dipengaruhi oleh informasi yang diterima oleh investor. Informasi tersebut berasal dari faktor fundamental perusahaan, faktor teknis dan lingkungan sosial ekonomi.
Menurut Brown 1997 sebagaimana dikutip Komang 2001 menyatakan bahwa saham mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi, sebab sedikit saja terjadi
perubahan internal perusahaan ataupun faktor eksternal akan berakibat pada berubahnya harga saham. Selanjutnya Edward dan Magee dalam Tandellin 2001
menyatakan bahwa harga saham perusahaan sangat terpengaruh oleh adanya kekuatan penawaran dan permintaan baik yang rasional maupun yang irasional di bursa efek.
IV.2.2. Uji Pengaruh Parsial
Secara parsial hanya ROE yang berpengaruh secara signifikan terhadap Return saham pada taraf signifikansi = 0,05. Hal tersebut tergambar pada Tabel 4.8
berikut:
Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis secara Parsial Uji t
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig.
Constant -4,944
6,046 -,818
,416 ROA
-2,631 1,471
-,486 -1,789
,077 ROE
2,569 ,959
,735 2,678
,009 EPS
,005 ,003
,167 1,479
,143 1
EVA -4,899E-08
,000 -,370
-1,183 ,102
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah 1.
Economic Value Added EVA
Dari Tabel 4.8 diperlihatkan bahwa koefisien variabel EVA sebesar -4.899E-8 yang berarti bahwa bila nilai variabel EVA naik sebesar 1 unit maka nilai return
Universitas Sumatera Utara
saham akan turun sebesar 4,899E-8 unit dengan menganggap nilai variabel bebas yang lain konstan. Dari hasil uji t dengan dua arah pada Tabel 4.8 juga diperlihatkan
bahwa EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, di mana nilai t
hitung
EVA sebesar -1,183 berarti t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
1,980 dengan derajat signifikansi 5 atau 1,1831,980. Variabel EVA mempunyai hubungan negatif terhadap return saham, yang berarti
semakin tinggi nilai EVA maka return saham semakin rendah. Variabel Economic Value Added tidak signifikan terhadap return saham
disebabkan karena peningkatan atau penurunan EVA tidak tercermin dalam harga saham yang berdampak terhadap return saham emiten. Artinya EVA bukan
merupakan tolok ukur yang terbaik dibandingkan pengukuran keuntungan dengan akuntansi konvensional yang lain sebagai salah satu tolok ukur kinerja keuangan
yang paling efektif. Hal ini dapat diartikan bahwa pusat perhatian para investor adalah pada kinerja keuangan emiten tidak tercermin dalam return saham. Hal ini
bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Steward 1991 yang menyatakan EVA merupakan ukuran kinerja yang berpengaruh terhadap return saham.
2. Return on Assets ROA
Variabel ROA mempunyai koefisien sebesar -2,631 yang berarti bahwa bila nilai variabel ROA naik sebesar 1 unit maka nilai return saham akan turun sebesar
2,631 unit dengan menganggap nilai variabel bebas lainnya konstan. Hasil uji t dengan dua arah diperoleh nilai t
hitung
ROA sebesar -1,789 berarti t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
1,980 dengan derajat signifikansi 5 atau 1,789 1,980. Hal ini
Universitas Sumatera Utara