i. Pantangan
Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu masih sering dijumpai terutama di daerah pedesaan, misalnya
larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan ataupun daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada dasarnya dan hanya diwarisi secara
turun temurun, padahal anak sangat memerlukan bahan makanan tersebut guna keperluan pertumbuhan tubuhnya Moehji, 2002.
Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang kadang-kadang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu
gizi. Misalnya bahan-bahan makanan tertentu oleh sesuatu budaya masyarakat dapat dianggap tabu untuk dikonsumsi karena alasan-alasan
tertentu Suhardjo, 2003. Dikemukakan juga oleh Nency dan Thohar 2005, bahwa kebiasaan, mitos atau kepercayaan adat istiadat
masyarakat tertentu yang tidak benar dalam pemberian makan akan sangat merugikan anak.
Berg 1986 dalam Peranan Gizi dalam Pelaksanaan Pembangunan Nasional yang dikutip oleh Kartasapoetra dan Marsetyo 2002,
mengatakan bahwa diberbagai negara atau daerah terdapat tiga kelompok masyarakat yang biasanya mempunyai makanan pantangan, yaitu anak
kecil, ibu hamil dan ibu menyusui. Khusus mengenai hal itu di Indonesia antara lain dikemukannya bahwa pada anak kecil di banyak daerah,
makanan yang bergizi dijauhkan dari anak, karena takut akan akibat- akibat yang sebaliknya. Di berbagai daerah ikan dilarang untuk anak-anak
karena menurut kepercayaan, ikan dapat menyebabkan cacingan, sakit mata atau sakit kulit. Di tempat lain kacang-kacangan yang kaya dengan
protein seringkali tidak diberikan kepada anak-anak karena khawatir perut sang anak akan kembung.
Berdasarkan penelitian Wahyuningsih 2004 diketahui bahwa sebagian sebesar anak tidak mempunyai pantangan terhadap makanan dan
sebagian kecil anak mempunyai pantangan terhadap makanan. Selain itu dalam penelitian tersebut juga dijelaskan sebagian besar makanan yang
dipantang yaitu MSG, es, pewarna dan pengawet dan sebagian kecil makanan yang dipantang yaitu telur, daging dan udang. Penelitian lain
yang dilakukan Yudi 2007 menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pantangan dengan kebiasaan makan anak.
E. Kerangka Teori