BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Majlis Rasulullah saw
1. Sejara Berdirinya Majlis Rasulullah saw
Majelis Rasulullah dalam aktifitas pengajian ini berawal ketika Habib Munzir Al-Musawa lulus dari Studinya di Darul Musthafa pimpinan Habib
Umar bin Hafidh Tarim Hadhramaut, Yaman. Beliau kembali ke Jakarta dan memulai mengajar pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan
mencintai Nabi Muhammad saw yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasulullah saw sebagai
penggemarnya. Pada awalnya mulailah timbul permintaan dari seorang ulama Habib
Umar bin Hafidh agar Majelis ini diberi nama, Habib Munzir dengan polos menjawab; Majelis Rasulullah. Karena memang tak ada yang dibicarakan
selain ajaran Rasulullah saw serta membimbing mereka untuk mencintai Allah swt dan Rasulullah saw, tempat skretariat majlis rasulullah saw Jl.
Cikoko Barat V No. 66 RT. 0305 Pancoran Jakarta Selatan
38
Materi atau kurikulum yang di ajarkan oleh Habib Munzir Al-Musawa setiap malam selasa Fiqih dasar, malam rabu Bhulughul Maram, malam
kamis Bukhari Muslim, malam jum’at shirah atau sejarah para Nabi, malam sabtu Shahih Muslim, malam minggu Ridus Shalihin, malam senin Ilmu
Tauhid. Majelis Dzikir dan Shalawat kian memadat, Habib Munzir mengambil
empat masjid besar yang bergantian setiap malam selasa. Yaitu masjid Raya Al- munawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At-Taqwa Pasar minggu
Jakarta Selatan, Masjid Raya At-Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan Ma`had Daarul Ishlah Pimp. KH. Amir Hamzah di Jalan Raya Buncit
Kalibata Pulo. Namun, karena hadirin semakin bertambah, maka Habib Munzir akhirnya memusatkan Majelis Malam selasa ini di Masjid Raya Al-
munawar Pancoran Jakarta Selatan, kini acara ini dihadiri berkisar antara 10.000 orang yang datang dari berbagai wilayah sejabotabek yang mayoritas
remaja.
2. Struktur Organisasi
Majlis Rasulullah saw sebagai sebuah sarana keagamaan yang bergerak dalam bidang pengajian dan kemasyarakatan senantiasa mengalami
perkembangan pengaruhnya terhadap remaja Ketua Manejemen Majlis Rasulullah saw, pendiri Habib Munzir Al-
Musawa membentuk dan melengkapi struktur Manejemen Majlis Rasulullah saw, serta membentuk lemabaga Manejemen Majlis Rasulullah saw sebagai
berikut: Ketua Pembina Majlis Rasulullah: Habib Munzir Al-Musawa
Wakil Pembina Majlis Rasulullah: Habib Ahmad Bahar Sekretari
: H Syukron Bendahara
: Syaiful Bahri Untuk lebih jelasnya struktur organisasi sebagai berikut:
Tabel. 4.
Struktur Koordinator Manajemen Majelis Rasulullah Sa
w
Penasehat
Habib Muhsin Al Hamid
Pembina Majelis
Habib Munzir Al Musawa
Wakil Pimpinan Umum
Habib Ahmad Bahar
Sekretaris
H. M. Syukron
Bendahara
Ust. Syaiful Zahri
Dakwah
Ust. M. Qolby
Perdagangan
M. Rizal
Media Dakwah
M. Mahfuzd
Audit Informasi
Ahmad Fauzi
Programer
M. Ashagi
Operasional
Abd. Khoir
Operasional
M. Adhi
Operasional
M. Efendi
3. Tujuan dan Fungsi Majlis Rasulullah saw
Tujuan dan fungsi Majlis Rasulullah saw: 1. Sebagai syukur nikmat Iman dan Islam atas Syariat yang telah
dibawa oleh baginda Nabi Muhammad saw dari Allah swt. 2. Mensyiarkan Agama Islam. Bahwasannya manusia yang mempunyai
dosa oleh karena itu Majlis Rasulullah saw mengutamakan kepada remaja. Kegiatan-kegiatan Islam supaya remaja tidak terjerumus
rayuan syetan yang terlaknat. 3. Menyebarkan Ilmu. Bahwasannya kaum muslimin yang ada di
Indonesia khususnya penerus pewaris Nabi Muhammad saw mempunyai ilmu keislaman, sebagai orang yang tidak sekolah dia
harus mengenal siapa pewaris Nabi Muhammad saw, mengajarkan siapa yang membawa Islam?mereka diajarkan sejarah-sejarah Islam.
4. Mengharap Pahala. Bahwasannya orang yang mengikuti majlis-majlis hanya mengharapkan pahala, mencari ilmu, membantu orang tua,
membantu faqir miskin, hanya tujuan mengharapkan Rhido kepada Allah swt.
5. Bukti kecintaan kepada Rasulullah saw. Bahwasannya yang mengikuti sunah-sunah Nabi Muhammad saw dia akan mendapatkan
syafa’at oleh Nabi Muhammad saw di hari kiamat.
4. Biografi Pendiri Majlis Rasulullah saw
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, dilahirkan di Cipanas Cianjur Jawa Barat, pada hari Jumat 23 Februari 1973, bertepatan 19
Muharram 1393 H. Setelah ia menyelesaikan sekolah menengah atas SMA, ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Mahad Assaqafah Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, mengambil kursus bahasa Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur, memperdalam lagi Ilmu
Syari’ah Islamiyah di Mahad Al-Khairat, Bekasi Timur, kemudian meneruskan untuk lebih mendalami Syariah ke Mahad Darul Musthafa,