Data Primer Data Sekunder Analisis Data Hasil Penelitian

Keterangan: n = Sampel N = Populasi e = Error

C. Metode Pengumpulan Data

Data merupakan suatu keterangan yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data yang baik adalah data yang penuh dengan tingkat kepercayaan yang tinggi serta tepat waktu melalui penjajakan dalam observasi. Menurut Sugiyono 2008:139 bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. ”sumber primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul, misalnya melalui orang lain atau melihat dokumen”. Dalam pengumpulan data yang akan di analisis, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu:

1. Data Primer

Merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer. Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu dengan meninjau secara langsung obyek penelitian, data yang diperoleh adalah 47 dengan menyebarkan kuesioner yang menggunakan skala ordinal. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data melalui responden dengan mengajukan dan menyebarkan beberapa pertanyaan secara tertulis. Adapun yang menjadi responden penelitian ini adalah audit internal.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung tentang penelitian yang dilakukan dengan cara studi pustaka dari berbagai buku, majalah, literatur atau tulisan lain yang dianggap memilki hubungan dengan penelitian. D. Metode Analisis 1. Metode Analisis Data Analisis kualitatif merupakan cara untuk mempelajari dan menguji apakah teori yang berhubungan dengan masalah penelitian telah diterapkan. Dalam hal ini, penelitian menggunakan metode deskriptif yang menjelaskan tentang seberapa besar efektivitas peran audit internal dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah.

2. Teknik Pengolahan Data

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable. Suatu instrumen penelitian dikatakan valid jika 48 instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data yang dikumpulkan. Suatu instrumen dikatakan reliable jika menghasilkan data yang sama walaupun digunakan beberapa kali pada obyek yang sama pada beberapa periode yang berbeda Indriantoro dan Bambang, 2002:180-181

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana data yang terdapat dikuesioner dapat mengukur tingkat kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Pengujian validitas dilakukan terlebih dahulu dengan mempersiapkan tabulasi jawaban responden atas pernyataan penelitian, dihitung angka korelasional atau r hitung dari jawaban tiap responden untuk tiap butir pertanyaan dengan jumlah nilai jawaban keseluruhan pertanyaan untuk tiap responden. Angka korelasional tersebut dibandingkan dengan angka kritis atau r kritis untuk seluruh responden dengan tingkat signifikan 0.05 pada tabel product Moment yang digunakan sebagai rumus korelasi sebagai rumus korelasi. Suatu instrumen setiap butir pertanyaan atau pernyataan dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan yaitu r hitung lebih besar dari r tabel. Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid yakni jika harga r hitung sama dengan atau lebih besar dari harga r tabel 49 pada taraf signifikasi 0.05. Dan begitu juga sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka data tidak valid Ghazali, 2005:45.

b. Uji Reliabilitas

Setelah menentukan validitas instrumen penelitian tahap selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penelitian. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data yang dikumpulkan. Suatu kuesioner dikatakan reliable handal jika jawaban seseorang terhadap adalah konsisten dari waktu ke waktu Ghazali 2005: 45. Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi internal. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha. Penelitian menggunakan bantuan program SPSS dalam menghitung koefisien Cronbach’s Alpha, yaitu menggunakan tabulasi jawaban responden.

3. Analisis Data Hasil Penelitian

Teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, karena penelitian ini adalah penelitian deskriftif. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas peran audit internal dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah. 50 Rumus yang digunakan dalam mengukur tingkat kesesuaian menurut Supranto 1997:241-243 dalam Nurmayunita 2009 adalah sebagai berikut: Keretangan: Tk 1 = Tingkat Kesesuaian Responden X 1 = Skor Penilaian Efektivitas Peran Audit Internal Y 1 = Skor Penilaian Operasional Manajemen Risiko Berdasarkan hasil kuesioner yang ada, akan dicari nilai atau sekor rata-rata dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Skor Rata-rata Efektivitas Peran Audit Internal = Skor Rata-rata Operasional Manajemen Risiko 51 n = Jumlah Responden Selain itu, dibuat diagram kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibagi oleh dua garis yang berpotongan tegak luruds pada titik X,Y, dimana X 1 merupakan ratar-rata dari skor efektivitas peran audit internal dan Y 1 merupakan ratar-rata dari skor operasional manajemen risiko. Dan rumus selanjutnya adalah: Keterangan: K = Banyaknya atribut atau fakta yang dapat mempengaruhi efektivitas peran audit internal. K = 35 I = 1, 2, 3, ................. N Nilai rata-rata yang telah diperoleh dengan perhitungan masing- masing fakta tersebut, kemudian ditempatkan pada diagram kartesius secara berurutan dari nilai tertinggi sampai terendah, dalam 4 empat kategori kuadran seperti tampak pada gambar berikut ini: 52 Diagram Kartesius Kepentingan A Pertahankan Prestasi B Prioritas C Berlebihan D 1 1 Operasional Manajemen Risiko Efektifitas Peran Fungsi Audit Internal Gambar 3.1 Diagram The Performance-Rating Analisis Sumber: John A. Martilla dan John C. James 1997:77-79 dalam Nurmayuntia 2009 Keterangan: 1. Kuadaran A menunjukkan peran audit internal termasuk unsur- unsurnya yang dianggap penting, namun perusahaan telah melaksanakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku namun tidak efektif. 2. Kuadaran B menunjukkan peran audit internal yang telah berhasil dilaksanakan untuk itu unsur ini mutlak diperlukan. Dianggap sangat penting dan efektif. 53 3. Kuadran C menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi peran audit internal sehingga pelaksanaannya dianggap biasa saja. Dianggap kurang efektif. 4. Kuadran D menunjukkan faktor yang mempengaruhi menunjukkan peran audit internal kurang penting, tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat efektif.

E. Operasional Variabel Penelitian

Abdul Hamid 2007:3 Batasan operasional variabel merupakan pendefinisian dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan. Menurut Sugiyono 2005 variabel penelitian adalah atribut dari sekelompok orang atau obyek penelitian yang mempunyai kriteria yang sama. Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian deskriptif. Variabel penelitian ini merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dan orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian kali ini variabel yang digunakan adalah variabel dependen dan variabel independen. Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun dalam tinjauan pustaka maka operasional penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: 54