5. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Timbulnya motivasi belajar, dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah:
a. Cita-citaaspirasi pembelajar
b. Kemampuan pembelajar
c. Kondisi pembelajar
d. Kondisi lingkungan belajar
e. Unsur-unsur dinamis belajarpembelajaran
f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
Selain itu Sardiman, mengatakan bahwa salah satu factor yang mempengaruhi motivasi bertalian erat dengan kebutuhan-kebutuhan.
Kebutuhan inilah yang memberi pengaruh utama adanya motivasi. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu berkaitan dengan
kebutuhan, yaitu: a.
Kebutuhan fisiologis, seperti: lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan security yakni rasa aman, bebas dari rasa
takut dan cemas. c.
Kebutuhan akan cinta kasih: rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan keluarga, sekolah dan kelompok.
d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat
dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, social, pembentukan pribadi.
17
B. Media Audio Visual
1. Pengertian Media Audio Visual
Menurut Dina Indriana, “Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata
medium. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara antara
17
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, h. 80-81
sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver.
18
Sedangkan menurut Gagne dalam Dina Indriana menyatakan bahwa media merupakan
wujud dari adanya berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
19
Sementara itu, Robert, Heinich, dkk 2002:10 dalam bukunya , “Instructional Media and Technologies for Learning” yang dikutip oleh
HM. Musfiqon mendefinisikan, media adalah saluran informasi yang menghubungkan antara sumber informasi dan penerima.
20
Dalam pengertian ini media diartikan sebagai fasilitas komunikasi, yang dapat
memperjelas makna antara komunikator dan komunikan. Sedangkan pengertian media menurut Assosiasi Pendidikan Nasional National
Education AssociationNEA dikutip dari buku HM.Musfiqon memiliki pengertian yang berbeda. Menurutnya, media merupakan benda yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran,
dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
21
Menurut Briggs dalam Dina Indriana juga berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik
supaya terjadi proses belajar.
22
Menurut Miarso dalam Dina Indriana menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
23
Menurut Schram dalam Dina Indriana menyatakan bahwa media merupakan teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelaqjaran, sehingga menjadi perluasan dari guru.
24
18
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jakarta: Diva Press, 2011, h. 13
19
Ibid, h. 14
20
HM. Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2012, h. 26
21
Ibid, h. 27
22
Ibid, h. 14
23
Ibid, h. 14
24
Ibid, h. 14
Dilihat dari segi sifatnya, menurut NEA, dikutip dari buku Dina Indriana media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
audiovisual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. Hal itu sama dengan pengertian media yang diberikan oleh AECT, yang menyatakan bahwa
media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk proses penyaluranpesan.
25
Menurut Brown dalam Dina Indriana meyakini bahwa media yang digunakan dengan baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi
efektifitas program belajar dan mengajar. Sebagai contoh, seorang guru memanfaatkan teknologi computer berupa CD interaktif untuk
mengajarkan materi. Dengan CD interaktif, siswa dapat lebih aktif mempelajari materi dan menumbuhkan kemandirian belajar, sedangkan
guru mengamaati dan mengulas penguasaan materi siswa.
26
Dari uraian tersebut, bisa dipahami bahwa media merupakan alat bantu yang sangat
bermanfaat bagi para siswa dan pendidik dalam proses belajar mengajar. Pada mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat
untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar teaching aids. Alat bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual seperti
gambar, model, grafis atau benda nyata lainnya. Media visual media yang paling familiar dan sering dipakai oleh guru dalam pembelajaran. Media
jenis ini berkaitan denganindera penglihatan. Media visual dapat memperlancar pemahaman misalnya melalui elaborasi struktur dan
organisasi dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan anatara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkanpada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual image itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Sekitar pertengahan abad 20 usaha pemanfaatan alat visual mulai
25
Ibid, h. 14
26
Ibid, h. 15
dilengkapi dengan peralatan audio, maka lahirlah audio visual pembelajaran.
Menurut HM. Musfiqon “Media audio adalah media yang penggunaannya menekankan pada aspek pendengaran. Indera pendengaran
merupakan alat utama dalam penggunaan media jenis ini.
27
Menurut Angkowo dikutip dari buku HM. Musfiqon dalam penggunaan media
audio, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambing- lambang auditif, baik verbal kedalam kata-katabahasa lisan maupun non
verbal sehingga antara pengirim pesan dengan penerima pesan bisa memahami makna dari lambing auditif tersebut.
28
Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat audio visual. Dalam pandangan teori komunikasi, alat
audio visual berfungsi sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan. Begitupun dalam dunia pendidikan, alat audio
visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai penyalur pesan belajar.
29
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsure gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media yaitu baik media auditif dan media visual.
Menurut Achmad Lutfi, “Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsure gambar
yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, vcd, internet dan lain sebagainya.
30
Menurut Yudhi Munadi Media audiovisual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu
27
HM. Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2012, h. 89
28
Ibid, h.89
29
Ibid, h. 42
30
Achmad Lutfi, Pembelajaran al- qur’an dan Hadits, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam,
Depag RI, 2009, h. 74
proses.
31
Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual juga
pesan verbal dan non verbal yng terdengar layaknya media audio. Pesan visual yag terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melalui program
audiovisual seperti film documenter, film drama, dan lain-lain. Semua program tersebut dapat disalurkan melalui peralatan seperti film, video dan
juga televisi dan dapat disambungkan pada alat proyeksi projectable aids.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua jenis media baik auditif dan juga visual.
Penggunaan audio visual sangat efektif dilakukan dalam hal pemanfaatan alat inderanya adalah yang terbanyak didalam setiap kelas. Artinya peserta
didik dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat inderanya, yaitu indera pendengaran dan indera
penglihatan.Media ini dibagi ke dalam: a.
Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara sound slides, film rangkai suara, dan
cetak suara. b.
Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-casette.
Menurut Yudhi Munadi media audiovisual dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar
dalam satu unit dinamakan media audiovisual murni, seperti film gerak movie bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah media audiovisual
tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaqe, OHP dan peralatan visual lainnya.
32
31
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h. 56
32
Ibid, h. 113
2. Macam-macam Media Audiovisual