BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Bursa Efek Indonesia dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia, dan ruang lingkup penelitian ini adalah laporan
keuangan yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama masa penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 6 enam bulan, yaitu dari bulan
Januari 2010 sampai dengan Juni 2010.
III.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan menggunakan sampel di mana menurut Singarimbun dan Effendi 1995 bahwa: pengertian survei sampel
di mana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif di mana menurut Nazir 2005 bahwa: metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori di mana menurut Singarimbun dan Effendi 1995 bahwa: penelitian penjelasan menyoroti hubungan
Universitas Sumatera Utara
antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian dari
tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Pemilihan perusahaan industri manufaktur dalam penelitian ini disebabkan bahwa industri manufaktur merupakan sektor yang
paling besar yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 136 perusahaan.
Dalam pengambilan sampel, digunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Pada penelitian ini, kriteria yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: a.
Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan publik pada sektor industri manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005
hingga tahun 2008. b.
Menerbitkan laporan keuangan tahunan secara konsisten yang telah diaudit Akuntan Publik pada periode tahun 2005 hingga tahun 2008.
c. Perusahaan yang konsisten menghasilkan laba selama masa pengamatan.
d. Perusahaan yang membagikan deviden selama masa pengamatan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kriteria di atas, maka sampel yang memenuhi kriteria untuk dijadikan objek penelitian sebanyak 20 perusahaan. Ringkasan proses pemilihan
sampel pada penelitian ini dapat terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1. Proses Pemilihan Sampel Kriteria
Perusahaan 1
1 + 2 1+2+3
1+2+3+4 Sampel
Ya 136
84 48
20 Jumlah
Tidak -
52 88
116 Sumber: Hasil proses penarikan sampel Lampiran I
Keterangan kriteria sampel: 1 = Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI selama tahun 2005 – 2008.
2 = Perusahaan yang konsisten mempublikasikan laporan keuangan dan telah diaudit. 3 = Perusahaan yang konsisten menghasilkan laba selama tahun 2005 – 2008.
4 = Perusahaan yang membagikan deviden selama tahun 2005 – 2008 Setelah diketahui jumlah sampel yang memenuhi kriteria yaitu 20 perusahaan
sebagai objek penelitian ini, maka perlu untuk diklasifikasi perusahaan manufaktur yang terpilih menjadi sampel. Klasifikasi perusahaan sampel dapat dilihat pada Tabel
3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2. Klasifikasi Perusahaan Sampel No
Klasifikasi Perusahaan Sampel Jumlah
1 Aneka Industri
7 2
Industri Dasar dan Kimia 3
3 Industri Barang Konsumsi
10
Total 20
Universitas Sumatera Utara
III.4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit oleh auditor independen
pada seluruh perusahaan manufaktur, data fundamental, harga penutupan saham selama periode 2005 sampai dengan 2008. Sumber data tersebut diperoleh dari
Indonesia Stock Exchange Monthly, JSX Statistic, Capital Market Directory 2005 hingga 2008 dan dari Pusat Referensi Pasar Modal PRPM di Bursa Efek Indonesia.
Data yang digunakan merupakan gabungan data antara perusahaan cross section dan antarwaktu time series, yang disebut juga dengan pooling data.
III.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yang dilakukan
dengan cara
mengakses situs
resmi Bursa
Efek Indonesia
http:www.idx.co.id.
III.6. Variabel Penelitian III.6.1. Identifikasi Variabel
Ada beberapa variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, variabel yang nantinya akan diuji adalah:
1. Variabel terikat Y
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah return saham perusahaan manufaktur.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel bebas X
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Economic Value Added X
1
, Return on Assets X
21
, Return on Equity X
22
, dan Earning per Share X
23
.
III.6.2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel pada hipotesis adalah: 1.
Return SahamY Return saham adalah tingkat pengembalian saham atas investasi yang dilakukan.
Komposisi perhitungan rate of return saham terdiri dari capital gain loss atau deviden. Capital gain loss merupakan selisih labarugi yang dialami oleh
pemegang saham karena harga saham relatif lebih tinggi atau rendah dibandingkan harga saham periode sebelumnya.
Sedangkan deviden merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan pada periode tertentu sesuai dengan keputusan manajemen. Deviden yield bisa berupa
angka nol 0 dan positif +. Menurut Van Horne 2005, rumus menghitung return saham sebagai berikut:
Return Saham = Capital gain loss + Deviden Yield = P
t
– P
t-1
+ D
t
X 100 P
t-1
Di mana: P
t
= Harga saham sekarang
P
t-1
= Harga saham periode lalu
D
t
= Deviden yang dibayarkan sekarang
Universitas Sumatera Utara
2. Economic Value Added EVAX
1
EVA merupakan selisih antara Net Operating After Tax NOPAT dengan biaya- biaya atas modal yang diinvestasikan capital charge. Langkah-langkah
menghitung EVA Roussana, 1997 sebagai berikut: a. Menghitung Biaya Hutang
Keterangan:
k
d
= Biaya hutang setelah pajak T
= Tarif pajak yang dikenakan b. Menghitung Biaya Modal Sendiri
Menggunakan pendekatan Discounted Cash Flow model, di mana dividend yield ditambahkan dengan tingkat pertumbuhan yang diharapkan.
k
e
= Dividend Yield + g k
e
= Dividend Yield + plowback ratio x r k
e
= Dividend Yield + [1 – Dividend Payout x r] Keterangan:
k
e
= Biaya modal sendiri g
= Tingkat pertumbuhan yang diharapkan r
= Tingkat pengembalian
Universitas Sumatera Utara
c. Menghitung Struktur Permodalan dari Neraca Struktur permodalan yang dipakai adalah proporsi hutang dan proporsi modal
sendiri dalam bentuk persentase dari jumlah hutang dan modal sendiri jumlah passiva.
Proporsi hutang WD diperoleh dengan:
Proporsi ekuitas WE diperoleh dengan:
d. Menghitung NOPAT NOPAT = EAT + IAT
Keterangan: EAT = Laba bersih Earnings After Tax. IAT = Interest After Tax.
e. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang c WACC = k
d
.W
d
+ k
e
.W
e
Di mana k
d
= Biaya hutang setelah pajak k
e
= Biaya modal sendiri W
d
= Proporsi hutang W
e
= Proporsi ekuitas g. Menghitung EVA Economic Value Added
EVA = NOPAT – WACC xCapital
Universitas Sumatera Utara
di mana : NOPAT = Net Operating Profit After Tax WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang
Capital = Penjumlahan dari total hutang dan modal saham
total pasiva. 3.
Return on Assets ROAX
21
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap asset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini dapat
digunakan untuk menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan Darsono, 2005. Return on
Assets dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
4. Return on Equity ROEX
22
Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini bisa
dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ekuitas perusahaan.
5. Earning per Share EPSX
23
EPS merupakan rasio yang menunjukkan proporsi laba perusahaan yang dapat diklaim dengan setiap lembar saham. Semakin tinggi rasio EPS menunjukkan
bahwa semakin baik kinerja perusahaan. Menurut Gitman 2003, rumus EPS adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Definisi Operasional Variabel
Jenis Variabel
Nama Variabel
Definisi Operasional Parameter
Skala Ukuran
Economic Value Added
X
1
Ukuran kinerja keuangan yang paling baik untuk menjelaskan
economic profit suatu perusahaan, dibandingkan
dengan ukuran yang lain. EVA = NOPAT –
WACC xcapital Rasio
Return On Assets ROA
X
2
Kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
Rasio Return On
Equity ROE X
3
Kemampuan perusahan untuk memperoleh laba yang tersedia
bagi pemegang saham. Rasio
Variabel Inde-
pendent
Earning per Share EPS
X
4
Menunjukkan proporsi laba perusahaan yang dapat diklaim
dengan setiap lembar saham Rasio
Variabel Dependen
Return Saham Y
Adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari para investor
dari kenaikan harga saham dan pembagian deviden.
= Capital gain loss + Yield = P
t
– P
t-1
+ D
t
X 100 P
t-1
Rasio
III.7. Motode Analisis Data III.7.1. Pengujian Asumsi Klasik
Salah satu syarat untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regressi berganda adalah uji asumsi klasik. Jika asumsi-asumsi tersebut tidak semua
terpenuhi maka hasilnya akan bias Mason Douglas, 1999. Uji ini meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali 2005, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat grafik normal plotdan secara statistik dengan Uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian dengan metode ini
menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov memiliki probabilitas lebih besar dari 0,05 Santoso, 2005, maka variabel penelitian tersebut dapat dinyatakan
berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Menurut Gujarati 1995, konsekuensi praktis yang timbul sebagai adanya multikolinearitas ini adalah
kesalahan standar penaksir semakin besar dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Multikolinearitas terjadi jika variabel bebas
saling berkorelasi. Hal ini bisa menyebabkan kesimpulan yang salah sehubungan dengan manakah variabel bebas yang mempunyai pengaruh nyata dan yang tidak
nyata. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan
melakukan uji VIF Variance Inflation Factor. Nilai VIF yang tidak lebih dari 10
Universitas Sumatera Utara