D. Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS
Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS dalam bahasa Inggris Integrated Management of Childhood Illness IMCI adalah suatu manajemen
melalui pendekatan terintegrasiterpadu dalam tatalaksana balita sakit yang datang di pelayanan kesehatan, baik mengenai beberapa klasifikasi penyakit,
status gizi, status imunisasi maupun penanganan balita sakit tersebut dan konseling yang diberikan surjono et al, wijaya, 2009, Depkes RI, 2008.
Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat kefasilitas
rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria DHF, infeksi telinga, malnutrisi,
pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi dan Anak Balita serta menekan morbilitas
untuk penyekit tersebut Depkes RI, 2005.
E. Konseling Dalam MTBS
Konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu
orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis
yang dialami dalam kehidupannya Yusuf Juntika, 2005. Pengertian konseling tidak dapat dipisahkan dengan bimbingan karena
keduanya merupakan sebuah keterkaitan. Muhamad Surya, 1988 mengungkapkan bahwa konseling merupakan bagian inti dari kegiatan
bimbingan secara keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah individu
secara pribadi. Konseling dalam alur MTBS, pemberian konseling menjadi unggulan sekaligus pembeda dari alur pelayanan sebelum MTBS. Materi
meliputi kepatuhan minum obat, cara minum obat, menasehati cara pemberian makanan sesuai umur, memberi nasehat kapan melakukan
kunjungan ulang atau kapan harus kembali segera. Dengan pemberian konseling diharapkan pengantar atau ibu pasien mengerti penyakit yang
diderita, cara penanganan anak di rumah, Magester Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan memperhatikan perkembangan penyakit
anaknya sehingga mengenali kapan harus segera membawa anaknya ke petugas kesehatan serta diharapkan memperhatikan tumbuh kembang anak
dengan cara memberikan makanan sesuai umurnya. Semua pesan tersebut tercermin dalam Kartu Nasehat Ibu KNI yang diberikan setelah ibu atau
pengantar balita sakit mendapatkan konseling. Ini untuk pengingat pesan- pesan yang disampaikan serta menjadi pengingat cara perawatan dirumah.
Menurut Enjang AS 2009 Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai konselor adalah:
1 Kesiapan Konseling
Faktor yang mempengaruhi kesiapan konseling adalah motivasi memperoleh bantuan, pengetahuan klien tentang konseling, kecakapan
intelektual, tingkat tilikan terhadap masalah, dan harapan terhadap peran konselor.
Hambatan dalam persiapan konseling: a.
penolakan, b.
situasi fisik,
c. pengalaman konseling yang tidak menyenangkan,
d. pemahaman konseling kurang,
e. pendekatan kurang,
f. iklim penerimaan pada konseling kurang.
Penyiapan klien: a.
Orientasi pra konseling, b.
teknik survey terhadap masalah klien, c.
memberikan informasi pada klien, d.
pembicaraan dengan berbagai topik, e.
menghubungi sumber-sumber referal. 2
Memperoleh Riwayat Kasus Riwayat kasus merupakan kumpulan informasi sistematis tentang
kehidupan sekarang dan masa lalu. Riwayat kasus, biasanya tercatat
dalam rekam medis.
3 Psikodiagnostik
Psikodiagnostik meliputi pernyataan masalah klien, perkiraan sebab- sebab kesulitan, kemungkinan teknik konseling, perkiraan hasil
konseling.
F. Proses Konseling