Penilaian Efektivitas Kinerja Uji Kualitas Data

menyatakan penting, 4 responden menyatakan cukup penting, 1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan suatu struktur pengawasan intern untuk meminimal risiko.

4. Penilaian Efektivitas Kinerja

Perhitungan rata-rata digunakan untuk memperoleh tingkat efektivitas secara keseluruhan digunakan analisis statistik rata-rata average adalah niali mewakili himpunan atau sekelompok data a set of data, Supranto dalam Isnaeni, 2006:49 Jumlah Skor Kriterium = Skor Tertinggi x Jumlah Pertanyaan x Jumlah Responden Tingkat Persentase Efektivitas = 100 x bi ai Keterangan: ai = Total Skor ke-i bi = Jumlah Skor Kriterium ke-i 97 Tabel 4.42 Tingkat Efektivitas Kategori Persentase Sangat Efektif 80 - 100 Efektif 60 -79 Cukup Efektif 40 - 59 Tidak Efektif 40 Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan efektivitas peran fungsi audit internal adalah sebanyak 19 butir yang diantaranya 18 butir dinyatakan valid dan 1 butir dinyatakan tidak valid, sehingga skor ktiterium yang dapat ditetapkan adalah: Skor kriterium = 5 x 18 x 38 = 3.420 Tingkat Persentase Efektivitas = 100 3420 2702 × = 78,82 Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data hasil keluaran PFAI sangat besar manfaatnya dalam pelaksanaan tugas audit internal. Tingkat efektivitas sebesar 78,82 menunjukkan bahwa compliance, verifikasi, evaluasi dan rekomendasi sangat membantu dalam 98 tugas audit internal melakukan perannya pada aktivitas pemeriksaan intern dalam perusahaan perbankan syariah. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan operasional manajemen risiko adalah sebanyak 16 butir yang diantaranya 16 butir dinyatakan valid dan tidak terdapat butir yang dinyatakan tidak valid, sehingga skor ktiterium yang dapat ditetapkan adalah: Skor kriterium = 5 x 16 x 38 = 3.040 Tingkat Persentase Efektivitas = 100 3040 2405 × = 79,11 Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data hasil keluaran OMR sangat penting manfaatnya bagi audit internal. Tingkat efektivitas sebesar 79,11 menunjukkan bahwa manajemen risiko yang efektif, identifikasi dan pemetaan risiko dan pelaksanaan tugas manajemen risiko dapat mengurangi tingkat risiko yang terjadi pada operasional mananjemen risiko pada perbankan syariah. Setelah mengetahui tingkat efektivitas pada masing-masing variabel, maka dapat ditentukan rata-rata tingkat efektivitas sebagai berikut: 99 μ = 2 , 79 82 , 78 + 11 = 2 93 , 157 = 78,97 Hal ini berarti , rata-rata efektivitas PFAI sebagai faktor pendukung dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah adalah 78,97 yaitu efektif berada pada kuadran II lihat gambar 4.1. Gambar 4.1 Tingkat Efektivitas Pada Kuadran Kuadran I Sangat Efektif 80 - 100 Kuadran II Efektif 60 - 79 Kuadran III Kurang Efektif 40 - 59 Kuadran IV Tidak Efektif 40 100

5. Diagram Kartesius