Diagram Kartesius Uji Kualitas Data

5. Diagram Kartesius

Nilai rata-rata yang telah diperoleh dengan perhitungan faktor tersebut, ditempatkan pada diagram kartesius secara berurutan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Tabel 4.43 Rata-rata Skor Sumber: Data primer yang diolah P Skor Rata-Rata ΣSkorJml Responden P Skor Rata-Rata ΣSkorJml Responden 1 153 4.03 20 141 3.71 2 153 4.03 21 142 3.74 4 148 3.89 22 145 3.82 5 151 3.97 23 150 3.95 6 152 4.00 24 153 4.03 7 159 4.18 25 157 4.13 8 137 3.61 26 152 4.00 9 151 3.97 27 145 3.82 10 150 3.95 28 145 3.82 11 140 3.68 29 148 3.89 12 153 4.03 30 155 4.08 13 147 3.87 31 160 4.21 14 152 4.00 32 152 4.00 15 150 3.95 33 155 4.08 16 146 3.84 34 150 3.95 17 146 3.84 35 155 4.08 18 156 4.11 19 158 4.16 134.39 Σ Setelah dilakukan perhitungan tersebut, dapat diketahui nilai skor rata-rata masing-masing item dan total nilai skor rata-rata seluruh item kuesioner adalah 134,39. sehingga dapat ditentukan titik potong garis yaitu terletak pada 3,95 134,3934, dapat digambarkan sebagai berikut: 101 Gambar 4.2. Diagram Karterisus Sumber : Data primer yang diolah Y Tingkat Kepentingan Keterangan: Diagram kartesius diatas menunjukkan bahwa peran auditor internal berada pada kuadaran B yaitu efektif, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap efektif karena perbankan syariah berlandasan X Tingkat Kinerja 10,15,23,34 7 31 3,95 4,21 3,61 6,14,26,32 22,27,28 16,17 13 4,29 1,2,12,24 30,33,35 18 25 19 5,9 20 11 8 21 3,61 3,95 4,21 102 pada Al-Qur’an dan Hadist agar pemahaman tentang prinsip syariah lebih komprehensif. Banyak sekali pesan tentang audit dan kontrol atau pengawasan dalam ajaran Islam. Beberapa ayat-ayat Al Qur’an yang melandasi pemahaman serta seruan terhadap pentingnya pengendalian serta pengawasan dalam menjalankan aktivitas di muka bumi ini antara lain adalah sebagai berikut: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil.... Al-Maa’idah: 8 Ayat tersebut menyeru agar manusia dalam seluruh aktivitasnya hendaknya menjadi orang yang selalu berpedoman pada jalan Allah, sehingga sebagai khalifah di muka bumi, manusia berkewajiban selalu menegakkan kebenaran karena Allah. Untuk membuktikan bahwa yang dilakukan telah benar dan sesuai dengan ajaran Allah SWT serta aturan yang ada, maka harus dilakukan pemeriksaan oleh orang yang mengerti tentang aktivitas tersebut. Dalam konteks operasional bisnis, maka pihak yang mengerti atas kegiatan bisnis tersebut adalah dewan pengawas baik auditor internal maupun eksternal. Semua ini dilakukan semata-mata agar kita menjadi orang yang beriman. Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa agar memperoleh pemahaman yang utuh mengenai tuntunan dalam kewajiban menjalankan 103 audit serta kontrol dalam aktivitas bisnis, maka dua hadits berikut dapat dijadikan sebagai sebuah perenungan, yaitu; “Katakanlah kebenaran itu sekalipun pahit.” al-Hadits “Barangsiapa di antaramu rnelihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangan kekuasaan-nya. Apabila tidak sanggup, dengan ucapannya. Apabila tidak sanggup, dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman”. Al Hadits Hadits tersebut memberikan tuntunan agar senantiasa menegakkan kebenaran di jalan Allah. Dalam dunia bisnis yang sangat dekat dengan kemungkaran, maka kewajiban bagi seluruh umat manusia untuk selalu menegakkan kebenaran sesuai dengan peraturan yang berdasarkan tuntunan Allah. Mekanisme kepatuhan syariah didukung pula oleh dua konsep yang mendasari pelaksanaan pengawasan syariah secara internal dalam bank syariah dalam konteks pemenuhan akuntabilitas secara horizontal dan transedental, yaitu pertama, adalah konsep shari’a review yang harus dilakukan oleh dewan pengawas syariah untuk melakukan pengawasan kepatuhan syariah, dan yang kedua adalah konsep internal shari’a review dalam bank syariah sebagai salah satu fungsi internal audit dalam bank syariah untuk menilai kesesuaian operasi dan transaksi dengan prinsip- prinsip syariah yang telah ditentukan. Penjelasan mengenai pengawasan internal syariah dalam bank syariah tersebut di atas memberikan kesimpulan bahwa pengawasan 104 105 internal syariah merupakan suatu mekanisme atau sistem pengendalian secara internal untuk rnenilai dan menguji seluruh aktivitas dan operasi serta produk bank syariah terhadap kepatuhan atas prinsip-prinsip dan aturan syariah yang telah ditetapkan. Perbankan syariah merupakan instrumen bisnis yang terkait dengan Tuhan, manusia, dan alam. Adanya keterkaitan dengan Tuhan, manusia, dan alam ini telah membedakan perbankan syariah dengan perbankan konvesional, baik nilai yang terkandung di dalamnya maupun pada bentuk teori dan tujuan dasarnya. Pemahaman yang unik atas perbankan syariah dilandasi oleh kesadaran bahwa pertanggungjawaban seluruh aktivitas perbankan tidak hanya pada manusia namun juga pada Tuhan. Hal ini telah disadari oleh setiap personil, namun mereka tetap menyadari bahwa selalu saja ada kemungkinan manusia untuk berbuat kecurangan, sama dengan bisnis konvensional

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI