4. Latar Belakang Pendidikan Pegawai :
- S 2
: 4 Orang -
S 1 : 15 Orang
- D III
: 7 Orang -
SLTA : 14 Orang
- SMP
: 5 Orang -
SD : 3 Orang
G. STRUKTUR ORGANISASI DAN JUMLAH PENERIMA MANFAAT
1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur O rganisasi Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi
KEPALA PANTI
Dra. Dewi Rani, M Si
NIP. 19651126 199102 2 001
KASUBBAG TATA USAHA Drs. M. Lusinto, M.M
NIP. 19571110 198203 1 003
KASIE REHABILITASI SOSIAL
KASIE PROGAM ADVOKASI SOSIAL
Drs. Sugiyono
KOORDINATOR PEKSOS
Ismardiati,SE NIP. 196509021988032001
INSTALASI PRODUKSI
Itsna Sahma Muttaqin, S.Psi NIP. 19860428 201012 1 002
KEPALA PANTI SOSIAL BINA NETRA “TAN MIYAT” DARI MASA KE MASA
1. P.Soemono
Masa bakti 1959 sd 1960 2.
Drs. Riyanto Masa bakti 1961 sd 1962
3. Suganda
Masa bakti 1967 sd 1972 dan 1980 sd 1982
4. Drs. Wardoyo
Masa bakti 1978 sd 1980 5.
H. Moh. Gais Towe Masa bakti 1982 sd 1988
6. Soehargo, SE
Masa bakti 1988 sd 1990 7.
Dra. Taslimah Masa bakti 1990 sd 1995
8. Drs. Soewardi Latief
Masa bakti 1995 sd 1998 9.
Drs. Arief Moenandar ., M.Si Masa bakti 1998 sd 2007
10. Dra. Agustina
Masa bakti 2008 sd 2009 11.
Drs. Sirodjulmanan Masa bakti 2009 sd 2011
12. Dra. Neneng Heryani, M.Pd
Masa bakti 2012 sd 2013 13.
Dra. Dewi Rani, M Si Masa bakti 2013 sd sekarang
2. JUMLAH PENERIMA MANFAAT
Kapasitas tampung bagi penerima manfaat yang bisa mendapatkan pelayanan rehabilitasi sosial pada Panti Sosial Bina Netra Tan Miyat Bekasi
sebanyak : 120 penerima manfaat. Daftar penerimaan Manfaat serta penyaluran bagi penerima
manfaat dari tahun 2002 sd 2012 adalah sebagai berikut :
THN JUMLAH
JENIS PENYALURAN PENERIMAAN
PENYALURAN 2002
105 Orang 9 Orang
8,57 Wira usaha panti pijat = 6 Orang
Bekerja pada panti pijat = 3 Orang 2003
95 Orang 10 Orang
10,5 Wira usaha panti pijat = 5 Orang
Bekerja pada panti pijat = 1 Orang Kembali ke orang tua = 4 Orang
2004
95
rang 6 Orang
6,3 Wira usaha panti pijat = 6 Orang
2005 110 orang
9 Orang 8,18
Wira usaha panti pijat = 9 Orang 2006
111 Orang 13 Orang
11,7 Wira usaha panti pijat = 10 Orang
Bekerja pada panti pijat = 1 Orang Kembali ke orang tua = 2 Orang
2007 120 Orang
13 Orang 18,8
Wira usaha panti pijat = 3 Orang Bekerja pada panti pijat = 1 Orang
Kembali ke orang tua = 9 Orang 2008
110
rang 17 Orang
15,5 Wira usaha panti pijat = 8 Orang
Bekerja pada panti pijat = 9 Orang 2009
110
rang 6 Orang
5,5 Wira usaha panti pijat = 5 Orang
Bekerja pada panti pijat = 1 Orang 2010
110
rang 20 Orang
18,2 Wira usaha panti pijat = 14 Orang
Melanjutkan Sekolah = 1 Orang Kembali ke orang tua = 4 Orang
Lain-lain = 1 Orang 2011
120 Orang 17 Orang
14,1 Wira usaha panti pijat = 5 Orang
Bekerja pada panti pijat = 12 Orang 2012
120 Orang 27 Orang
22,5 Wira usaha panti pijat = 10 Orang
Bekerja pada panti pijat = 11 Orang Kembali ke orang tua = 4 Orang
Melanjutkan Sekolah = 2 Orang
Pada tahun 2013 Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi
memiliki klien sebanyak 120 Penerima Manfaat, terdiri dari : 1.
Jenis Kelamin :
Penerima manfaat laki-laki
: 73 klien
Penerima manfaat perempuan : 47 klien
2.
Tingkat Kedisabilitasan :
TotalTuna netra
: 69 klien
Low Vision : 51 klien
3.
Batasan usia penerima manfaat yang mendapat pelayanan:
Usia 7 sd 14 tahun : untuk penerima manfaat diberikan
pendidikan formal SLBA
Usia 15 sd 35 tahun
: untuk penerima manfaat yang mendapat bimbingan rehabilitasi
Sosial keterampilan Vokasional. H.
PROSES PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL
Pelaksanaan operasional dilaksanakan Seksi Rehabilitasi Sosial dan Seksi Program dan Advokasi Sosial dan melibatkan para pekerja sosial,
meliputi kegiatan sebagai berikut :
6
1. KEGIATAN SOSIALISASI
Dalam rangka untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberikan kesempatan yang sama hak-hak penyandang
disabilitas netra, dengan berdasarkan pada Undang-Undang nomor 4 tahun 1997 tentang penyandang disabilitas, dan pada Peraturan
Pemerintah nomor : 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas.
6
Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi, Profil danNaskah Akdemis Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi 2013 Bekasi, PSBN “Tan Miyat” Bekasi, 2013, h. 7-12
2. PENDEKATAN AWAL
Kegiatan yang dilaksanakan berupa : a.
Orientasi dan konsultasi kepada instalasi terkait maupun masyarakat dalam hal mendapatkan data keluarga
penyandang disabilitas netra. b.
Melaksakan identifikasi bagi keluarga penyandang disabilitas, untuk mendapatkan gambaran kehidupan
penyandang disabilitas dalam keluarga, kondisi sosial ekonomi keluarga maupun kondisi lingkungan masyarakat
merespon kehidupan penyandang disabilitas di tengah- tengah masyarakat.
c. Memberikan motivasi kepada keluarga maupun
penyandang disabilitas itu sendiri serta masyarakat untuk dapat
memberikan konstribusi
atas keberadaan
penyandang disabilitas, baik itu dalam bentuk pemberian pelayanan rehabilitasi luar panti maupun dalam panti.
d. Melaksanakan kegiatan seleksi bagi penyandang
disabilitas maupun keluarga yang berkeinginan untuk mendapatkan
pelayanan rehabilitasi
dalam panti
berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan. 3.
PENELAAHAN DAN PENGUNGKAPAN MASALAH Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
- Diagnosa Psikososial, di mana pekerja sosial melakukan
analisis terhadap penerima manfaat dengan membuat catatan
tentang latar
belakang kedisabilitasannya,
kehidupan sehari-hari ditengah keluarga dan masyarakat, latar belakang pendidikan, potensi diri yang dimiliki dan
permasalahan sosial yang dihadapi sehingga merasa rendah diri, tertutup dan kurang percaya diri, dan alasan
penerima manfaat dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan dalam panti.
- Assesment vokasional, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan
untuk dapat mengetahui potensi diri yang dimiliki calon penerima manfaat agar memudahkan dalam menerima
pelayanan. -
Case ConferencePembahasan Kasus, kegiatan ini dilaksanakan terbagi dalam tiga tahap, yaitu :
a. Case Conference CC tahap awal.
b. Case Conference CC tahap pelayanan.
c. Case Conference CC tahap akhir.
4. PERENCANAAN PELAYANAN REHABILITASI
a. Penentuan jenis pelayanan yang diikuti penerima manfaat :
Pelaksanaan kegiatan berupa hasil putusan rapat pekerja sosial dan pejabat struktural, berdasarkan analisa catatan hasil
diagnosa psikososial,
kedisabilitasan hasil
assesment vokasional dan catatan hasil case conference tahap awal.
b. Penempatan klien dalam program pelayanan :
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut hasil putusan rapat penentuan jenis pelayanan, di mana penerima manfaat
diperkenalkan program-program pelayanan panti, bentuk kegiatan secara rutin selama satu bulan, dengan tujuan agar
penerima manfaat dapat mengenal lingkungan sosialnya yang baru di dalam panti dan dapat memahami dan berminat untuk
mengikuti program-program bimbingan yang lainnya untuk pengembangan bakat dan minat penerima manfaat.
5. PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL
Adapun pelaksanaan bimbingan rehabilitasi sosial yang diberikan adalah :
a. Bimbingan Fisik, berupa :
- Bimbingan Orientasi Mobilitas OM
- Bimbingan Actifity of Daily Living ADL atau
Keterampilan Kegiatan Sehari-hari KKS -
Bimbingan Olah raga. Pelaksanaan kegiatan bimbingan fisik dilaksanakan
setiap hari jumat oleh seluruh klien, dibimbing oleh seluruh Pekerja Sosial.
b. Bimbingan Mental :
Bimbingan mental terdiri dari Bimbingan mental psikologis, Bimbingan Orientasi Mobilitas, Bimbingan
Kedisiplinan dan budi pekerti. c.
Bimbingan Agama : Bimbingan Agama terdiri dari Bimbingan Shalat,
Bimbingan Al- Qur’an, dan penanaman, pemahaman ilmu-
ilmu Agama. Adapun kegiatan bimbingan Agama dilaksanakan dalam
bentuk : -
Bimbingan Shalat -
Bimbingan Al-Qur’an -
Bimbingan Ilmu Agama contohnya ilmu Fiqih, Akidah Akhlak, Tauhid dll.
d. Bimbingan Sosial :
Pelaksanaan bimbingan
sosial bertujuan
untuk memulihkan dan menumbuh kembangkan kemauan dan
kemampuan klien dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya.
Adapun kegiatan bimbingan sosial dilaksanakan dalam bentuk :
- Bimbingan bantu diri
- Bimbingan integrasi sosial
- Bimbingan relasi sosial
Adapun metode bimbingan sosial ini dilaksanakan adalah dengan menggunakan tiga metode yaitu
bimbingan sosial individu, bimbingan sosial kelompok dan bimbingan sosial masyarakat.
e. Bimbingan Keterampilan :
Pelaksanaan bimbingan keterampilan yang diberikan klien terdiri dari :
1 Bimbingan Massage dan Shiatsu
Adapun bimbingan massage dan shiatsu ini terbagi dalam 3 tipekelas yaitu :
a. Massage Kelas Praktis.
Klien yang diberikan bimbingan sebanyak : 12 klien, dengan materi bimbingan :
Bimbingan pelajaran teori, terdiri diri :
- Pelajaran Pathologi Umum dan
Higiene. -
Pelajaran Fisiologi. -
Pelajaran Sport Massage.
Bimbingan pelajaran praktek. -
Praktek Sport massage. b.
Massage Kelas A.1. Klien yang diberikan bimbingan sebanyak : 17
klien, dengan materi bimbingan :
Bimbingan pelajaran teori, terdiri diri : -
Pelajaran Anatomi.
- Pelajaran Fisiologi.
- Pelajaran Pathologi Umum dan
Higiene. -
Pelajaran Ilmu Kedokteran Timur. -
Pelajaran Teori Sport Massage. -
Pelajaran Shiatsu. -
Pelajaran Diagnosa Penyakit.
Bimbingan pelajaran praktek. -
Praktek Sport massage. -
Praktek Shiatsu. -
Senam Fisik dan Meditasi. c.
Massage Kelas A.2. Klien yang diberikan bimbingan sebanyak : 13
klien, dengan materi bimbingan :
Bimbingan pelajaran teori, terdiri diri :
- Pelajaran Diagnosa Penyakit.
- Pelajaran Kinesiologi.
- Pelajaran Anma.
- Pelajaran Ilmu Kedokteran Timur.
- Pelajaran Segmen Massage.
- Pelajaran Shiatsu.
- Pelajaran Refleki Zona Terapi.
- Pelajaran Kosmestix.
- Pelajaran Refleksi.
Bimbingan pelajaran praktek.
- Praktek Sport massage.
- Praktek Shiatsu.
- Senam Fisik dan Meditasi.
- Praktek Segment Massage.
- Praktek Refleksi Zona Terapi.
- Praktek Kosmetix.
- Praktek Refleksi.
2 Bimbingan Keterampilan Anyaman
Bimbingan keterampilan
anyaman yang
dilaksanakan terdiri dari : a.
Bimbingan keterampilan anyaman rotan. b.
Bimbingan keterampilan taplak Bali. c.
Bimbingan keterampilan keset. 3
Bimbingan KesenianMusik Kegiatan bimbingan kesenian dilaksanakan 2 kali
dalam seminggu yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kesenian dewasa dan kelompok
kesenian anak-anak, adapun bimbingan kesenian yang diberikan berupa :
a. Bimbingan musik band.
b. Bimbingan kesenian angklung.
6. RESOSIALISASI
Pelaksanaan kegiatan resosialisasi dilaksanakan dalam bentuk : a.
Bimbingan kerjausaha : Bimbingan kerjausaha, kegiatan yang dilaksanakan berupa
Praktek Belajar Kerja atau magang. b.
Kegiatan bimbingan rekreasi : Pelaksanaan kegiatan bimbingan rekreasi, bertujuan untuk
mengenal lingkungan dalam bentuk bimbingan orientasi mobilitas,
sekaligus memberikan
penyegaran, untuk
menghilangkan tingkat kejenuhan penerima manfaat yang secara rutin mengikuti program bimbingan dalam panti.
c. Pertemuan orang tua klien :
Pelaksanaan pertemuan orang tua murid, di mana kegiatan ini dikaitkan dengan penyerahan raport penerima manfaat yang
mengikuti pendidikan formal kepada orang tua, penyampaian program kerja panti dan sekaligus penyampaian program kerja
pengurus Komite Sekolah. d.
Pelaksanaan penyaluran bagi penerima manfaat yang telah menguasai keterampilan yang dimiliki.
7. KEGIATAN BIMBINGAN LANJUT
Pelaksanaan bimbingan lanjut yang dilaksanakan oleh pejabat Fungsional Pekerja Sosial di tunjukan kepada alumni
penerima manfaat yang telah mendapatkan lapangan kerja maupun
yang telah membuka lapangan kerja. Adapun kegiatan bimbingan lanjut berupa :
a. Pemberian motivasi dan konsultasi baik itu kepada klien
maupun pada perusahaan tempat alumni penerima manfaat tersebut bekerja.
b. Mengadakan monitoring, motivasi dan evaluasi bagi klien
yang telah membuka lapangan kerja berupa usaha panti pijat.
c. Mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan keluarga
yang telah membuka usaha panti pijat. d.
Mengadakan koordinasi dengan tokoh masyarakat tempat usaha klien.
e. Membuat putusan akhir atau terminasi hasil bimbingan
lanjut.
I. Syarat Penerimaan Kelayan :
1. Cacat netra usia 6-35 tahun, tidakbelum menikah
2. Surat pernyataan dari orang tuawali tentang kesediaan untuk menerima
kembali setelah selesai mengikuti program UPTtidak dapat mengikuti program UPTdikeluarkan karena melanggar tata tertib UPT
3. Surat pengantar dari Suku Dinas Sosial setempat
4. Surat keterangan berkelakuan baik dari kepala desaLurah setempat.
5. Surat keterangan dokter yang menyatakan berbadan sehattidak cacat
gandatidak memilki penyakit menular
6. Surat keterangan dokter specialist mata yang menyatakan tingkat
kecacatan matanya 7.
Surat pernyataan calon kelayan untuk sanggup mentaati tata tertib panti 8.
Pas foto terbaru ukuran 3 x 4 = 4 lembar 9.
Selama mengikuti bimbingan rehabilitasi sosial bersedia tinggal di asrama UPT
10. Penyandang cacat yang mengikuti program bimbingan rehabilitasi
sosial tidak dipungut biaya 11.
penyandang cacat netra yang mengikuti program pendidikan formal SLBSMPLB dikenakan biaya elementasi
7
J. KERJASAMA