C. Gambaran Pelaksanaan Konseling Pemberian MP-ASI di Puskesmas
Wilayah Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2 petugas melakukan pelaksanaan konseling dengan baik dan 13 petugas melakukan
pelaksanaan konseling cukup baik. Ini menunjukkan sebagian besar Puskesmas dalam pelaksanaan konseling pemberian MP-ASI cukup baik
dalam pelaksanaannya. Penelitian Pudjiastuti 2002 tentang analisis kepatuhan petugas
Puskesmas terhadap tatalaksana manajemen terpadu balita sakit di Puskesmas DKI Jakarta mengatakan kepatuhan tatalaksana konseling, 17
orang kepatuhannya cukup baik dan 6 orang kepatuhannya kurang. Penelitian Graf R, 2009 mengatakan status gizi lebih baik pada
kelompok anak yang ibunya mendapat perlakuan konseling dan anak diberikan MP-ASI dibanding dengan anak yang hanya diberikan MP-ASI.
Penelitian Laksono 2009, tentang pengaruh pemberian makanan tambahan dan konseling gizi terhadap status gizi anak balita gizi buruk
kota Kendari dan Kabupaten Konewe, mengatakan pemberian makanan tambahan dan pemberian konseling gizi pada keluarga dapat
meningkatkan status gizi anak.
D. Gambaran Evaluasi Langkah-langkah Pelaksanaan Konseling
Pemberian MP-ASI Menurut Orang Tua Balita
Hasil penelitian menunjukkan dalam tahap persiapan pelaksanaan konseling pemberian MP-ASI seluruhnya 15 petugas melakukan persiapan
dengan baik. Dalam tahap perencanaan sebanyak 13 petugas melakukan perencanaan baik dan 2 petugas melakukan perencanaan cukup baik. Dalam
tahap implementasi sebanyak 11 petugas melakukan dengan baik, sebanyak 2 petugas melakukan implementasi pelaksanaan konseling dengan cukup baik
dan sebanyak 2 petugas melakukan implementasi pelaksanaan konseling kurang baik. Dan dalam tahap evaluasi sebanyak 1 petugas melakukan dengan
baik, sebanyak 11 petugas melakukan evaluasi dengan cukup baik dan 3 petugas melakukan kurang baik.
Alasan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan konseling pemberian MP-ASI adalah untuk menilai apa yang sudah dicapai dan mengidentifikasi
keterbatasan yang ada dalam pelaksanaan program. Evaluasi juga bermanfaat untuk pengembangan staf dengan meningkatkan pemahaman staf atas program
yang akan menghasilkan pembaharuan Dignan dan Carr dalam Musnitarini, 2005.
Dignan dan Carr dalam Musnitarini 2005, mengatakan suatu program promosi kesehatan harus melalui tahapan analisis komunitas untuk mengkaji
kebutuhan sasaran dilanjutkan dengan proses pengembangan program kemudian diimplementasikan, setelah pelaksanaan program diperlukan
evaluasi.
E. Gambaran Evaluasi Pelaksanaan Konseling Pemberian MP-ASI di