Obat Kulit Topikal Kortikosteroid

Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak ; dan mempengaruhi juga fungsi sistem kardiovaskular, ginjal, otot lurik, sistem syaraf dan organ lain. Karena fungsi kortikosteroid penting untuk kelangsungan hidup organisme, maka dikatakan bahwa korteks ardenal berfungsi homeostatik, artinya : penting bagi organisme untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan Suharti,1995. Kortikosteroid merupakan obat-obat manjur terkuat dalam pengebotan gangguan kulit dan digunakan secara luas. Berkat efek antiradang dan antimitosisnya yang menghambat atau mencegah pembelahan sel zat-zat ini dapat menyembuhkan dengan efektif bermacam-macam bentuk ekzem dan dermatitis, psoriasis penyakit sisik, prurigo bintil-binti gatal, berbagai rupa gatal-gatal, dan lain-lain. Akan tetapi tidak jarang gangguan khususnya ekzem segera kambuh lagi, terutama bila digunakan fluorkortikoida dengan khasiat kuat Tan Hoan Tjay, 2002. Menurut Anief, 1999 obat kortikosteroid tersedia dalam bentuk salep dan krim. Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok dan salep tidak boleh berbau tengik. Krim adalah suatu salep yang berupa emulsi kental, mengandung tidak kurang dari 60 air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Sedangkan menurut Farmakope Edisi IV, 1995 krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air.

2.5 Betametason valerat

Rumus Bangun: Struktur Betametason Valerat Rumus Molekul : C 22 H 37 FO 6 Berat Molekul : 476,58 Nama Kimia : 9-fluoro- 11β,17,21-trihidroksi-16β-metilpregna-1,4-diena- 3,20-dion17-valerat[2152-44-5] Pemerian : Serbuk, putih sampai praktis putih, tidak berbau, melebur pada suhu lebih kurang 190 o disertai peruraian Kelarutann : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut di dalam aseton dan dalam kloroform, larut dalam etanol, sukar larut dalam benzena dan dalam eter Syarat Kadar : Betametason valerat mengandung tidak kurang dari 97,0 Dan tidak lebih dari 103,0 C 27 H 37 FO 6 , dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan Wadah Penyimpanan : Penyimpanannya dalam wadah tertutup rapat Baku Pembanding : Betametason valerat BPFI; di lakukan pengeringan pada suhu 105 o selama 3 jam sebelum digunakan Susut Pengeringan : Tidak lebih dari 0,5; di lakukan pengeringan pada suhu 105 o selama 3 jam Dirjen POM,1995.

2.6 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT

Kemajuan dalam teknologi kolom, sistem pompa tekanan tinggi, dan detektor yang sensitif telah menyebabkan perubahan kromatografi kolom cair menjadi suatu sistem pemisahan dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi. Metode ini dikenal sebagai kromatografi cair kinerja tinggi atau disebut juga dengan HPLC High Performance Liquid Chromatograpy. Dengan teknologi ini dalam banyak hal dapat menghasilkan pemisahan yang sangat cepat seperti pada kromatografi gas, dengan keunggulan zat-zat yang tidak menguap atau yang tidak tahan panas dapat dikromatorafi tanpa peruraian atau tanpa perlunya membuat derivat yang dapat menguap Dirjen POM, 1995. Pada kromatografi cair kinerja tinggi KCKT menggunakan pelarut atau fase gerak yang mempunyai sifat seperti: - Murni, tanpa cemaran - Tidak bereaksi dengan kemasan - Sesuai dengan detektor - Dapat melarutkan cuplikan - Mempunyai viskositas rendah - Memungkinkan memperoleh kembali cuplikan dengan mudah, jika diperlukan - Harganya wajar Johnson,1991. Alat utama HPLC yaitu terdiri tandon pelarut, pipa, pompa, penyuntikan, kolom, detektor, perekam.