Susut Pengeringan : Tidak lebih dari 0,5; di lakukan pengeringan pada suhu
105
o
selama 3 jam Dirjen POM,1995.
2.6 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT
Kemajuan dalam teknologi kolom, sistem pompa tekanan tinggi, dan detektor yang sensitif telah menyebabkan perubahan kromatografi kolom cair menjadi
suatu sistem pemisahan dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi. Metode ini dikenal sebagai kromatografi cair kinerja tinggi atau disebut juga dengan HPLC
High Performance Liquid Chromatograpy. Dengan teknologi ini dalam banyak hal dapat menghasilkan pemisahan yang sangat cepat seperti pada kromatografi
gas, dengan keunggulan zat-zat yang tidak menguap atau yang tidak tahan panas dapat dikromatorafi tanpa peruraian atau tanpa perlunya membuat derivat yang
dapat menguap Dirjen POM, 1995. Pada kromatografi cair kinerja tinggi KCKT menggunakan pelarut atau fase
gerak yang mempunyai sifat seperti: -
Murni, tanpa cemaran -
Tidak bereaksi dengan kemasan -
Sesuai dengan detektor -
Dapat melarutkan cuplikan -
Mempunyai viskositas rendah -
Memungkinkan memperoleh kembali cuplikan dengan mudah, jika diperlukan
- Harganya wajar Johnson,1991.
Alat utama HPLC yaitu terdiri tandon pelarut, pipa, pompa, penyuntikan, kolom, detektor, perekam.
1. Tandon Pelarut
Tandon pelarut atau fase gerak mempunyai ciri yaitu bahan tendon harus lembab terhadap berbagai fase gerak berair dan tak berair. Sehingga baja anti
karat jangan dipakai pada pelarut yang mengandung ion halida dan jika harus bertekanan, hindari menggunakan gelas. Daya tampung tendon harus lebih besar
dari 500 ml, yang dapat digunakan selama 4 jam untuk kecepatan air yang umumnya 1-2 mlmenit Munson,1991.
2. Pipa
Pipa merupakan penyambung seluruh bagian sistem. Garis tengah dalam pipa sebelum penyuntikan tidak berpengaruh, hanya saja harus lembam dan tahan
tekanan serta mampu dilewati pelarut dengan volume yang memadai. Tetapi garis tengah dan panjang pipa setelah penyuntikan sangat menentukan Munson,1991.
3. Pompa
Pompa harus dibuat dari bahan yang lembam terhadap semua bahan pelarut. Bahan yang umum digunakan adalah gelas, baja nirkarat, teflon dan batu nilam.
Pompa harus mampu menghasilkan tekanan sampai 5000 psi pada kecepatan sampai 3 mlmenit. Aliran pelarut dari pompa harus tanpa denyut atau direndam
untuk menghasilkan denyut, karena denyut alir pelarut dapat menyebabkan hasil yang lancung bagi beberapa detektor. Kecepatan alir yang dihasilkan pompa harus
tetap, baik untuk keperluan jangka pendek maupun panjang Munson,1991. 4.
Sistem penyuntikan Teknik penyuntikan harus dilakukan dengan cepat untuk mencapai ketelitian
maksimum analisi kuantitatif. Yang terpenting sistem harus dapat mengatasi tekanan balik yang tinggi tanpa kehilangan cuplikan. Pada saat pengisian