Struktur Organisasi Peranan Majlis Dzikir Dan Shalawat Dalam Pembentukan Akhlak Remaja

Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun. Disana ia mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al-Quran, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya. Adapun guru-guru beliau antara lain: Habib Umar bin Hud Al-Athas cipayung, Habib Aqil bin Ahmad Alaydarus, habib Umar bin Abdurahman Assegaf Habib Hud Bagir Al-Athas, habib Nagib bin Syeikh Abu Bakar Pesantren Al-Khairat, al-Imam Al-Allamah Al-Arifbillah Al-Hafidh Sayyidi Syarif Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu Bakar bin Salim Rubath Darul Mustafa Hadhramaut Habib Munzir mulai mengajar siang dan malam dari rumah ke rumah di Jakarta, ia tidur di mana saja di rumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di larut malam. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Habib Munzir memulai membuka Majelis setiap malam selasa mengikuti jejak gurunya Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis mingguan setiap malam selasa, dan ia pun memimpin Mahad Assaadah, yang di wakafkan oleh Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, setelah setahun, habib Munzir tidak lagi meneruskan memimpin Mahad tersebut dan melanjutkan pengajaran nya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta. Habib Munzir membuka majelis malam selasa dari rumah ke rumah, mengajarkan Fiqih dasar, namun tampak ummat kurang bersemangat menerima bimbingannya, dan Habibb munzir terus mencari sebab agar masyarakat ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai sunnah sang Nabi Muhammad saw. Sedangkan karya Habib Munzir Al-Musawa Kenalilah Akidahmu

B. Deskripsi dan Analisa Data

Sesuai dengan variabel yang diteliti, pada deskripsi data penulis bagi dua yaitu data variabel X yaitu Majlis Rasulullah saw dan data variabel Y yaitu Akhlak Remaja.

1. Deskripsi Data Variabel X Kegiatan Majlis Rasulullah saw

Tabel 4.1 Majlis Dzikir dan Shalawat mengajarkan hormat kepada para ulama Pilihan Frekuensi Persentase Sering sekali Sering Kadang-kadang Tidak pernah 13 26 11 26 52 22 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 26 Remaja menjawab sering sekali, 26 52 orang menjawab sering, 11 22 remaja menjawab kadang- kadang dan 0 0 orang menjawab tidak pernah. Penulis dapat simpulkan keberadaan majlis dzikir dan shalawat telah mengajarkan jama’ah hormat kepada ulama. Tabel 4.2 Majlis Dzikir dan Shalawat berperan dalam memberikan suri tauladan kepada remaja Pilihan Frekuensi Persentase Sering sekali Sering Kadang-kadang Tidak pernah 23 14 13 46 28 26 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 23 46 Remaja menjawab sering sekali, 14 28 orang menjawab sering, 13 26 remaja menjawab kadang- kadang dan 0 0 orang menjawab tidak pernah. Penulis dapat simpulkan bahwasannya majlis dzikir dan shalawat sangat berperan bagi masyarakat supaya remaja bisa seperti akhlak Nabi Muhammad saw untuk sehari-hari mereka, mencontohkan akhlak yang baik. Tabel 4.3 Majlis Dzikir dan Shalawat melakukan perbaikan kepada sesama muslim Pilihan Frekuensi Persentase Sering sekali Sering Kadang-kadang Tidak pernah 9 20 20 1 18 40 40 2 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 18 Remaja menjawab sering sekali, 20 40 orang menjawab sering, 20 40 remaja menjawab kadang- kadang dan 1 2 orang menjawab tidak pernah. Penulis dapat simpulkan bahwasanya majlis dzikir dan shalawat sering melakukan perbaikan kepada sesama muslim supaya majis dzikir dan shalawat lebih aktip dalam dakwahnya. Tabel 4.4 Majlis Dzikir dan Shalawat dalam pelaksanaannya bermanfaat bagi remaja Pilihan Frekuensi Persentase Sering sekali Sering Kadang-kadang Tidak pernah 24 21 5 48 42 10 Jumlah 50 100