bimbingan dan cara-cara pendekatan dan pemahaman terhadap sasaran metoda seperti wawancara, angket, test psikologi, sosiometri, dan lain
sebagainya.
22
2. Fungsi Bimbingan
Menurut Dewa Ketut Sukardi menyebutkan bahwa fungsi bimbingan adalah:
1 Menyalurkan, ialah fungsi bimbingan dalam membantu klien
mendapat lingkungan yang sesuai dengan keadaan dirinya. 2
Mengadaptasikan, ialah fungsi bimbingan dalam membantu klien di lingkungan tertentu untuk mengadaptasikan dengan
keadaan atau orang-orang yang ada di lingkungan tersebut. 3
Menyesuaikan, ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu klien untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
4 Pencegahan, ialah fungsi bimbingan dalam membantu klien
menghindari kemungkinan terjadinya hambatan. 5
Perbaikan, ialah fungsi bimbingan dalam membantu klien untuk memperbaiki
kondisi klien
yang dipandang
kurang baikmemadai.
6 Pengembangan, ialah fungsi bimbingan dalam membantu klien
untuk melampaui proses dan fase perkembangan secara teratur.
23
22
H. M. Arifin. M.Ed. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama. Jakarta: Golden Terayon,1982, Cet Ke-1, h. 43
23
Samsul Munir Amin, Bimbingan Dan Konseling Islam, Jakarta: Amzah, 2010, Cet Ke-1, h. 48-49
fungsi dari bimbingan agama berada dalam ruang lingkup sebagai berikut:
a. Menjadi penunjang dari pelaksanaan program pendidikan agama
dilembaga-lemabaga pendidikan baik maupun lembaga lain. b.
Menjadi pendorong bagi siswa dalam melaksanakan proses belajar-mengajar.
c. Menjadi pemantap stabilisator, dan penggerak dianmisator
bagi anak bimbing dalam melakukan kegiatan mensukseskan jalannya pendidikan, dan pengajaran di lembaga pendidikan
maupun lembaga lain. Sehingga tujuan institusional, kurikuler, instruksional dapat lebih mudah di capai. Atas dasar motivasi
ajaran agama, maka segala tugas dapat dilaksanakan dengan baik, yang semata-mata sebagaimna menjalankan ibadah kepada
Tuhan semesta alam. d.
Menjadi pengarah direktif bagi pelaksanaan program pendidikan agama di lembaga pendidikan maupun lembaga lain
yang bersangkutan. Sehingga dalam pelaksanaan program tersebut,
kemungkinan terjadinya
penyimpangan dapat
dihindari.
24
Dari aspek tersebut, maka bimbingan agama sebenarnya adalah usaha untuk menciptakan suasana kegiatan kependidikan agama yang
bersifat mengarahkan bagi terwujudnya kelancaran proses belajar-
24
H. M. Arifin. M.Ed. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama. Jakarta: Golden Terayon,1982, Cet Ke-1, h. 4
mengajar, yang dilandasi oleh semangat, atau perasaan pengabdian kepada tuhan, masyarakat, negara, dan bangsa.
3. Metode Bimbingan Agama