antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Novel pada kajian pustaka nomor satu merupakan novel yang menceritakan tentang kehidupan metropolis jauh dari nilai-nilai keislaman, dan penjabarannya lebih
menekankan pada penggunaan bahasa yang dikomunikasikan dalam novel tersebut yang dinilai ekstreem sedangkan pada penjabaran skripsi ini lebih mendetail pada
wacana pesan moral yang disajikan dan dianalisis menurut teori Van Dijk. Sementara pada kajian pustaka kedua, memiliki kesamaan kaitannya dengan
penulis novel namun judul dan hal yang dibahas berbeda, jika pada skripsi yang terdahulu dibahas seputar analisis isi content analyze pesan dakwah dan pada skripsi
ini mengenai analisis wacana pesan moral. Dan terakhir pada kajian pustaka ketiga yang ditulis oleh Fatma Irmawati memiliki kesamaan pada objek yang diteliti yakni
novel, namun berbeda pada spesifikasi penelitiannya. Jika pada skripsi yang diajukan Fatma mengenai analisis wacana pesan dakwah sementara skripsi ini diajukan
mengenai analisis wacana pesan moral.
Keempat penelitian yang disebutkan di atas hanya digunakan oleh penulis sebagai referensi dalam mengembangkan tahapan demi tahapan dalam penulisan
skripsi
”Analisis Wacana Pesan Moral dalam Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong karya
Tjahja Gunawan Diredja”.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Karya Hamid Nasuhi dkk yang
diterbitkan oleh CeQDA Center for Quality Development and Assurance Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Untuk memudahkan susunan penyusunan laporan akhir skripsi maka dibuatlah sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab dan bab-bab tersebut
memiliki beberapa sub-bab, yakni sebagai berikut: BAB I : Berisi Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Berisi Tinjauan Teori yang terdiri dari Analisis Wacana yang meliputi: Pengertian Analisis Wacana, Analisis Wacana Teun A. Van Dijk, Kerangka
Analisis Wacana: Teks, Kognisis Sosial, dan Konteks Sosial, Varian Analisis Wacana, Ruang Lingkup Buku Biografi meliputi: Pengertian Biografi, Unsur-Unsur
dalam Biografi, Jenis-Jenis Biografi, Pesan Moral meliputi Pengertian Pesan, Pengertian Moral, Etika dan Akhlaq.
BAB III : Berisi Gambaran Umum tentang Biografi Riwayat Hidup Tjahja Gunawan Diredja dan Chairul Tanjung yang meliputi sejarah singkat mereka, Visi
Misi hidup mereka serta Visi Misi Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong karya Tjahja Gunawan Diredja dan Ringkasan Cerita Buku Chairul Tanjung Si Anak
Singkong karya Tjahja Gunawan Diredja. BAB IV : Berisi Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Buku Chairul Tanjung
Si Anak Singkong dilihat dari Aspek-aspek Moral, Analisis Wacana Pesan Moral dilihat dari Kognisis Sosial, Analisis Wacana Pesan Moral dilihat dari Konteks
Sosial, dan Bentuk-Bentuk Pesan Moral dalam Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong karya Tjahja Gunawan Diredja.
BAB V : Berisi Penutup yang memuat tentang Kesimpulan dari keseluruhan penelitian dan juga Saran-saran yang bisa bermanfaat.
Bagian paling akhir dari susunan skripsi ini memuat antara lain seperti: Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.
18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pesan Moral
Sebelum peneliti menjelaskan mengenai pengertian pesan moral, peneliti akan menguraikan terlebih dahulu tentang definisi pesan dan definisi moral secara
umum, diantaranya sebagai berikut : 1.
Pengertian Pesan Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pesan diartikan sebagai perintah,
nasehat permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain. Menurut Onong Uchjana pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator. Dalam suatu kegiatan komunikasi, pesan merupakan isi yang disampaikan
oleh komunikator, atau juga keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikannya. Pesan dapat disampaikan secara langsung
dengan lisan atau tatap muka, bisa juga dengan menggunakan media atau saluran. H.A.W. Widjaja dalam bukunya: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
menjelaskan bentuk pesan yang dapat bersifat informatif, persuasif; dan coersif. a.
Informatif, berarti memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri.
b. Persuasif, atau bujukan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran
seseorang bahwa apa yang disampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan.
18