Pajak Pengahasilan Dasar-dasar Perpajakan

15 tersebut merupakan penghasilan bagi yang menerbitkan obligasi sedangkan diskonto merupakan penghasilan bagi yang membeli obligasi. g. Deviden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi. h. Royalti imbalan. i. Sewa penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta. j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala. k. Keuntungan karena pembebasan hutang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah. l. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing. m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva. n. Premi asuransi. o. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas. p. Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak.

B. Manajemen Pajak

Menurut Lumbantoruan 1996 menyebutkan bahwa manajemen pajak sebagai suatu strategi penghematan pajak. Pada dasarnya usaha 16 penghematan pajak merupakan usaha wajib pajak yang selalu berusaha meminimalkan beban pajak dan menunda pembayaran pajak selambat mungkin sebatas masih diperkenankan peraturan perpajakan. Meminimalkan beban pajak sekecil mungkin dapat dilakukan dengan menekan penghasilan-penghasilan danatau memperbesar biaya- biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan deductible sehingga Penghasilan Kena Pajak PKP menjadi lebih kecil atau memanfaatkan hal-hal yang belum diatur dalam peraturan perpajakan. Sedangkan usaha memanfaatkan peraturan perpajakan yang ada, seperti ketentuan yang berkaitan dengan penyusutan. 1. Tujuan Manajemen Pajak Fungsi manajemen umum, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian juga berlaku dalam manajemen pajak. Jadi secara teoritis perencanaan pajak adalah bagian dari manajemen pajak. Tujuan manajemen pajak oleh Suandy 2006 dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Menerapkan peraturan perpajakan secara benar. b. Usaha efesiensi untuk mencapai laba dan likuidatas yang seharusnya. 2. Fungsi-Fungsi Manajemen Pajak Untuk maksud pembahasan strategi penghematan pajak, ada baiknya jika mendefinisikan manajemen pajak sebagai kewajiban memenuhi perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak dapat ditekan 17 serendah mungkin untuk memperoleh likuiditas dan laba yang diharapkan. Dari uraian-uraian tersebut dikemukakan bahwa fungsi- fungsi manajemen pajak masih menurut Lumbantoruan 1996 adalah: a. Perencanaan pajak tax planning.

b. Pelaksanaan kewajiban perpajakan tax implementation. c. Pengendalian pajak tax control.

C. Perencanaan Pajak Tax Planning

1. Pengertian Perencanaan Pajak Tax Planning

Perencanaan pajak dilakukan oleh Wajib Pajak baik badan maupun pribadi dalam rangka meminimalkan pajak yang terutang yang harus dibayar kepada negara. Di dalam melakukan perencanaan pajak, seorang Wajib Pajak harus tetap berpedoman pada peraturan pajak yang berlaku. Pengertian Tax Planning Hidayat 2003:11: “Tax Planning adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tidak melanggar undang-undang tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.” Menurut Suandy 2011:6: “Tax Planning adalah langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis tindakan yang akan dilakukan.” Menurut Mangoting 1999 mengatakan bahwa: “Tax Planning adalah suatu proses mengorganisasi usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga hutang pajaknya baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya berada dalam 18 posisi yang minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.” Tax planning tidak berarti sebagai upaya menghindari pajak, karena bila demikian jelas bertentangan dengan undang-undang perpajakan yang berlaku. Pada umumnya penekanan tax planning adalah untuk meminimumkan kewajiban pajak. Hal ini dapat dilihat dari dua definisi tax planning menurut Suandy 2011:7 di bawah ini: a. Tax Planning is the systematic analysis of deferring tax option aimed at the minimization of tax liability in current and future tax periods Crumbley,1994. b. Tax planning is arrangements of a person’s business andlor private affairs in order to minimize tax liability Lyons,1996. Tax Planning disini tidak sama dengan perencanaan yang merugikan penerimaan negara, karena tujuannya adalah untuk mengatur agar pajak yang harus dibayar tidak lebih dari jumlah yang seharusnya. Untuk itu perusahaan perlu melakukan penelitian dan pengumpulan ketentuan peraturan perpajakan. Lima hal yang perlu diperhatikan dalam rangka melaksanakan Tax Planning menurut Hidayat 2003 adalah: a. Pertama, wajib pajak harus mengerti peraturan perpajakan yang terkait. Akan sangat sulit dapat melakukan tax planning yang baik dan tidak melanggar undang-undang bila tax planning dirancang tidak dalam koridor undang-undang perpajakan yang berlaku. Pelaksanaan tax planning yang melanggar undang-undang akan berakibat fatal dan bahkan dapat mengancam keberhasilan tax

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA SURAKARTA Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 1 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

1 8 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

0 3 17

PENDAHULUAN Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

0 2 8

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tax Compliance Penyetoran SPT Masa Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Pangkalpinang). - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 21