Latar Belakang Masalah LATAR BELAKANG MASALAH

Chairul Tanjung si anak Singkong, menurut peneliti adalah salah satu buku biografi luar biasa karya Tjahja Gunawan Diredja. Setiap bab selalu ada hal yang membuat peneliti merenung memikirkan isi buku ini. Karena tak hanya sekedar cerita tapi lebih menganggapnya pelajaran hidup. Buku ini mengisahkan kisah perjalanan Chairul Tanjung yang berhasil mengubah hidupnya dari no body menjadi somebody, from zero to hero. Biografi Chairul Tanjung diawali dengan kisah bagaimana di tengah keterbatasan kondisi ekonomi keluarga, Chairul Tanjung mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kedua orangtua sangat tegas dalam mendidik anak- anaknya termasuk Chairul Tanjung. Orangtuanya mempunyai prinsip, “Agar bisa keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan segala daya dan upaya.” Apa pun akan mereka upayakan agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan tinggi sebagai bekal utama kehidupan masa depan. Itulah masalah Chairul Tanjung muda, jalan hidupnya ternyata penuh perjuangan untuk menggapai sukses. Dan bagaimana seorang Chairul Tanjung, berhasil menjadi pengusaha sukses dengan hasil kerja kerasnya dan hasil keringatnya sendiri, dan bukan warisan keluarga konglomerat. Dalam buku ini, Chairul Tanjung mengungkapkan bahwa, “bagi saya, ibu adalah segalanya.” Chairul Tanjung percaya bahwa surga ada di telapak kaki ibu. “Bila kita benar-benar berbakti kepada ibu sepenuh hati dan ikhlas, maka surga akan kita gapai di dunia. Itu yang saya alami sendir i,” demikian Chairul Tanjung berpendapat. Buku ini juga menjadi perbincangan yang sangat seru di berbagai situs jejaring sosial karena sarat akan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan penulisannya yang cukup unik yakni alurnya yang maju-mundur, yang membuat pembaca benar-benar harus berpikir dalam menginterpretasikannya. Berkaitan dengan pemaknaan atau interpretasi teks wacana mengenai pesan moral dalam buku Chairul Tanjung si Anak Singkong, pada penelitian ini peneliti akan menggunakan analisis wacana dengan teori Teun A. Van Dijk dengan analisis wacana kritis, guna mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan elemen wacana Van Dijk dan dapat melahirkan kritikan yang menjadikan karya sastra ini sesuatu yang patut untuk diperbincangkan serta di kritisi karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Semakin banyak buku-buku yang bermunculan di penerbit yang kian menghadirkan banyak pilihan, namun ada satu buku yang mencuri hati peneliti, ini adalah sebuah buku yang sedang diganderungi masyarakat ibukota saat ini yaitu buku autobiografi dari seorang tokoh yang sekarang menjadi konglomerat. Buku “Chairul Tanjung si Anak Singkong” diluncurkan bertepatan dengan usia Chairul Tanjung CT setengah abad. CT, demikian nama panggilannya, adalah pengusaha Indonesia yang sukses dalam wirausahanya dan memperluas usahanya. Buku setebal 382 halaman yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas PBK ini disusun oleh wartawan Kompas Tjahja Gunawan Diredja. Buku ini diberi kata pengantar oleh Jakob Oetama, Pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas. Buku Chairul Tanjung si anak Singkong, dilihat dari perspektif komunikasi sebagai salah satu karya sastra yang juga membawa nilai-nilai moral Islam sebagai bentuk dakwahnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong karya Tjahja Gunawan Diredja, yang mengemas pesan moral dengan kehidupan duniawi sehingga mudah dipahami dan diambil hikmahnya melalui kajian wacana yang ditampilkan dalam buku tersebut. Dalam pengantar buku itu, Jakob Oetama menulis bahwa ia kagum dan mengapresiasi anak muda yang sukses, yang kesuksesannya dirintis, dikembangkan, dan diperoleh berkat kerja keras, bekerja tuntas, punya komitmen, dan sedikit banyak digerakkan ambisi. Menurut Jakob, Chairul Tanjung telah membuktikan bahwa entrepreneurship itu bisa dilahirkan, bukan diturunkan. Buku ini selain menarik untuk diteliti juga menarik untuk dibaca dan bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengetahui bagaimana seorang Chairul Tanjung berhasil menjadi pengusaha sukses dengan hasil kerja kerasnya dan hasil keringatnya sendiri, dan bukan warisan keluarga konglomerat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong karya Tjahja Gunawan Diredja, yang mengemas pesan moral dengan kehidupan duniawi sehingga mudah dipahami dan diambil hikmahnya melalui kajian wacana yang ditampilkan dalam buku tersebut. Dengan demikian berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai pesan moral apa saja yang terkandung di dalam buku tersebut dengan memberi judul “ Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong karya Tjahja Gunawan Diredja ’’

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan, maka ruang lingkup yang akan diteliti dibatasi pada pesan moral yang terdapat pada “tagline” masing-masing bab dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong karya Tjahja Gunawan Diredja, terdiri dari 40 bab, 382 halaman, yang diterbitkan oleh Kompas. Berdasarkan batasan masalah diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana wacana pesan moral dilihat dari analisis Teks yang terdapat dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong? 2. Bagaimana wacana pesan moral dilihat dari Kognisi sosial yang terdapat dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong? 3. Bagaimana wacana pesan moral dilihat dari Konteks sosial yang terdapat dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan batasan dan rumusan masalah tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana wacana pesan moral berdasarkan analisis Teks yang terdapat dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong. 2. Untuk mengetahui bagaimana wacana pesan moral berdasarkan Kognisi Sosial yang terdapat dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong. 3. Dan Untuk mengetahui bagaimana wacana pesan moral berdasarkan Konteks Sosial yang terdapat dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan komunikasi, terutama studi tentang analisis wacana, dengan fokus kepada analisis wacana karya sastra, sehingga secara umum dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi kajian komunikasi penyiaran Islam. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi pelengkap dan bahan perbandingan bagi penelitian serupa yang telah ada, dan memberikan masukan serta inspirasi bagi para peminat peminat karya sastra dengan muatan dakwah dan pesan moral yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia seperti yang dilakukan Tjahja Gunawan Diredja.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teknik analisis wacana terhadap buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong karya Tjahja Gunawan Diredja. Model analisis wacana yang digunakan adalah model Teun A Van Dijk, modelnya kerap disebut sebagai kognisi sosial terutama untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya teks. Menurutnya penelitiannya atas wacana tidak cukup hanya hasil dari suatu praktek produksi yang harus diamati. 1 Analisis wacana merupakan salah satu alternatif dari analisis isi selain kuantitatif yang dominan dan banyak digunakan dalam sebuah penelitian. Jika analisis kuantitatif lebih memfokuskan pada sisi komunikasi yang tampak tersurattampaknyata. Sedangkan untuk menjelaskan hal-hal yang tersirat latent, misalnya ideologi apa yang ada di balik suatu berita, maka dilakukan riset analisis isi kualitatif. Dalam perkembangan Ilmu Komunikasi, metode analisis isi kualitatif berkembang menjadi beberapa varian metode, analisis wacana salah satunya di samping analisis framing dan semiotik. 2 Pretensi analisis wacana adalah pada muatan, nuansa dan makna yang latent tersembunyi dalam teks media. 3 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta : LKis, 2001, h. 221 2 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis : Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana, 2006, h. 62 3 Alex Sobur, Analisis Teks Media. Bandung : Rosdakarya, 2004, Cet K.e-4, h. 70