kesempatan untuk memimpin teman-temannya dalam membuat pekerjaan bersama, sehingga kepercayaan
dirinya tumbuh dan karenanya ia memperoleh harga diri.
b. Metode Bimbingan Individual Konseling Individual
Apabila menunjukan kepada teori-teori konseling, setidaknya ada tiga cara konseling yang biasa dilakukan yaitu:
1 directive counseling, 2 non directive counselling, dan 3 eclective counselling.
27
1 Konseling Direktif directive counselling
Konseling yang menggunakan metode ini, dalam prosesnya yang aktif atau paling berperan adalah konselor.
Dalam praktiknya konselor berusaha mengarahkan klien sesuai dengan masalahnya. Selain itu, konselor juga
memberikan saran, anjuran dan nasihat kepada klien. Praktik konseling dalam dunia islam di mana para
nabi khususnya Nabi Muhammad Saw. Umumnya menerapkan cara-cara di atas yaitu memberikan saran-
saran, anjuran dan nasihat kepada klien. 2
Konseling Nondirektif non directive counselling Konseling nondirektif atau konseling yang
berpusat pada kllien muncul akibat kritik terhadap konseling direktif konseling berpusat pada konselor.
Konseling nondirektif dikembangkan berdasarkan teori
27
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007, h. 296-301
client centered konseling yang berpusat pada klien. Dalam praktik konseling nondirektif, konselor hanya
menampung pembicaraan, yang berperan adalah konselor. Klien atau konseli bebas berbicara sedangkan konselor
menampung dan mengarahkan. Metode ini tentu sulit diterapkan untuk klien yang bersifat tertutup introvert,
karena klien dengan kepribadian tertutup biasanya pendiam dan sulit diajak berbicara.
3 Konseling eklektif eclective counselling
Apabila terhadap siswa tertentu tidak bisa diterapkan metode direktif, maka mungkin bisa diterapkan
metode nondirektif begitu juga sebaliknya. Atau apabila mungkin adalah dengan cara menggabungkan kedua
metode tersebut. Penggabungan kedua metode konseling disebut metode eklektif eclective counselling.
Penerapan metode dalam konseling adalah dalam keadaan tertentu konselor menasihati dan mengarahkan
konseli sesuai dengan masalahnya, dan dalam keadaan yang lain konselor memberikan kebebasan kepada konseli
untuk berbicara sedangkan konselor mengarahkan saja.
C. Kecerdasan Spiritual