Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Profil Kota Cilegon

Dalam rangka perluasan jaringan layanannya, maka Bank Syariah Mandiri membuka Cabang di Kota Cilegon pada Tahun 2001. Kantornya bertempat di Jl. SA. Tirtayasa No. 115 A Cilegon Banten. Bank Syariah Mandiri Cabang Cilegon merupakan Bank Syariah Mandiri pertama di sekitar Kota Cilegon dan Serang. 2

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

a. Visi Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha. b. Misi  Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan  Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM  Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat  Mengembangkan nilai-nilai syariah universal  Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat. 3 2 Wawancara Pribadi dengan Selani Syarif, 20 Juli 2011; Priatna Yusuf, 12 September 2011 3 Situs Resmi Bank Sya riah Mandiri “Visi Misi” Artikel diakses pada 16 Mei 2011 dari http:www.syariahmandiri.co.idcategoryinfo-perusahaanvisi-dan-misi

C. Profil Kota Cilegon

a. Sejarah Kota Cilegon Cilegon merupakan wilayah bekas Kewadenaan Wilayah kerja pembantu Bupati KDH Serang Wilayah Cilegon, yang meliputi 3 tiga Kecamatan yaitu Cilegon, Bojonegara dan Pulomerak. Berdasarkan Pasal 27 Ayat 4 UU No 5 tahun 1974 tentang Pokok Pokok Pemerintahan di Daerah, Cilegon kiranya sudah memenuhi persyaratan untuk dibentuk menjadi Kota Administratif. Melalui surat Bupati KDH Serang No. 86SekBappVII84 tentang usulan pembentukan administratif Cilegon dan atas pertimbangan yang obyektif maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1986, tentang pembentukan Kota Administratif Cilegon dengan luas wilayah 17.550 Ha yang meliputi 3 tiga wilayah Kecamatan meliputi Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan 1 Perwakilan kecamatan Cilegon di Cibeber ,sedangkan kecamatan Bojonegara masuk Wilayah kerja pembantu Bupati KDH Serang Wilayah Kramatwatu. Berdasarkan PP No. 3 Tahun 1992 tertanggal 7 Februari 1992 tentang Penetapan Perwakilan Kecamatan Cibeber, Kota Administratif Cilegon bertambah menjadi 4 empat Kecamatan yaitu Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan Cibeber. Dalam perkembangannya Kota Administratif Cilegon telah memperlihatkan kemajuan yang pesat di berbagai bidang baik bidang Fisik, Sosial maupun Ekonomi. Hal ini tidak saja memberikan dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai perlunya dukungan kemampuan dan potensi wilayah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon. 4 b. Keadaan Geografis Kota Cilegon Sebagai kota yang berada di ujung barat Pulau Jawa, Kota Cilegon merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Secara geografis, Kota Cilegon terletak pada koordinat 5°52’24” - 6°04’07” Lintang Selatan dan 105°54’05” - 106°05’11” Bujur Timur yang dibatasi Oleh : 4 Situs Resmi Kota Cilegon, “Sejarah” Artikel diakses pada 16 Mei 2011, http:www.cilegon.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=41Itemid=34 Sebelah Barat : Selat Sunda Sebelah Utara : Kecamatan Pulo Ampel dan Bojonegara Kabupaten Serang Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Watu dan Waringin Kabupaten Serang Sebelah Selatan : Kecamatan Anyer dan Mancak Kabupaten Serang Dengan Luas Wilayah 175,50 Km², Kota Cilegon terbagi ke dalam 8 delapan Kecamatan dan sebanyak 43 Kelurahan. 5 5 Situs Resmi Kota Cilegon, “Kondisi Geografis” Artikel diakses pada 16 Mei 2011, dari http:www.cilegon.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=45Itemid=2 Tabel 3.1 Luas Lahan Menurut Penggunaan per Kecamatan di Kota Cilegon Ha 6 No Jenis Penggunaan Lahan C iwan d an C itan g k il Pu lo m er ak Pu rwak ar ta Gr o g o l C ileg o n Jo m b an g C ib eb er Ju m lah 1 Lahan Sawah 290 239 69 364 343 55 388 385 2133 2 Pekarangan lahan untuk bangunan, halaman sekitar dan lainnya 805 536 760 514 818 389 397 575 4794 3 Tegal Kebun 802 1081 448 402 504 388 138 1145 4908 4 Ladang huma 1512 - 250 - 179 5 - - 1946 5 Penggembalaan padang rumput - - - - - 5 - - 5 6 Rawa-rawa yang tidak ditanami - - - - 5 1 - - 6 7 Tambak 2 11 - - - - - - 13 8 Kolam empang 2 5 5 1 - 2 1 1 17 9 Lahan kering yang sementara tidak ditanami 665 371 17 198 74 3 - - 1328 10 Lahan yang ditanami kayu-kayuan - - - - - - - - - 11 Hutan negara - - 394 - 357 - - - 751 12 Perkebunan - - - - - - - - - 13 Lainnya Jalan, Sungai, Tandus 1107 55 43 45 58 67 231 43 1649 Sumber: Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon Kecamatan Jombang merupakan Kecamatan yang memiliki Lahan terluas lahan persawahan. Kecamatan Jombang 18,19 dari seluruh luas lahan persawahan pada Kota Cilegon yang hanya 12,15 7 . Disusul kemudian Kecamatan Cibeber sebesar 18,04. Kecamatan yang paling sedikit memiliki lahan persawahan ialah Kecamatan Cilegon 2,58. 6 Badan Pusat Statistik BPS Kota Cilegon, Cilegon Dalam Angka, h. 8 7 Badan Pusat Statistik BPS Kota Cilegon, Cilegon Dalam Angka, h. 4 Pekarangan lahan untuk bangunan, halaman sekitar dan lainnya terluas dimiliki Kecamatan Grogol, yaitu sebesar 17,06, diikuti Kecamatan Ciwandan sebesar 16,80. Sedangkan lahan tersempit dimiliki Kecamatan Cilegon yang hanya 8,11. Kecamatan yang memiliki lahan kebun terluas adalah Kecamatan Ciebeber, dan tersempit Kecamatan Jombang. Lahan ladang terluas dimiliki Kecamatan Ciwandan. Kemudian, lahan penggembalaan rumput hanya ada di Kecamatan Cilegon. lahan rawa-rawa yang ditanami hanya dimiliki Kecamatan Cilegon dan Grogol. Lahan tambakpun hanya dimiliki dua Kecamatan, yakni Kecamatan Ciwandan dan Citangkil. Hanya Kecamatan Gerogol yang tidak memiliki lahan Empang. Lahan kering yang sementara tidak ditanami banyak dijumpai di Kecamatan Ciwandan dan tidak akan ditemui di Kecamatan Jombang dan Cibeber. Lahan yang ditanami kayu-kayuan tidak akan dijumpai di Kota ini. Sedangkan Hutan Negara akan banyak dijumpai di Dua Kecamatan di Kota Cilegon, yakni Kecamatan Pulomerak dan Grogol. Akan tetapi Kota cilegon tidak memiliki lahan perkebunan. Sedangkan lahan lainnya dimiliki semua kecamatan. c. Penduduk Kota Cilegon Karakteristik sosial budaya masyarakat Cilegon, tidak terlepas dari sejarah Kesultanan Banten sebagai pusat penyebaran Agama Islam dan identik dengan budaya ke-Islam-annya. Budaya yang bernafaskan Islam ini sangat mewarnai kehidupan keseharian masyarakat Cilegon, serta perannya sebagai pusat syiar Islam masih bertahan hingga saat ini. Hal ini terlihat dari banyaknya fasilitas peribadatan maupun pendidikan berupa pondok pesantren dan madrasah, baik di lingkungan wilayah Kota Cilegon maupun wilayah sekitarnya. Selain itu, penghargaan masyarakat Cilegon terhadap tokoh-tokoh agamanya Ulama sangat tinggi sehingga banyak dijumpai tokoh-tokoh yang berperan sebagai pemimpin informal dalam lingkungan tertentu. Sekalipun demikian, dalam perkembangannya masyarakat Cilegon sangat terbuka dalam menerima perubahan yang terjadi serta datangnya pengaruh budaya lain akibat adanya industrialisasi di wilayah ini, sejauh perubahan dan budaya tersebut tidak bertentangan dengan norma-norma budaya dan agama masyarakat Cilegon. Secara sederhana hal ini terlihat dari dapat berbaurnya kehidupan antara masyarakat asli Cilegon dengan pendatang dalam satu lingkungan permukiman. Dengan demikian dalam melakukan kegiatan pembangunan dan pengembangan di Kota Cilegon tidak dijumpai adanya hambatan sosial budaya, sepanjang kegiatan yang dilakukan tersebut masih dalam batas rambu-rambu serta norma-norma budaya dan agama masyarakat Cilegon. RTRW Kota Cilegon 2000-2010 telah melakukan proyeksi terhadap pertumbuhan jumlah penduduk Kota Cilegon dari tahun 2000-2010. Selanjutnya proyeksi tersebut dijadikan acuan dasar dalam menetapkan rencana-rencana yang sangat dipengaruhi oleh perkiraan jumlah dan persebaran penduduk di masa yang akan datang, seperti rencana penyediaan sarana perkotaan. Data penduduk hasil sensus penduduk di Kota Cilegon, menunjukan penambahan yang cukup signifikan. Jumlah penduduk Kota Cilegon pada tahun 2010 sebesar 374,5 jiwa dengan komposisi 191,7 laki-laki dan 182,7 perempuan dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 2.134 jiwakm², Dengan luas wilayah 175,5 km². 8 Kota Cilegon secara umum bercirikan kota industri, perdagangan dan jasa. hal ini didukung dengan Perkembangan struktur ketenagakerjaan lebih pada sektor perdagangan, industri dan jasa mengingat misi pembangunan daerah ini adalah menjadi kota industri, perdagangan dan jasa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pendataan yang dilakukan, yang menunjukkan bahwa ketiga 8 Situ s Resmi Kota Cilegon, “Selayang Pandang” Artikel diakses pada 16 Mei 2011, http:www.cilegon.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=10Itemid=41 sektor ini mampu menyerap tenaga kerja paling dominan di daerah ini. Banyaknya penduduk usia 15 tahun ke atas yang terserap ke dalam dunia industri ada sebanyak 23,01 persen, perdagangan 29,14 persen dan Jasa 16,71 persen. Kondisi geografis Kota Cilegon yang bukan merupakan daerah potensi pertanian, membuat Sektor pertanian hanya mampu menyerap sekitar 4,53 persen tenaga sedangkan Sektor Industri dapat menyerap tenaga kerja sampai di atas 23 persen. 9 Penurunan kontribusi Sektor pertanian setiap tahunnya disebabkan banyak faktor. Yang paling berperan adalah alih guna fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri dan perumahan. Alih fungsi lahan tersebut merupakan hal yang lumrah mengingat perekonomian Kota Cilegon yang didominasi oleh sektor industri pengolahan yang membutuhkan sarana dan prasarana pendukung untuk berproduksi. Selain hal tersebut di atas masih rendahnya pengetahuan tentang budi daya pertanian dan teknologi yang dikuasai petani sehingga nilai tambah sektor ini masih sangat rendah. Hal tersebut juga menyebabkan investasi di sektor ini masih sangat kurang peminat untuk dikembangkan. Selain hal teknis di atas sektor pertanian masih sangat 9 Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Statistik Sosial kota Cilegon Tahun 2009 ,h. 66-67 tergantung dengan fenomena alam, sehingga sektor ini agak sedikit terhambat perkembangannya. . 10 d. Potensi Daerah Kota Cilegon Komoditas unggulan daerah yang mendukung keberhasilan pembangunan di Kota Cilegon meliputi tiga sektor penting yaitu sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier. Dari ketiga sektor tersebut meliputi komoditas industri meliputi perdagangan dan jasa. Komoditas pertanian dalam arti luas serta komoditas budaya dan sejarah. 1. Potensi Industri Sebagai kota yang bercirikan kota industri, perdagangan dan jasa, Kota Cilegon ditunjang oleh keberadaan industri berskala besar hingga industri kecilmenengah, baik yang bergerak di bidang industri logam, kimia, agro kimia dan industri aneka. Kelompok industri baja umumnya merupakan industri-industri yang memanfaatkan material baja kasar crude steel untuk diolah menjadi produk atau barang jadi. Beberapa produk dari industri-industri ini diantaranya adalah baja konstruksi, pipa baja, plat baja, perkakas rumah 10 Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Statistik Sosial kota Cilegon Tahun 2009 ,h. 66-68 tanga, dan lain-lain. Kelompok industri ini sebagian besar berlokasi terpusat di sekitar kawasan industri terpadu PT. Krakatau Steel KIEC. Kelompok industri non baja yang terdapat di Kota Cilegon diantaranya adalah jenis industri kimia dan pengolahan bahan tambang. Industri ini sebagian besar berkembang di sepanjang pantai Selat Sunda dengan memanfaatkan jasa angkutan laut untuk mendistribusikan dan memasarkan produknya. Kelompok industri kecil merupakan jenis industri yang banyak digeluti oleh masyarakat, yakni kelompok industri skala kecil yang masih menggunakan teknologi sederhana. Pada umumnya kegiatan industri ini lokasinya berbaur dengan permukiman masyarakat home industry. Beberapa jenis industri ini diantaranya adalah industri gentengbatu bata, industri makananminuman, industri kapur, dan lain- lain. 2. Potensi Kepelabuhanan Konsentrasi industri tersebut didukung oleh pelabuhan-pelabuhan khusus yang mendukung atau terkait dengan kegiatan industri tersebut, serta pelabuhan-pelabuhan lainnya yaitu :  Pelabuhan Penyeberangan Merak, yang merupakan bagian utama dari sistem perhubunganangkutan darat antara Pulau Jawa – Sumatera.  Pelabuhan Laut di CigadingCiwandan, dibawah pengelolaan PT. Pelindo II untuk angkutan general cargoumum. 3. Potensi Pariwisata Selain sebagai Kota Industri, jasa, perdagangan dan kepelabuhan, Kota Cilegon juga memiliki kawasan pantai dengan pemandangan indah. Kegiatan pariwisata di Kota Cilegon umumnya didominasi oleh kegiatan wisata bahari yang banyak tersebar di sepanjang pesisir pantai. Salah satu objek wisata yang telah dikelola secara baik dan didukung oleh fasilitas yang memadai berupa hotel berbintang yakni pantai Pulorida. Kawasan wisata ini cukup terkenal bahkan hingga ke mancanegara, karenanya kunjungan wisatawan ke kawasan ini, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, cukup tinggi. 11 11 Sit us Resmi Kota Cilegon, “Kondisi Ekonomi” Artikel diakses pada 16 Mei 2011, http:www.cilegon.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=36Itemid=50

D. Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri dan Perkembangannya di Kota

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Respon Nasabah PD.BPR. Syariah cilegon Mandiri terhadap pelayanan dan kredibilitas PD.BPR. Syariah Cilegon Mandiri

0 9 97