Populasi Metode Penetuan Sampel

51 variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa diabuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Proses analisis faktor: a. Memilih variabel yang akan dianalisis. b. Menguji variabel-variabel dengan menggunakan metode Bartlett Test of Sphercity serta pengukuran MSA Measure of Sampling Adaquacy. 1 Lihat angka Bartletts Test dan Measure of Sampling Adquency MSA. 2 Lihat anti-image correlation untuk melihat variabel mana yang bernilai 0,5. 3 Jika masih ada variabel yang bernilai 0,5 maka harus mengeluarkan variabel tersebut, kemudian pengujian diulangi kembali sampai tidak ada variabel bernilai 0,5. c. Melakukan faktoring dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel. Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan ekstraksi variabel hingga menjadi satu atau beberapa faktor. d. Melakukan proses factor rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke faktor tertentu. Beberapa metode rotasi: 52 1 Orthogonal Rotation, yakni memutar sumbu 90 . Proses rotasi dengan metode ini masih bisa dibedakan menjadi Quartimax, Varimax, dan Equimax. 2 Oblique Rotation, yakni memutar sumbu ke kanan, tetapi tidak harus 90 . Proses rotasi dengan metode ini masih bisa dibedakan menjadi Oblimin, Promax, Orthoblique, dan lainnya. e. Interprestasi atau faktor yang telah terbentuk yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota tersebut. f. Validasi atas faktor untuk mengetahui apakah faktor yang telah terbentuk telah valid. g. Uji KMO dan Berthen Test, memiliki beberapa hal yaitu angka KMO Kaiser-Meyer-otkin haruslah berada di atas 0,5 dan signifikan harus berada di bawah 0,05 sedangkan pada uji MSA angkanya haruslah berada pada 0 sampai 1 dengan kriteria: 1 MSA = 1, Variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain. 2 MSA 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. 3 MSA 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA SURAKARTA Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 1 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

1 8 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

0 3 17

PENDAHULUAN Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

0 2 8

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tax Compliance Penyetoran SPT Masa Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Pangkalpinang). - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 21