Standar Audit Internal Peran Audit Internal

Menurut Susan 2008:6 ”Audit internal adalah proses pemeriksaan audit yang dilakukan oleh bagian auditor internal terhadap pelaksanaan keuangan perusahaan dan pelaksanaan kebijakan perusahaan sehingga dapat dipercaya dan pengendalian internal perusahaan. Berdasarkan beberapa pengertian audit internal diatas dapat disimpulkan audit internal adalah suatu aktivitas pemeriksaan audit yang dilakukan oleh bagian auditor internal secara independen dan obyektif untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasi perusahaan.

3. Standar Audit Internal

Berdasarkan Institute of Internal Auditor 2001 yang dikutip dari Nurbaedah 2009, tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan, serta menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan. Kelima standar lingkup audit IIA memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal: a. Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional dan keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan dilaporkan. b. Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang berlaku. 17 c. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana asset dijaga, dan memverifikasi keberadaan asset tersebut. d. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan. e. Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka telah dilakukan sesuai dengan rencana dan apakah mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka.

4. Peran Audit Internal

Berikut ini adalah aktivitas pemeriksaan intern dan merupakan peran dari auditor intern dalam perusahaan Tugiman, 2006:17 dalam Nurbaedah, 2009: a. Compliance Aktivitas ini untuk menilai sampai sejauh mana tingkat kepatuhan para pegawai terhadap kebijaksanaan, prosedur, peraturan-peraturan dan praktek usaha yang lazim, serta undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempunyai aturan. b. Verifikasi Kegiatan verifikasi difokuskan pada ketelitian, keandalan berbagai data manajemen dan evaluasi apakah data tersebut relevan serta memenuhi kebutuhan manajemen yang meliputi laporan keuangan dan kekayaan pisik serta hasil operasi perusahaan. 18 c. Evaluasi Aktivitas ini menilai bentuk pengendalian intern yang ditetapkan perusahaan dan meliputi penilaian terhadap pengendalian akuntansi dan operasi, juga menilai hasil-hasil pelaksanaan dan petugas pelaksanaannya. d. Merekomendasi Merekomendasikan suatu rangkaian tindakan kepada pihak manajemen. Dalam melaksanakan peranan audit internal tersebut perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu Slamet, 2003: a. Internal auditor harus menentukan peranan yang paling sesuai untuk organisasinya. b. Internal auditor harus memperhatikan persyaratan profesi agar tetap independen dan obyektif. c. Internal auditor juga harus juga merasa yakin bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan peranan tersebut. d. Internal auditor sepatutnya memberikan umpan balik kepada manajemen sebagai bagian dari proses pelaporan hasil audit, bilamana terdapat resiko baru yang telah dididentifikasikanoleh internal audit selama pekerjaan auditnya. 19 e. Internal audit mendukung kebutuhan untuk mengembangkan proses manajemen risiko terdefinisi secara jelas, bilamana suatu organisasi tidak mempunyai proses manajemen risiko yang redefinisi secara jalas.

5. Fungsi dan Tujuan Audit Internal