4.8.7. Analisis Hubungan Penggunaan Warna Dalaman Jilbab Dominan
dengan Kejadian Ketombe
Tabel 4.1.14 Hubungan antara Kebiasaan Penggunaan Warna Ciput dengan Kejadian ketombe
Berdasarkan Tabel 4.1.14 dapat disimpulkan responden yang menggunakan ciput dengan warna gelap adalah 125 49,5 sedangkan
responden yang menggunakan ciput terang atau tidak menggunakan ciput adalah 79 50,5 responden. Angka kejadian ketombe pada responden
yang memiliki kebiasaan menggunakan ciput dengan warna gelap adalah 55 53,9 sedangkan, kejadian ketombe pada responden yang
menggunakan warna ciput terang atau tidak menggunakan ciput sebanyak 47 46,1
Berdasarkan uji chi-square didapatkan nilai p = 0,025 p 0,05 maka secara statistik terdapat hubungan antara penggunaan jilbab dengan
warna gelap dengan kejadian ketombe.
Kejadian Ketombe Total
p- value
ORIK 95
Ketombe Tidak Ketombe
N N
N
0.025 1,890 Cl
95 1,082- 3,302
Warna ciput
gelap 55
53,9 39
38,2 125
49,5 Terang atau
tidak menggunaka
n ciput 47
46,1 63
61,8 79
50,5 Total
102 100,0
102 100,0
204 100
Hasil odds Ratio yang didapatkan peneliti adalah 1,890 dengan interval kepercayaan 95 sebesar 1,082-3,302. Artinya, responden yang
menggunakan warna dominan gelap pada ciput yang dikenakan mempunyai kemungkinan 1,960 kali mengalami ketombe dibandingkan
dengan responden yang menggunakan warna ciput terang atau tidak
menggunakan.
56
BAB 5 KESIMPULAN DAN BAHASAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1. Distribusi gejala rambut rontok setelah menggunakan jilbab lebih banyak
terjadi pada kelompok tidak ketombe 47 46,1 responden dibandingkan dengan kelompok ketombe 3332,4 responden
2. Distribusi gejala rambut gatal lebih banyak terjadi pada kelompok ketombe dengan jumlah 72 70,6 responden dibandingkan dengan kelompok tidak
ketombe sebanyak 25 77 3. Distribusi gejala rambut gatal setelah menggunakan jilbab lebih banyak terjadi
pada kelompok ketombe dengan jumlah 15 14,7 dibandingkan dengan kelompok tidak ketombe dengan jumlah 24 23,5 responden
4. Angka kejadian ketombe lebih banyak pada responden dengan pemakaian jilbab ≤ 10 tahun dengan jumlah 74 7β,5
5. Tidak ada hubungan antara lama penggunaan jilbab dalam satu hari dengan kejadian ketombe dengan nilai p-value = 1,000
6. Terdapat hubungan antara penggunaan jilbab berwarna gelap terhadap kejadian ketombe dengan p-value = 0,001. Nilai odd rasio didapatkan sebesar
2,611 CI 1,484-4,593. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menggunakan warna jilbab hitam pada kesehariannya mempunyai
kemungkinan sebesar 2,611 kali mengalami ketombe dibandingkan dengan yang menggunakan jilbab berwarna terang
7. Terdapat hubungan antara lapis jilbab responden dengan kejadian ketombe dengan p-value = 0,001. Nilai odd ratio didapatkan sebesar 3,011 CI 95
1,578-5,746. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menggunakan