Pertumbuhan ini adalah nomor 3 di bursa-bursa Asia yang tertinggi, yang hanya dapat disaingi oleh bursa Hongkong dan Philipina.
Pada tahun 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai. Setelah sempat jatuh ke sekitar 300 poin pada saat krisis ekonomi, BEJ mencatat rekor tertinggi baru
pada awal tahun 2004 dengan mencapai level 1500 poin berkat adanya sentimen positif dari dilantiknya Presiden baru, Susilo Bambang Yudhoyono. Peningkatan
pada tahun 2004 ini sekaligus membuat BEJ menjadi salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di Asia pada tahun tersebut. Pada tahun 2007 BEJ melakukan merger
dengan Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memiliki satu pasar modal.
IV.1.2. Deskripsi Data Penelitian
Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan, penelitian ini menghasilkan berbagai hal terkait dengan masalah yang diajukan pada
bagian awal. Hasil penelitian deskriptif akan memberikan gambaran umum terhadap data yang digunakan di dalam penelitian ini. Sebelum melakukan pengujian hipotesa
melalui pengajuan model, penelitian ini terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan. Pengujian ini digunakan untuk menjamin
terpenuhinya asumsi yang diperlukan dalam melakukan pengujian terhadap model regresi berganda.
Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Penjelasan data melalui statistik deskriptif
diharapkan memberikan gambaran umum tentang masalah yang diteliti. Data yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari hasil analisis deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi maximum, nilai terendah minimum, rata-rata mean dan standard deviasi dari setiap variabel yang
diteliti, baik itu variabel bebas yaitu EVA, ROA, ROE dan EPS, serta variabel terikat yaitu return saham. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1. Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
EVA 80
-1321843537 5219254519
207509139 907215912,88
ROA 80
,28 39,20
8,6521 9,72611
ROE 80
,85 77,64
15,4215 14,42121
EPS 80
7,00 12120,21
899,1522 1316,67727
Return 80
-74,16 167,16
19,3867 46,43309
Valid N listwise 80
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel 4.1 diperlihatkan bahwa rata-rata rasio Economic Value Added
EVA perusahaan sampel adalah 207.509.139 dengan standar deviasi sebesar 907.215.912. Nilai EVA terendah adalah Indofood Sukses Makmur Tbk INDF pada
tahun 2008 yaitu -1.321.843.537. Nilai EVA tertinggi adalah Astra International Tbk ASII pada tahun 2008 yaitu 5.219.254.519. Dari data di atas dapat dilihat bahwa
kondisi EVA perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara EVA perusahaan yang tinggi cukup jauh dengan rata-rata jarak antara EVA perusahaan
yang rendah. Rata-rata rasio Return on Asset ROA adalah sebesar 8,65 dengan standar
deviasi sebesar 9,7. Nilai tertinggi adalah 39,20 yaitu pada perusahaan Sepatu Bata Tbk BATA tahun 2008, dan nilai terendah pada perusahaan Alumindo Light Metal
Inds. Tbk ALMI pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,28. ROA merupakan rasio
Universitas Sumatera Utara
antara laba bersih setelah pajak net income after tax dengan total assets. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan tingkat keuntungan dengan
keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa masih sedikit perusahaan yang mampu menghasilkan tingkat
keuntungan yang tinggi. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata ROA lebih mendekati nilai terendah daripada nilai tertingginya.
Rata-rata rasio Return on Equity ROE adalah sebesar 15,42 dengan nilai terendah sebesar 0,85 yaitu pada perusahaan Indorama Syntetics Tbk INDR dan
nilai tertinggi pada perusahaan Unilever Indonesia Tbk UNVR dengan nilai 77,64. Dari descriptive statistics di atas dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan
yang go publik ini mempunyai tingkat ROE yang sangat bervariatif. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk
menghasilkan laba atau keuntungan bersih dan menunjukkan kinerja perusahaan semakin efektif, sehingga meningkatkan daya tarik investor terhadap perusahaan dan
menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor. Nilai terendah Earning per Share EPS terdapat pada perusahaan Kageo Igar
Jaya Tbk IGAR pada tahun 2008 sebesar Rp 7,00 per lembar saham. Nilai tertinggi terdapat pada perusahaan Sepatu Bata Tbk BATA pada tahun 2008 dengan nilai
Rp 12.120 per lembar sahamnya. Nilai standar deviasinya adalah 1.316,68 menunjukkan bahwa Earning per Share perusahaan sampel selama periode
pengamatan berfluktuatif, karena jarak antara EPS terendah dan tertinggi cukup jauh.
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata return saham adalah sebesar 19.38 dengan nilai tertinggi pada perusahaan Alumindo Light Metal Inds. Tbk ALMI tahun 2006 sebesar 167,16 dan
angka terendah senilai -74,16 pada perusahaan Kimia Farma Tbk KAEF tahun 2008.
IV.1.3. Hasil Uji Asumsi Klasik