47
5. Ukuran Perusahaan
Menurut Muliati 2011:31 ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai
cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu
perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium firm, dan perusahaan kecil small firm.
Perusahaan berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan lebih luas sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak
lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan, maka perusahaan akan menghadapi
tuntutan lebih besar dari para stakeholder untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih transparan dan lebih tepat waktu Nuryaman,
2009:93. Teori agensi agency theory yang diungkapkan oleh Jensen dan
Meckling 1976:310 menjelaskan bahwa perusahaan besar memiliki biaya agensi agency cost yang lebih besar karena semakin besar ukuran suatu
perusahaan, maka semakin tinggi atau semakin luas pula rantai komando dalam perusahaan tersebut, sehingga biaya pengawasan yang timbul juga
akan semakin besar. Untuk mengurangi biaya agensi agency cost tersebut, perusahaan akan mengungkapkan lebih banyak informasi atau
akan melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi tingkat pengungkapan informasi
48 karena perusahaan besar harus memenuhi public demand atas
pengungkapan informasi yang lebih luas. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar cenderung akan mengungkapkan lebih banyak informasi
daripada perusahaan kecil Perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar pula. Dengan
sumber daya yang besar tersebut, perusahaan perlu dan mampu membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Informasi itu sekaligus
menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk dapat
melakukan pengungkapan yang lebih luas. Sebaliknya, perusahaan kecil dengan sumber daya yang relatif kecil mungkin tidak memiliki informasi
siap saji sebagaimana perusahaan besar, sehingga untuk menyajikan informasi yang lebih luas dibutuhkan biaya yang besar.
Menurut Sawir 2004:101-102, ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan. Pertama, ukuran perusahaan
dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal
yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas
dapat menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga
membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan.
49 Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar
dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang
lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar kemungkinan
kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang.
Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak
laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti
perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka
menjadi suatu sistem manajemen. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan tiga alternatif
indikator, antara lain nilai total aset yang dapat diperoleh dari neraca, kemudian besarnya total penjualan bersih yang dapat diperoleh dari
laporan laba rugi dan yang terakhir adalah nilai kapitalisasi pasar yang diperoleh dengan cara mengalikan jumlah saham yang beredar dengan
harga saham. Perusahaan yang berukuran besar lebih karena perusahaan tersebut
cenderung mudah mempublikasikan laporan keuangan dan cenderung berada dalam posisi kinerja yang stabil. Ukuran perusahaan yang besar
50 akan membuat harga saham perusahaan berada pada posisi kuat dan
penguatan pada besarnya ukuran perusahaan akan membuat harga saham yang berangkutan menguat di pasar modal Ramadhano et al, 2011:5.
B. Penelitian Sebelumnya
Berikut ini adalah penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
ini:
51
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Sekarang dengan Sebelumnya
No Penelitian
Tahun Variabel
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Susiana dan
Herawaty 2007
Independenden: Independensi, mekanisme
corporate governance, kualitas audit
Dependen: Integritas laporan
keuangan Menggunakan data
perusahaan publik yang terdaftar di BEI
Metode analisis yang digunakan adalah
regresi berganda. Penelitian sekarang
regresi logistik. Menambahkan
variabel independen tenur audit dan
ukuran perusahaan. Independensi, mekanisme
corporate governance, kualitas audit mempunyai
pengaruh tidak signifikan terhadap integritas laporan
keuangan.
2 Jamaan
2008 Independen: mekanisme
corporate governance, badan usaha jumlah
partner izin usaha, audit brand name afiliasi,
spesialisasi industri Dependen:
integritas laporan keuangan
Menggunakan data perusahaan publik yang
terdaftar di BEI Metode analisis yang
digunakan adalah regresi berganda.
Penelitian sekarang regresi logistik.
Menambahkan variabel independen
tenur audit, reputasi auditor dan ukuran
perusahaan. Kepemilikan institusional,
komisaris independen, komite audit, spesialisasi
industri berpengaruh signifikan terhadap
integritas laporan keuangan. Jumlah partner izin
usaha, audit brand name afiliasi berpengaruh tidak
signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
52
No Penelitian
Tahun Variabel
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3 Perwirasari
2009 Independen:
Kepemilikan manajerial, kepemikian institusi,
komite audit, dewan direksi, dewan komisaris,
kualitas audit, ukuran perusahaan.
Dependen: integritas laporan
keuangan Menggunakan data
perusahaan publik yang terdaftar di BEI
Metode analisis yang digunakan adalah regresi
berganda. Penelitian sekarang regresi logistik.
Menambahkan variabel independen reputasi
auditor. Kepemilikan manajerial
berpengaruh signifikan terhadap Integritas laporan
keuangan. Kepemilikan institusional,
komite audit, dewan direksi, dewan komisaris, tenur
audit, ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan
terhadap integritas laporan keuangan.
4 Hardiningsih
2010 Independenden:
Independensi, komite audit, komisaris
independen, dewan komisaris, kepemilikan
institusional, kepemilikan manajerial, kualitas audit
Dependen: integritas laporan
keuangan Menggunakan data
perusahaan publik yang terdaftar di BEI
Menambahkan variabel independen tenur audit,
reputasi auditor dan ukuran perusahaan.
Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan
terhadap integritas laporan keuangan.
Independensi auditor, komite audit, komisaris
independen, kepemilikan institusional, dewan direksi,
kualitas audit berpengaruh tidak signifikan terhadap
integritas laporan keuangan.
53 Sumber: Diolah dari berbagai referensi
No Penelitian
Tahun Variabel
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5 Oktadella dan
Zulaikha 2010
Independen: Kepemilikan manajerial,
kepemikian institusi, komite audit, dewan
direksi, dewan komisaris, kualitas audit, Dependen:
integritas laporan keuangan
Menggunakan data perusahaan publik
yang terdaftar di BEI.
Metode analisis yang digunakan adalah
regresi logistik. Menambahkan variabel
independen tenur audit. Kepemilikan institusional,
komite audit, kualitas audit berpengaruh signifikan
terhadap integritas laporan keuangan.
Kepemilikan manajerial, komisaris independen,
berpengaruh tidak signifikan terhadap integritas laporan
keuangan.
6 Putra dan
Muid 2012 Pengaruh Independensi,
Mekanisme Corporate Governance, Kualitas
Audit dan Manajemen Laba terhadap integritas
Laporan Keuangan Menggunakan data
perusahaan publik yang terdaftar di BEI
Metode analisis yang digunakan adalah regresi
berganda. Penelitian sekarang regresi logistik.
Menambahkan variabel independen ukuran
perusahaan Independensi, komite audit,
kualitas audit dan manajemen laba
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan
keuangan. Kepemilikan manajerial,
komisaris independen, kepemilikan instiusi
berpengaruh tidak signifikan terhadap integritas laporan
keuangan.
54 Adapun perbedaan dan persamaan penelitian sekarang dengan
sebelumnya adalah penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian Oktadella dan Zulaikha 2010 yang berjudul analisis corporate governance
terhadap integritas laporan keuangan. Perbedaan dengan metode sebelumnya adalah Penelitian ini
mengambil periode tahun 2010-2012. Penelitian ini menghilangkan variabel kontrol profitabilitas dan leverage serta menjadikan variabel kontrol ukuran
perusahaan menjadi variabel independen serta menambahkan tenur audit sebagai variabel independen.
C. Kerangka Berpikir
1. Keterkaitan antar variabel