Uji Validitas Data Reliabilitas Data

62 c. Nilai Loading Nilai loading bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu varian masuk ke dalam faktor baru. Nilai loading ini dapat dilihat dari eigenvalue, jika eigenvalue lebih dari 1 maka suatu varian layak masuk ke dalam faktor baru. Dalam penelitian ini tahap pertama pada analisis faktor adalah menilai 38 pernyataan yang akan membentuk 6 variabel, yaitu Kebijakan Perpajakan X 1 , Undang-Undang Perpajakan X 2 , Administrasi Perpajakan X 3 , Loopholes X 4 , dan Perbedaan Tarif Pajak X 5 . Variabel ini terdiri dari item-item pernyataan. Data ini diolah dengan alat bantu software SPSS 17. Ke-5 variabel yang telah dianggap valid dan reliabel, kemudian dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk diuji apakah nilainya lebih besar dari nilai KMO dan Bartlett’s Test yang di atas 0,5. Berikut ini adalah tabel dari nilai KMO dan Bartlett’s Test. Tabel 4.2 KMO and Bartlett’s Test Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .614 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 32.892 Df 10 Sig. .000 63 Pengujian untuk melihat apakah data dan variabelitem cukup layak, dapat dilihat nilai dari statistik KMO. Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai KMO adalah 0,613 dan tingkat signifikansinya 0,000. Nilai KMO yang lebih besar dari 0,5 menunjukkan bahwa variabel- variabel yang digunakan dapat dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor. 64 Pada tabel 4.8 dapat terlihat bahwa masing-masing variabel memiliki nilai MSA sebesar 0,670 untuk Kebijakan Perpajakan X 1 , 0,592 untuk Undang-Undang Perpajakan X 2 , 0,559 untuk Administrasi Perpajakan X 3 , 0,633 untuk Loopholes X 4 , dan 0,616 untuk Perbedaan Tarif Pajak X 5 . Berdasarkan hasil output pada tabel 4.8 di atas, nilai Measure of Sampling Adequacy MSA secara keseluruhan nilai MSA-nya sudah di Tabel 4.3 Anti-image Matrices Kebijakan Perpajakan Undang- Undang Perpajakan Administrasi Perpajakan Loopholes Perbedaan Tarif Pajak Anti-image Covariance Kebijakan Perpajakan .920 -.053 -.035 -.108 -.171 Undang-Undang Perpajakan -.053 .893 -.241 -.044 -.109 Administrasi Perpajakan -.035 -.241 .920 -.006 -.018 Loopholes -.108 -.044 -.006 .904 -.211 Perbedaan Tarif Pajak -.171 -.109 -.018 -.211 .866 Anti-image Correlation Kebijakan Perpajakan .670 a -.058 -.038 -.118 -.192 Undang-Undang Perpajakan -.058 .592 a -.265 -.049 -.124 Administrasi Perpajakan -.038 -.265 .559 a -.007 -.020 Loopholes -.118 -.049 -.007 .633 a -.239 Perbedaan Tarif Pajak -.192 -.124 -.020 -.239 .616 a a. Measures of Sampling AdequacyMSA Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 65 atas 0,5 dengan tingkat signifikansi jauh di bawah 0,05. Maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan sudah dapat dianalisis lebih lanjut. Tabel 4.4 Communalities Initial Extraction Kebijakan Perpajakan 1.000 .413 Undang-Undang Perpajakan 1.000 .612 Administrasi Perpajakan 1.000 .681 Loopholes 1.000 .506 Perbedaan Tarif Pajak 1.000 .554 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Selanjutnya, berdasarkan output SPSS yang ada pada tabel 4.9 di atas kita dapat melihat nilai komunalnya. Dimana pada dasarnya Communalities adalah proporsi dari varian suatu item peubah asal yang bisa dijelaskan oleh faktor utamanya. Nilai communalities menjelaskan seberapa besar keragaman atau varians itempeubah asal yang dapat diterangkan oleh faktor-faktor yang terbentuk. Nilai-nilai yang ada menunjukkan kemampuan faktor-faktor yang terbentuk dalam menerangkan varian itempeubah asal. Nilai yang terbesar dimiliki oleh variabel Administrasi Perpajakan sebesar 0,681 yang artinya 68,1 varian dari Administrasi Perpajakandapat diterangkan oleh faktor-faktor yang terbentuk. Sedangkan nilai terkecil dimiliki oleh variabel Kebijakan Perpajakan yaitu sebesar 0,413 yang artinya 41,3 varian dari Kebijakan Perpajakan dapat diterangkan oleh faktor-faktor yang terbentuk. Semakin

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA SURAKARTA Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 1 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

1 8 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

0 3 17

PENDAHULUAN Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di KPP Pratama Boyolali.

0 2 8

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tax Compliance Penyetoran SPT Masa Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Pangkalpinang). - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 21