d. Pekerjaan Ibu
Menurut Senduk 2000, keluarga dengan satu orang pencari nafkah pendapatan dalam hal ini ibu tidak bekerja akan memiliki biaya hidup
yang lebih sedikit dibandingkan dengan keluarga dengan dua orang yang bekerja tetapi mereka memiliki keuntungan lebih, dimana ibu tinggal di
rumah untuk lebih memperhatikan anak-anaknya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wahyuningsih 2004,
menunjukkan sebagian besar ibu tidak bekerja dan sebagian kecilnya bekerja. Penelitian lain yang dilakukan Herawati 1998 menyatakan
bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan makan anak dengan pekerjaan ibu.
e. Tingkat Pendapatan Orang Tua
Pendapatan merupakan faktor tidak langsung yang mempengaruhi konsumsi pangan, dimana terdapat hubungan yang positif antara
pendapatan dan gizi karena pendapatan merupakan faktor penting bagi pemilihan kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Keluarga
yang berpendapatan rendah sering kali tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan sehingga kebutuhan gizi anggota keluarga
kurang tercukupi Berg, 1986. Hal senada diungkapkan oleh Soehardjo 1989 bahwa jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi keluarga
dipengaruhi oleh status ekonomi.
Namun demikian Soehardjo 1989 menambahkan bahwa pengeluaran uang yang lebih banyak untuk pangan tidak menjamin lebih
beragamnya konsumsi pangan. Berg 1986 juga mengatakan bahwa peningkatan pendapatan tidak selalu membawa perbaikan pada konsumsi
pangan karena walaupun banyak pengeluaran untuk pangan, belum tentu kualitas makanan yang dikonsumsi lebih baik. Perlu juga diketahui
bahwa peningkatan pendapatan walaupun meningkatkan pengeluaran belum tentu pengeluaran itu digunakan untuk pangan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wahyuningsih 2004 didapatkan sebagian besar orang tua berpendapatan rendah dan sebagian
kecilnya berpendapatan tinggi. Penelitian lain yang dilakukan Yudi 2007 menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan makan
anak dengan pendapatan orang tua.
f. Pengetahuan Ibu tentang Gizi