Baku Mutu Air Timbal Pb

- Sedimentasi sedimentation - Penambahan garam. Oleh karena itu, standar mengenai kualitas air juga belum dikenal sebagai akibat dari IPTEK yang masih sangat minim. Pada zaman sekarang ini, dengan IPTEK yang semakin maju dan canggih, kehidupan dan hidup manusia diwarnai oleh berbagai aktifitas. Disamping populasi yang semakin meningkat maka kebutuhan manusia terhadap air juga semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kualitas air sangat diperlukan sebagai akibat daripada diversifikasi komponen-komponen yang dikontribusi oleh kegiatan manusia ke dalam wadah air. Pada masa ini, kita dihadapkan pada suatu tantangan baru di dalam hal penyediaan air untuk berbagai kegunaan, baik dalam pengendalian mutu quality control maupun dalam upaya menghilangkan kontaminan pollutan yang berbahaya dari persediaan air seperti bahan-bahan kimia dan isotop yang diproduksi dari kegiatan manusia. Adalah suatu hal yang sangat mungkin dimana zat-zat kimia ini memasuki wadah air yang diperuntukkan memenuhi kebutuhan masyarakat umum.

2.5 Baku Mutu Air

Untuk mencegah terjadinya pencemaran air perlu dilakukan upaya pengendalian pencemaran air dengan menetapkan baku mutu air. Sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 Tahun 2001, baku mutu air yang dipergunakan untuk pengendalian pencemaran air adalah Peraturan Universitas Sumatera Utara Pemerintah Republik Indonesia nomor 20 Tahun 1990, dimana air digolongkan menurut peruntukannya atas 4 empat golongan, yaitu : Golongan A : air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu; Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum; Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan; Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air. Setelah diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 empat kelas ; • Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; • Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasaranasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; • Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan tawar, peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; Universitas Sumatera Utara • Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

2.6. Seng Zn Seng zinc adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan

massa atom relatif 65,39. Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk terikat. Mineral yang mengandung seng di alam bebas antara lain kalamin, franklinit, smithsonit, willenit dan zinkit. Dalam industri seng mempunyai arti penting: a. melapisi besi atau baja untuk mencegah proses karat b. digunakan untuk bahan batere c. seng dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi bubuk d. seng dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik, plastik, karet, sabun, pigmen dalam cat dan tinta e. seng dalam bentuk sulfida digunakan untuk industri tabung televisi dan lampu pendar f. seng dalam bentuk klorida digunakan untuk pengawetan kayu. Universitas Sumatera Utara

2.6.1. Fungsi Seng Zn

Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusiahewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme. Tubuh manusia dewasa mengandung 2 - 2,5 gram seng. Tiga perempat dari jumlah tersebut berada dalam tulang dan mobilisasinya sangat lambat. Dalam konsentrasi tinggi seng ditemukan juga pada iris, retina, hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut. Di dalam darah seng terutama terdapat dalam sel darah merah, sedikit ditemukan dalam sel darah putih, trombosit dan serum. Kira- kira 13 seng serum berikatan dengan albumin atau asam amino histidin dan sistein. Dalam 100 ml darah terdapat 900 ml seng dan dalam 100 ml plasma terdapat 90 – 130 mg seng.

2.6.2. Akibat Defisiensi Seng Zn

Kekurangan seng pertama dilaporkan pada tahun 1960-an, yaitu pada anak dan remaja laki-laki di Mesir, Iran, dan Turki dengan karakteristik tubuh pendek, dan keterlambatan pematangan seksual. Diduga penyebabnya makanan penduduk sedikit mengandung daging, ayam dan ikan yang merupakan sumber utama seng dan tinggi konsumsi serat dan fitat. Mengingat banyaknya enzim yang mengandung seng, maka pada keadaan defisiensi seng reaksi biokimia dimana enzim - seng berperan akan terganggu. Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta orang tua. Manifestasi klinis defisiensi seng pada manusia, dapat terlihat sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Kecepatan pertumbuhan menurun b. Nafsu makan dan masukan makanan menurun c. Lesiepitel lain seperti glositis, kebotakan d. Gangguan sistem kekebalan tubuh e. Perlambatan pematangan seksual dan impotensi f. Fotopobia dan penurunan adaptasi dalam gelap g. Hambatan penyembuhan luka, dekubitus, lukabakar h. Perubahan tingkah laku i. Gangguan perkembangan fetus

2.6.3. Akibat Kelebihan Seng Zn

Kelebihan seng Zn hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis konsumsi seng Zn sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng Zn bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang dilapisi seng Zn Almatsier, 2001 . Universitas Sumatera Utara

2.7. Besi Fe

Besi Fe adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan bebas. Untuk mendapatkan unsur besi Fe , campuran lain mesti dipisahkan melalui penguraian kimia. Besi digunakan dalam proses produksi besi baja, yang bukan hanya unsur besi saja tetapi dalam bentuk alloy campuran beberapa logam dan bukan logam, terutama karbon .

2.7.1. Kekurangan dan Kelebihan Zat Besi Fe

Zat besi Fe adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh. Besi Fe juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan mengantarkannya ke jaringan tubuh. Makanan mengandung 2 jenis zat besi Fe , yaitu : a. Zat besi Fe heme, yang terutama ditemukan dalam makanan produk hewani b. Zat besi Fe non – heme, yang merupakan lebih dari 85 zat besi Fe dalam makanan sehari – hari . Heme diserap lebih baik daripada non – heme. Tetapi penyerapan zat besi Fe non heme akan meningkat jika dikonsumsi bersamaan dengan protein hewani dan vitamin C. Universitas Sumatera Utara Kekurangan zat besi Fe merupakan kekurangan zat makanan yang paling banyak ditemukan di dunia, menyebabkan anemia pada laki – laki, wanita, dan anak – anak . Perdarahan yang mengakibatkan hilangnya zat besi Fe dari tubuh menyebabkan kekurangan zat besi Fe yang harus diobati dengan pemberian zat besi tambahan . Kekurangan zat besi Fe juga bisa merupakan akibat dari asupan makanan yang tidak mencukupi. Kekurangan seperti ini sering terjadi selama kehamilan karena sejumlah besar zat besi Fe harus disediakan ibu untuk pertumbuhan janin . Anemia karena kekurangan zat besi Fe juga bisa terjadi pada remaja putri yang sedang tumbuh dan mulai mengalami siklus menstruasi, jika mereka mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung daging. Bila cadangan besi Fe dalam tubuh berkurang, dapat terjadi anemia, gejalanya berupa: a. Pucat b. Kuku sendok spoon nails, suatu kelainan bentuk dimana kuku – kuku tampak tipis dan membentuk cekung berlekuk c. Kelemahan yang disertai dengan berkurannya kekuatan otot d. Perubahan dalam tingkah laku kognitif Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala – gejala dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya anemia dan kadar zat besi Fe dan feritin yang rendah feritin adalah protein yang mengandung menyimpan zat besi Fe . Universitas Sumatera Utara Kelebihan zat besi Fe bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus. Zat besi Fe dapat terkumpul di dalam tubuh jika seseorang: a. mendapatkan terapi zat besi Fe dalam jumlah yang berlebihan atau dalam waktu yang terlalu lama . b. Menerima beberapa transfusi darah c. Menderita alkoholisme menahun . Hemokromatis merupakan penyakit kelebihan zat besi Fe yang diturunkan, yang bisa berakibat fatal tetapi mudah diobati, dimana terlalu banyak zat besi Fe yang diserap, menyerang lebih dari 1 juta orang AS Nurcahyo , 2007.

2.8. Timbal Pb

Timbal atau dikenal sebagai logam Pb dalam susunan unsur merupakan logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah kecil melalui proses alami termasuk letusan gunung berapi dan proses geokimia. Pb merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5 ºC dan titik didih 1.740 ºC pada tekanan atmosfer. Timbal nomor atom terbesar dari semua unsur yang stabil, yaitu 82. Namun logam ini sangat beracun. Seperti halnya merkuri yang juga merupakan logam berat. Timbal adalah logam yang yang dapat merusak sistem syaraf jika terakumulasi dalam jaringan halus dan tulang untuk waktu yang lama. Timbal terdapat dalam beberapa isotop: 204Pb 1.4, 206Pb 24.1, 207Pb 22.1, and 208Pb 52.4. 206Pb, 207Pb dan 208Pb kesemuanya adalah radiogenic dan merupakan produk Universitas Sumatera Utara akhir dari pemutusan rantai kompleks. Logam ini sangat resistan tahan terhadap korosi, oleh karena itu seringkali dicampur dengan cairan yang bersifat korosif seperti asam sulfat Pencemaran lingkungan oleh timbal kebanyakan berasal dari aktifitas manusia berbagai kegunaan terutama sebagai bahan perpipaan,bahan aditif untuk bensin, baterai,pigmen dan amunisi. Sumber potensial pajanan timbal dapat bervariasi di berbagai lokasi. Manusia menyerap timbal melalui udara, debu, air dan makanan. Salah satu penyebab kehadiran timbal adalah pencemaran udara. Yaitu akibat kegiatan transportasi darat yang menghasilkan bahan pencemar seperti gas CO2, NOx, hidrokarbon, SO2,dan tetraethyl lead, yang merupakan bahan logam timah hitam timbal yang ditambahkan ke dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai oktan Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin untuk meningkatkan angka oktan secara ekonomi dan merupakan bagian terbesar dari seluruh emisi Pb ke atmosfer. Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110 ºC dan 200 ºC. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung memekatkan kadar Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil. Kedua senyawa ini akan terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain di udara seperti senyawa halogen asam atau oksidator. Pb sebagai gas buang kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Pb yang terhirup oleh manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah. Bentuk kimia Pb merupakan faktor penting yang Universitas Sumatera Utara mempengaruhi sifat-sifat Pb di dalam tubuh. Komponen Pb organik misalnya tetraethil Pb segara dapat terabsorbsi oleh tubuh melalui kulit dan membran mukosa. Pb organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh. Tidak semua Pb yang terisap atau tertelan ke dalam tubuh akan tertinggal di dalam tubuh. Kira-kira 5-10 dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui saluran pencernaan, dan kira-kira 30 dari jumlah yang terisap melalui hidung akan diabsorbsi melalui saluran pernafasan akan tinggal di dalam tubuh karena dipengaruhi oleh ukuran partikel-partikelnya. Dampak dari timbal sendiri sangat mengerikan bagi manusia, utamanya bagi anak-anak. Di antaranya adalah mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar, memendekkan tinggi badan, penurunan fungsi pendengaran, mempengaruhi perilaku dan intelejensia, merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, sistem syaraf, dan reproduksi, meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi perkembangan otak. Dapat pula menimbulkan anemia dan bagi wanita hamil yang terpajan timbal akan mengenai anak yang disusuinya dan terakumulasi dalam ASI.

2.9. Tembaga Cu Tembaga bersifat racun terhadap semua tumbuhan pada konsentrasi larutan di atas