Analisis Hubungan Antara Warna Dominan Jilbab yang Digunakan

Berdasarkan Tabel 4.1.12 dapat disimpulkan responden yang menggunakan warna lapis jilbab dengan dominan berwarna gelap adalah 40 19,6 responden sedangkan, responden yang dominan menggunakan warna lapis jilbab terang atau tidak menggunakan sejumlah 164 80,4 responden. Angka kejadian ketombe pada responden yang menggunakan jilbab dengan warna dominanan pada lapis jilbab apabila memakai lebih dari 1 lapis gelap adalah 27 26,5 responden sedangkan, angka kejadian ketombe pada responden yang menggunakan warna dominan pada lapis jilbab terang atau tidak menggunakann adalah 75 73,5 Berdasarkan uji chi-square didapatkan nilai p = 0,014 p 0,05 maka secara statistik terdapat hubungan antara warna dominan pada lapisan jilbab yang digunakan dengan kejadian ketombe Hasil odds Ratio yang didapatkan peneliti adalah 2,465 dengan interval kepercayaan 95 sebesar 1,118-5,112. Artinya, responden yang menggunakan warna dominan gelap pada lapis jilbab yang digunakan mempunyai kemungkinan 2,465 kali mengalami ketombe dibandingkan dengan responden yang menggunakan warna dominan jilbab terang dan tidak menggunakan lapis jilbab.

4.8.6. Analisis hubungan Antara Penggunaan Dalaman Jilbab dengan

Kejadian Ketombe Tabel 4.1.13 Hubungan antara Kebiasaan Penggunaan Ciput dengan Kejadian Ketombe Kejadian Ketombe Total p- value ORIK 95 Ketombe Tidak Ketombe N N N 0,031 1,869 CI 95 1,056- 3,310 Kebiasaan penggunaan ciput Menggunakan ciput 70 68,6 55 53,9 125 61,3 Tidak menggunakan ciput 32 31,4 47 46,1 79 38,7 Total 102 100,0 102 100,0 204 100,0 Berdasarkan data dari tabel 4.1.13 dapat disimpulkan responden yang menggunakan ciput adalah 125 61,3 responden sedangkan responden yang tidak menggunakan ciput adalah 79 38,7 responden . Kejadian ketombe pada responden yang memiliki kebiasaan menggunakan dalaman jilbab adalah 70 68,6 responden sedangkan, kejadian ketombe pada responden yang tidak menggunakan ciput adalah 47 46,1 Berdasarkan uji chi-square didapatkan nilai p = 0,031 p 0,05 maka secara statistik terdapat hubungan antara penggunaan ciput dengan kejadian ketombe. Hasil odds Ratio yang didapatkan peneliti adalah 1,869 dengan interval kepercayaan 95 sebesar 1,056-3,310. Satu termasuk dalam interval kepercayaan, maka dapat dikatakan faktor risiko bermakna sehingga dapat mendukung kesimpulan kebiasaan penggunaan ciput memiliki hubungan dengan kejadian ketombe pada responden