Perumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan Tinjauan Pustaka Dan Kerang Teori

Isi persalaman pada musim dingin adalah rasa dingin yang terjadi, acara melewati tahun atau rencana liburan dan tahun baru. Melihat adanya variasi pembuka surat dalam bahasa Jepang penulis tertarik dengan masalah ini, karena persalaman dalam surat Jepang sangatlah penting. Persalaman ini digunakan hanya pada surat informal kepada orang yang kita hormati dan dalam surat ragam biasa. Pembuka surat dalam bahasa Jepang disebut Zenbun. Dalam Zenbun ini kita harus melihat permasalahannya melalui kajian sosiolinguistik. Dedi Sutedi 2003;6 menyatakan, sosiolinguistik yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat pemakai bahasa tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Bila mempelajari atau meneliti bahasa, tentu tidak terlepas dari mempelajari atau meneliti linguistik bahasa seperti fonologi, semantik, sintaksis, sosiolinguistik dan lain-lain yang termasuk ke dalam bidang linguistik. Dalam menganalisa bahasa Jepang juga ada ketentuan dan kaidah yang harus diperhatihan karena bahasa Jepang adalah bahasa yang sangat kompleks dan variatif penggunaannya baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam bahasa tulisannya sehingga menimbulkan kebingungan bagi orang yang sedang mempelajarinya. Kebiasaan orang Jepang berhubungan dengan alam dalam hal menulis surat pun terbawa. Ini dapat kita lihat dari setiap salam musim yang digunakan dalam surat yang terdapat pada pembuka surat. Universitas Sumatera Utara Bila mempelajari atau meneliti tentang surat Jepang sangat banyak variasinya, maka di sini penulis hanya akan membatasi pada pembuka surat yang di dalamnya terdapat salam musim dan tidak semua surat yang memakai salam musim hanya pada surat-surat tertentu. Dalam masalah ini akan dirumuskan : 1. Apa - apa saja bagian-bagian yang terdapat dalam surat. 2. Apa-apa saja kata salam musim dalam pembuka surat berbahasa Jepang yang terdapat dalam buku korespondensi bahasa Jepang dan pada situasi bagaimana salam tersebut dipakai.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penulisan skripsi ini diperlukan ruang lingkup pembahasan agar nantinya tidak mengambang dan berkembang terlalu jauh, sehingga penulisan skripsi ini lebih terarah. Sesuai dengan judul skripsi ini yaitu ”Analisis Pembuka Surat Berbahasa Jepang Dalam Buku Korespondensi Bahasa Jepang” maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan atau permasalahan yang berhubungan atau berkaitan dengan kata pembuka dalam surat sehubungan dengan musim yang biasa digunakan dalam surat bahasa Jepang .

1.4 Tinjauan Pustaka Dan Kerang Teori

a Tinjauan Pustaka Kalimat pembuka dalam surat dikenal dengan sebutan Zenbun yang terdiri dari : a. Kepala surat Tougo. Universitas Sumatera Utara b. Kata-kata salam yang berkaitan dengan musim. c. Menanyakan ataupun mendoakan kesehatan dan kesejahteraan si penerima surat. Kepala surat biasanya cukup dengan menuliskan kata ‘haikei’ dengan hormat. Ucapan salam berarti aisatsu, contoh : ohayoogozaimasu. Dalam bahasa Inggris aisatsu disebut dengan greeting yang memiliki arti yaitu salam. Dalam www.wikipedia.org menyatakan greeting atau salam adalah cara manusia untuk sengaja mengkomunikasikan kepedulian kesadaran akan keberadaan orang lain untuk menunjukkan perhatian antara individu atau kelompok masyarakat yang menjalin hubungan komunikasi dengan sesamanya. Menurut Herpinus 2006 : 4 Aisatsu adalah ucapan salam yang diucapkan di awal pembicaraan baik secara lisan maupun tulisan. Dengan jalan demikian tidak terjadi kekakuan. Kata – kata salam yang berhubungan dengan musim disebut dengan jikou no aisatsu. Menurut Doni Judian 2005 : 1 surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi, pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang mempunyai keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu. Fungsi surat adalah untuk menyampaikan informasi yang berupa bahasa tertulis dari pihak satu kepada pihak kedua, yang mana kedua belah pihak dibatasi oleh jarak, ruang, tempat dan waktu. Universitas Sumatera Utara Menurut Soedjito dan Solchan 1994 ; 1 ditinjau dari isinya, surat adalah jenis karangan komposisi paparan. Di dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Menurut Soedjito dan Solchan 1994 ; 1 ditinjau dari wujud peraturannya, surat adalah percakapan yang tertulis. Jadi sejenis dengan ragam percakapan dialog seperti yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Soedjito dan Solchan 1994 ; 1 ditinjau dari fungsinya, surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis dan praktis. Dibandingkan dengan alat komunikasi lisan, surat mempunyai kelebihan – kelebihan, misalnya : alat bukti historis, alat pengingat dan lain sebagainya. secara umum surat dibagi menjadi tiga : a. Surat untuk orang yang dihormati me ue no hito Adalah surat yang ditujukan kepada orang yang dihormati atau yang dianggap yang lebih tua dari si penulis, misalnya surat untuk kakek nenek, paman bibi, ibu bapak dan lain-lain. Penulisan kalimat untuk jenis me ue no hito tegami ini menggunakan ragam bahasa hormat keigo, yang artinya adalah pihak pertama penulis menaruh rasa hormat kepada pihak kedua, dengan merendahkan diri. Ragam surat ini merupakan golongan surat pribadi, dan bukan mewakili dari suatu institusi. b. Surat biasa dinas ippan teki nabae Yang dimaksud dengan surat biasa atau ippan teki nabae adalah surat yang ditujukan kepada orang yang belum dikenal dengan baik, misalnya surat edaran, Universitas Sumatera Utara pengumuman, surat undangan, surat tagihan dan lain – lain. Biasanya untuk isi surat ini menggunakan ragam biasa desu, masu. Bisa juga merupakan wakil instansi dan ditujukan untuk orang maupun lembaga. c. Surat buat sahabat Tomodachi ni Surat ini biasanya ditujukan kepada sahabat orang yang sudah dikenal dekat. Untuk isi surat digunakan ragam biasa tenei go karena merupakan surat pribadi, orang-perorangan. b Kerangka Teori Penulis akan membahas tentang penggunaan persalaman dalam surat berbahasa Jepang. Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir untuk memecahkan atau menyoroti masalah. Karena itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok – pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah itu akan disoroti. Bahasa dapat dikaji secara internal maupun eksternal. Kajian internal dilakukan dengan menggunakan teori-teori dan prosedur-prosedur yang ada dalam disiplin linguistik saja. Sebaliknya, kajian secara eksternal, berarti kajian yang dilakukan terhadap hal-hal atau faktor yang berada di luar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa tersebut di dalam kelompok – kelompok sosial kemasyarakatan. Pengkajian eksternal ini tidak hanya menggunakan teori dan prosedur linguistik saja, tetapi juga menggunakan teori dan prosedur disiplin lain yang berkaitan dengan penggunaan bahasa itu, misalnya disiplin sosiologi, disiplin psikologi. Jadi, penelitian atau kajian bahasa secara eksternal melibatkan dua disiplin ilmu atau lebih, sehingga wujudnya berupa ilmu antardisiplin yang Universitas Sumatera Utara namanya merupakan gabungan dari disiplin ilmu-ilmu yang bergabung. Sosiolinguistik merupakan gabungan antara disiplin sosiologi dan disiplin linguistik Abdul Chaer, 1995 : 2. Menurut Dittmar dalam Abdul Chaer, 1995 : 6 istilah sosiolinguistik muncul pada tahun 1952 dalam karya Haver C. Currie yang menyarankan perlu adanya penelitian mengenai hubungan antara perilaku ujaran dengan status sosial. Sosiolinguistik lebih berhubungan dengan perician-perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa dialek dalam budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa dialek tertentu yang dilakukan penutur dan latar pembicaraan. Tentang sosiologi telah banyak batasan yang dibuat para sosiolog, intinya kira – kira adalah bahwa sosiologi itu adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidanga ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat Abdul Chaer 1995 : 2 – 3. Beberapa rumusan mengenai sosioliguistik dari beberapa pakar dalam Abdul Chaer 1995 : 4 – 5 adalah sebagai berikut : - Sosioliguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagai variasi bahasa, serta hubungan di antara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa Kridalaksana. Universitas Sumatera Utara - Pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan ... disebut sosiolinguistik Nababan. - Sociolinguistics is the study of the characteristics of language varieties, the characteristics of their speakers as these three constantly interact, chage chage another within a speech community = sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi – fungsi variasi bahasa dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama lainnya dalam suatu masyarakat tutur J.A. Fishman. - Sociolinguististyiek is de studie van taal en taalgebruik in de context van maatschapij en kultuur = sosiolinguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakainya dalam konteks sosial dan kebudayaan Rene Appel, Gerad Hubert, Greus Meijer. - Sociolinguistiek is subdisiplin van de taalknde, die bestudert welke social factoren een rol spleen in het taalgebruik er welke taal spelt in het social verkeer = sosiolinguistik adalah subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor – faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dan pergaulan sosial G.E. Booij, J.G. Kersten, dan H.J. Verkuyl. - Sociolinguistics is the study of language in operation, its porpuse is to investigate how the convention of the language use relate to other aspects of social behavior = sosiolinguistik adalah kajian bahasa dalam penggunaannya, dengan tujuan untuk meneliti bagaimana konvensi pemakaian bahasa berhubungan dengan aspek-aspek lain dari tingkah laku sosial C. Criper dan H.G. Widdowson, S. Piet Corder. Universitas Sumatera Utara - Sociolinguistics is a developing subfield of linguistics which takes speech variation as its focus, viewing variation or it social context. Socialinguistics is concerned with the correlation between such social factors and linguistics variation = Sosiolinguistik adalah pengembangan subbidang linguistik yang memfokuskan penelitian pada variasi ujaran, serta mengkajinya dalam suatu konteks sosial. Sosiolinguistik meneliti kolerasi antara faktor-faktor sosial itu dengan variasi bahasa Nancy Parrot Hickerson. Konferensi sosiolinguistik pertama yang berlangsung di University of california, Los Angeles, tahun 1964, telah merumuskan adanya tujuh dimensi dalam penelitian sosioliguistik. Ketujuh dimensi yang merupakan masalah dalam sosiolinguistik itu adalah : 1. Identitas sosial dari penutur adalah, antara lain, dapat diketahui dari pertanyaan apa dan siapa pentutur tersebut dan bagaimana hubungannya dengan lawan tuturnya 2. Identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi. 3. Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi. 4. Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial. 5. Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran. 6. Tingkatan variasi dan ragam linguistik. 7. Penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik. Tiga dari ketujuh dimensi di atas yang merupakan masalah dalam penelitian sosiolinguistik yang terkait dalam penelitian ini adalah yang Universitas Sumatera Utara berhubungan dengan identitas sosial dari penutur dan pendengar dalam hal ini pengirim dan penerima surat yang terlibat dalam proses komunikasi dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa tutur. Dalam menganalisa kata pembuka surat dalam buku korespondensi bahasa Jepang kita akan melihat ketiga aspek permasalahan dalam sosiolingustik yang telah disebutkan di atas. Itulah sebabnya penelitian ini termasuk ke dalam kajian sosiolingustik.

1.5 Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian