Karakteristik Evaluasi Pelaksanaan Konseling MP-ASI menurut Orang

C. Karakteristik Evaluasi Pelaksanaan Konseling MP-ASI menurut Orang

Tua Balita 6. Pendidikan Orang Tua Tabel 5.6 menunjukkan, rata-rata tingkat pendidikan orang tua balita yaitu SMA. Tingkat pendidikan orang tua balita paling tinggi perguruan tinggi sebanyak 1 responden dan tingkat pendidikan orag tua balita paling rendah SMP sebanyak 2 responden. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pendidikan Orang Tua Balita di Puskesmas Wilayah Jakarta Tahun 2012 Pendidikan Frekuensi SMP 2 SMA 12 Perguruan Tinggi 1 Total 15 D. Gambaran Pelaksanaan Konseling Berdasarkan Wawancara pada Petugas Tabel 5.7 Distribusi Hasil Wawancara pada Petugas. Aspek Uraian Persiapan Keseluruh responden 15 petugas mengatakan dalam tahap persiapan yang dipersiapakan adalah materi yang sesuai kasus anak, dan kartu nasehat ibu KNI atau bagan MTBS. Responden di Puskesmas Pasar Minggu menambahkan dalam tahap persiapan konseling yaitu pasien dan orang tua agar tenang dan bisa menyimak konseling. Bagan KNI atau bagan MTBS terlampir Perencanaan Keseluruh responden 15 petugas mengatakan melakukan perencanaan agar anak mendapat makanan sesuai usia anak, agar orang tua paham dalam memberikan makan sesuai usia anak, agar orang tua paham dalam memberikan MP-ASI yang sesuai dengan bagan MTBS Implementasi Dalam implementasi tidak dilakukan wawancara, dilakukan dengan observasi. Hasil yang didapat yaitu sebanyak 10 petugas melakukan implementasi dengan baik dan 5 petugas melakukan implementasi dengan cukup. Evaluasi Sebagian besar responden 13 petugas mengatakan melakukan evaluasi pelaksanaan konseling pemberian MP-ASI dengan mengecek pemahaman ibu atau bertanya lagi kepada ibu mengenai konseling yang diberikan, mengecek buku pasien. Di Puskesmas Cilandak dalam tahap evaluasi yaitu dengan meminta orang tua agar kembali lagi dalam waktu 2 minggu agar terlihat perubahan anak Kekuatan dalam pelaksanaan konseling Kekuatan dalam pelaksanaan konseling yaitu: a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu tentang pemberian makan anak, tentang MP-ASI yang sesuai usia anak, meningkatkan BB anak dan anak sehat. b. Puskesmas Pasar Minggu, Cilandak dan Pulogadung menambahkan kekuatan dalam pelaksanaan konseling yaitu ada media, ada petugas dan ada materi. Kelemahan dalam pelaksanaan konseling a. Setiap Puskesmas tidak memiliki ruang khusus untuk pelaksanaan konseling MTBS sehingga kurang efektif dalam pemberian konseling. b. Setiap puskesmas memiliki kelemahan yang sama diantaranya adalah kurangnya SDM terutama di Puskesmas Kebayoran Lama, Cilandak. Dan ditunjang dari faktor Pendidikan orang tua balita yang rendah, anak sakit dan rewel, ekonomi yang rendah, orang tua yang kurang kooperatif sehingga konseling yang diberikan kurang efektif. Peluang untuk kedepannya a. Terus-menerus dilakukan konseling agar menambah pengetahuan ibu tentang pemberian makan anak yang benar. di perbanyak konseling, diperbanyak media, melakukan pelatihan MTBS. b. Puskesmas Pulogadung menambahkan terus dilakukan konseling karena inti dari MTBS adalah konseling, diadakan pelatihan MTBS, seminar dan praktek untuk menambah pengetahuan petugas. c. Puskesmas Kebayoran lama mengatakan bekerjasama dengan pihak gizi Yang menimbulkan ketidak berhasilan konseling a. Keterbatasan waktu, pasien banyak, pendidikan ibu, ketelatenan orang tua dan kesadaran orang tua yang kurag. b. Sarana dan prasarana yang kurang seperti media yang kurang bagan KNI ini terjadi di Puskesmas Kebayoran Lama, Jatinegara, Pulogadung. c. Tidak ada ruangan khusus untuk konseling MTBS sehingga petugas kurang nyaman dalam memberikan konseling. d. Faktor dari petugas yaitu kurangnya pengetahuan petugas, karena masih banyak responden yang belum mendapatkan pelatihan MTBS, kurangnya motivasi petugas dalam melaksanakan konseling

E. Gambaran Pelaksanaan Konseling Pemberian MP-ASI di Tiap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007

0 27 61

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam memberikan makanan pendamping air susu ibu di Puskesmas Pamulang 2010

5 16 101

Gambaran Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia Kurang dari 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2014

6 39 152

Alasan Ibu Memberikan Makanan Pendamping ASI Dini Dengan Pendekatan Teori Health Belief Model Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013

1 36 196

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN PERKEMBANGAN Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Di Kelurahan Bulakan

0 3 17

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP ASI) PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODADI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010.

1 5 114

HUBUNGAN POLA PEMBERIAN ASI DAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU ( MP – ASI ) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI DI PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG 2008 - UDiNus Repository

0 0 2

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode050

0 0 3

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL

0 0 9

HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

0 0 10