2.  Proses Pembentukan Akhlak Pada Remaja……………………  27
BAB III METODE PENELITIAN
A.  Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………..  30 B.  Metode Penilitian…………………………...……………………..  31
C.  Populasi…………………………………………………………...  31 D.  Intrumen Penilitian ……………………………………………….  32
E.  Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….  33 F.  Teklik Pengolahan dan Analisa Data …………………………….  34
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.  Gambaran Umum Majlis Rasulullah SAW ………………………  37 1.  Seajarah berdirinya Majlis Rasulullah SAW ………………..  37
2.  Struktur Organisasi Majlis Rasulullah SAW ………………..  38 3.  Tujuan dan Fungsi Majlis Rasulullah SAW ….......................  40
4.  Biografi Pendiri Majlis Rasulullah SAW…..………………..  40 B.  Deskripsi dan Analisa Data
1.  Deskripsi Data Variabel X ………………………….……….  42 2.  Deskripsi Data Variabel Y……………………...…................  54
BAB V PENUTUP
A.  Kesimpulan……………………………………………………….  70 B.  Saran………………………………………………………….......  71
DAFTAR PUSAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama  Islam  adalah  Agama  yang  mengharuskan  umatnya  menghayati ajaran  agama,  bersumberkan  pada  Al-Qur’an  dan  Hadis.  Begitu  pula  dalam
Pendidikan  Agama  Islam,  tidak  hanya  ditujukan  untuk  memperoleh  ilmu knowledge dan  keterampilan skill saja. Tetapi yang lebih penting dari  itu
semua  adalah  penanaman  sikap  attitude  yang  positif  pada  diri  guru  secara khusus  dan  siswa  umumnya.  Karena  pendidikan  agama  Islam  penuh  dengan
nilai-nilai, yang tidak dapat dinilai dengan betul atau salah, tetapi dengan baik atau buruk, percaya atau tidak percaya dan suka atau tidak suka.
Pendidikan  Agama  Islam  merupakan  pendidikan  ke  arah  penghayatan nilai-nilai  yang  terkandung  di  dalamnya.  Maka  orientasi  pendidikan  agama
haruslah  ditinjau  kembali,  jangan  sampai  pendidikan  agama    sekedar  untuk lulus  ujian  mata  pelajaran  agama,  tetapi  harus  membentuk  sikap
keberagamaan  siswa,  sehingga  siswa  dapat  menghayati  nilai-nilai  yang  ada dalam Pendidikan Agama Islam.
Hal  ini  sejalan  dengan  apa  yang  diungkapkan  Nuryanis  dalam bukunya  Panduan  Pendidikan  Agama  Islam  Pada  Masyarakat:
1
“Pendidikan  agama  Islam  ditunjukan  kepada  semua  manusia  dengan  misi Nabi Muhammad saw yaitu untuk seluruh alam Rahmatan Lil Alamin”.
1
Setiap  guru  agama  hendaknya  menyadari,  bahwa  pendidikan agama  bukanlah  sekedar  mengajarkan  pengetahuan  agama  dan  melatih
keterampilan  siswa.  Jauh  lebih  luas  dari  itu  dikemukan  oleh  Nuryanis; “Menyadarkan  manusia  terhadap  hubungannya  dengan  maha  penciptanya
yaitu Allah swt dan mendorong dan membimbing untuk beribadah kepada Allah  swt  dan  menyadarkan  bahwa  tugas  utamanya  adalah  menyembah
dan mengabdi kepada Allah swt”.
2
Pendidikan  agama  menyangkut  manusia  secara  utuh,  pembekalan pada  siswa  tidak  hanya  pengetahuan  agama  saja  atau  kecerdasan  siswa
terhadap  agama  saja.  Akan  tetapi  pendidikan  agama  menyangkut  seluruh diri  pribadi  siswa,  mulai  dari  amaliah  keseharian  siswa,  baik  yang
menyangkut  hubungan  dengan  Allah  swt,  dengan  manusia,  dengan  alam serta dengan diri siswa sendiri.
Nilai-nilai  yang  berada  dalam  Pendidikan  Agama  Islam  sangat berguna  dalam  rangka  menghantarkan  siswa  mencapai  kebahagian  hidup
di  dunia  dan  di  akhirat.  Maka  dari  itu  siswa  perlu  mempelajari  dan menghayati  nilai-nilai  yang  terkandung  dalam  Al-Qur’an  dan  Hadis.
Misalnya, siswa dapat merasakan  manfaat dari shalat dalam kehidupannya sehari-hari.  Karena  dalam  shalat  terdapat  manfaat  diantarnya,  mencegah
dari  perbuatan  keji  dan  mungkar,  menghilangkan  rasa  cemas  dan  gelisah, mengikis  kebakhilan  dan  ketamakan.  Surat  Al-Ankabut  29:45
menyatakan:
ا ِﻦَﻋ َﮫْﻨَﺗ َةﻮَﻠﱠﺼﻟا ﱠنِا َةﻮَﻠﱠﺼﻟا ِﻢِﻗَاَو ِﺐَﺘِﻜْﻟا َﻦِﻣ َﻚْﯿَﻟِا َﻲِﺣْوُا ﺎَﻣ ُﻞْﺗُا ِءﺎَﺸْﺤَﻔْﻟ
َنْﻮُﻌَﻨْﺼَﺗﺎَﻣ ُﻢَﻠْﻌَﯾ ُﷲاَوُﺮَﺒْﻛَا ِﷲاُﺮْﻛِﺬَﻟَوِﺮَﻜْﻨُﻤْﻟاَو
“Bacalah  apa-apa  yang  diwahyukan  kepadamu,  di  antara  kitab,  dan dirikanlah  sembahyang.  Sesungguhnya  sembahyang  itu  melarang
1
Nur yanis, Panduan Pendidikan Agama Islam Pada Masyarakat, Jakarta:2003, h.9
2
Nur yanis, Panduan Pendidikan Agama Islam Pada Masyarakat,,,, h.9
memperbuat yang keji dan yang mungkar. Sesungguhnya mengingat Allah terlebih besar. Allah Maha mengetahui apa-apa yang kamu usahakan.”
Menurut  Ibnu  Athaillah  As-Sakandary  sebagaimana  yang  dikutip oleh  Lukmanul  Hakim  tentang  “Rahasia  Dzikir”    bahwa  dzikirnya  Allah
swt  terhadap  hambanya  di  zaman  azali  sebelum  hambanya  ada,  adalah dzikir teragung dan terbesar, yang menyebabkan dzikirnya hamba saat ini.
Dzikirnya  Allah  swt  tersebut  lebih  dahulu,  lebih  sempurna,  lebih  luhur, lebih  tinggi,  lebih  mulia  dan  lebih  terhormat  yaitu  kalimat  “Allahu
akbar”.
3
Oleh karena itu permasalahan pendidikan agama Islam, baik makna dan  tujuannya  haruslah  mengacu  pada  penanaman  nilai-nilai  Islam  dan
tidak  dibenarkan  melupakan  etika  sosial  atau  moralitas  sosial. Sebagaimana  dikemukan  oleh    Abdul  Majid  dan  Dian  Andayani  yakni:
“Pendidikan  Agama  Islam  baik  makna  maupun  tujuannya  haruslah mengacu  pada  penanaman  nilai-nilai  Islam  dan  tidak  dibenarkan
melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam  rangka  menuai  keberhasilan  hidup  di  dunia  bagi  siswa  yang
kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat kelak”.
4
Untuk  meraih  cinta  kepada  Allah  swt,  tak  perlu  bersemedi  atau melakukan  ritual  berat. Akan  tetapi  hanya  perlu  satu  Mantra  Sakti.  Yakni
membaca shalawat. Shalawat adalah yang ditunjukan pada Rasullullah saw sebagai bukti cinta dan hormat kita kepadanya, yaitu umatnya. Ia juga doa
para  malaikat,  bahkan  Allah  swt  memerintahkan  malaikat  untuk mendoakan  mereka  yang  bershalawat,  sebagaimana  yang  dalam  firman-
Nya surat Al-Ahzab 33: 56
3
M. Luqman Hakim, Cahaya Sufi, edisi 53 2009 hal. 12
4
Abdul  Majid  dan  Dian  Andayani,  Pendidikan  Agama  Islam  Berbasis  Kompetensi konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya,2006, cet.3, h. 136
ﺎًﻤْﯿِﻠْﺴَﺗاْﻮُﻤﱢﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋاْﻮﻠَﺻاﻮُﻨَﻣَا َﻦْﯾِﺬﱠﻟاﺎَﮭﱡﯾَأﺎَﯾ ﻰِﺒﱠﻨﻟا ﻲَﻠَﻋ َنْﻮﱡﻠَﺼُﯾ ُﮫَﺘَﻜِﺋﺎَﻠَﻣَو َﷲا ﱠنِإ
“ Sesungguhnya Allah dan para  malaikat-Nya bershalawat  kepada  Nabi Muhammad  saw.  Wahai  orang-orang  yang  beriman  Bershlawat  untuk
Nabi Muhammad saw dan ucapkanlah salam dengan penuh kehormatan kepadanya”.
Seorang  yang  berakhlak  baik  bisa  menjadi  individu  yang  mampu melaksanakan  kewajiban  dan  pekerjaan  dengan  baik  serta  sempurna,
sehingga  ia  dapat  hidup  bahagia.  Sebaliknya  apabila  seseorang  tidak mempunyai  akhlak  yang  baik  maka  dapat  dikatakan  orang  tersebut  tidak
baik,  Diantara  peran  Nabi  diutus  adalah  memperbaiki  akhlak  manusia, agar  dapat  berakhlak  dengan  baik  yaitu  akhlak  kepada  Allah  swt,  akhlak
kepada manusia, akhlak kepada lingkungan dan lain sebagainya. sebagaiman sabda Nabi Muhammad saw.
ﷲا لﻮﺳر نا : ﻞﻗ ﮫﻨﻋ ﷲا ﻲﺿرةﺮﯾﺮھ ﻲﺑا ﻦﻋ ﻰﻟ
ﷲا ﺎَﻤﱠﻧِا: ﻞﻗ ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ
ﻚﻟ ﺎﻣ هاور .ِقَﻼْﺧَﺄْﻟا َمِرﺎَﻜَﻣ َﻢﱢﻤَﺗُﺄِﻟ ُﺖْﺜِﻌُﺑ
“Dari  Abu  Hurairah  ra.  telah  berkata:  Sesungguhnya  Aku  diutus  untuk
menyempurnakan akhlak yang baik’’. HR. Malik
5
Majlis ta’lim sebagai sebuah lembaga pendidikan yang bersifat non formal bidang keagama’an diharapkan dapat menjalankan fungsinya dalam
mengembangkan  system  nilai dan  norma  yang dimiliki  Islam
6
. Senantiasa menanamkan  akhlak  yang  luhur dan  mulia,  meningkatkan  kemajuan  ilmu
pengetahuan, serta memberantas  kebodohan umat Islam agar  memperoleh kehidupan yang bahagia, sejahtera dan di ridhai oleh Allah swt.
Di  dalam  undang-undang  Sistem  Pendidikan  Nasional  tahun  2003 dikatakan:“Bahwa  pendidikan  non  formal  diselenggarakan  lagi  warga
5
Malik Ibn Anas, Al-Muwatha, Bairut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiah, juz:2. h.905
6
Jurnal Pondok pesantren, Mihrab, Departemen Agama RI,Vol,II,No,1,Maret,2008 hal.71
masyarakat  yang memerlukan  layanan pendidikan  yang berfungsi  sebagai pengganti,  penambah,  atau  pelengkap  pendidikan  formal  dalam  rangka
mendukung  pendidikan  sepanjang  hayat.  Dan  pendidikan  non  formal  ini juga  tercamtum  secara  eksplisit  pada  undang-undang  Sisdiknas  dengan
sebutan majlis ta’lim”.
7
Majlis  dzikir  juga  merupakan  lembaga  pendidikan  masyarakat yang  tumbuh  dan  berkembang  dari  kalangan  masyarakat  Islam  itu  sendiri
yang  kepentingannya  untuk  kemaslahatan  umat  manusia.  Oleh  karena  itu taklim  adalah  lembaga  swadaya  masyarakat  yang  hidupnya  didasarkan
kepada  “ta’âwun”  tolong  menolong  dan  “ruhamâû  bainahum”  belas kasihan di antara mereka.
Majlis  dzikir  yang  dipimpin  oleh  seorang  ulama  terkemuka  di Jakarta  raya  Habib  Munzir  Al-Musawa,  yang  dimana  jama’ahnya
dinamakan Majlis Rasulullah atau sering disebut masyarakat adalah MR, yang  selain  itu  jama’ahnya  puluhan  orang  bahkan ribuan  orang  sekalipun
hadir  untuk  duduk  bersama  beliau  yang  membaca  Riwayat  Nabi Muhammad  saw  dan  membaca  Shalawat  untuk  mendapatkan  keberkahan
sang Nabi di Hari kiamat nanti. Melalui  kegiatan  majlis  dzikir  dan  shalawat,  para  generasi  muda
memperoleh  pengatahuan  tentang  dasar-dasar  dan  wawasan  keislaman, seperti masalah ibadah, aqidah, fiqih, ahkhlak, yang dipimpin oleh seorang
ulama  terkemuka  yaitu  Habib  Munzir  Al-Musawa  yang  dimana  jama’ah nya  mayoritas  anak  muda,  bapak,  ibu,  remaja,  semuanya,  tetapi  yang
dipokuskan adalah remaja karena anak muda penerus bangsa masa depan. Jakarta  banyak  orang  yang  menyebutnya  Kota  yang  bebas,
minuman keras dan sebagainya. Dengan adanya Majlis dzikir dan shalawat didaerah  Jakarta  khususnya  sekarang  lebih  indah,  lebih  nyaman,  lebih
7
Undang-Undang  RI.  No.  20  Tahun  2003  tentang  SISDIKNAS,  bandung:  citra unbara,2006, h. 87
nikmat  dengan  adanya  seorang  ulama  yang  mendirikan  majlis  dzikir  dan shalawat.
Bertitik  tolak  dari  masalah  inilah  yang  mendorong  penulis
mencoba menyusun skripsi dengan judul “PERANAN MAJLIS DZIKIR DAN  SHALAWAT  DALAM  PEMBENTUKAN  AKHLAK  REMAJA
Studi Kasus Majlis Rasullullah SAW.
B. Identifikasi Masalah
Pembinaan  Akhlak  yang  dilakukan  Majlis  Dzikir  dan  Shalawat terhadap  remaja,  diantaranya  pembinaan  akhlak  remaja.  Adapun  akhlak
remaja dapat diindentifikasi sebagai berikut: 1.  Peran Majlis Dzikir dan Shalawat terhadap remaja
2.  Peran Majlis Dzikir dan Shalawat terhadap orang lain 3.  Sikap baik kepada orang tua, Takjim kita sama seorang guru
4.  Sikap sopan santun terhadap orang lain 5.  Sikap jujur kepada orang tua, Allah SWT.
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1.  Pembatasan Masalah Mengingat  banyaknya  masalah  akhlak  remaja  terhadap  sesama
manusia, maka dalam penilitian ini hanya membatasi pada masalah: a.  Peranan  Majlis  Dzikir  dan  Shalawat  yang  di  pimpin  oleh  Habib
Munzir b. Dzikir  dan  Shalawat  yang  sering  dibaca  bersama-sama  oleh  para
jama’ah Majlis Dzikir c.  Peranan  Majlis  Dzikir  dan  Shalawat  yang  berpengaruh  terhadap
pembentukan  akhlak  remajajama’ah,  Tingkah  laku,  Perbuatan, Ucapan.
2.  Perumusan Masalah Adapun perumusan masalahnya yaitu:
a.  Bagaimana  kegiatan  Majlis  Dzikir  yang  dipimpin  oleh  Habib Munzir
b. Bagaimana kondisi akhlak remaja yang mengikuti Majlis Dzikir c.  Bagaimana peranan Majlis Dzikir dalam membentuk akhlak remaja
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.  Tujuan Penilitian a.  Mengetahui  kegiatan  Majlis  Dzikir  dan  Shalawat  yang  di
pimpin oleh Habib Munzir b.  Mengetahui  akhlak  remaja  yang  mengikuti  Majlis  Dzikir  dan
Shalawat c.  Mengetahui  peranan  Majlis  Dzikir  dan  Shalawat  yang
pengaruhnya dalam pembentukan akhlak remaja 2.  Kegunaan penelitian adalah:
a.  Untuk  memberi  masukan  pada  pihak-pihak  terkait  tentang pentingnya memperhatikan kegiatan-kegiatan majlis untuk para
remaja. b.  Menjadi sumbangan pemikiran untuk khazanah penilitian.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Majlis Dzikir dan Shalawat
1. Pengertian Majlis Dzikir
Dalam bahasa Arab, majlis berasal dari kata
ﺎﺴﻠﳎﻭ ،ﺎﺳﻮﻠﺟ ،ﺲﻠﳚ ،ﺲﻠﺟ
yang  berarti  “duduk”.  Kata  majlis  merupakan  bentuk  isim  makan  yang mengandung  arti  “tempat  duduk”.
8
Dalam  Kamus  Bahasa  Indonesia  pengertian majelis adalah “pertemuan atau perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat
orang
berkumpul.”
9
Dzikir  dalam  kamus  bahasa  Arab  berasal  dari  kata
ﺮﻛﺫ ﺍﺮﹾﻛﺫ
-
yang berarti “menyebut atau mengucapkan”.
10
Dzikir dalam arti lain “renungan, pengajaran”.
11
Istilah  dzikir  sama  halnya  dengan  menghapal,  hanya  saja
8
Ahmad  Warson  Munawir,  Kamus  Al-Munawir,  Surabaya:  Pustaka  Progressif, 1997, h. 202
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,  Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka, 1999, cet. Ke-10, h. 615
10
Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir…, h. 448
11
Mawardi Labay El sulthani, Zikir dan Doa Dalam Kesibukan,  Departemen Penerangan RI 1992, hal. 15
8
bedanya  dalam  menghapal  mengandung  makna  menyimpan,  sedangkan dzikir  mengandung  makna  mengingat.  Dan  ditekankan  lebih  dari  seratus
kali di dalam Al-Quran. Dzikir  merupakan  amalan  yang  paling  utama  untuk  mendapatkan
keridaan Allah, senjata yang paling ampuh untuk mengalahkan musuh dan perbuatan  yang  paling  layak  untuk  memperoleh  pahala.  Dzikir  adalah
bendera  Islam,  pembersih  hati,  inti  ilmu  agama,  pelindung  dari  sifat munafik,  ibadah  yang  paling  mulia,  dan  kunci  semua  keberhasilan.
“bentuk penglihatan ini diberikan kepada orang  yang selalu bermawas diri muraqabah,  bertafakur  fikr,  dan  bersiap  diri  iqbal  bagi  kehidupan
akhirat.”
12
Dzikir  bisa  dilakukan  dengan  lisan,  sesuai  dengan  kalimat  yang diajarkan  Nabi  Muhammad  saw,  mengingat  Allah  di  dalam  hati,  dengan
lisan dan hati, yakni menyebut nama Allah, sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an Al-Anfal :8 2
ﺍّﻧ ﻤ
ﹾﻟﺍﺎ ﻤ
ﺆﻣ ﻨﻮ
ﹶﻥ ﱠﻟﺍ
ﺬﻳ ﻦ
ﺍﹶﺫ ﹸﺫﺍ
ﻛ ﺮ
ُﷲﺍﺍ ﻭ
ﹺﺟﹶﻠ ﺖ
ﹸﻗﹸﻠ ﻮﺑ
ﻬ ﻢ
ﻭﺍ ﹶﺫﺗﺍ
ﻠﻴ ﺖ
ﻋﹶﻠ ﻴﹺﻬ
ﻢ ﹶﺍﻳﺘ
ﻪ
ﺯ ﺩﺍﺗ
ﻬ ﻢ
ﺍﻳ ﻤ
ﻧﺎ ﻭﺎ
ﻋﹶﻠ ﺭ ﻰ
ﺑﹺﻬ ﻢ
ﻳﺘ ﻮ
ﹶﻛﹸﻠ ﻮ
ﹶﻥ
“sesungguhnya  orang-orang  yang  beriman  itu  adalah  mereka  yang apabila  disebut  nama  Allah  gemetarlah  hati  mereka  ,  dan  apabila
dibacakan  ayat-ayat  Allah  kepadanya,  bertambah  imannya,  sedang mereka itu bertawakkal kepada Allah swt’’.
13
Bedasarkan  ayat  Al-Qura’an  tersebut  bahwa  dengan  dzikir  kepada Allah  itu  umat  manusia  akan  mendapatkan  pembinaan  iman,  bisa
memperteguh  keyakinan,  bisa  memperdalam  cinta  kita  kepada  Allah  swt bisa tahan dan tangguh dalam menghadapi godaan iblis dan syaithan, bisa
kuat  jiwa  dalam  menghadapi  segala  tipu  daya  hawa  nafsu  yang  angkara
12
Syekh Muhammad hisyam kabbani, energy zikir dan shalawat,   Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta 1998, hal.11
13
Syekh Muhammad hisyam kabbani, energy zikir…, hal.15
murka,  bisa  juga  senjata  yang  paling  ampuh  dalam  menghadapi  semua rintangan dan cobaan dalam berjihad di jalan Allah swt.
14
Oleh karena itu, majelis dzikir  yang sebenarnya adalah  mengajarkan Al-Qur’an,  ilmu-ilmu  syar’i  agama,  dan  masalah  agama  yang  lain,
menjelaskan umat
tentang sunnah-sunnah
Nabi agar
mereka mengamalkannya,  menjelaskan  tentang  bid’ah-bid’ah  agar  umat  berhati-
hati terhadap bid’ah dan menjauhkannya. Dengan  demikian  majlis  dzikir  adalah  suatu  tempat  perkumpulan
orang-orang  yang  menyebut  dan  mengucapkan  kalimat  Allah,  tempat perkumpulan orang-orang yang mulia atau sholeh.
2. Pengertian Majlis Shalawat
Shalawat  dalam  kamus  bahasa  arab  adalah  bentuk  jama’  dari  kata sebagaimana    terdapat    dalam    kamus    Munjid
,
ﺕﺍﻮﻠﺻ ﺝ
ﺓﻼﺼﻟﺍ ﺓﻼﺼﻟﺍ
yang    berarti    doa.
15
Jika    bentuknya    tunggal,    shalat.    Jika    berbentuk jama’  shalawat,  yang  berarti  doa  untuk  mengingat  Allah  swt  terus-
menerus.  Arti  shalawat  secara  istilah  shalawat  adalah  rahmat  yang
sempurna,  kesempurnaan  atas  rahmat  bagi  kekasihnya.  Disebut  rahmat yang  sempurna,  karena  tidak  diciptakan  shalawat,  kecuali  pada  Nabi
Muhammad saw. Shalawat adalah yang ditunjukan pada Rasullullah saw sebagai bukti
cinta  dan  hormat  kita  padanya,  ia  juga  doa  para  malaikat,  bahkan  Allah SWT  memerintahkan  malaikat  untuk  mendoakan  mereka  yang
bershalawat,  sebagaimana  yang  tergantung  dalam  firman-Nya  surat  Al- Ahzab 33: 56.
14
Mawardi Labay El sulthani Zikir dan Doa Dalam Kesibukan hal.81
15
Luwis Ma’luf, Al-Munjid, Bairut: Dar el-MasSyriq, 1986, Cet. 38 h. 434
ﺍﱠﻥ َﷲﺍ
ﻭﻣ ﹶﻠﺌ
ﹶﻜﺘ ﻪ
ﻳ ﺼ
ﱡﻠﻮ ﹶﻥ
ﻋﹶﻠ ﻨﻟﺍ ﻰ
ﹺﺒﻲ ﻳﹶﺎﻳ
ﻬ ﱠﻟﺍﺎ
ﺬﻳ ﻦ
ﹶﺍﻣﻨ ﻮ
ﺻﺍ ﱡﻠﻮ
ﻋﺍ ﹶﻠﻴﻪ
ﻭ ﺳﱢﻠ
ﻤ ﻮ
ﺍ
ﺗ ﺴ
ﻠﻴ ﻤﺎ
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad  saw.  Wahai  orang-orang  yang  beriman  Bershlawat  untuk
Nabi Muhammad saw dan ucapkanlah salam dengan penuh kehormatan kepadanya.
Dengan  demikian majlis  shalawat  adalah suatu tempat perkumpulan orang-orang  yang  menyebut  nama  Nabi  Muhammad  saw,  tempat
perkumpulan orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad saw untuk mencari rahmat dari Allah dan Nabi Muhammad saw.
Shalawat  juga  sebuah  sarana  untuk  menambah  iman  kita  kepada Allah  swt dan cinta  kita  kepada Nabi  Muhammad saw. Serta mengetahui
tentang sunnah-sunah
Nabi Muhammad
saw agar
manusia mengamalkannya  apa  yang  telah  Nabi  ajarkan  kepada  hambanya  untuk
berbuat baik sesama dan sebagainya. Shalawat  mempunyai  makna  yang  berbeda  bergantung  subyek
pembacanya: a.
Shalawat dari Allah Imam  Bukhori  dan  Abu  Aliyah  berkata  dalam  kitab  Tafsir  Ibnu
Katsir  Shalawatnya  Allah  swt  terhadap  Nabi  Muhammad  saw  adalah merupakan pujian atas Nabi Muhammad saw di hadapan para malaikat.
16
Dalam  buku  Tafsir  Ibnu  Katsir  rahimahullah  berkata:”Maksud dari  surat  Al-Ahzab  33:  56  ini  adalah,  bahwa  Allah  swt  mengabarkan
kepada  para  hamba-Nya,  tentang  kedudukan  hamba  dan  Nabi Muhammad  saw  dan  di  sisi  para  makhluk  yang  tinggi  Malaikat.  Dan
16
Imam Abi al-Fida Ismail Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Bairut: Darul Fikr 1986,  Juz 3, hal. 507
bahwasanya Allah  swt memuji  beliau  di  hadapan  para  Malaikatnya,  dan para Malaikat pun bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Kemudian
Allah  swt  memerintahkan  penduduk  bumi  untuk  bershalawat  dan mengucapkan  salam  kepada  Nabi  Muhammad  saw  supaya  terkumpul
pujian terhadap beliau dari peghuni dua alam, alam atas langit dan alam bawah  bumi  secara  bersama-sama.  Jadi  Shalawat  Allah  kepada  Nabi
berarti Allah memberikan curahan rahmat-Nya. b.
Shalawat dari Malaikat
Imam  Bukhori  dan  Abu  Aliyah  berkata  dalam  bukunya Tafsir
Ibnu  Katsir  shalawatnya para  Malaikat adalah  doa.
17
Makna  shalawat Allah  atas  Nabi  Muhammad  saw  adalah  pujian-Nya  terhadap  Rasulullah
saw  dan  penjagaan-Nya  terhadap  beliau,  penampakkan  kemuliaan, keutamaan  dan  kehormatan  beliau  serta  kedekatan  beliau  kepada  Allah.
Jadi  Shalawatnya  para  malaikat  doa  kepada  Nabi  berarti  permohonan rahmat Allah kepadanya.
c. Shalawat dari sesama manusia
Dan  shalawat  manusia  kepada  Nabi  Muhammad  saw  adalah  kita memohon kepada Allah tambahan di dalam pujian-Nya kepada Rasulullah
saw, dan penampakkan kemuliaan, keutamaan dan kehormatan beliau serta kedekatan beliau kepada Allah.”
Makna shalawat dari  Allah swt kepada hamba-Nya adalah  limpahan rahmat,  pengampunan,  pujian,  kemualian  dan  keberkahan  dari-Nya.  Ada
juga  yang  mengartikannya  dengan  taufik  dari  Allah  swt  untuk mengeluarkan  hamba-Nya  dari  kegelapan  kesesatan  menuju  cahaya
petunjuk-Nya, sebagaimana dalam firman Allah swt:
17
Imam Abi al-Fida Ismail , Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir,  Bairut: Darul Fikr 1986 Juz 3 hal. 507
ﻫ ﻮﱠﻟﺍ
ﺬ ﻱ
ﻳ ﺼ
ﱢﻠﻲ ﻋﹶﻠ
ﻴﹸﻜ ﻢ
ﻭﻣ ﹶﻠﺌ
ﹶﻜﺘ ﻪ
ﻟﻴ ﺨ
ﹺﺮ ﺟ
ﹸﻜ ﻢ
ﻣ ﻦ
ﱡﻈﻟﺍ ﹸﻠﻤ
ﺖ ﺍﹶﻟ
ﻨﻟﺍ  ﻰ ﹺﺭﻮ
ﻭ ﹶﻛﺎ
ﹶﻥ ﹺﺑ ﺎ
ﹾﻟﻤ ﺆﻣ
ﹺﻨﻴ ﻦ
ﺭ ﺣﻴ
ﻤﺎ
“Dialah yang bershalawat kepadamu wahai manusia dan malaikat-Nya dengan  memohonkan  ampunan  untukmu,  supaya  Dia  mengeluarkan
kamu  dari  kegelapan  kepada  cahaya  yang  terang.  Dan  adalah  Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman” QS al-Ahzaab:43
Shalawat  orang-orang  mukmin  kepada  nabi  adalah  sebagai perwujudan rasa kecintaan kepada beliau, dan sebagai petunjuk cara yang
terbaik  dalam  mensyukuri  dan  memelihara  hubungan  kita  dengan  Nabi. sedangkan untuk memelihara hubungan baik antar sesama manusia yaitu
dengan saling menebarkan salam Dalil perintah untuk bershalawat kepada Rasulullah saw:
ﻢﱠﻠﺳﻭ ﻪﻴﹶﻠﻋ ُﷲﺍ ﻲﱠﻠﺻ ﻲﹺﺒﻨﻟﺍ  ﻦﻋ ﻪﻨﻋ ُﷲﺍ  ﻲﺿﺭ ﹶﺓﺮﻳﺮﻫ ﻲﹺﺑﹶﺃ ﻦﻋ ﹶﻝﺎﹶﻗ
ﺎﱠﻟﹺﺇ ﻢﹺﻬﻴﹺﺒﻧ ﻰﹶﻠﻋ ﺍﻮﱡﻠﺼﻳ ﻢﹶﻟﻭ ﻪﻴﻓ َﷲﺍ ﺍﻭﺮﹸﻛ ﹾﺬﻳ ﻢﹶﻟ ﺎﺴﻠﺠﻣ ﻡﻮﹶﻗ ﺲﹶﻠﺟﺎﻣ
ﹶﻥﺎﹶﻛ َﺀﺎﺷ ﹾﻥﹺﺈﹶﻓ ﹰﺓﺮﺗ ﻢﹺﻬﻴﹶﻠﻋ
ﻱﺬﻴﻣﺮﺘﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ ﻢﻬﹶﻟ ﺮﹶﻔﹶﻏ َﺀﺎﺷ ﹾﻥﹺﺇﻭ ﻢﻬﺑﱠﺬﻋ
Abu  Hurairah  r.a.mengatakan  bahwa  Rasulullah  saw  bersabda,  “Bila suatu  kaum  duduk  disuatu  majlis,  kemudian  tidak  berdzikir  pada  Allah
SWT  dan  tidak  bershalawat  kepada  nabinya,  niscaya  akan  ditimpakan kerugian  kepada  mereka.  Dan  bila  berkehendak.  Ia  akan  mengampuni
mereka.” HR Imam Tirmidzi
18
Allah dan para malaikat-Nya terus menerus menyampaikan shalawat kepada  Nabi  Muhammad  saw  sebagaimana  Allah  berfirman  dalam  surat
al-Ahzab:56 dalam ayat itu, orang-orang beriman pun diperintahkan untuk
18
Muhammad Shodiq Jamil Al-Athor Sunan At-Turmuzi, Bairut: Darul Fikr 1994 Juz. 5.hal. 247