Kecenderungan Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Kecenderungan Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasarkan Bulan Grafik 6.1. Distribusi Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Yang Rawat Inap Berdasarkan Waktu Bulan di RSU. Padangsidimpuan Tahun 2005-2007 3 3 3 7 8 10 3 4 4 7 8 4 7 7 4 6 9 15 6 5 5 4 4 25 8 6 6 4 4 4 2 2 2 4 4 5 y = 0.2483x + 3.8032006 y = -0.1049x + 7.0152 2005 y = -1.1224x + 13.2122007 -5 5 10 15 20 25 30 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des Berdasarkan grafik 6.1 dapat dilihat bahwa penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2005 paling banyak terdapat pada bulan Juli yaitu 10 orang dan yang paling sedikit pada bulan Februari, Maret, April, dan Agustus, masing-masing 3 orang. Kecenderungan penderita cedera kepala menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y = 7,0152-0,1049x. Penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2006 juga yang paling banyak terdapat pada bulan Juli yaitu 15 orang dan yang paling seedikit pada bulan Januari, April, November, dan Desember, masing-masing 4 orang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kecenderungan penderita menunjukkan peningkatan dengan persamaan garis y = 3,803+0,2483x. Penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2007 paling banyak terdapat pada bulan Januari yaitu 25 orang dan paling sedikit pada bulan Agustus, September, Oktober, masing-masing 2 orang. Kecenderungan penderita menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y = 13,212-1,1224x. Tingginya frekuensi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cedera kepala pada bulan Juli dan Januari kemungkinan terjadi karena beberapa faktor, yaitu perilaku pengemudi yang tidak taat peraturan mengendarai kenderaan dengan kecepatan tinggi dan tidak memakai helm, yang biasanya dilakukan oleh pelajar Mahasiswa, faktor jalan panjang dan lebar jalan yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah kenderaan yang melintasinya, potongan jalankemiringan dan sistem drainase serta keadaan jalan yang tidak baik misalnya berlobang-lobang, dan faktor lingkungan kabut, hujan, jalan licin. Selain itu kemungkinan terjadinya peningkatan jumlah penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas pada bulan Juli dan Januari karena terdapat banyak hari libur sekolah dan perayaan hari besar, sehingga mobilitas tinggi dan beresiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Daeli yang menggunakan desain case series di RSUP H. Adam Malik 2008, menemukan bahwa jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang paling banyak terdapat pada bulan Juli dan Januari. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Penelitian Jha dan Agrawal yang menggunakan desain cross sectional di dua rumah sakit di Nepal Timur 1997-1998, juga menemukan jumlah korban kecelakaan lalu lintas paling banyak terdapat pada bulan Juli yaitu 126 14,5 dan bulan Januari sebanyak 120 orang 13,8.29

6.2. Distribusi Proporsi Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu