tahun 2001 – 2003, ditemukan bahwa ROA dan EVA secara bersama-sama maupun secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
pengembalian saham. Berikut review penelitian terdahulu:
Tabel 2.1. Review Peneltian Terdahulu Theoretical Mapping
No Nama Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil dari Penelitian
1 Jogiyanto
Hartono dan Chendrawati
1999 ROA and EVA : A
Comparative Empirical Study
ROA, EVA
dan tingkat pengembalian
saham ROA memiliki korelasi yang
lebih kuat
terhadap tingkat
pengembalian saham dibanding- kan EVA, EVA secara statistik
tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
2 J. Panggabean
2005 Analisis
Perbandingan Korelasi EVA dan
ROE terhadap Harga Saham
LQ45 di Bursa Efek Jakarta
EVA, ROE
dan harga saham
EVA mempunyai korelasi yang signifikan terhadap harga saham,
ROE tidak memiliki korelasi yang signifikan terhadap harga
saham.
3 Purwatmo Hadi
Waluja 2005 Pengaruh Return on
Assets ROA dan Economic
Value Added
EVA terhadap
Tingkat Pengembalian Saham
Rate of
Stock Return
ROA, EVA dan Rate of Stock Return
ROA dan EVA secara bersama- sama maupun secara parsial tidak
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap tingkat
pengembalian saham.
II.2. Economic Value Added EVA
Istilah EVA Economic Value Added pertama kali dipopulerkan oleh Stern Steward Management Service yang merupakan perusahaan konsultan dari Amerika
Serikat. Ukuran kinerja ini pertama kali diperkenalkan oleh George Bennet Steward III dan Joel M Stern yang merupakan analis keuangan Stern Steward Utama, 1997.
Universitas Sumatera Utara
EVA sendiri dapat didefinisikan sebagai: “Keuntungan operasional setelah pajak after tax operating income dikurangi dengan total biaya modal total cost of
capital dari seluruh modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut” Mirza, 1999.
Economic Value Added EVA adalah laba operasional setelah pajak NOPAT dikurangi biaya modal dari investasi atau modal yang digunakan. NOPAT
merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak dan mengukur laba yang diperoleh perusahaan dari operasi berjalan. Biaya modal sama dengan modal yang
diinvestasikan perusahaan dikalikan rata-rata tertimbang weighted average dari biaya modal WACC. WACC sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen
modal – utang jangka pendek, utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham – ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada
nilai pasar. Menurut Young dan O’Byrne 2001, perhitungan EVA adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih -
Biaya Operasi =
Laba Operasi atau pendapatan sebelum bunga dan pajak, EBIT -
Pajak =
Laba Operasi setelah pajak NOPAT -
Biaya modal modal yang diinvestasikan x WACC = EVA
EVA = NOPAT – Cost of Capital EVA = NOPAT – k x Capital
EVA = NOPAT – WACC x Capital Invested, atau EVA = ROA – WACC x Capital Invested
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung EVA Economic Value Added secara lebih detail adalah sebagai berikut Roussana, 1997:
a. Menghitung Biaya Hutang
Biaya hutang cost of debt atau k
d
merupakan rate yang harus dibayar perusahaan di dalam pasar pada saat ini untuk mendapatkan hutang jangka panjang
baru. Perusahaan memiliki beberapa paket surat hutang dengan beban bunga yang beragam dan cara tepat menghitungnya adalah secara tertimbang Weight. Adanya
pembayaran bunga oleh perusahaan akan mengurangi besarnya pendapatan kena pajak PKP, maka k
d
harus dikoreksi dengan faktor tersebut 1-T dengan T = tingkat pajak yang dikenakan. Berdasarkan Undang-Undang perpajakan pada periode
penelitian laba perusahaan sebelum pajak earning before tax akan dikenakan tarif pajak progresif sebesar 10, 15 dan 30, sehingga dapat dirumuskan menjadi:
Menurut Brigham, 2001 biaya hutang berasal dari biaya hutang setelah pajak, k
d
1- T. Biaya hutang ini merupakan biaya yang relevan dari hutang baru, mengingat kemampuan bunga mengurangi pajak digunakan untuk menghitung biaya
modal rata-rata tertimbang WACC. Perhitungan ini sama dengan k
d
dikalikan dengan 1-T, di mana T merupakan tarif pajak marjinal perusahaan.
Biaya komponen hutang setelah pajak = Suku bunga - Penghematan pajak = k
d
- k
d
T = k
d
1-T
Universitas Sumatera Utara
Alasan penggunaan biaya hutang setelah pajak dalam menghitung biaya modal rata-rata tertimbang adalah sebagai berikut. Nilai saham perusahaan, yang
ingin dimaksimumkan, bergantung pada arus kas setelah pajak. Karena bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan, maka bunga menghasilkan penghematan
pajak yang mengurangi biaya hutang bersih, yang membuat biaya hutang setelah pajak lebih kecil dari biaya hutang sebelum pajak. Biaya hutang adalah suku bunga
atas hutang baru, bukan atas hutang yang masih beredar, dengan kata lain biaya yang diperlukan adalah biaya hutang marjinal.
b. Menghitung Biaya Modal Sendiri