Pengertian Manajemen Risiko Manajemen Risiko

2. Pengertian Manajemen Risiko

Menurut Ferry 2008:5 manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi, kuantifkasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses. Menurut Committee of Sponsoring Organizations COSO dalam Irfa 2006, risk management manajemen resiko dapat diartikan sebagai: “a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within its risk appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives .” Definisi risk management di atas dapat dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata-kata kunci sebagai berikut: a. On going process Risk management dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara berkala. Risk management bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali one time event. b. Effected by people Risk management ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan organisasi. Untuk lingkungan institusi Pemerintah, risk management dirumuskan oleh pimpinan dan pegawai institusidepartemen yang bersangkutan. 33 c. Applied in strategy setting Risk management telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh manajemen puncak organisasi. Dengan penggunaan risk management, strategi yang disiapkan disesuaikan dengan risiko yang dihadapi oleh masing-masing bagianunit dari organisasi. d. Applied across the enterprise Strategi yang telah dipilih berdasarkan risk management diaplikasikan dalam kegiatan operasional, dan mencakup seluruh bagianunit pada organisasi. Mengingat risiko masing-masing bagian berbeda, maka penerapan risk management berdasarkan penentuan risiko oleh masing- masing bagian. e. Designed to identify potential events Risk management dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi. f. Provide reasonable assurance Risiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan dan pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal. g. Geared to achieve objectives Risk management diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. 34 Menurut McNamee 1998 dalam Habiburrochman 2007 mendefinisikan risk sebagai “a concept used to express uncertainty about events andor their outcomes that could have a material effect on the goals of the organization”. Ketidakpastian yang menimbulkan dampak material perlu dikelola untuk mengamankan tujuan perusahaan. Dalam operasi perusahaan yang semakin komplek dan adanya globalisasi, pemahaman atas risiko bisnis merupakan elemen penting dalam pengelolaan perusahaan. Pemahaman atas risiko menjadi penting karena dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain, kemungkinan timbulnya risiko harus dapat diidentifikasi, diukur dan mendapatkan perhatian prioritas risk assesment yang selanjutnya dikelola risk management agar dapat dihindari atau dikurangi. Selim and McNamee, 1999 dalam Habiburrochman, 2007. Aktivitas manajemen risiko merupakan suatu tindakan dengan penuh pertimbangan untuk menghilangkan keanehan keanehan demi kepentingan bersama, meningkatkan hasil yang baik dan mengurangi hasil yang buruk Borge Subakti, 2002. Sedangkan menurut Culp 2001:14 dalam Habiburrochman 2007 melihat manajemen risiko adalah proses seseorang mencoba untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang dihadapi adalah risiko-risiko yang diyakininya kemungkinan dapat terjadi sehingga diperlukan langkah-langkah nyata agar tujuan perusahaan tetap tercapai. 35 Dari berbagai uraian di atas serta dihubungkan dengan pengertian risiko sendiri maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa manajemen risko merupakan serangkaian tindakan identifikasi dari kejadian-kejadian yang kemungkinan menimbulkan dampak buruk bagi tercapainya tujuan perusahaan. Diperlukan persiapan, pendekatan dan pemahaman yang baik untuk mengendalikan risiko agar tujuan bisnis yang telah ditetapkan tercapai. Definisi ini mempunyai relevansi dengan ungkapan Culp 2001,14 dalam Habiburrochman 2007 yang menyatakan bahwa manajemen risiko merupakan bagian yang terintegrasi dengan strategi perusahaan dan keuangan perusahaan. Paradigma baru dalam pengendalian intern yang memandang risiko sebagai pemicu dari aktivitas organisasi. Aktivitas organisasi usaha berbeda-beda sehingga pemahaman risiko mengikuti industrinya masing- masing. McNamee 1998 dalam Habiburrochman 2007 mengemukakan 3 tiga elemen yang harus diperhatikan agar pemahaman dan pengelolaan lingkungan risiko berjalan sukses yaitu: a. A means to thoroughly understand the business process. b. A framework and language for discussing risk among managers and auditors. c. A process to open up the imagination about significant risk potential 36

3. Manajemen Risiko Pada Perbankan Syariah