II.3.3. Earning per Share EPS
Menurut Mamduh dan Hanafi 2005, salah satu angka yang dipertimbangkan oleh analis adalah Earningper Share EPS. Informasi EPS suatu perusahaan
menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi
laporan keuangan perusahaan. Meskipun tidak semua perusahaan mencantumkan besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, besarnya EPS
dapat dihitung berdasarkan laporan neraca dan laba rugi perusahaan. Menurut Gitman 2003, rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan
adalah sebagai berikut:
II.4. Return Saham
Return saham dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu return realisasi dan return ekspektasi Jogiyanto, 2000. Return realisasi merupakan return yang telah
terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan, serta sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan
resiko di masa mendatang. Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan bersifat tidak pasti belum terjadi.
ROR Rate of Return adalah tingkat pengembalian saham atas investasi yang dilakukan oleh investor. Komposisi penghitungan rate of return return total adalah
Universitas Sumatera Utara
capital gain loss dan yield. Capital gain loss merupakan selisih labarugi yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham relatif lebih tinggi atau rendah
dibandingkan harga saham periode sebelumnya. Sedangkan yield merupakan persentase penerimaan kas secara periodik terhadap harga investasi periode tertentu
dari sebuah investasi. Untuk saham, yield merupakan persentase deviden terhadap harga saham periode sebelumnya. Untuk obligasi, yield merupakan persentase bunga
pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi sebelumnya Jogiyanto, 2000. Dalam menghitung rate of return dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P
t
= Harga saham sekarang
P
t-1
= Harga saham periode lalu
t−1
D
t
= Deviden yang dibayarkan sekarang
Analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar yang seharusnya diketahui oleh para investor dalam menentukan berapa perkiraan harga saham yang
wajar, sebab tanpa analisis yang baik dan rasional para investor akan mengalami kerugian. Tingkat pengembalian saham yang diharapkan dari para investor yang
utama adalah kenaikan harga saham itu sendiri dan pembagian deviden. Keputusan
Universitas Sumatera Utara
membeli saham terjadi apabila nilai perkiraan suatu saham di atas harga pasar, sebaliknya keputusan menjual saham terjadi jika nilai perkiraan suatu saham
di bawah harga pasar. Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik Intrinsik Value suatu saham, kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat
ini Current Market Price saham tersebut. Nilai Intrinsik NI menunjukkan nilai sekarang present value arus kas yang diharapkan dari harga saham tersebut.
1. Apabila NI harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai under valued
harganya terlalu rendah, dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki.
2. Apabila NI harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai over valued
harganya terlalu mahal, dan karenanya harus dijual. 3.
Apabila NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.
Selanjutnya Tandellin 2001 mengatakan bahwa nilai suatu saham sama dengan nilai sekarang present value dari pendapatan yang akan diterima oleh
investor pada masa yang akan datang. Selanjutnya formula yang digunakan sebagai model dasar penilaian saham adalah
Dari pandangan beberapa ahli tersebut dapat dikatakan bahwa dalam menilai suatu surat berharga hendaknya para investor dapat menilai berbagai saham yang ada
di bursa efek guna menentukan portofolio yang dapat memberikan tingkat return
Universitas Sumatera Utara
yang optimal. Model penilaian menurut Husnan 1998 adalah merupakan suatu mekanisme
untuk mengubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan atau yang diamati menjadi perkiraan tentang harga saham.Variabel
ekonomi yang dimaksud seperti laba perusahaan, deviden yang dibagikan, variabilitas laba dan sebagainya.
Model penilaian saham yang sering digunakan untuk analisis sekuritas adalah nilai sekarang present value - PV dan price earning ratio PER. Pendekatan
dengan nilai sekarang present value mencoba menaksir PV, dengan menggunakan tingkat bunga tertentu, dengan manfaat yang diharapkan akan diterima oleh pemilik
saham. Berdasarkan pendekatan tersebut maka nilai saat ini suatu saham adalah sama dengan nilai sekarang present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh
pemilik saham tersebut. Rumusan formalnya adalah:
Dalam formula itu r merupakan tingkat bunga atau keuntungan yang dipandang layak bagi suatu investasi. Tingkat bunga bagi perusahaan merupakan cost
of equity, karena merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal sendiri. Untuk menaksir r tersebut dapat dilakukan dengan model-model equilibrium,
seperti Capital Asset Pricing Model CAPM maupun Arbitrage Pricing Theory APT. Untuk menaksir tingkat keuntungan yang dipandang layak, analis perlu
memasukkan faktor resiko.Semakin besar resiko yang ditanggung pemodal semakin
Universitas Sumatera Utara
tinggi tingkat keuntungan yang dipandang layak. Dengan kata lain terdapat hubungan yang positif antara resiko dan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.
Oleh sebab itu nilai r akan dipengaruhi oleh tingkat keuntungan bebas resiko ditambah dengan premi untuk resiko. Apabila hasil penjualan saham lebih tinggi dari
harga belinya, maka pemodal akan memperoleh capital gains, dan sebaliknya jika pemodal memperoleh hasil penjualan saham lebih rendah dari harga belinya maka
pemodal akan menderita capital loss. Selanjutnya untuk melakukan analisis saham dan memilih saham, Husnan
1998 mengatakan bahwa ada dua pendekatan dasar yaitu: 1 Analisis Fundamental dan 2 Analisis Teknikal.
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham yang akan
datang dengan 1 mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, 2 menerapkan hubungan variabel-variabel
tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Dalam membuat model peramalan harga saham, langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor fundamental
seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan deviden dan sebagainya yang diperlukan mempengaruhi harga saham
.
Pendekatan analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa saham memiliki nilai intrinsik. Nilai Intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel
perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik
kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang current market price.
Universitas Sumatera Utara
Ada dua pendekatan yang biasa digunakan dalam penilaian saham yaitu pertama, pendekatan laba price earning ratio approach dan kedua, pendekatan nilai
sekarang present valueapproach. Pendekatan yangpertama menilai saham atas dasar hasil yang diharapkan per lembar saham pada masa yang akan datang. Pendekatan
yang kedua, menegaskan bahwa nilai suatu saham diestimasikan dengan cara mengkapitalisasi pendapatan, oleh sebab itu disebut Capitalization Income Methode.
Analisis Teknikal dilakukan untuk saham-saham individual ataupun untuk
kondisi pasar secara keseluruhan dengan menggunakan grafik. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli atau menjual
saham, dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis seperti moving average, new highs and loss, volume perdagangan, dan short interest ratio serta menggunakan
analisis grafik. Sunariyah 2000 selanjutnya mengatakan bahwa analisis teknikal merupakan
suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun
pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti: harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham
gabungan dan individu, serta faktor lain yang bersifat teknis. Dari pandangan tersebut tampak jelas bahwa saham mempunyai tingkat
sensitivitas yang tinggi, sebab sedikit saja terjadi perubahan internal perusahaan ataupun faktor eksternal akan berakibat pada berubahnya harga saham.
Universitas Sumatera Utara
Edward dan Magee dalam Tandellin 2001 menyatakan bahwa asumsi dasar yang berlaku dalam analisis teknis ialah:
1. Harga pasar ditentukan oleh interaksi supply dan demand.
2. Supply dan demand dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang rasional maupun
irasional. 3.
Fluktuasi harga mengikuti trend tertentu yang bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama.
4. Trend tersebut dapat berubah karena bergesernya supply dan demand.
5. Sebenarnya pergeseran supply dan demand dapat dideteksi dengan melihat
diagram dari perilaku pasar. 6.
Pola diagram cenderung berulang-ulang. Berdasarkan pandangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa harga saham
perusahaan sangat terpengaruh oleh adanya kekuatan penawaran dan permintaan baik yang rasional maupun yang irasional di bursa efek. Jika perusahaan berjalan lancar,
maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan tidak terpengaruh sama sekali. Sebaliknya, jika perusahaan berjalan tersendat-sendat,
maka hak pemberi hutang akan didahulukan, sedangkan nilai saham perusahaan akan menurun drastis. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa
merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan. Berdasarkan alasan inilah maka tujuan manajemen keuangan seringkali dinyatakan
dalam bentuk memaksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau singkatnya memaksimalisasi harga saham.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Bursa Efek Indonesia dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia, dan ruang lingkup penelitian ini adalah laporan
keuangan yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama masa penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 6 enam bulan, yaitu dari bulan
Januari 2010 sampai dengan Juni 2010.
III.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan menggunakan sampel di mana menurut Singarimbun dan Effendi 1995 bahwa: pengertian survei sampel
di mana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif di mana menurut Nazir 2005 bahwa: metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori di mana menurut Singarimbun dan Effendi 1995 bahwa: penelitian penjelasan menyoroti hubungan
Universitas Sumatera Utara