PENGARUH METODE CARD SORT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA ( Pembelajaran Fiqih Kelas 1 MTs AL-Bahri Jatinegara Jakarta Timur )

(1)

PENGARUH

METODE CARD SORT

TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA

( Pembelajaran Fiqih Kelas 1 MTs AL-Bahri Jatinegara Jakarta Timur )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

Oleh IIS AMELIA NIM : 809011000042

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.pd.I)

Oleh IIS AMELIA NIM : 809011000042

Dibawah Bimbingan

NIP. 1 976 I t0720070t1013

JURUSAN

PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

FAKULTAS

ILMU

TARBIYAH

DAN

KEGURUAN

UIN

SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

Skripsi bedudul Pengaruh Metode card sort Terhadap Motivasi Belajar siswa (studi fikih kelas 1 MTs Al-BAhri Jatinegara Jakarta Timur) di susun oleh Iis Amelia NIM : 809011000042 Jurusan Pendidikan Agama Islam. Telah

melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk

diujikan pada sidang munaqasah Keguruan universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

J akarta, 23 Septemb er 2012

Yang mengesahkan

Dosen Pembimbing

NIP : 19761 1072007011013


(4)

Skripsi yang berjudul pengaruh metode card sorl terhadap motivasi belaiar siswa

Kelas 1 MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur disusun oleh Iis Amelia, NIM

809011000042, diajukan kepada Fakultas

Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakafta, pada tanggal

9

Desember 2012 dihadapan dewan

penguji, karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.pd.I) pada jurusan pendidikan Agama Islam

J akarta, 9 Desembe r 20 12

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI)

Bahrissalim, M.Ag

NIP. 19680307199803 1002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan PAI)

Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag NIP. 19670328200003 i001

Penguji 1

Abdul Ghofur, MA.H NrP. 1 968 1208 I 99703 1 003

Penguji II

Dra. Manerah

NrP. 1 9680323t994032002

Piofl

Tanggal

)o/

1 2or3

""'/"""""""'

l-4

=Ql-.h.13

Mengetahui

dan Keguruan

qi Nawawi, MA

10522220502 1 98 1 03 1 00 I

Tanda tangan

J4f

,^

1^,t1

.

l. /.

. . . ' . . . .


(5)

SURAT PERNYATAAN KARYA

SENDIRI

Saya yang bertanda Nama

Tempat/Tgl.Lahir

NIM

.Iurusan / Prodi Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

tangan di bawah ini,

Iis Amelia

Jakarta,26 Mei 1986 80901 1000042

PAVDUAL MODE,

PE,NGARUH METODE CARD SORT TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR. SISWA (Pembelajaran Fiqih kelas I MTs. Al-Bahri

Jatinegara Jakarta Timur" Fauzan M.A

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat wisuda.

J akarta,2l Januari 20 1 3

METERAI TE^^I'EI,

7p.1

Iis Amelia


(6)

ABSTRAK

Nama : IIS AMELIA

NIM : 809011000042

Judul Skripsi : Pengaruh Metode Card Sort Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas 1 MTs Al-Bahri Kebon Nanas Jakarta Timur

Skripsi ini Bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode Card Sort terhadap motivasi belajar siswa (studi fiqih kelas 1 MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur ).

Dalam Penelitian ini yang penulis gunakan adalah metode kuantitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan angket. Dalam menganalisis data penulis menggunakan rumus statistik product moment.

Dari Penelitian yang dilaksanakan di kelas 1A dan 1B MTs Al-Bahri, diperoleh hasil bahwa metode Card Sort mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket mengenai pengaruh metode Card Sort dan motivasi belajar siswa, diketahui dari 40 responden, mayoritas jawaban responden menunjukkan bahwa pengaruh metode Card Sort terhadap motivasi belajar adalah sangat tinggi sesuai dengan perhitungan angket, dengan demikian metode Card Sort mendapat respon yang baik dari peserta didi, sehingga terciptanya pembelajaran yang aktif, dan dapat ditarik kesimpulan dari hasil yang penulis lakukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengaruh metode Card Sort terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil dari indeks korelasi product moment yang didapat sebesar 0,94 yang berkisar antara 0,90-1,00 sehingga metode Card sort berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa antara variabel X dan variabel Y terdapat Korelasi yang kuat atau sangat tinggi.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Metode

Card Sort Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Studi Pelajaran fikih kelas 1 MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur). Shalawat serta salam semoga tercurahkan olehNya kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan semua pengikutnya disepanjang zaman, amin.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan atas penyelesaian skripsi ini yaitu kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Fauzan,MA yang telah banyak meluangkan waktu,tenaga dan pikiran selama proses bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga bapak senantiasa diberikan nikmat sehat dan selalu menjadi suri tauladan kami.

4. Para Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis memiliki bekal ilmu pengetahuan.

5. Bapak Ubaidillah,S.Ag selaku kepala sekolah dan guru-guru MTs Al-BahriKebon Nanas yang telah membantu penulis dalam proses penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.


(8)

restunya dan dorongan baik moril maupun materiil. I love you all, kalian adalah penyemangat sejati sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Munawaroh,S.Ag selaku kepala sekolah serta teman-teman guru TKIT Assalaam Duren Sawit yang telah memberikan bantuan doa dan motivasi kepada penulis sehinga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

8. Sahabat serta teman-temanku tersayang yang telah memberikan arahan dan motivasi yang kuat dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata terima kasih atas jasa dan bantuan semua pihak baik moril maupun materiil, penulis panjatkan doa semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Jakarta, 5 Juli 2012 Penulis


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERNYATAAN PENULIS ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penulisa Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran fiqih di MTs ... 8

1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih di MTs ... 8

2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di MTs ... 8

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih di MTs ... 9

4. Metode – metode Pembelajaran Fiqih ... 9

B. Metode Card Sort ... 10

1. Pengertian Metode Card Sort ... 10

2. Proses Penerapan Metode Card Sort ... 13

3. Karakteristik dari Metode Card Sort ... 15

4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode Card Sort ... 15

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Card Sort ... 16

C. Motivasi Belajar ... 16


(10)

2. Fungsi Motivasi Belajar... 18

3. Macam-macam Motivasi Belajar ... 19

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 21

D. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 24

E. Kerangka Berfikir ... 25

F. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

B. Metode Penelitian ... 27

C. Populasi dan Sampel ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik pengolahan Data ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 31

G. Interpretasi Data ………. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Peneletian ... 33

1. Latar Belakang Berdirinya MTs Al-Bahri ... 33

2. Visi Misi MTs Al-Bahri ... 34

3. Profil MTs Al-Bahri ... 34

B. Deskripsi Data ... 38

C. Analisa Data ... 62

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 64

B. Saran-saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 GambaranVariabel dan kisi-kisi Penelitian ... 27

Tabel 2 Skor Item Alternatif Jawaban Responden ... 28

Tabel 3 Tabel Interpretasi Nilai “r” ... 31

Tabel 4 Tabel Jumlah Bangunan Dan Fasilitas Belajar ... 35

Tabel 5 Tabel Dan Prasarana ... 36

Tabel 6 Tabel Sarana Olah Raga ... 36

Tabel 7 Tabel Sarana Ibadah ... 37

Tabel 8 Tabel Keadaan Guru MTs Al-Bahri ... 37

Tabel 9 Tabel Keadaan Siswa MTs Al-Bahri Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 38

Tabel 10-52 Presentase variabel X dan variabel Y ... 37-57 Tabel 53 Tabel Korelasi ... 57


(12)

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1 Maka pendidikan menuntut adanya kesiapan dan kompetensi serta propesionalisme dari guru yang melakukan proses pembelajaran. Situasi belajar yang kondusif akan menghasillkan kualitas belajar yang maksimal. Untuk membangun lingkungan belajar yang kondusif di butuhkan kerja sama yang baik antara guru, orang tua dan instansi yang terkait.

Perkembangan dari zaman ke zaman yang terus berubah menuntut sikap propesionalisme seorang guru, hal itu tertulis dalam Undang-Undang republikIndonesia no.14 tahun 2005 dan PP no.74 tahun 2008 tentang guru dan dosen Bab

1 Pasal 1: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, pada anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.2

Dalam hal ini mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi suatu proses mengubah prilaku siswa sesuai dengan tujuan yang di harapkan. Dalam poses belajar mengajar terdapat kegiatan membimbing siswa, agar siswa berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya, melatih keterampilan baik keterampilan intelektual, maupun keterampilan motorik, sehingga siswa dapat dan berani hidup di masyarakat yang cepat berubah dan penuh persaingan, dan memotivasi siswa agar mereka dapat memecahkan berbagai persoalan.

Oleh karena itu dalam pelaksanaannya dibutuhkan keterampilan khusus yang didasarkan pada konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Artinya setiap keputusan dalam melaksanakan aktivitas mengajar bukanlah didasarkan pada

1

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya)h.1

2


(13)

pertimbangan-pertimbangan subjektif atau tugas yang dapat di lakukan sekehendak hati, akan tetapi di dasarkan kepada suatu pertimbangan berdasarkan keilmuan tertentu, sehingga apa yang di lakukan guru dalam mengajar dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah.

Guru dikatakan berkompeten menurut Undang-Undang Guru dan Dosen apabila ia telah menguasai empat kompetensi dasar yaitu: kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.3

1. Kompetensi pendagogik adalah kemampuan seorang guru dan dosen dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Seorang guru dikatakan mempunyai kompetensi pedagogik apabila telah menguasai bidang studi tertentu, ilmu pendidikan, baik metode pembelajaran maupun pendekatan pembelajaran. Selain itu kemampuan pendagogik juga ditunjukkan dalam kemampuan guru untuk membantu, membimbing, dan memimpin. Jadi dalam lingkup pembelajaran di kelas guru hendaklah mengajar anak didik dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga mereka dapat termotivasi untuk belajar. Dengan kata lain guru sebagai mediator, motivator dan fasilitator.

2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, berwibawa, dan menjadi teladan bagi peserta didiknya.

3. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berintereaksi secara efektif dan efisiensi dengan peserta didik.

4. Dan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pengajaran secara luas dan mendalam.

Kompetensi- kompetensi tersebut merupakan bagian yang sangat penting bagi seorang guru sebagai sumber dalam proses belajar mengajar. Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan baik, agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, seorang guru selain harus menguasai materi, dia perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran. Dia juga dituntut untuk dapat terampil dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang di

3


(14)

hadapinya. Dengan memiliki pengetahuan secara umum memgenai sifat berbagai metode, seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan pembelajaran tersebut.

Oleh karena itu guru sangat diharapkan dapat menguasai beberapa metode pembelajaran, di antaranya: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode bercerita, metode demonstrasi, metode card short dan lain-lain

Menurut Wina Sanjaya metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.4 Metode juga salah satu alat untuk mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar antara pengajar dan peserta didik.

Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi dan kondisi lingkungan pengajaran, kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Sebagai salah satu alternative dari metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, metode dapat diterapkan di kelas, yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat pemikiran dan pengalaman siswa, Dan pemilihan metode hendaknya dipersiapkan betul di dalam kegiatan belajar mengajar.

Adapun metode card short merupakan metode yang di gunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang di bahas dalam pembelajaran dan ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa di gunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulangi informasi, gerakan fisik yang di utamakan dapat membantu untuk memberi energy kelas yang telah letih.5

Salah satu bidang studi yang diajarkan di MTs adalah fiqih. Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi Islam yang banyak membahas tentang hukum yang mengatur pola manusia dengan tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Melalui bidang studi ini di

4

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan h.147

5Mel Silberman”


(15)

harapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dan menjalankan aturan syariat islam. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik kalau metode yang digunakan betul-betul tepat, karena antara metode dengan pendidikan saling berkaiatan. Dengan pemilihan metode yang tepat, guru akan di mudahkan dalam proses belajar mengajar, dan ketika metode yang dipilih itu sesuai maka siswa akan merasa nyaman dan menerima dengan baik pembelajaran tersebut. Kondisi ini sangat terkait dengan motivasi, karena dapat mempengaruhi dan memberikan motivasi belajar kepada siswa.

Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa, tanpa adanya motivasi, tidak mingkin siswa memiliki kemauan untuk belajar. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinka siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu6. Adapun menurut Mc Donald yang menguutip Pupuh Fathurrahman M.Sobri Sutikno dalam buku Strategi Belajar Mengajar motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan7. Dalam kegitan belajar, motivasi tentu sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu metode merupakan salah satu alat untuk memotivasi siswa dalam belajar, pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Karena pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru. Guru yang baik dalam mengajar akan berusaha mendorong siswa dalam beraktivitas mencapai tujuan pembelajaran.

Motivasi ada dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekektrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dalam diri individu, sedangkan motivasi ektrinsik yaitu motivasi yang dating dari luar diri individu. Munculnya motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor:

6

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan h.135

7


(16)

a. Tingkat kesadaran diri atas kebutuhan yang mendorong tingkah laku/ perbuatannya, dan kesadaran atas tujuan belajar yang hendak dicapainya.

b. Sikap guru terhadap kelas, artinya guru yang selalu merangsang siswa berbuat kearah tujuan yang jelas dan bermakna

c. Pengaruh kelompok siswa

d. Suasana kelas berpengaruh terhadap munculnya sifat tertentu pada motivasi belajar siswa.8

Namun sangat di sayangkan ketika mengajar, guru jarang menggunakan metode yang tepat. Guru masih menggunakan metode tradisional, yang mana dalam proses pembelajaran siswa hanya disuruh mencatat materi pelajaran yang sudah dicatatkan oleh guru di papan tulis, setelah itu guru menerangkan materi yang sudah dicatatkan, sedangkan siswa hanya mendengarkan materi apa yang di terangkan oleh guru, dan siswa cenderung fasip, bosan dan kadang siswa jadi mengantuk, siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Karena penggunaan metode yang tidak tepat akan lebih cenderung menghasilkan kegitan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik, pengajaranpun tampak kaku, anak didik terlihat kurang bergairah belajar, kejenuhan dan kemalasan meliputi kegiatan belajar anak didik. Ini berarti metode tidak dapat di fungsikan oleh guru sebagai alat motivasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Menurut asumsi penulis, pelajaran fiqih sangat memerlukan metode

cardshort dalam proses pembelajaran agar anak lebih faham materi-materi fiqih melalaui peragaan metode tersebut, sehingga kegiatan belajar mengajar akan melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi sebagai suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar, berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif di kelas agar anak didik dapat termotivasi untuk belajar, terutama pelajaran fiqih yang banyak pembahasan materinya, sehingga motivasi siswa dapat di tingkatkan, karena proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam.

Metode card short baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu,

8


(17)

proses membuat sesuatu, proses pekerjaan sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya. Komponen-komponen yang membentuk sesuatu dan membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan skripsi dengan judul “PENGARUH METODE CARD SHORT TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA” (Pembelajaran Fiqih kelas 1 MTs Al- Bahri Jatinegara Jakarta Timur)

B. Identifikasi Masalah

Setelah penulis melakukan penelitian tentang PENGARUH METODE

CARD SHORT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pembelajaran

Fiqih kelas 1 MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur) Maka masalah yang muncul sebagai berikut:

a. Kurang menariknya metode yang di gunakan guru dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa.

b. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran fiqih. c. Siswa merasa jenuh belajar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, agar penelitian tidak meluas maka penulis membatasi permasalahan tersebut hanya pada :

“Pengaruh metode Card Sort terhadap motivasi belajar mata pelajaran fiqih pada siswa kelas 1 MTs Al-Bahri dengan pokok bahasan Syarat Sah Sholat ”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat diajukan perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana penerapan metode Card Sort dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa kelas 1 MTs dalam pelajaran fiqih?


(18)

E. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Dapat berguna terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang studi fiqih demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang. 2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat berguna terutama bagi diri

penulis sendiri untuk dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya bidang studi fiqih


(19)

A. Pembelajaran Fiqih di MTs 1. Pengertian Fiqih

Kata “Fiqih” secara bahasa berarti faham yang mendalam, mengetahui batinnya sampai kedalamannya.

Secara istilah fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah, yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafshili.

Menurut ulama lain fiqih adalah apa yang dicapai oleh mujtahid dengan zannya. Sedangkan Al Amidi memberikan definisi yang tidak berbeda dengan yang diatas, fikih adalah ilmu tentang seperangkat hukum-hukum syara’ yang

bersifat furu’iyah (cabang) berhasil didapatkan melalui penalaran atau istidlal.1 Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum madrasah tsanawiyah adalah upaya salah satu bagian mata pelajaran pendidikan agama islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman dan pembiasaan.2

2. Tujuan Pembelajaran fiqih di MTs

Tujuan Pembelajaran Fikih adalah untuk membekali peserta didik agar dapat:

a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fiqih muamalah.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar dan melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial.

1Zurizal Z & Aminuddin “

Fikih Ibadah”, Jakarta: Lembaga Penelitian UIn Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2008, h.5

2Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah “

Metode dan TehnikPembelajaran Pendidikan Agama Islam”, Bandung: PTRefika Aditama, 2009.


(20)

3. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Fiqih di MTs

Ruang lingkup fiqih di MTs dalam kurikulum berbasis kompetensi berisi materi- materi:

a. Hubungan manusia dengan Allah SWT meliputi materi: Thaharah, shalat, zakat, haji, aqiqah, shadaqah, infak, hadiah dan wakaf.

b. Hubungan manusia dengan sesama manusia meliputi: muamalah, munahakat,

penyelenggaraan jenazah dan ta’ziah, warisan, jinayat, hubbul wathan dan kependudukan.

c. Hubungan manusia dengan alam meliputi: memelihara kelestarian alam dan lingkungan, dampak kerusakan lingkungan alam terhadap kehidupan, makanan dan minuman yang dihalalkan dan diharamkan, binatang sembelihan dan ketentuannya.3

4. Metode-metode Pembelajaran Fiqih

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Dengan kata lain dapat dimaksudkan, bahwa metode ceramah itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya.

b. Metode Tanya jawab

Metode Tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir diantara peserta didik.

c. Metode Diskusi

Metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian/penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa/kelompok-kelompok siswa untuk mengadakan pembicaraan

3Departemen Agama Ri “


(21)

ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.

d. Metode Demostrasi

Metode demontrasi merupakan metode yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Demontrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu anak didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Demontrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.

e. Metode Pemberian Tugas Belajar

Metode pemberian tugas belajar ialah suatu cara mengajar sedangkan hasil tersebut di periksa oleh guru dan peserta didik mempertanggung jawabkannya.4 f. Metode Card Sort

Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang

jenuh dan bosan. Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan “memilah dan memilih kartu” (Card Sort) ini adalah untuk mengungkapkan daya “ingat” terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.5

B. Metode Card Sort

1. Pengertian Metode Card Sort

Sebelum penulis menguraikanpengertian metode, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang pengertian strategi dan teknik pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya

4Ramayulis “

Metodologi Pendidika Agama Islam” Kalam Mulia, h.233-292

5

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta:Rineke Cipta,2010), h.394.


(22)

atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. 6 Menurut Hartono Kasmadi dalam buku Tehnik Mengajar menjelaskan bahwa tehnik pembelajaran dapat didefinisikan sebagai daya upaya atau usaha-usaha yang ditempuh oleh seseorang guru dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dengan cara yang paling praktis namun tetap harus berpijak pada metode tertentu.7

Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam bahasa Arab metode dikenal dalam istilah

Thariqat”, yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.8 Dalam kamus Besar Bahasa

Indonesia, “metode” adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, sehingga dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.9 Metode juga dapat dipahami sebagai cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam melakukan sebuah kegiatan, dan dalam psikologi pendidikan, metode-metode tertentu dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi penting yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran.10

Secara terminology, para ahli mendefinisikan metode sebagai berikut: a. Menurut Zakiah Dradjat metode adalah suatu cara kerja yang sistematik dan umum, terutama dalam mencari kebenaran ilmiah.11

b. Menurut Hasan Langulung yang mengutip oleh H.Ramayulis dalam buku Ilmu Pendidikan Islam, Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.12

6Pupuh fathurrohman, M.Sobri Sutikno “

strategi belajar mengajar”. PT.Refika Aditama

7

Hartono Kasmadi “Tehnik Mengajar” semarang: Ikip Semarang press

8

H.Ramayullis “Ilmu Pendidikan Islam edisi revisi” PT.kalam mulia, h.184

9

Kamus Besar B.Indonesia Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Balai Pustaka, h.580

10

Muhibbin Syah “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT.Remaja

Rosdakarya Bandung, h.27

11

Zakiah Daradjat,dkk “ Metodologi Pengajaran Agama Islam” PT.Bumi Aksara, h.1

12H.Ramayulis “


(23)

c. Dalam filsafat metode berasal dari kata Yunani “methodos” yaitu suatu prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan, suatu tehnik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi tersebut, dan suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.13

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena ia menjadi sarana yang memberi makna materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat difahami atau diserap oleh anak didik. maka diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri, perumusan tujuan yang sejelas-jelasnya merupakan syarat terpenting sebelum seorang guru menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat.

Card Sort merupakan pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran maupun memecahkan persoalan. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.

Menurut Mel Silberman Card Sort adalah memilih dan memilah kartu. Ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energy kepada kelas yang telah letih14.

Adapun menurut syaiful Bahri Djamarah Card Sort adalah sortir katu. ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah di

13Mohammad Noor Syam “

filsafat kependidikan & Dasar Filsafat kependidikan Pancasila” Pt.Usaha Nasional, h.24

14Mel Silberman”


(24)

berikan sebelumnya atau mengulang informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.15

Menurut Yudhi Munadi dan Farida Hamid metode card sort merupakan aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda atau menilai informasi. Gerak fisik didalamnya dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat.16

Metode Card Sort merupakan pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pembelajaran. Pembelajaran aktif model Card Sort merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dan kategori kelompoknya.

Dalam pendekatan pembelajaran dengan menggunakan metode card sort

ini, guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Guru harus bisa berusaha membuat suasana kelas menyenangkan , dan memberikan respon positif yang dilakukan siswa. Selain itu guru juga dianjurkan harus selalu berusaha menumbuhkan rasa percaya diri siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berani mengungkapkan apa yang ada didalam fikirannya.

2. Proses penerapan metode Card Sort

Menurut Mel Silberman penerapan metode Card Sort adalah sebagai berikut:

a. Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori.

b. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya diruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama (anda dapat

15Syaiful Bahri Djamarah “

Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif” PT.Rineka

Cipta, h.394

16Yudhi Munadi dan Farida Hamid “


(25)

mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau biarkan peserta mencarinya.

c. Biarkan peserta didik dengan kartu kategorinya yang sama menyajikan sendiri kepada orang lain.

d. Selagi kategori dipresentasikan, buatlah beberapa poin yang anda rasa penting.17

Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah langkah-langkah metode Card Sort sebagai berikut:

a. Setiap anak didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup satu atau lebih kategori

b. Mintalah anak didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. Anda dapat mengumumkan kategori tersebut sebelumnya stau membiarkan anak didik menemukannya sendiri

c. Anak didik dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas

d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting yang terkait materi pelajaran.18

Sedangkan Menurut Dedi Wahyudi Penerapan strategi (metode) belajar Card Sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut:

a. Langkah pertama, guru membagikan selembar kartu kepada setiap siswa dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi.

b. Langkah kedua, siswa diminta untuk mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok.

c. Langkah ketiga, siswa akan berkelompok dalam satu masalah masing-masing. d. Langkah keempat, siswa diminta untuk menempelkan di papan tulis bahasan

yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang dipegang kelompok tersebut.Langkah kelima, bagi siswa yang benar mencari kelompok sesuai bahasan atau materi pelajaran tersebut, diberi hadiah.

e. Langkah keenam, guru memberikan komentar atau penjelasan dari permaianan tersebut.

Menurut Drs. Hartono Prosedur Card Sort adalah sebagai berikut: a. Masing-masing siswa diberikan kartu indek yang berisi materi pelajaran.

Kartu indek dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan

17Mel Silberman “

Active Learning” h.157

18


(26)

oleh lingkungan dll. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya.

b. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.

c. Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama. d. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.19

Menurut Yudhi Munadi dan Farida Hamid prosedur metode Card Sort

dengan variasi adalah:

a. Perintahkan tiap kelompok untuk membuat presentasi pengajaran tentang kategorinya.

b. Pada awal kegiatan, bentuklah tim. Berikan tiap tip satu dus kartu pastikan bahwa mereka mengocoknya agar kategori-kategori yang cocok dengan mererka tidak jelas di mana letaknya. Perintahkan tiap tim untuk memilah-milah kartu menjadi sejumlah kategori. Tiap tim bisa mendapatkan skor untuk jumlah kartu yang dipilih dengan benar.20

3. Karakteristik dari metode Card Sort

Karakteristik dari metode card sort ini adalah gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberikan energy kepada kelas yang telah letih dan jenuh.21 Tujuan dari card sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa serta memberikan motivasi.

4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode Card Sort

a. Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomot urut b. Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama

c. Jangan memberi tanda kode apapun pada kartu-kartu tersebut

d. Kartu--kartu tersebut dari beberapa bahasan dan dibuat dalam jumlah yang banyak/ sesuai dengan jumlah siswa

19

http://istikuma.wordpress.com/2009/08/03/strategi-pembelajaran-active-learning

20Yudhi Munadi dan Farida Hamid”

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan” h.78

21


(27)

e. Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telaah diajarkan dan telah dipelajari oleh siswa.22

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Card Sort.23

Kelebihan metode Card Sort yaitu:

a. Guru mudah menguasai kelas b. Mudah dilaksanakan

c. Mudah mengorganisir kelas

d. Guru mudah menerangkan dengan baik

e. Siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang diajarkan daripada yang menggunakan metode ceramah

f. Siswa lebih antusias dalam pembelajaran

g. Sosialisasi antara siswa lebih terbangun antara siswa dengan siswa lebih akrab.

Sedangkan kelemahan metode Card Sort diantaranya:

a. Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid b. Siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak keseluruhan siswa dapat

diperhatikan dengan baik

c. Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model pembelajaran aktif tipe pemilihan kartu

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai sutu kondisi intern (kesiapsiagaan).24 Berawal dari kata motif itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak

22

Dedi Wahyudi .op.cit(htpp/podoluhur.blogspot.com,diakses 22 maret 2005)

23Silberman, Selvin, 2006” Active Learning, 101 Cara Belajar Aktif “

Terjemahan Raissul Muttagen, Bandung: Nusa Media

24


(28)

yang telah menjadi aktif.25 Beberapa para ahli mendefinisikan motivasi sebagai berikut:

a. Menurut Mc.Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran menjelaskan motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.26

b. Menurut Crider yang dikutip oleh Ramayulis dalam buku metodologi agama islam Motivasi adalah sebagai abstrak keinginan yang timbul dari seseorang dan langsung ditujukan kepada suatu objek.27

c. Menurut gleitman dan reber yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam buku psikologi pendidikan, motivasi ialah pemasok daya ergenizer untuk bertiongkah laku secara terarah.28

d. Menurut Thomat M.Risk yang dikutip oleh Zakiah Daradjat dalam buku metodik khusus pengajaran agama islam motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri murid yang menunjang kegiatan kearah tujuan-tujuan belajar.29

e. Menurut M.Alisuf Sabri motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatui kebutuhan.30

f. Menurut John W.Santrock motivasi adalah proses yang member semangat, arah dan kegigihan prilaku. Artinya prilaku yang termotivasi adalah prilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama.31

Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis mempunyai pemahaman bahwa yang dimaksud motivasi belajar adalah motivasi yang mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar dan melangsungkan pelajaran dengan

25

Sardiman A.M “Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar” PT.Raja Grafindo Persada Jkt.) h,73

26Oemar Hamalik “

Kurikulum dan Pembelajaran”Bumi Aksara. h.10

27Ramayulis “

Metodologi Pendidikan Agama Islam” h.117

28

Muhibbin “yah Psikologi Pendidikan h.135

29Zakiah Daradjat “Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam”

PT.Bumi Aksara, h.140

30M.Alisuf Sabri “

Pengantar Psikologi Umum & perkembangan”PT. Pedoman Ilmu Jaya, h.129

31John W.Santrock “


(29)

memberikan arah dan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi juga merupakan dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang, baik yang dipengaruhi dari dalam maupun dari luar seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Karena, motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswa agar timbul keinginan dan kemauan siswa untuk meningkatkan motivasi belajar sehingga mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Sebagi contoh, seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa tampil kedepan kelas dan dapat mengerjakan soal di papan tulis. Maka dengan pujian itu, dalam diri siswa tersebut timbul rasa percaya pada diri sendiri, disamping itu timbul keberanian siswa sehingga tidak takut dan malu lagi jika disuruh tampil kedepan kelas.

2. Fungsi Motivasi

Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu, begitu juga dalam dunia pendidikan, aspek motivasi ini sangat penting. Peserta didik harus mempunyai motivasi untuk meningkatkan kegiatan belajar terutama dalam proses belajar mengajar. Motivasi merupakan faktor yang sangat penting di dalam belajar sebab motivasi berfungsi sebagai pendorong.

Sardiman menyebutkan bahwa fungsi motivasi sebagai berikut:

a. Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motivasi ini berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

b. Motivasi itu menentukan arah, perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan itu, semakin jelas tujuan itu, semakin terbentang jalan yang harus ditempuh.

c. Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan mana yang dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.32

32


(30)

Menurut Nana Saodih motivasi mempunyai dua fungsi yaitu:

a. Mengarahkan, dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai.

b. Mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan.33

Suatu perbuatan yang tidak terdapat motivasi maka tidak akan membawa hasil yang baik, akan tetapi sabaliknya apabila motivasinya besar dan kuat, dan dilakukan dangan sungguh dan penuh semangat maka akan berhasil dengan baik.

Berdasarkan fungsi motivasi diatas, maka jelas motivasi dapat menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu meningkatkan motivasi belajar merupakan salah satu tugas guru yang sangat penting.

3. Macam-Macam Motivasi Belajar

Berbicara mengenai macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi, diantaranya:

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya: a. Motif-motif bawaan

Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk makan, dorongan untuk minum dll.

b. Motif-motif yang dipelajari

Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Contohnya dorongan untuk belajar suatu ilmu cabang ilmu pengetahuan.

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Motivasi jasmaniah seperti reflex, insting otomatis dan nafsu. Sedangkan motivasi rohaniah adalah kemauan, contohnya kalau seseorang sudah menetapkan

33

Nana Syaodih Sukmadinata”Landasan Psikologi Proses Pendidkan”,PT.Remaja Rosdakarya Bandung, h.62-63


(31)

satu putusan untuk dikerjakan, maka timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.34

2. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

Motivasi instrintik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat dari diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan dan ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Oleh karena itu, ia rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan sangat berguna kini dan mendatang.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain yang akhirnya dapat melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena disuruh oleh orang tua agar mendapat peringkat pertama di kelasnya35.

Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan minat siswa dengan memanfaatkan motivasi siswa dalam berbagai bentuknya, karena dalam pendidikan dan pengajaran, guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator, demonstrator, pengelola kelas, mediator, tetapi ia juga sebagai motivator dan pembimbing.

Untuk mendorong motivasi belajar terhadap siswa, maka diperlukan prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut:

a. Pujian lebih efektif daripada hukuman,

b. Semua siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan,

c. Dorongan yang muncul dari dalam, lebih efektif dibandingkan dengan dorongan yang muncul dari luar, dalam menggerakkan motivasi siswa.

d. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.

e. Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya, dan

34Sardiman”

Interaksi & Motivasi” h.86

35Pupuh Fathurrohman, M.Sobri Sutikno “

Strategi Belajar Mengajar” Refika Aditama,


(32)

f. Tehnik dan proses mengajar yang bervariasai adalah efektif untuk memelihara minat siswa36.

Berdasarkan uraian diatas dapat difahami bahwa apa yang dikerjakan guru unttuk membangkitkan motivasi belajar siswa tidak lain adalah untuk memberikan motivasi ekstrinsik kepada siswa dalam proses interaksi belajar mengajar.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Belajar

Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Belajar dilakukanoleh setiap orang, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua dan berlangsung seumur hidup. Dalam lembaga pendidikan, motivasi merupakan salah satu penyebab keberhasilan anak didik dalam belajar. Menurut Dimyati mengatakan bahwa proses belajar siswa, dapat dipengaruhi sebagai berikut:

a. Faktor Intern meliputi: sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, mengolah bahan ajar, rasa percaya diri. Kemampuan berprestasi, menggali hasil belajar yang tersimpan.

b. Faktor Ekstern meliputi: guru, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan sekolah, lingkungan sekolah, dan kurikulum. Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa motivasi merupakan penyebab keberhasilan peserta didik dalam belajar. Motivasi merupakan factor inner (batin) yang berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga besarnya motivasi akan semakin besar kesuksesan belajarnya, seorang siswa yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih dan tidak mau menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya untuk memecahkan masalahnya, sebaliknya siswa yang motivasinya lemah tampak acuh tak acuh dan mudah putus asa, perhatian tidak tertuju pada pelajaran, suka menganggu kelas, dan sering meninggalkan kelas sehingga banyak mengalami kesulitan belajar.

Untuk mengetahui adanya motivasi yang ada pada siswa kita harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain:

36Wina sanjaya “


(33)

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi

oleh perkembangan kepribadian. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.

b. Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Dan dapat dikatakan juga bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melakukan tugas-tugas perkembangan.

c. Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya siswa yang sehat akan mudah memusatkan perhatian.

d. Kondisi lingkungan

Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Pembelajaran yang masih berkembang jiwa raganya. Lingkungan yang masih bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran.

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa antara lain:37 Membina disiplin dalam tiap kesempatan

Membina belajar tertib pergaulan

Membina belajar tettib lingkungan sekolah Mendidik cinta belajar

Oleh karena iti guru perlu memelihara motivasi siswa dan semua yang berkaitan dengan motivasi, seperti kebutuhan, keinginan dan lai-lain.

37Dimyati, Mudjiono “


(34)

Cara menumbuhkan motivasi belajar yaitu; a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya, banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka /nilai yang baik.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi c. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan e. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

f. Pujian

Pujian ini adalah bentuk yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

g. Hukuman

Hukuman sebagai bentuk yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

h. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

i. Minat

Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. j. Tujuan yang diakui

Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,


(35)

karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk belajar.38

Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di atas, tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan, hanya yang penting bagi guru adanya macam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat memberikan motivasi dan hasil belajar yang baik.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Card Sort dengan pendekatan Contektual Teaching and Learning (CTL)” penelitian ini dilakukan

oleh Aina Mulyana dengan hasil metode ini dianggap cocok dengan tingkat perkembangan siswa SMP. Hal ini karena model pembelajaran Card Sort selain mengandung unsur pembelajaran juga mengandung unsur permainan yang disukai siswa. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Card Sort dalam pembelajaran PKN diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam penguasaan konsep atau materi pembelajaran khususnya, bahkan diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya.

2. Penelitian dilakukan oleh Aminah, hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi card sort ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V11 A pada pelajaran aqidah akhlak, hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan semangat mereka dan dan antusias disbanding dengnan yang tidak memakai metode card sort.

3. Penelitian dilakukan oleh khoirunnisa dengan hasil penelitian bahwa dalam pembelajaran mufrodat dengan menggunakan metode card sort mempunyai dampak yang positif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa termotivasi dalam belajar.

38Sardiman “


(36)

E. Kerangka berfikir

Pendidikan islam adalah suatu system kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Dalam proses belajar mengajar seorang guru terkadang sulit menentukan metode pembelajaran apa yang sesuai dengan metode pembelajaran ataupun materi pembelajaran, dan perlu mempertimbngkan metode apa yang cocok digunakan dan diterapkan pada siswa. Metode pembelajaran banyak jenisnya seperti metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode sosiodrama, metode card sort dan lain-lain.

Metode Card Sort adalah memilah dan memilih kartu. Ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bias digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi.Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energy kepada kelas yang telah letih.

Kegiatan belajar mengajar disekolah yang menggunakan metode pembelajaran card sort dengan metode lainnya sangat jauh berbeda dan guru dapat melihatnya dari efektif atau tidaknya suatu metode pembelajaran digunakan pada materi pembelajaran

Dalam strategi pembelajaran aktif card sort ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar bukan merupakan transfer pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa, serta siswa dituntut bekerja untuk mencari pasangan yang sesuai dengan kelompoknya dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif card sort strategi pembelajaran aktif

card sort dipilih karena kita menyadari bahwa didalam pembelajaran kelas yang kurang produktif dalam pembelajaran sehari-hari kelas selalu diisi dengan ceramah sementara siswa dituntut menerima dan menghafal, maka dengan strategi ini dapat menciptakan ruang kelas yang didalamnya siswa menjadi aktif, bukan hanya pasif. Dalam penelitian ini difokuskan kearah tersebut dengan melakukan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif card sort. Strategi ini bisa digunakan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik


(37)

siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah bahwa siswa menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif card sort diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam memahami pokok bahasan, sehinga mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Suasana yang ada di kelas akan menjadi menarik sehingga pembelajaran tidak monoton hanya dari guru dan siswa tidak mengalami kebosanan.

F. Hipotesis Penelitian

a. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan metode card sort

terhadap motivasi belajar siswa (Ha).

b. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan metode card sort terhadap motivasi belajar siswa (Ho).


(38)

27 A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur dengan alasan bahwa responden di sekolah tersebut mudah dijangkau oleh peneliti untuk mendapatkan data.

Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan terhitung dari bulan Februari hingga April 2013

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini tergolong dalam jenis korelasional, karena berusaha mencari hubungan antara variable penelitian.

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Card Sort merupakan variabel bebas atau variabel (X), sedangkan Motivasi adalah variabel terikat atau variabel (Y).

Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini dibuat tabel berikut :

Tabel 1

GambaranVariabel dan kisi-kisi Penelitian

Variabel Aspek Indikator No. Butir . 1. Card

Sort

. 1. Ciri 1. Potongan-potongan kartu 1, 2,4,5 14,16 2. Berfikir/ mengungkapkan

daya ingat

7,19, 20 2. 3. Bermain sambil belajar 6, 11 3. 4. Memberikan semangat ,10, 18,21 4. 5. Semua siswa terlibat dalam

aktifitas


(39)

. 2. prosedur 1. 1. Berkelompok 10, 15

2. 2. Bekerjasama 9

3. 3. Mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang di pegang

3a, 13

4. 4. Mempresentasikan sesuai materi

12, 22 2.

Motivasi Intrinsik

1. Kebutuhan 1. Keinginan belajar 1, 7, 12,13,14 18

2.Peningkatan pengetahuan

2. Senang mengikuti pelajaran 3, 6, 8, 11, 15,19,20 3. Cita-cita 3. Selalu menyelesaikan tugas 5, 9, 17

5. Meningkatkan pengetahuan 2, 4,10,16, 21,22

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut untuk itu sampel yang diambil harus benar-benar mewakili.1Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 MTs.Al-Bahri Kebon Nanas yang berjumlah 40 siswa. Semua populasi dijadikan sampel seluruhnya, karena populasi kurang dari seratus. Teknik sampling yang digunakan adalah propotional total sampling, sehingga seluruh siswa memperoleh kesempatan yang sama.

1Sugiyono” MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D”

, ( Bandung: PT.Alfabeta, 2009), h.80-81


(40)

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik : 1. Observasi

Peneliti lanngsung mengamati objek penelitian keadaan gedung, sarana dan prasarana, struktur organisasi dan kegiatan belajar mengajar di MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur.

2. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti memberikan pertanyaan dan pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawab menggunakan skala likert.

E. Teknik Pengolahan Data

Untuk pengolahan data dalam penelitian ini ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Data yang diperoleh berupa daftar pertanyaan, pada kegiatan ini peneliti memeriksa data dengan cara mengumpulkan / menjumlahkan dan melakukan koreksi pada hasil kuesioner. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali kuesioner dengan maksud mengecek, apakah semua koesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk sebelumnya.

2. Tabulating (penyusunan data)

Tabulating (Penyusunan data) merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan muda dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. Pada tahap ini data yang sudah lengkap ditabulasi kemudian diklasifikasikan ke dalam masing-masing variabel kemudian


(41)

dimasukkan di tabel sehingga mempermudah dalam menganalisa dan pembahasan selanjutnya.

3. Scoring

Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa. Untuk menentukan skor masing-masing responden, semua pertanyaan dan pernyataan setiap itemnya dengan bobot nilai setiap jawaban sebagai berikut:

Tabel 2

Skor Item AlternatifJawabanResponden

Positif (+) Negatif ( - )

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat setuju 4 Sangat setuju 1

Setuju 3 Setuju 2

Tidak setuju 2 Tidak setuju 3

Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 4

Untuk mengetahui korelasi antara variabel X (motivasi belajar) dengan variabel Y (Card Sort) maka dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik analisis produk moment. Adapun rumusnya sebagai berikut:

2 2

2 2

. .

.

y y

N x x

N

y x xy

N

Keterangan : r

XY : Angkaindekskorelasi “r” Product Moment n : Number of Cases (jumlahsiswaditeliti)

∑XY : Jumlahhasilperkalianskor X dan Y

∑X : Jumlah skor X


(42)

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap Analisis data dilakukan dengan menggunakan deskriptif prosentase sebagai berikut:

P = F x 100 N P: Presentase F: Frekuensi

N: Number of case (banyaknya responden)

G. Interpretasi Data

Untuk melakukan perhitungan, maka interpretasi data dilakukan melalui dua cara:

1. Interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan perhitungan dengan angka indeks korelasi "r" product moment, seperti di bawah ini :

Tabel 3

Tabel Interpretasi Nilai “r”

“r” disini adalah tanda untuk rumus produk moment

Besarnya “r” Produk Moment Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variable X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi itu sangat lemah atau rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variable X dan Y) 0,20 – 0,40 Antara variable X dan Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah 0,40 – 0,70 Antara variable X dan Y terdapat

korelasi yang sedang atau cukup

0,70 – 0,90 Antara variable X dan Y


(43)

0,90 – 1,00 Antara variable X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau sangat tinggi

2. Interpretasi dengan menggunakan table nilai “r” Produk Moment (rt), dengan langkah terlebih dahulu merumuskan hipotesa kerja/ alternative (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) kemudian mencari derajat bebasnya (df atau db) dengan rumusan:

Df = N - nr

Keterangan :Df = Degrees of freedom N = Number of causes

Nr = Banyaknya variable yang dikorelasikan

Dengan diperolehnya dfatau db maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” produk moment taraf signifikansi 5%. Jika ro

sama dengan atau lebih besar dari pada rt maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya maka Ho tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya.


(44)

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Riil Objek Penelitian

1. Latar Belakang Berdirinya MTs Al-Bahri

Yayasan Pendidikan Islam Al-Bahri berdiri diatas tanah seluas 336m2,

yang semula merupakan tanah wakaf dari milik H. Samtari bin H.Mai’in,

penyerahan tanah wakaf kepada pihak yayasan dilaksanakan pada tanggal 23 januari 1978 dengan diketahui oleh lurah cipinang cempedak, penandatanganan

serah terima tanah wakaf tersebut dilakukan oleh H.Samtari bin H. Mai’in sebagai

pihak yang menerima penyerahan, sementara itu luas bangunannya 235m2, untuk ruang belajar ukuran 6x7 terdiri atas kelas. Yayasan Pendidikan Islam Al-Bahri mengelola pendidikan islam mulai Madrasah Tsanawiyah sebanyak 112 orang anak berdasar data 2011-2012.

Sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, maka MTs Al Bahri mengambil bagian untuk mencerdaskan kehidupan mereka. Hal ini ditindaklanjuti dengan cara mengurus perizinan terhadap Departemen Agama Tingkat Kota Jakarta Timur dengan diberikannya Nomor Statistik Sekolah : 121375009. Kemudian terjadi penyesuaian dengan Nomor Statistik yang baru yaitu : 121231750019.

Dengan berbekal surat izin ini, maka mulailah penerimaan siswa baru dibuka. Meskipun grafik siswa/inya naik turun karena kondisinya yang terus berubah, MTs Al Bahri tidak pernah surut untuk mengabdi. Dan Alhamdulillah sampai dengan sekarang jumlah siswa/inya telah mencapai 135 orang, sehingga selama 2 tahun berurut-turut, 2009 dan 2010 MTs Al Bahri telah diberi kepercayaan untuk menjadi penyelenggara Ujian Negara yang berhasil meluluskan siswanya 100 %. Seriring dengan perkembangan jaman, MTs Al Bahri juga melengkapai fasilitasnya dengan beberapa perlengkapan teknologi seperti komputer dan laptop agar dapat mengakses berbagai macam kemajuan yang terjadi.


(45)

DASAR HUKUM

1. Surat Izin penyelenggaraan Pendidikan dari Depag 2. NPSN dari Diknas

3. Akte Yayasan Al Bahri

2. Visi Misi MTs Al-Bahri

VISI Mts Al-Bahri adalah Sekolah yang memiliki lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menggairahkan sehingga siswa dapat belajar dan

mengembangkan potensi secara optimal serta penuh kepedulian terhadap sesama. Misi MTs Al-Bahri sebagai berikut:

1. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan, menantang, dan menggairahkan;

2. Menciptakan suasana saling bekerjasama antarwarga sekolah; 3. Mengembangkan disiplin siswa;

4. Memanfaatkan potensi sekolah agar dapat memberikan hasil terbaik bagi siswa;

5. Mengefektifkan waktu belajar.

3. Profil MTs Al-Bahri

1 . Nama Madrasah : MTs Al-Bahri

2. Nama Kepala Sekolah : Ubaidillah Ali S.Pdi

3. Nomor Statistik : 212317230009 (lama)

(No. Kd. 09,02/4/pp.00/253/2007 ) 121231750019 ( baru )

( No. Kd. 09.02/4/pp.00/253/2007 ) 4. Status Madrasah : Swasta

5. Status Akreditasi : Dikui / B

6. Alamat : D.I. Panjaitan Kav. 24 Kelurahan : Cipinang Cimpedak Kecamatan : Jatinegara


(46)

Provinsi : DKI Jakarta Telp/ Hp : 0218572027

Kode Pos :13340

7. Tahun Didirikan dan beroprasi : 1986

nah 8. Status tanah :Sertifikat Wakaf (No. 267/Wakaf/1992

a. Luas Tanah :330M2 b. Luas Bangunan :280 M2

Tabel 4

Jumlah Bangunan Dan Fasilitas Belajar

NO JENIS FASILITAS JUMLAH

1 Ruang Kelas 6

2 Ruang Kepala Sekolah 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang Tata usaha 1

5 Laboratorium:

a. Komputer 1

b. Fisika C. Biologi

d. Kimia e. Bahasa

6 Perpustakaan 1

7 Ruang Keterampilan 8 Ruang Kesenian

9 Ruang Bp/ Bk 1

10 Ruang UKS

11 Ruang Serba Guna 1

12 Musholla/ Masjid 1


(47)

14 Kantin 1

15 Asrama

16 WC Guru 1

17 WC Murid 1

Tabel 5

Sarana Dan Prasarana

No Jenis Fasilitas Jumlah

1 Mesin Tik 1

2 Komputer Kantor 2

3 Komputer Siswa 11

4 Printer 2

5 Scan Nilai 1

6 Audio Visual 1

7 Mesin Fax 1

8 Meja Guru 3

9 Meja Tu 2

10 Meja Siswa 150

11 Filling Kabinet 2

12 LCD/OHP 1

13 Ac 1

Tabel 6 Sarana Olah Raga

NO JenisOlahRaga Jumlah

1 Lapangan Volley 1

2 Lapangan Futsal 1

3 Lapangan Badminton 1


(48)

Tabel 7 Sarana Ibadah

NO Jenis Fasilitas Ukuran Luas (M2)

1 Masjid 1032 M2

2 Tempat Wudhu 35 M2

3 Mukena 3 Buah

4 Sajadah 3Buah

5 Karpet 75 Buah

Tabel 8

Keadaan Guru MTs Al-Bahri No Nama Guru Pendidikan

Terakhir

Jabatan

1 Ubaidillah Ali S.Pd.I S1 Kepala

Sekolah

2 Abdul Gofur D11 Guru

3 Ade Hikmah Mulyani D11 Guru

4 Cacih Nurhayati D111 Guru

5 Imam Mahdi, SAg S1 Guru

6 Iyat Solihat D11 Guru

7 Nadiyat D111 Guru

8 Nurul Husnah, SPd.I S1 Guru

9 Sopiah Hadi Hidayat SPd.I S1 Guru

10 Tansuroni ,S.Ag S1 Guru

11 Tuti Irawati D11 Guru

12 Wiwiek Robiatul Adawiyah D11 Guru

13 Arief Rahmat Akbar S.Ag S1 Guru

14 Deden Suryana D2 Guru

15 Dori Jauhari Besar, S.T S1 Guru


(49)

17 Helmiyah ,Mpd.I S2 Guru

18 Jaeloni Veoleta, S.T S1 Guru

19 Luqman Muhammad, A,Ma D2 Guru

20 Muhamad Lutfi D2 Guru

Tabel 9

Keadaan Siswa MTs Al-Bahri Tahun Pelajaran 2011-2012 NO Kelas Jumlah

1 1A 20

2 1B 20

3 11A 28

4 11B 23

5 111A 27

6 111B 25

Jumlah 112

B. Deskripsi Data

Hasil penelitian yang penulis perolah dengan cara menyebarkan angket kepada 40 siswa, 20 siswa kelas 1A dan 20 siswa kelas 1B MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur, kemudian diolah dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Menghitung jumlah responden 2. Periksa angket

Sebelum dianalisis dan diinterpresentsikan, data yang terkumpul diperiksa dan dicek terlebih dahulu jawaban-jawaban yang lengkap dan tidak lengkap dengan tujuan diperoleh data-data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Mencari frekuensi jawaban dengan cara menjumlahkan jawaban 4. Tabulasi

Mentabulasikan hasil-hasil jawaban responden dalam daftar tabulasi yang telah dipersiapkan. Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah.


(50)

Setelah penulis memberikan angket kepada siswa, maka penulis mendapatkan data sebagai berikut:

1. Pengaruh Metode Card Sort

Terkait erat dengan penerapan metode Card Sort di kelas ada beberapa temuan yang bisa di deskripsikan sebagai berikut:

Tabel 10

Siswa senang belajar fiqih dengan metode kartu

Pilihan Frekuensi Persentase

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

21 15 4 0

52,5% 37,5% 10%

0

Jumlah 40 100%

Dari table di atas dapat diketahui bahwa mayoritaas siswa sangat senang belajar dengan metode kartu, hal ini dikarenakan belajar dengan kartu-kartu dapat mengaktifkan suasana kelas jadi hidup sehingga membuat mereka tidak mengantuk.

Tabel 11

Siswa lebih faham jika guru fiqih menjelaskan materi menggunakan metode kartu

Pilihan Frekuensi Persentase

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

15 22 3 0

37,5% 55% 7,5%

0


(1)

Tabel 53

Hasil Skor Angket Motivasi Belajar Siswa

NO Nomer Pertanyaan JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 75

2 4 1 3 1 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 1 1 3 4 3 4 3 4 68

3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 77

4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 75

5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 77

6 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 78

7 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 76

8 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 73

9 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 3 1 3 3 72

10 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 70

11 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 1 4 70

12 4 3 2 1 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59

13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 82

14 4 3 4 3 4 3 1 3 4 3 4 1 3 4 1 2 3 4 4 4 4 4 70

15 4 3 3 3 4 2 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 72

16 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 74

17 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 73

18 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 77

19 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 77

20 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 78

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 78

22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 81

23 2 2 4 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 55

24 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 55

25 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72

26 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 71

27 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 71

28 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 79

29 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 70

30 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 77

31 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 801

32 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 80

33 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 4 2 2 2 1 2 1 2 3 2 56

34 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73

35 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 1 2 1 2 1 2 3 2 3 54

36 3 3 3 1 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 75

37 2 1 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 1 3 50

38 1 3 3 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 1 4 3 2 3 50

39 3 2 3 1 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 1 3 48


(2)

ffi.

ulN

JAKARTA !n

uEm

FITK

: waea w '. ,, t, H Juanda No gs Ceulat lS4t2 tndanesl

, FORM (FR)

No. Dokumen

:

FITK-FR-AKD-082

Tgl.

Terbit : t

waret ZO1O No.

Revisi: :

01

SURAT PERMOHONAN tztN

PENELIT|,AN

Nomor: Un.01/F.1/KM.01 .3t. . . ..12012 Lamp. . Outline/proposal

Hal

: Permohonan

lzin

penelitian

Kepada Yth.

Kepala MTs.Al-Bahri Di

Ternpat

Assalam u' al a i ku m wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

: Iis Amelia : 80901 1000042

Tembusan:

1.

Dekan FITK

2.

Pembantu Dekan Bidang Akademik

3

Mahasiswa yang bersangkutan

Jakarta, 15 April 20i2

Nama NIM

Jurusan

. Pendidikan Agama Islam(pal)

Semester :Vlll

JuCul

Skripsi

: "Pengaruh lr'Ictede Card Sorf Tcrhadap Niotrvasi Belajar Siswa', adalah benar nrahasiswa/i Fakirltas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang

seciang meny,.isun

skripsi,

dan

akan

rnengaciakan peneiitian

(riset)

di

instansi/sekolahim ad rasah yang saucjai"a pimpin.

Untuk

itu

kami

mohcn

Sar-idara

dapat

mengizinkan rnahasiswa

tersebut

melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian cjan kerja sama Saudara, karni ucapkan terima kasih.

Wassal am u' a I a i ku m vtr. w b

ikan Agama Islarn

rm, lvl.Ag


(3)

DAFT AR

RIWAYAT

HIDUP

Iis Amelia

Jakarta, 26 Mei 1986

Perempuan

Islam

Jl.Tegal Amba Rt 007/ 013 Duren Sawit Jakarla

Timur

Sofyan

Nurhasanah

1. SDN Kadujajar sumedang

2, MTs Fadlurrahman Bekasi

3. M.A Ponpes Ummul Quro Bogor

Nama

Tempat Tanggal Lahair

Jenis Kelamin

Agama

Alamat

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu


(4)

W

R

YAYASAN

PENDIDIKAN ISLAM

AL.BAF|RI

MTs

AL-BAHRI

Jalan D.l. Panjaitan Kav.24 Jatinegara Jakarta - Timur 13340

Telp. (021 ) 819 141 5 I Bs7 2027

NO.012 /MTs.AB

/tV

/2012

Saya yang bertandatangan dibawah ini, Nama

NIP

Jabatan

: Ubaidillah,S.Ag

: 150 395 837

: Kepala Sekolah MTs Al Bahri

Dengan ini Menerangkan bahwa,

Nama

:

Iis Amelia NIM

:

80901 1000042

Nama tersebut adalah benar telah melakukan Penelitian di MTs Al Bahri Jatinegara JakartaTimur

Demikianlah surat Keterangan

ini

dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta,25 April2012

Kepala MTs At Bahri


(5)

\

DAFTAR

REFERENSI

PBNGARUH METODE

CARD SORT

TERHADAP

MOTIVASI

BELAJAR

SISWA (STUDI

FIKIH

KELAS

I

MTs Al-Bahri)

No Referensi Bab Footnot Halaman Paraf

I

Muhibbin Syah,

Psikologi

Pendidikan

dengan

Pendekatan

Baruo

(Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya" 20 I 0)

I l1

il

I 4 24 I 27 135

$t

2

Undang-Undang

Guru &

Dosen,

(Bandung: Fokusindo Mandiri,

2Al2)

2 J

2 &52

56

*

J

Wina

Sanjaya,

Strategi

Pembelajaran

Berorientasi

Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 201 0)

I 4

6

147

135

Otf

4

Mel

Silberman, Active Learning, (Jakarta:

Pr"rstaka Insani Maddani, 2009\

1

ll

5 11 r57 t57

-{

5

Pnpuh

Fathurrohman,

Sobry

sutikno,

Strategi Belajar Mengajar, Bandung: (PT, Ref'rka Aditama, 2007)

I

ll

ll

7 I 20 30 19

l5

19

t9

6

WinaSanjaya,

Kurikulum

dan

Pembelajaran

KTSP,

(Jakarta: Kencana,

201 0) 1l

8

32

256

2s9

4

7 H.Rarnayulis,

Ilmu

Pendidikan Islam edisi

Revisi, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008)

1l

ll

2 6 184 184

4

8

Kamus Besar

B.Indonesia

Departemen

Pendidikan dan Kebudavaan. Balai Pustaka

ll

J 580

q+i

9

Zakiah

Daradjat,

dkk.

Metodologi Pengajaran

Agama Islam,

(Jakarta: PT.

Burni Aksara)

ll

5

rf

10 Abu Ahmadi,

Metodik

Khusus Pendidikan Agama, (Bandung: PT. Armico)

ll

7 152

sl

lt

Mohammad

Noor

Syam,

i;'isafat

Kepenclidikan

&

Dasar

Filsafat

Kependidikan

Pancasila,

(Surabaya-Indonesia: PT. Usaha Nasional, 1986)

il

8 24

q

t2 Rrunayulis, Metodologi Pendidikan Agarna

Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005)

ll

I

/.J

233-292

It7

U,l


(6)

F'

Mengetahui

Dosen Pembimbing

ClMn^-'

Fauzdn. NI.A

NIP

:

197 61107200701 1013 D

R

dik

dalam

Interaksi Edukatif.

(Jakarla: neka Cipta, 2010)

l5

\

14 Yudhi Munadi dan Farida Hamid, Paikem,

FITK

UIN

Syarir Hidayatullah

(Jakarta,

201 0)

il

13&r7 78

4

l5

:i/i stikuma.wordpress . coml 20 09 l0 8/03 /strat

egi-pembel ai aran-active-leanin g

11 t6

s\

16 Dedi Wahyudi

(htpp/podoluhur.bloespot.com)

1l r9

o,l

t7

Sadirman

A.M,

Interaksi

&

Motivasi

Belajar

Mmengajar, (Jakarta:

Pt.Raja

Grafindo Persada)

ll

2t

28

30

34

IJ

85 86 92

18

Oemar

Hamalik, Kurikulum

dan Pembelaiarar-r, Bumi Aksara

il

22 106

s

l9

Zakiah

Daladjat,

Metode

Khusus

Pengajaran

Agama

Islam,

(Jakarta,

PT.Bumi Aksara, 2008)

ll

25 r40

fil

20

M.Alisuf Sabri,

Pengantar

Psikologi

Umum

&

Perkembangan ,PT.Pedoman

Ilmu Jaya

II

26 129

${

21

John W.Santrock, Psikologi

Pendidikan,

(Jakarta:Kencana 20 I 0)

l1 27 510

q

22

Nana

Syaodih

Sukmadinata,

Landasan

Psikologi

Proses Pendidikan, (Bandung: PT.Remaia Rosdakarya)

11 29 62-63

ul

LJ

Dimyati.

Mudjiono, Belajar

dan

Penrbelajaran, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2009)

ll

J/. 97

-1

24 Hj.Zurizal

Z

&

Aminuddin,

Fikih

lbadah,

(Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN

Syarif

Hidayatul lah Jakarta, 2008)

11 35 5

sl

25

Sugiono, Metode Penelitian

Kuantitatifl

Kualitatif

dan

R & D

(Bandung:

Pt

Alfabeta, 2009)

ll1