat mengatur
pengeluarannya menjadi lebih baik, misalnya konsumen membaca iklan, ia dapat membeli barang dengan harga lebih murah sedangkan konsumen dibujuk untuk
membelin barang tersebut padahal belum tentu dibutuhkan. Keuntungan bagi produsen ialah promosi dapat menghindari persaingan harga karena konsumen
membeli barang karena tertarik dengan mereknya. Promosi bukan saja meningkatkan penjualan tetapi juga dapat menstabilkan produksi keuntungan, selanjutnya ialah
perusahaan dengan Good Will yang besar akan memperoleh modal dengan mudah, sebaliknya kerugiannya bagi produsen adalah konsumen mengharapkan barang-
barang yang diproduksi oleh pabrik mempunyai Uniformalitas tetapi kadang-kadang hal ini tidak dapat dipenuhi dan apabila perusahaan sudah mulai dengan usaha
tersebut harus dilakukan terus-menerus menyebabkan biaya promosi akan selalu meningkat pula.
4
Adapun strategi promosi yang di lakukan BMT Al-Fath dalam mempromosikan produk-produknya adalah sebagai berikut:
4
Bukhori Alma, Manajemen dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabetha 2002, h. 137-138
a. dengan brosur-brosuriklan-iklan yang menarik dan agamis, sehingga
masyarakat dengan mudah menegetahui bahwa adanya lembaga keuangan mikro syariah seperti BMT Al-Fath dengan produk maupun jasa layanannya
khususnya produk-produk penghimpunan dana. Karena konsep BMT Al-Fath itu sendiri merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang segmentasi pada
umumnya masyarakat kecil dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. b.
website, dengan website informasi tentang BMT Al-Fath dapat diketahui masyarakat luas, sehingga produk dan jasa layanan khususnya produk-produk
penghimpunan dana pada BMT Al-Fath yang dapat diiketahui masyarakat secara luas.
c. tenaga pemasarandilapangan dengan sistem antar jemput bola, maksud dari
strategi jemput bola ini dengan mendatangi masyarakat maupun mitra ke lingkungan mereka, agar masyarakat lebih mudah dan tertarik untuk menjadi
mitra pada BMT Al-Fath. d.
dengan diadakannya ceramah keagamaanpengajian secara rutin kepada masyarakat yang diadakan setiap malam kamis, yang dilaksanakan pada
masjid-masjid yang berada disekitar lingkungan BMT Al-Fath. Dengan mengundang pembicara dari dinas koperasi maupun dari pihak BMT center.
Dengan melakukan ceramah keagamaan, pihak BMT melakukan sosialisasi produk-produk yang disalurkan. Dan dengan dilakukannya kegaiatan ini,
masyarakat akan mengetahui produk dan jasa layanan BMT Al-Fath sehingga
akan menjadi sumber informasi kepda masyarakat. Karena pada umumnya juga yang hadir pada kegiatan ini merupakan nasabah BMT Al-Fath.
e. mengadakan jadwal buka bersama pada bulan suci Ramadhan, sekaligus
mempromosikan produk dan jasa layanan BMT Al-Fath. Sehingga tercipta relationship antara pihak BMT dan mitranya maupun masyarakat sekitarnya.
2. Strategi Pemasaran
Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk jasa atau bank yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.
5
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan BMT Al-Fath dalam memasarkan produk-produk simpanannya:
a. Secara umum, strategi yang dilakukan BMT Al-Fath sama seperti lembaga
keuangan atau BMT lainnya, tapi secara khusus dalam produk pendanaan ini, kami melakukan berbagai strategi, yaitu: pertam, kami menyediakan produk
sesuai dengan kebutuhan mitra, kedua strategi yang kita lakukan adalah strategi penjemputan atau “jemput bola”, dengan memberikan fasilitas penjemputan
oleh para marketing kami, artinya para mitra yang umumnya pedagang dapat bertransaksi di tempat, baik itu melakukan penyetoran atau penarikan uang,
dan ketiga dengan memberikan bonus bagi hasil dan tidak ada biaya administrasi.
5
Kasmir, Pemasaran Bank, h. 63
b. Selain itu, kegiatan-kegiatan sosial dalam program Pemberdayaan ZIS Zakat,
Infak dan Shadaqah yang dilakukan BMT Al-Fath pun sangat membantu, karena itu sebagai salah satu bentuk sosialisasi kami kepada masyarakat.
6
Agar penyaluran dana dapat tepat sasaran dan manfaat, maka BMT Al-Fath telah
menyiapkan beberapa program. Berikut ini saya rangkum kegiatan-kegiatan BMT Al-Fath yang sudah terlaksana pada tahun 2006 sampai tahun 2010
dalam rangka sebagai bentuk strategi pemasaran yang dilakukan, diantaranya : 1
Khitanan Massal Melalui kerjasama dengan Tim Medis dari Yayasan GESIT yang dipimpin
oleh Dr. Purwadi serta berkat uluran tangan para donator, berupa infaq dan shadaqah. BMT Al-Fath selalu
mengadakan khitanan massal bagi anak-anak yang belum dikhitan di wilayah sekitar BMT Al Fath.
2 Penyaluran Beasiswa
BMT Al Fath memberikan beasiswa sekolah kepada anak-anak sekolah setingkat
SMP-SMA bahkan
ada beberapa
yang merupakan
mahasiswamahasiswi yang ada di sekitar BMT Al Fath, yang hingga kini jumlah anak asuhnya terus bertambah setiap tahunnya.
3 Pemotongan Hewan Qurban
BMT Al Fath juga berperan serta menjadi panitia pemotongan hewan qurban, yang bertugas mengumpulkan hewan qurban, memotong hewan
6
Saimin, wawancara pada BMT Al-FAth, tanggal 20 Mei 2011
qurban, dan menyalurkan daging hewan qurban dan sembako kepada warga sekitar.
4 Seminar-seminar
Pada tanggal 10 Juni 2007, BMT Al Fath bekerja sama dengan IKMI Jakarta Selatan dan Masjid Mamur Sarua Tangerang mengadakan seminar
dan penyuluhan zakat GRATIS di Masjid Mamur Wira Sarua Tangerang. Pembicara dalam seminar zakat ini adalah Ustadz Syuhada Bahri Dewan
Dawah Islamiyah Indonesia dan Ustadz Didin Hafiduddin Baznas. BMT Al-Fath telah memberikan materi gratis tentang zakat berupa makalah
dan buku mini untuk mempermudah peserta seminar dalam memahami zakat. Tidak lupa BMT Al-Fath juga mendemonstrasikan program aplikasi
web zakat BMT Al-FAth kepada peserta seminar zakat. Dengan acara seminar zakat ini semoga semakin banyak muslim yang paham dan sadar
tentang zakat serta mau mengeluarkannya untuk diberikan kepada mustahiq zakat.
Selain itu, pada hari Kamis, tanggal 7 Februari 2008 BMT Al Fath juga bekerja sama dengan IKMI Jakarta Selatan dan Masjid Agung Ciputat
mengadakan ceramah Islam untuk umum dengan tema Aliran sesat di Indonesia. Pembicara dalam ceramah tersebut adalah Ustadz Syuhada Bahri
Ketua Umum Dewan Dawah Islamiyah Indonesia. Pelantikan pengurus
baru IKMI Jakarta Selatan juga diadakan di tempat yang sama setelah sesi ceramah.
7
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Penghimpunan Dana Pihak