Fungsi dan Tujuan Audit Internal

e. Internal audit mendukung kebutuhan untuk mengembangkan proses manajemen risiko terdefinisi secara jelas, bilamana suatu organisasi tidak mempunyai proses manajemen risiko yang redefinisi secara jalas.

5. Fungsi dan Tujuan Audit Internal

Manahan 2003 menyatakan bahwa audit internal merupakan salah satu unsur dari pengawasan yang dibina oleh manajemen dengan fungsi utama adalah untuk menilai apakah pengawasan internal telah berjalan sebagaimana yang diharapkan. Adapun fungsi audit internal secara menyeluruh mengenai pelaksanaan kerja internal dalam mencapai tujuannya, yaitu: a. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi. b. Menyakinkan apakah pelaksanaan telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang ditetapkan. c. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan atau organisasi dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian. d. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam organisasi. e. Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab yang telah dibebankan. 20 Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa tujuan dan luas pemeriksaan internal tersebut dapat membantu semua anggota manajemen dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif dengan menyediakan data yang obyektif mengenai hasil analisa, penilaian, rekomendasi dan komentar atas aktivitas yang diperiksanya. Oleh karena itu, audit internal haruslah memperhatikan semua tahap-tahap dari kegiatan perusahaan dimana dia dapat memberikan jasa-jasanya dalam rangka usaha pencapaian tujuan perusahaan. Adapun tujuan audit internal yang dikemukakan oleh Manahan 2003 adalah: a. Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan yang paling efisien dengan memuat kebijaksanaan operasi kerja perusahaan. b. Menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan keefektifan dari prosedur internal. c. Memberikan dan memperbaiki kerja yang tidak efesien. d. Membuat rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa fase kerja. e. Menentukan sejauhmana perlindunag pencatatan dan pengamanan harta kekayaan perusahaan terhadap penyelewengan. f. Menentukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan manajemen. 21

6. Audit Internal Dalam Organisasi