Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari surat merupakan salah satu sarana komunikasi tertulis yang dipergunakan untuk menyampaikan berita. Meskipun saat ini sudah banyak sarana komunikasi yang lebih praktis seperti internet, faksimale, telepon, dan televisi tetapi surat memiliki keunikan tersendiri, dapat disimpan menjadi arsip. Surat merupakan alat interaksi antara sesama manusia dalam bentuk tulisan. Di dalam surat kita dapat melihat pesan yang dituangkan oleh si pengirim. Selain pesan rasa hormat, sopan santun juga tersampaikan melalui surat. Setiap bangsa memiliki bahasa resmi yang berbeda-beda. Masing-masing bahasa mempunyai ciri khas dan kosa kata yang berbeda baik secara tulisan maupun secara lisan. Sebaiknya dalam suatu komunikasi kita perlu mengetahui aturan-aturan tradisi, adat istiadat dan kebiasaan masing-masing bangsa agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar, karena dalam kenyataannya ada perbedaannya. Misalnya di Jepang kalau ingin bertemu dengan orang lain untuk sesuatu keperluan ada hal-hal yang harus diperhatikan. Diantaranya, persiapan sebelum bertemu dan hubungan kelanjutan setelah bertemu. Hal yang harus dihindari adalah pertemuan secara mendadak. Kalau kita mendatangi orang Jepang secara langsung tanpa ada pemberitahuan sebelumnya akan dirasa kurang sopan, selain itu juga mudah mendatangkan kesalahpahaman. Semua ini dapat dihindari dengan mengirim pesan melalui surat dengan menuliskan bahwa kita Universitas Sumatera Utara akan menghubungi dalam waktu dekat dan menerangkan tujuan kedatangan kita. Bila teman – teman atau keluarga kita berada di tempat yang jauh, kita pun ingin tahu bagaimana kabar mereka. Oleh karena itu kita menulis surat. Secara umum bagian-bagian yang terdapat dalam surat yaitu pembuka zenbun, isi honbun, dan penutup matsubun. 1. Zenbun, adalah kalimat pembuka dalam surat yang terdiri dari : a. Kepala surat Tougo. b. Kalimat basa-basi yang terdiri dari salam musim, cuaca dan lain sebagainya. c. Menanyakan ataupun mendoakan kesehatan dan kesejahteraan si penerima surat. 2. Honbun, adalah berita yang akan disampaikan kepada penerima surat. Dengan kata lain honbun adalah permasalahan yang diutarakan penulis kepada penerima surat. 3. Matsubun, adalah kata penutup surat. Bagian ini dapat juga disebut dengan istilah Shutketsu no aisatsu atau Tome gaki atau Ketsu – go. Di Jepang ada keunikan dalam hal menulis surat ini dapat kita lihat dari pembuka surat zenbun terdapat salam yang digunakan berhubungan dengan musim yang sering di sebut dengan jikou no aisatsu, tapi tidak pada semua surat, sehingga dalam tulisan ini penulis akan menunjukkan surat-surat mana saja yang dipengaruhi oleh musim-musim yang ada. Misalnya kartu ucapan tahun baru, surat untuk orang yang dihormati atau yang ditujukan kepada orang yang lebih tua Universitas Sumatera Utara dari pengirim, misalnya : kakek nenek, ibu bapak, paman bibi. Melalui kartu ucapan tersebut dapat memelihara hubungan di antara mereka. Ketika menulis surat dengan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, dasar dalam gaya menulis surat sering menimbulkan kesan yang baik saja pada si alamat. Namun dalam bahasa Jepang sebaliknya, surat adalah benar atau kenyataan. Jika surat itu mengikuti gaya dan aturan-aturan yang benar akan menimbulkan kesan yang baik. Tetapi karena banyaknya aturan-aturan dalam menulis surat dan untuk menghindari kesalahan dalam penulisannya maka penulis tertarik untuk membahas pembuka yang terdapat pada surat berbahasa jepang dalam buku korespondensi bahasa Jepang. Salah satu aturan itu adalah melalui menulis surat dengan menggunakan salam sesuai dengan musim yang ada. Salam musim ini terletak pada pembuka surat. Pergantian musim bagi orang Jepang sangat dihormati, sehingga dalam menulis surat dalam bahasa Jepang haruslah menulis kata pendahuluan dengan salam yang sesuai dengan musim yang ada. Musim sangat berpengaruh pada aktivitas dan kehidupan manusia pada suatu wilayah tertentu, terutama pada wilayah atau negara yang mempunyai 4 musim. Memberitahukan keadaan musim sama dengan memberitahukan keadaan lingkungan sekitar hidup seseorang. Jepang mempunyai 4 musim, yaitu musim semi haru, musim panas natsu, musim gugur aki, dan musim dingin fuyu. Masyarakat Jepang sangat mementingkan kesopanan, budi bahasa dalam pergaulan sosial. Empat musim yang ada di Jepang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap masyarakat Jepang. Oleh sebab itu orang Jepang tidak dapat melupakan keistimewaan – keistimewaan setiap musimnya. Dalam surat Jepang pun orang – Universitas Sumatera Utara orang menggunakan salam yang berhubungan dengan musim untuk menandai surat – surat yang akan dikirimnya. Salam yang berhubungan dengan musim tidak digunakan dalam surat formal tapi pada surat informal. Salam ini biasanya digunakan kepada orang tua, sahabat, orang yang kita hormati atau orang – orang yang dekat dengan si pengirim surat. Salam musim juga bisa digunakan kepada orang yang baru kita kenal agar lebih mengakrabkan. Banyak surat yang diawali dengan beberapa kombinasi kalimat pendek, salam pembuka surat dalam bahasa Jepang tingkat variasinya lebih banyak, hal ini disebabkan oleh pemakaian salam yang berhubungan dengan musim. Memang bukan hanya negara Jepang saja yang menggunakan salam yang berhubungan dengan musim ini, tapi di Jepang salam yang berhubungan dengan musim ini sudah masuk ke dalam aturan menulis surat. Contoh salam musim yang terdapat dalam pembuka surat yang diambil dari musim yang sedang berlangsung pada saat menulis surat tersebut : 朝 夕涼 しく なっ てま いり まし た。 その 後、お 変 りな かく お げ んきでいらっしゃいますか。お か げ さ までわ た し もげ ん き で す。 Asayuu suzushiku nattemairimashita. Sono go, okawari naku ogenki de irasshaimasuka. Okegesama de watashi mo genki desu. Pagi sore hawa terus-menerus terasa sejuk, saya harap keadaan Bapak baik-baik saja. Berkat doa dari Bapak kondisi saya tidak ada masalah. Bagian di atas merupakan zenbun dari surat dan yang digarisbawahi di atas adalah salam yang berhubungan dengan musim. Salam musim di atas digunakan untuk memulai percakapan pada surat Universitas Sumatera Utara yang berfungsi untuk menjalin keakraban. Salam di atas biasanya digunakan kepada orang yang kita hormati, dari yang lebih muda kepada yang lebih tua. Persalaman di atas digunakan pada musim semi ’haru’ tepatnya pada awal musim semi pada awal bulan Februari . Isi persalaman pada musim semi biasanya adalah rasa dingin yang masih tersisa dari musim dingin, bunga sakura, tumbuh tunas baru pepohonan dan lain sebagainya. 東京 は 毎日 暑い 日 が つづいています が お変りなく お元気 でいっらしゃいますか。もっと早くごれんらくしようと思っ ておりましたが、遅くなり、もし訳ありません。 Kata yang digarisbawahi di atas merupakan salam musim yaitu : ’Toukyou wa mainichi atsui hi ga tsuzuite imasuga’ artinya di Tokyo setiap hari cuaca terasa panas. Salam di atas digunakan untuk memulai percakapan pada surat yang berfungsi untuk menjalin keakraban dan memberitahukan kondisi yang terjadi. Salam di atas biasanya digunakan kepada orang yang kita hormati, dari yang lebih muda kepada yang lebih tua. Situasi yang terjadi pada persalaman di atas pada musim panas natsu tepatnya pada pertengahan musim panas. Kalau diawal musim panas dan diakhir musim panas suhu udara tidak terlalu panas. Isi persalaman pada musim panas biasanya adalah rasa panas yang terjadi. 九月に入って、朝夕はだいぶしのぎやすくなってまいりまし た。お元気でいらっさいますか。 Universitas Sumatera Utara Kata yang digarisbawahi di atas merupakan salam musim yaitu : Kugatsu ni haitte, asayuu wa daibu shinogi yakusu nattemairimashita. Sekarang memasuki bulan September, pagi sore terasa indah. Salam di atas biasanya digunakan dalam surat ragam biasa. Salam tersebut juga kita gunakan kepada orang yang kita hormati. Situasi yang terjadi pada persalaman di atas pada musim gugur aki, antara pertengahan sampai akhir musim gugur. Isi persalaman pada musim gugur, kalau di awal musim gugur biasanya adalah terbebasnya dari rasa panas, kalau di pertengahan dan akhir musim gugur biasanya daun – daun pepohonan yang berubah warna ada merah , kuning, coklat dan daun – daun yang berguguran. ま い に ち寒 いで すが、山 本さ んお元 気で す か。こ の間 は 娘さん の 誕 生 日のパ ー チにし ょう た い し てく だ さ っ て、あ り が と うご ざ い ま し た。 Mainichi samui desu ga Yamamoto san ogenki desuka. Kono aida wa musumesan no tanjoubi no paatii ni shoutai shite kudassate, arigatou gozaimashita. Karena tiap hari dingin sekali, saya harap bisa menjaga kesehatan. Dengan surat ini saya mengucapkan terima kasih banyak karena diundang di pesta ulang tahun putri Anda. Bagian di atas merupakan zenbun dari surat dan yang digarisbawahi di atas adalah salam yang berhubungan dengan musim. Salam di atas biasanya digunakan pada surat ragam biasa. Situasi yang terjadi pada persalaman di atas tepatnya pada musim dingin. Universitas Sumatera Utara Isi persalaman pada musim dingin adalah rasa dingin yang terjadi, acara melewati tahun atau rencana liburan dan tahun baru. Melihat adanya variasi pembuka surat dalam bahasa Jepang penulis tertarik dengan masalah ini, karena persalaman dalam surat Jepang sangatlah penting. Persalaman ini digunakan hanya pada surat informal kepada orang yang kita hormati dan dalam surat ragam biasa. Pembuka surat dalam bahasa Jepang disebut Zenbun. Dalam Zenbun ini kita harus melihat permasalahannya melalui kajian sosiolinguistik. Dedi Sutedi 2003;6 menyatakan, sosiolinguistik yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat pemakai bahasa tersebut.

1.2 Perumusan Masalah