Berdasarkan table 4.6 di atas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Pengujian validitas yang digunakan
oleh peneliti pada penelitian ini menggunakan korelasi peorson. Butir pertanyaan dinyatakan valid jika nilai signfikansi lebih kecil dari 0,05 dan
0,01 Nunnally dalam Ghozali, 2001.
2. Uji Reliabilitas
Hasil dari uji reliabelitas untuk variabel efektivitas peran fungsi auditor internal dan operasional manajemen risiko dapat dilihat pada table
4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Data
Instrumen Cronbach
’s Alpha Cronbach’s Alpha
On Standardized Items
N of Items
Ket
Efektivitas Peran Fungsi
Auditor Internal
0.871 0.872 18 Reliabel
Operasional Manajemen
Risiko 0.911
0.913 16 Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6
Nunnally dalam Ghozali, 2001, yang berarti bahwa seluruh variabel tersebut adalah realiabel.
70
3. Analisis Data Angket
a. Peran Fungsi Auditor Internal PFAI Pernyataan yang diajukan mengenai efektifitas peran fungsi
auditor internal PFAI adalah sebanyak 19 butir dari 4 butir tentang complience, 4 butir tentang verifikasi, 6 butir tentang evaluasi dan 5
butir tentang rekomendasi yang dijelaskan sebagai berikut: 1
Compliance Aktivitas ini untuk menilai sampai sejauhmana tingkat
kepatuhan para pegawai terhadap kebijaksanaan, prosedur, peraturan-peraturan dan praktek usaha yang lazim, serta undang-
undang dan peraturan pemerintah yang mempunyai aturan. a Tingkat Kepatuhan Para Pegawai Tentang Kebijaksanaan dan
Prosedur Kerja
Tabel 4.8 Tingkat Kepatuhan Para Pegawai
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui sebanyak 6 responden menyatakan sangat efektif, 27 responden menyatakan
Keterangan Frekuensi Skor
SE
6
15.79 30
E
27
71.05 108
CE
5
13.16 15
KE 0.00
TE 0.00
38 100.00
153
71
efektif, 5 responden menyatakan cukup efektif dan tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak efektif. Ini
berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengetahui sejauhmana tingkat kepatuhan para pegawai
tentang kebijaksanaan dan prosedur kerja di dalam perbankan syariah.
b Penilaian Pelaksanaan Kebijakan Prosedur Kerja
Tabel 4.9 Penilaian Pelaksanaan Kebijaksanaan Prosedur Kerja
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui sebanyak 8 responden menyatakan sangat efektif, 24 responden menyatakan
efektif, 5 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengetahui tingkat
pelaksanaan telah sesuai dengan kebijakan, rencana dan prosedur yang ditetapkan oleh perbankan syariah.
Keterangan Frekuensi Skor
SE
8
21.05 40
E
24
63.16 96
CE
5
13.16 15
KE
1
2.63 2
TE 0.00
38 100.00
153
72
c Penilaian Terhadap Pekerjaan, Operasional atau Program
Tabel 4.10 Penilaian Terhadap Pekerjaan, Operasional atau Program
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui sebanyak 6 responden menyatakan sangat efektif, 23 responden
menyatakan efektif, 8 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengetahui
penilaian terhadap pekerjaan, operasional atau program dan hasil yang telah dicapai.
Keterangan Frekuensi Skor
SE
6
15.79 30
E
23
60.53 92
CE
8
21.05 24
KE
1
2.63 2
TE 0.00
38 100.00
148
2 Verifikasi
Kegiatan verifikasi difokuskan pada ketelitian, keandalan berbagai data manajemen dan evaluasi apakah data tersebut
relevan serta memenuhi kebutuhan manajemen yang meliputi laporan keuangan dan kekayaan pisik serta hasil operasi
perusahaan.
73
a Verifikasi Pada Ketelitian, Keandalan Data
Tabel 4.11 Verifikasi Pada Ketelitian, Keandalan Data
Keterangan Frekuensi Skor
SE 9
23.68 45
E 20
52.63 80
CE 8
21.05 24
KE 1
2.63 2
TE 0.00
38 100.00
151
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui sebanyak 9 responden menyatakan sangat efektif, 20 responden menyatakan
efektif, 8 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk melakukan verifikasi pada
ketelitian, keandalan berbagai data manajemen dan evaluasi apakah data tersebut relevan.
74
b Review Terhadap Keandalan Data
Tabel 4.12 Review Terhadap Keandalan Data
Keterangan Frekuensi Skor
SE
10
26.32 50
E
19
50.00 76
CE
8
21.05 24
KE
1
2.63 2
TE 0.00
38 100.00
152
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui sebanyak 10 responden menyatakan sangat efektif, 19 responden menyatakan
efektif, 8 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk melakukan review terhadap
keandalan reabilitas dan integritas informasi finansial dan operasional serta cara yang dipergunakan.
c Verifikasi Terhadap Laporan-Laporan Keuangan
Tabel 4.13 Verifikasi Terhadap Laporan-Laporan Keuangan
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Frekuensi Skor
SE
16
42.11 80
E
14
36.84 56
CE
7
18.42 21
KE
1
2.63 2
TE 0.00
38 100.00
159
75
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui sebanyak 16 responden menyatakan sangat efektif, 14 responden menyatakan
efektif, 7 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk melakukan verifikasi terhadap
dokumen-dokumen, catatan-catatan akuntansi, dan laporan- laporan keuangan dengan tujuan menentukan apakah laporan
tersebut memang mencerminkan informasi sebenarnya d Meningkatkan Keandalan Data Keuangan
Tabel 4.14 Meningkatkan Keandalan Data Keuangan
Keterangan Frekuensi Skor
SE
3
7.89 15
E
22
57.89 88
CE
8
21.05 24
KE
5
13.16 10
TE 0.00
38 100.00
137
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui sebanyak 3 responden menyatakan sangat efektif, 22 responden menyatakan
efektif, 8 responden menyatakan cukup efektif, 5 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat
76
digunakan auditor internal untuk meningkatkan keandalan data keuangan dan laporan-laporan baik yang dibuat dan keefektifan
dari prosedur internal. 3
Evaluasi Aktivitas ini menilai bentuk pengendalian intern yang
ditetapkan perusahaan dan meliputi penilaian terhadap pengendalian akuntansi dan operasi, juga menilai hasil-hasil
pelaksanaan dan petugas pelaksanaannya.
a Review Terhadap Keefektifan Sistem Pengendalian
Tabel 4.15 Review Terhadap Keefektifan Sistem Pengendalian
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Frekuensi Skor
SE
10
26.32 50
E
18
47.37 72
CE
9
23.68 27
KE
1
2.63 2
TE 0.00
38 100.00
151
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui sebanyak 10 responden menyatakan sangat efektif, 18 responden menyatakan
efektif, 9 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan cara
melakukan review terhadap keefektifan sistem pengendalian
77
untuk memastikan sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
b Memperbaiki Kerja yang Tidak Efisien
Tabel 4.16 Memperbaiki Kerja Yang Tidak Efesien
Keterangan Frekuensi Skor
SE
12
31.58 60
E
13
34.21 52
CE
12
31.58 36
KE
1
2.63 2
TE 0.00
38 100.00
150
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui sebanyak 12 responden menyatakan sangat efektif, 13 responden
menyatakan efektif, 12 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan
cara auditor internal memperbaiki kerja yang tidak efesien.
78
c Penilaian Terhadap Keekonomisan dan Keefesienan Sumber Daya Yang Ada
Tabel 4.17 Penilaian Terhadap Keekonomisan dan Keefesienan
Sumber Daya Yang Ada
Keterangan Frekuensi Skor
SE
8
21,05 40
E
17
44,74 68
CE
6
15,79 18
KE
7
18,42 14
TE 0,00
38 100,00
140
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui sebanyak 8 responden menyatakan sangat efektif, 17 responden
menyatakan efektif, 6 responden menyatakan cukup efektif, 7 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi
dengan cara melakukan penilaian terhadap keekonomisan dan keefesienan penggunaan sumber daya yang ada untuk
memastikan penggunaan sumber daya yang tepat.
79
d Kebenaran Dari Data Keuangan
Tabel 4.18 Kebenaran Dari Data Keuangan
Keterangan Frekuensi Skor
SE
11
28,95 55
E
20
52,63 80
CE
4
10,53 12
KE
3
7,89 6
TE 0,00
38 100,00
153
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui sebanyak 11 responden menyatakan sangat efektif, 20 responden
menyatakan efektif, 4 responden menyatakan cukup efektif, 3 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan
cara menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan keefektifan dari prosedur internal.
e Kebaikan dan Ketepatan Pelaksanaan Pengendalian Akuntansi.
Tabel 4.19 Kebaikan dan Ketepatan Pelaksanaan Pengendalian
Akuntansi
Keterangan Frekuensi Skor
SE
11
28,95 55
E
13
34,21 52
CE
12
31,58 36
KE
2
5,26 4
TE 0,00
38 100,00
147
Sumber: Data primer yang diolah
80
Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui sebanyak 11 responden menyatakan sangat efektif, 13 responden
menyatakan efektif, 12 responden menyatakan cukup efektif, 2 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan
cara membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi.
f Evaluasi Untuk Menemukan Kelemahan Dalam Pengendalian Internal
Tabel 4.20 Evaluasi Untuk Menemukan Kelemahan Dalam
Pengendalian Internal
Keterangan Frekuensi Skor
SE
7
18,42 35
E
24
63,16 96
CE
7
18,42 21
KE 0,00
TE 0,00
38 100,00
152
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui sebanyak 7 responden menyatakan sangat efektif, 24 responden
menyatakan efektif, 7 responden menyatakan cukup efektif, tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak
efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk mengevaluasi dengan cara melaksanakan
evaluasi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam pengendalian internal yang ada.
81
4 Rekomendasi
Merekomendasikan suatu rangkaian tindakan kepada pihak manajemen.
a Merekomendasikan Suatu Rangkaian Tindakan
Tabel 4.21 Merekomendasikan Suatu Rangkaian Tindakan
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui sebanyak 10 responden menyatakan sangat efektif, 16 responden
menyatakan efektif, 12 responden menyatakan cukup efektif, tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak
efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk merekomendasikan suatu rangkaian
tindakan kepada pihak manajemen. b Rekomendasi Fase Kerja
Tabel 4.22 Rekomendasi Fase Kerja
Keterangan Frekuensi Skor
SE
10
26,32 50
E
16
42,11 64
CE
12
31,58 36
KE 0,00
TE 0,00
38 100,00
150
Keterangan Frekuensi Skor
SE
8
21,05 40
E
16
42,11 64
CE
14
36,84 42
KE 0,00
TE 0,00
38 100,00
146
Sumber: Data primer yang diolah
82
Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui sebanyak 8 responden menyatakan sangat efektif, 16 responden
menyatakan efektif, 14 responden menyatakan cukup efektif, tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak
efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk aktivitas rekomendasi dengan membuat
rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa fase kerja.
c Tingkat Koordinasi dan Kerjasama
Tabel 4.23 Tingkat Koordinasi dan Kerjasama
Keterangan Frekuensi Skor
SE
5
13,16 25
E
22
57,89 88
CE
11
28,95 33
KE 0,00
TE 0,00
38 100,00
146
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui sebanyak 5 responden menyatakan sangat efektif, 22 responden
menyatakan efektif, 11 responden menyatakan cukup efektif, tidak ada responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak
efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk aktivitas rekomendasi dengan
menentukan tingkat koordinasi dan kerjasama dari kebijakan manajemen.
83
d Kebijaksanaan Operasi Kerja Perusahaan
Tabel 4.24 Kebijaksanaan Operasi Kerja Perusahaan
Keterangan Frekuensi Skor
SE
13
34,21 65
E
17
44,74 68
CE
7
18,42 21
KE
1
2,63 2
TE 0,00
38 100,00
156
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui sebanyak 13 responden menyatakan sangat efektif, 17 responden
menyatakan efektif, 7 responden menyatakan cukup efektif, 1 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk membantu
manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan yang paling efesien dengan memuat kebijaksanaan operasi kerja
perusahaan. e Operasi Perusahaan Yang Paling Efisien
Tabel 4.25 Operasi Perusahaan Yang Paling Efisien
Keterangan Frekuensi Skor
SE
14
36,84 70
E
18
47,37 72
CE
4
10,53 12
KE
2
5,26 4
TE 0,00
38 100,00
158
Sumber: Data primer yang diolah
84
Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui sebanyak 14 responden menyatakan sangat efektif, 18 responden
menyatakan efektif, 4 responden menyatakan cukup efektif, 2 responden menyatakan kurang efektif dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak efektif. Ini berarti output data dari PFAI dapat digunakan auditor internal untuk memberikan
bantuan kepada manajemen dalam mencapai operasi perusahaan yang paling efesien.
b. Operasional Manajemen Risiko Pernyataan yang diajukan mengenai operasional manajemen
risiko OMR adalah sebanyak 16 butir dari 7 butir tentang manajemen risiko yang efektif, 4 butir tentang identifikasi dan pemetaan risiko dan
5 butir tentang pelaksanaan tugas yang dijelaskan sebagai berikut: 1 Manajemen Risiko Yang Efektif
Menurut Ferry 2008:6 manajemen risiko yang efektif membantu suatu organisasi untuk dapat melakukan strategi kontrol
secara komprehensif.
85
a Strategi Kontrol Berdasarkan Pertimbangan Toleransi Terhadap Risiko.
Tabel 4.26 Strategi Kontrol Berdasarkan Pertimbangan Toleransi
Terhadap Risiko
Keterangan Frekuensi Skor
SE
5
13,16 25
E
19
50,00 76
CE
12
31,58 36
KE
2
5,26 4
TE 0,00
38 100,00
141
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui sebanyak 5 responden menyatakan sangat penting, 19 responden menyatakan
penting, 12 responden menyatakan cukup penting, 2 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR dapat digunakan auditor internal untuk memberikan bantuan
kepada manajemen risiko membantu untuk dapat melakukan strategi kontrol secara komprehensif berdasarkan pertimbangan
toleransi terhadap risiko, yaitu kejelasan tentang berapa besar risiko yang bersedia ditanggung dan risiko apa yang harus
dihindari.
86
b Strategi Kontrol Berdasarkan Filosofi Terhadap Risiko
Tabel 4.27 Strategi Kontrol Berdasarkan Filosofi Terhadap Risiko
Keterangan Frekuensi Skor
SE
5
13,16 25
E
21
55,26 84
CE
9
23,68 27
KE
3
7,89 6
TE 0,00
38 100,00
142
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui sebanyak 5 responden menyatakan sangat penting, 21 responden menyatakan
penting, 9 responden menyatakan cukup penting, 3 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR dapat digunakan auditor internal untuk memberikan bantuan
kepada manajemen risiko membantu untuk dapat melakukan strategi kontrol secara komprehensif berdasarkan pertimbangan
filosofi terhadap risiko, yaitu menentukan cara pandang atau sikap dan tindakan terhadap risiko.
c Strategi Kontrol Berdasarkan Akuntabilitas Risiko
Tabel 4.28 Strategi Kontrol Berdasarkan Akuntabilitas Risiko
Keterangan Frekuensi Skor
SE
5
13,16 25
E
23
60,53 92
CE
8
21,05 24
KE
2
5,26 4
TE 0,00
38 100,00
145
Sumber: Data primer yang diolah
87
Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui sebanyak 5 responden menyatakan sangat penting, 23 responden
menyatakan penting, 8 responden menyatakan cukup penting, 2 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR dapat digunakan auditor internal untuk memberikan
bantuan kepada manajemen risiko membantu untuk dapat melakukan strategi kontrol secara komprehensif berdasarkan
pertimbangan akuntabilitas risiko, yaitu kemampuan dalam penanganan risiko.
d Disiplin Manajemen Risiko
Tabel 4.29 Disiplin Manajemen Risiko
Keterangan Frekuensi Skor
SE
10
26,32 50
E
17
44,74 68
CE
10
26,32 30
KE
1
2,63 2
TE 0,00
38 100,00
150
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.29 dapat diketahui sebanyak 10 responden menyatakan sangat penting, 17 responden
menyatakan penting, 10 responden menyatakan cukup penting, 1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada
responden yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR dapat digunakan auditor internal untuk
melakukan disiplin manajemen risiko pada seluruh entitas organisasi.
88
e Integritas Manajemen Risiko
Tabel 4.30 Integritas Manajemen Risiko
Keterangan Frekuensi Skor
SE
11
28,95 55
E
19
50,00 76
CE
6
15,79 18
KE
2
5,26 4
TE 0,00
38 100,00
153
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui sebanyak 11 responden menyatakan sangat penting, 19 responden
menyatakan penting, 6 responden menyatakan cukup penting, 2 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR harus adanya integrasi manajemen risiko didalam
kerangka kerja tata kelola perusahaan corporate governance. f Strategi Penyesuaian Risiko
Tabel 4.31 Strategi Penyesuaian Risiko
Keterangan Frekuensi Skor
SE
16
42,11 80
E
14
36,84 56
CE
5
13,16 15
KE
3
7,89 6
TE 0,00
38 100,00
157
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.31 dapat diketahui sebanyak 16 responden menyatakan sangat penting, 14 responden
menyatakan penting, 5 responden menyatakan cukup penting, 3
89
responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari
OMR harus melakukan strategi penyesuaian risiko risk- adjusted pada saat pengambilan keputusan
g Sistem Peringatan Dini
Tabel 4.32 Sistem Peringatan Dini
Keterangan Frekuensi Skor
SE
11
28,95 55
E
18
47,37 72
CE
7
18,42 21
KE
2
5,26 4
TE 0,00
38 100,00
152
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui sebanyak 11 responden menyatakan sangat penting, 18 responden
menyatakan penting, 7 responden menyatakan cukup penting, 2 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR harus adanya sistem peringatan dini dan respons bencana
yang efektif. 2 Identifikasi Risiko Operasional
Identifikasi risiko yang efektif harus mempertimbangkan baik faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan bank. Karena
itu audit internal harus mempertimbangkan faktor risiko berikut Ferry, 2008:8:
90
a Kerangka Kerja Untuk Implementasi Strategi Risiko
Tabel 4.33 Kerangka Kerja Untuk Implementasi Strategi Risiko
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Frekuensi Skor
SE
4
10,53 20
E
24
63,16 96
CE
9
23,68 27
KE
1
2,63 2
TE 0,00
38 100,00
145
Berdasarkan tabel 4.33 dapat diketahui sebanyak 4 responden menyatakan sangat penting, 24 responden
menyatakan penting, 9 responden menyatakan cukup penting, 1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa auditor internal harus menetapkan kerangka kerja
untuk implementasi strategi risiko secara keseluruhan. b Menentukan Difinisi Kerugian
Tabel 4.34 Menentukan Difinisi Kerugian
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Frekuensi Skor
SE
9
23,68 45
E
14
36,84 56
CE
14
36,84 42
KE
1
2,63 2
TE 0,00
38 100,00
145
Berdasarkan tabel 4.34 dapat diketahui sebanyak 9 responden menyatakan sangat penting, 14 responden
menyatakan penting, 14 responden menyatakan cukup penting,
91
1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output
data dari OMR bahwa auditor internal harus menentukan definisi kerugian.
c Implementasi Mekanisme Pengumpulan Data
Tabel 4.35 Implementasi Mekanisme Pengumpulan Data
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Frekuensi Skor
SE
7
18,42 35
E
22
57,89 88
CE
7
18,42 21
KE
2
5,26 4
TE 0,00
38 100,00
148
Berdasarkan tabel 4.35 dapat diketahui sebanyak 7 responden menyatakan sangat penting, 22 responden
menyatakan penting, 7 responden menyatakan cukup penting, 2 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa auditor internal harus menyusun dan melakukan
implementasi mekanisme pengumpulan data.
92
d Pemetaan Kerugian Kedalam Kategori Risiko
Tabel 4.36 Pemetaan Kerugian Kedalam Kategori Risiko
Keterangan Frekuensi Skor
SE
13
34,21 65
E
17
44,74 68
CE
6
15,79 18
KE
2
5,26 4
TE 0,00
38 100,00
155
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.36 dapat diketahui sebanyak 13 responden menyatakan sangat penting, 17 responden
menyatakan penting, 6 responden menyatakan cukup penting, 2 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa auditor internal harus membuat pemetaan kerugian
kedalam kategori risiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
3 Pelaksanaan Tugas Dewan direksi setiap bank mempunyai tugas untuk
menetapkan bahwa risiko perbankan dalam menjalankan bisnis diatur dalam suatu tata cara yang efektif. Dalam pelaksanaan tugas
tersebut dibutuhkan Ferry, 2008:53:
93
a Pengawasan Aktif
Tabel 4.37 Pengawasan Aktif
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Frekuensi Skor
SE
17
44,74 85
E
13
34,21 52
CE
7
18,42 21
KE
1
2,63 2
TE 0,00
38 100,00
160
Berdasarkan tabel 4.37 dapat diketahui sebanyak 17 responden menyatakan sangat penting, 13 responden
menyatakan penting, 7 responden menyatakan cukup penting, 1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan adanya
pengawasan aktif dari dewan komisaris, dewan direksi dan oleh personil manajemen risiko yang terkait yang dipilih oleh bank.
b Kebijakan dan Prosedur Risiko
Tabel 4.38 Kebijakan dan Prosedur Risiko
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Frekuensi Skor
SE
12
31,58 60
E
14
36,84 56
CE
12
31,58 36
KE 0,00
TE 0,00
38 100,00
152
Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui sebanyak 12 responden menyatakan sangat penting, 14 responden
menyatakan penting, 12 responden menyatakan cukup penting 94
dan tidak ada responden yang menyatakan kurang penting dan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa dalam
pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan kebijakan dan prosedur untuk menentukan batas untuk risiko yang dilaksanakan oleh
bank. c Prosedur Mengendalikan Risiko.
Tabel 4.39 Prosedur Mengendalikan Risiko
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Frekuensi Skor
SE
13
34,21 65
E
16
42,11 64
CE
8
21,05 24
KE
1
2,63 2
TE 0,00
38 100,00
155
Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui sebanyak 13 responden menyatakan sangat penting, 16 responden
menyatakan penting, 8 responden menyatakan cukup penting, 1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan
prosedur untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko.
95
d Struktur Informasi Manajemen
Tabel 4.40 Struktur Informasi Manajemen
Keterangan Frekuensi Skor
SE
11
28,95 55
E
17
44,74 68
CE
7
18,42 21
KE
3
7,89 6
TE 0,00
38 100,00
150
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui sebanyak 11 responden menyatakan sangat penting, 17 responden
menyatakan penting, 7 responden menyatakan cukup penting, 3 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan
struktur informasi manajemen yang serasi dalam mendukung manajemen terhadap risiko.
e Struktur Pengawasan Intern
Tabel 4.41 Struktur Pengawasan Internal
Keterangan Frekuensi Skor
SE
9
23.68 45
E
24
63.16 96
CE
4
10.53 12
KE
1
2.63 2
TE 0.00
38 100.00
155
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.40 dapat diketahui sebanyak 9 responden menyatakan sangat penting, 24 responden
96
menyatakan penting, 4 responden menyatakan cukup penting, 1 responden menyatakan kurang penting dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak penting. Ini berarti output data dari OMR bahwa dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan penetapan
suatu struktur pengawasan intern untuk meminimal risiko.
4. Penilaian Efektivitas Kinerja